Friday 12 November 2010

Galileo


Galileo adalah Ilmuwan besar yang berasal dari Itali. Ia dianggap sangat berjasa dalam pengembangan metode-metode ilmiah. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda, ia belajar di Universitas Pisa tetapi berhenti karena kesulitan keuangan. Meskipun demikian, tahun 1589, dia justru mendapat posisi menjadi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Selama masa inilah dia menghasilkan penemuan-penemuan ilmiah.

Sumbangan penting pertamanya adalah di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat, jatuh lebih cepat dibanding benda yang lebih enteng, dan selama beberapa generasi kaum cerdik pandai menelan bulat-bulat pendapat filosof Yunani yang pengaruhnya sangat besar ini. Tetapi, tidak demikian halnya dengan Galileo. Ia memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya pendapat itu, dan melalui serangkaian penelitian, dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Ia menyatakan bahwa baik benda yang berat maupun yang ringan, kalau dijatuhkan akan memiliki kecepatan yang sama dan baru pada batas tertentu kecepatannya akan berkurang akibat adanya pergeseran udara.
(Kebetulan, tanpa sadar, Galileo sering melakukan percobaan dengan melempar benda dari menara Pisa).

Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan penuh ketelitian, dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding lurus dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan yang lebih penting lagi, Galileo mampu memformulasikan hasil penemuannya dalam formula matematik. Penggunaan yang luas merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern. Formula matematik dan metode matematik, peranannya menjadi sangat penting dan digunakan secara luas.

Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda yang bergerak, dengan sendirinya cenderung akan menjadi makin pelan dan selanjutnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatannya agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Ia menyatakan bahwa bilamana kekuatan yang menyebabkan perlambatan itu seperti misalnya pergeseran dihilangkan, maka benda akan tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama, salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.

Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo mendengar kabar bahwa teleskop diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya, dia mampu menciptakan teleskop sendiri. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membikin serentetan penemuan besar.

Dia melihat bahwa bulan tidaklah rata, melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan gunung-gunung. Lalu ia berkesimpulan bahwa benda-benda langit, tidaklah rata serta licin, melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut semata melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan membaur satu sama lain.

Kemudian dia juga meneropong planet-planet dan tampaklah olehnya, bahwa Saturnus bagaikan dilingkari gelang. Ia juga mengarahkan teleskopnya ke Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar mengelilingi planet itu. Sejak itu menjadi terang-benderanglah baginya bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planet selain bumi. Keasyikannya menjadi-jadi: teleskopnya juga diarahkan ke matahari dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya, yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planet Venus yang memiliki jangka serupa benar dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti yang sangat penting, yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planet lainnya berputar mengelilingi matahari.

Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan dengan pihak gereja ini, mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri untuk tidak menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.

Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktunya untuk menyusun karya ilmiahnya yang penting berjudul ”Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia”. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku itu terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.

Tetapi jelas, banyak pula petinggi-petinggi gereja yang tidak sependapat dengan keputusan untuk menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia akhirnya cuma dijatuhi hukuman ringan, dimana Galileo tidak dijebloskan ke dalam penjara tetapi sekedar kena tahanan rumah, dan ditempatkan pada suatu rumah tersendiri yang cukup enak, di sebuah villa di Arcetri

Berdasarkan ketentuan, dia sebenarnya tidak boleh terima tamu, tetapi pada kenyataannya, aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaan agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang belum tentu kebenarannya menyatakan bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia menunduk ke bumi dan berbisik pelan, “Tengok, dia masih terus bergerak!”). Di kota Arcetri dia meneruskan karya tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.

Sumbangan besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, sudah lama dikenal. Arti penting peranannya terletak pada penemuan-penemuan ilmiah seperti hukum kelembaman, penemuan teleskopnya, pengamatan bidang astronominya dan kegeniusannya membuktikan hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam, mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya, Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif, sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.

Galileo mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang manapun dalam hal penyelidikan ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, yang pertama kali menekankan arti penting peragaan percobaan-percobaan. Dia menolak pendapat bahwa masalah-masalah ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah kekuasaan itu namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak keras untuk bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan bukannya bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Para cerdik-cendikiawan abad pertengahan sering memperbincangkan dengan bertele-tele apa yang harus terjadi dan mengapa sesuatu hal terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti penting melakukan percobaan untuk memastikan apa sesungguhnya yang terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang tidak berbau mistik, dan dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang para penerusnya, seperti misalnya Newton.

Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja. Yang ditolaknya hanyalah usaha dari petinggi-petinggi gereja untuk menekan usahanya dalam melakukan penyelidikan ilmu pengetahuannya. Amatlah beralasan bagi generasi berikutnya untuk mengagumi Gahleo sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti penting yang lebih menonjol lagi adalah bahwa peranan yang dimainkannya dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern.

No comments:

Post a Comment