Friday 5 November 2010

Neptunus

Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan), jika ditinjau dari Matahari dan terbesar ke-4 di dalam tata surya. Nama Neptunus diambil dari nama Dewa Laut Romawi kuno,saudara dari Pluto dan Jupiter. Dalam mitologi Yunani, dewa ini disebut Poseidon. Neptunus juga merupakan ayah Orion.

Planet ini pertama kali diamati oleh astronom Jerman, Johann G. Galle, pada 23 September 1846, setelah para astronom lain memprediksi letaknya dengan mempelajari efek gravitasi Neptunus terhadap Uranus. Atmosfernya mengandung 80% hidrogen dan 19% helium. Meski diprediksi jumlahnya hanya sekitar 1%, metan juga banyak terdapat dalam atmosfernya, yang membuat planet Neptunus terlihat biru dari luar angkasa. Di bawah atmosfer ini terdapat mantel es dan cairan yang mengandung air, metan, dan ammonia yang membentuk inti berbatu.

Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 – 4.570 juta km, dengan temperature rata-rata - 200 derajat Celcius. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.381 – 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adaah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi (periode orbit) adalah 164,8 tahun, sudut rotasi 28,3 derajat.

Bentuk planet ini mirip dengan Bulan, dimana pada permukaannya terdapat lapisan silikat tipis. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa. Dengan ditemukannya 5 satelit lagi, maka jumlah satelit di Neptunus menjadi 13 buah.Satelit terbesarnya adalah Triton, yang ditemukan oleh astronom Inggris, William Lassell (1799-1880) pada 1846. Triton merupakan salah satu bulan terbesar di Tata Surya dan mempunyai banyak gunung api yang mengeluarkan nitrogen beku.

Nama-nama Satelit Neptunus (dimulai dari yang terdekat dengan Neptunus)

Nama Diameter Jarak dari Neptunus Tahun Penemuan
Naiad 58 km 48.230 km 1989
Thalassa 80 km 50.070 km 1989
Despina 148 km 52.530 km 1989
Galatea 158 km 61.950 km 1989
Larissa 104 x 89 km 73.550 km 1989
Proteus 218 x 208 x 201 km 117.650 km 1989
Triton 2.704 km 354.760 km 1846
Nereid 340 km 5.513.400 km 1949

Cincin Debu Neptunus

Sama seperti planet raksasa lainnya di Tata Surya, Neptunus juga memiliki cincin. Cincin debu tipis yang mengitari planet ini ditemukan tahun 1989 oleh Voyager 2. Jika dibandingkan dengan cincin Saturnus atau Uranus, cincin di Neptunus hampir tak terlihat. Hal ini mirip dengan cincin Jupiter. Sampai saat ini, yang sudah diketahui data-datanya, terdapat 5 cincin, yakni dari yang terdekat adalah cincin Galle, LeVerrier, Lassell, Arago dan Adams. Satu cincin lemah lainnya yang belum diketahui namanya, berjalan memotong orbit bulan Neptunus yakni Galatea. Selain Galatea, ada 3 satelit Neptunus lainnya yang juga mengorbit di area cincin yakni Naiad, Thalassa dan Despina.

Cincin di Neptunus pertama kali diketahui keberadaannya, pada tahun 1846, saat William Lasell, penemu Triton, berpikir ia telah melihat busur cincin yang mengelilingi Neptunus. Tahun 1968, melalui okultasi bintang, untuk pertama kalinya cincin Neptunus berhasil dideteksi, namun masih belum disadari kalau itu sebuah cincin. Cincin di Neptunus baru dibuktikan keberadaannya, saat Voyager 2 melakukan terbang lintas pada tahun 1989. Saat ini, untuk bisa melihat cincin terang di Neptunus yakni cincin Adams dan LeVerrier bisa dilakukan dengan teleskop yang berada di bumi maupun di angkasa seperti Hubble Space Telescope.

Cincin Neptunus memiliki partikel-partikel yang sangat gelap, seperti yang ditemukan di Uranus. Jumlah debu di dalam cincin Neptunus cukup tinggi antara 20-70%. Kelima cincin yang membusur mengelilingi planet Neptunus ini memiliki kondisi yang berbeda-beda. Cincin Galle dan LeVerrier, yang merupakan cincin–cincin paling dekat dengan sang dewa laut ini, memiliki kandungan debu yang cukup tinggi, antara 40-70%. Keduanya juga merupakan cincin yang lemah, namun LeVerrier jauh lebih tipis dibanding Galle. Cincin ke-3 yang dinamai seperti nama penemu Triton, Lasell membentang lemah di antara LeVerrier dan Arago, dengan kandungan debu hanya 20-40 %. Di bagian terluar, terdapat cincin Adams yang terdiri dari 5 busur terang yang dinamai mengikuti moto Revolusi Perancis yang terkenal yakni Fraternité , Egalite 1, Egalite 2, Liberté, dan Courage.

Usia Cincin Neptunus diduga kuat masih sangat muda, jauh lebih muda dari usia Tata Surya. Selain itu diperkirakan cincin planet ini terbentuk dari tabrakan satelit dalam di Neptunus yang kemudian membentuk sabuk di area tersebut. Sabuk inilah yang menjadi sumber debu bagi cincin yang membentang tersebut.

Komet Raksasa Ditemukan di Orbit Planet Neptunus

Para astronom mengumumkan penemuan sebuah komet yang melintas di orbit Planet Neptunus. Benda langit yang diberi identitas 2006 SQ372 tersebut berdiameter antara 50-100 kilometer.

Objek tersebut diperkirakan dalam perjalanan kembali untuk menyelesaikan satu kali putaran orbitnya terhadap Matahari yang mencapai 22.500 kilometer. Saat ini, ia berada pada jarak 2 miliar kilometer dari Bumi, namun karena lintasan orbit yang sangat lebar, suatu saat ia berada pada jarak terjauh hingga 241 miliar kilometer.

Benda langit lainnya yang memiliki orbit setara dengannya adalah Sedna, planet kerdil seperti Pluto, yang ditemukan tahun 2003. Namun, orbit 2006 SQ372 lebih melengkung dan menjauh dari Matahari daripada Sedna.
Objek ini terbentuk dari inti Awan Oort, gumpalan awan raksasa yang memanjang sejauh 30 triliun kilometer mengelilingi Matahari.

Becker dan timnya menemukan komet tersebut, setelah menganalisa data rekaman survei langit Sloan Digital Sky Survey II (SDSS II) sepanjang tahun 2005, 2006, dan 2007 menggunakan teleskop di Apache Point Observatory. Penemuan ini telah dilaporkan dalam simposium internasional "The Sloan Digital Sky Survey: Asteroids to Cosmology" di Chicago Senin (18/8) dan dipublikasikan di Astrophysical Journal.

Penemuan Asteroid Neptunus

Selain menemukan adanya komet, para astronom juga menemukan asteroid baru di wilayah orbit Neptunus. Yang mengejutkan asteroid, tersebut ditemukan di daerah yang sebelumnya tidak ada objek apapun atau disebut zona mati.

Asteroid yang mengikuti orbit Neptunus mengelilingi matahari ini, mungkin bisa membantu menjelaskan pertanyaan mendasar tentang pembentukan dan migrasi planet-planet. Asteroid yang diklasifkasikan sebagai Trojan ini ditemukan di area yang sulit dideteksi, di dekat Neptunus yang dikenal dengan wilayah Titik Lagrangian L5.

Titik Lagrangian berada di area gravitasi dua planet besar, seperti Neptunus dan matahari, yang seimbang. Hal ini memungkinkan benda yang lebih kecil seperti asteroid untuk tetap stabil dan tetap selaras dengan orbit planet, karena mereka mengelilingi matahari.

Trojan L5 Neptunus ditemukan menggunakan teleskop Subaru milik Jepang di Hawaii yang berdiamater 8,2 meter. Mereka kemudian menggunakan teleskop Carniege Magellan yang berdiameter 6,5 meter untuk mengamati dan menentukan orbit objek

No comments:

Post a Comment