Thursday 27 January 2011

Asal Mula Mitologi Dewa-Dewi Yunani



Konon sebelum semua tercipta yang ada hanyalah Chaos (kekosongan karena saat itu Alam semesta ini belum tercipta). Chaos mempunyai istri yang bernama Nox, yaitu Dewi Malam. Dari perkawinan mereka lahirlah Erebus, Dewa Kegelapan. Akan tetapi Erebus kemudian mengusir Chaos dan mengawini ibunya sendiri yaitu Nox. Lalu, atas perbuatannya itu, Erebus dikutuk oleh Chaos, ketika ia mempunyai anak ia juga akan mendapatkan nasib yang sama seperti dirinya (Chaos).

Dari perkawinan ibu dan anak itu,,lahirlah 2 anak : Ether, Dewa Udara yang kebiru-biruan dan Emera, Dewi Siang, yang cemerlang berseri-seri. Kutukan Chaos terbukti.,Ketika Ether dan Emera berkuasa, mereka juga mengusir Erebus dan Nox.
Ether dan Emera mempunyai 5 anak yang tampan,gagah, perkasa, anggun, cantik yaitu : Terra, sang Dewi Bumi yang anggun; Caelus, langit perkasa yang menyelimuti bumi dengan jubah birunya; Pontus, lautan yang jubahnya membentang menutupi sebagian besar permukaan bumi; Amor, Dewi Cinta yang membawa benih-benih kehidupan dan Tartarus, neraka yang letaknya jauh dari permukaan bumi, dengan kedalaman yang tak terukur dan tak terjangkau oleh terang, tempat dimana Chaos, Nox dan Erebus tinggal.

Ketika Ether dan Emera turun tahta, mereka digantikan oleh Caelus dan Terra, yang mendampinginya sebagai permaisurinya. Dengan dibantu Amor yang membawa benih-benih kehidupan, Caelus dan Terra melahirkan anak-anak mereka para Titan (pria) dan Titanid (wanita) yang perkasa, yaitu; Cronos (Saturn), Oceanus, Lapetus, Hyperion, Coeus, Crius, Rhea (Cybele), Justitia, Tethys, Theia Mnemosyne, Eurybia, Phoebe, para Cylop, dan para Centimani.
Cylop adalah raksasa bermata satu yaitu Brontes (guntur), Steropes (Petir), dan Arges (Kilat). Sedangkan Centimani adalah Raksasa berlengan seratus yaitu Cottus, Gyes dan Obriareus.
 
Terra juga menikah dengan Pontus dan mempunyai anak : Nereus, Thaumas, Phorcys dan Ceto.
Pemberontakan Titan

Suatu ketika, Caelus murka kepada para Titan, karena menganggap mereka tidak menghormatinya lagi, jadi Caelus melempar para Titan ke Tartanus, untuk menghukum mereka. Tapi Terra (ibu para Titan) tidak tega melihat nasib para Titan yang terasing di Tartanus, jadi Terra membebaskan para Titan.

Karena merasa sakit hati akan perbuatan Caelus, ayah mereka sendiri, timbulah niat dalam hati para Titan untuk menyingkirkan Caelus. Cronos (Saturn), yang paling perkasa kemudian  pergi menemui Caelus, yang sedang beristirahat dan membunuhnya dengan menggunakan senjata sabit bermata berliannya.

Terdengarlah pekik kemenangan Cronos di seluruh jagat, karena kini dialah yang berkuasa menggantikan Caelus. Namun sebelum kematiannya Caelus sempat menjatuhkan kutukannya kepada Cronos bahwa kelak seorang putranya juga akan menjatuhkannya dari tahtanya. Nox kemudian melahirkan makhluk-makhluk yang mengerikan untuk menghukum Cronos, yaitu Nemesis, Kebencian, Kelaparan, Dusta, Fitnah, Kekejaman, Penderitaan, dan sebagainya.

Cronos bertahta menggantikan ayahnya. Dia mengawini saudarinya, salah seorang titanid, yaitu Rhea Dari perkawinan ini lahirlah lima orang anak, yaitu Vesta, Hera, Ceres, Neptune, dan Pluto. Namun teringat akan kutukan ayahnya, Saturn menelan semua anaknya begitu mereka dilahirkan untuk menghindari bencana bagi dirinya.

Pada saat kehamilannya yang keenam, Rhea yang berduka atas ulah Cronos terhadap anak-anak mereka sendiri, kemudian pergi ke lereng Gunung Dicte di Crete, untuk melahirkan bayinya, agar selamat dari incaran suaminya.

Ketika anaknya lahir, Rhea meninggalkan anaknya di gunung lalu, kembali ke istana, sambil membawa bungkusan bayi berisi batu. Sekembalinya ke istana, Rhea berpura-pura mengerang kesakitan, tanda hendak melahirkan. Setelah persalinannya selesai, dia menyerahkan bungkusan bayinya kepada Cronos untuk ditelan. Tanpa memeriksa lagi, Cronos menelan bungkusan yang diberikan oleh istrinya tersebut yang ternyata berisi sebongkah batu.

Putra keenam Cronos dan Rhea yang selamat dari kebuasan ayahnya, diasuh oleh para peri di hutan lereng Gunung Dicte, terutama Melia dan Adrastea. Mereka menamai bayi itu Zeus (Jupiter). Para makhluk menyayangi dewa kecil tersebut seolah mereka tahu bahwa kelak Zeus lah yang akan membebaskan mereka dari cengkeraman sang tiran Cronos (Saturn). Seekor kambing betina, Amalthea, setiap hari memberikan air susunya kepada Zeus, dengan kasih sayang seorang ibu, kelak setelah Zeus berkuasa Amalthea ditempatkan di angkasa di antara para bintang menjadi rasi bintang Capricorn.

Zeus tumbuh dewasa dan cerdas. Ia mempunyai sahabat bernama Aquilla, seekor Rajawali besar yang selalu membawakan ambrosia dan Nectar untuknya, serta menceritakan hal-hal yang terjadi di seputar jagat. Lambat laun ia menjadi tahu kekejaman Cronos serta sikap kasarnya dalam memerintah. Jadi, ia bertekad untuk membebaskan dunia dari kekejaman Cronos.

Peperangan Melawan Titan


Suatu ketika Zeus mendapat kabar dari Oceanus, bahwa Cronos yang saat itu memerintah semesta dengan kekejaman dan tindak tirani ternyata adalah ayahnya. Dia juga diberitahu bahwa saudara-saudarinya telah ditelan oleh Cronos, segera setelah mereka dilahirkan. Bertambah bulatlah tekadnya untuk menyelamatkan dunia ini dari cengkeraman Cronos. Oleh karena itu dia mengumpulkan sekutu-sekutunya yang juga menentang Cronos.

Namun sebelum itu, dengan bantuan Methys, seorang putri Oceanus, dia membuat ramuan yang kemudian dipersembahkannya kepada Cronos. Setelah meminum ramuan tersebut Cronos memuntahkan kembali semua anaknya yang ditelannya. Zeus kemudian mengajak saudara-saudarinya tersebut bergabung melawan Cronos.

Ketika merasa dirinya terancam bahaya, Cronos (Saturn) segera menghubungi saudara-saudaranya para Titan untuk membantunya.

Sementara itu Zeus (Jupiter) telah berhasil mengumpulkan sekutu-sekutunya, yaitu saudara-saudarinya beserta Oceanus dan putri-putrinya, para Oceanid, serta Prometheus dan Epimetheus, putra-putra Titan Iapetus. Mereka membangun markas di puncak Olympus.
 
Kemudian mereka mengelilingi altar dan bersumpah akan mengembalikan kedamaian dan ketentraman di semesta ini, dengan menumbangkan kekuasaan Cronos (Saturn). Zeus (Jupiter) juga melepaskan para Cyclop dan Centimani dari Tartarus untuk membantunya melawan Cronos (Saturn) dan para Titan.

Sebagai tanda terima kasihnya, para Cyclop kemudian membuatkan senjata-senjata untuk Zeus (Jupiter) dan saudara-saudaranya, yaitu Petir untuk Zeus (Jupiter), Trisula yang dapat mengguncang bumi dan lautan untuk Poseidon (Neptune), dan Dwisula yang dapat membelah bumi dan Helm yang membuat pemakainya menjadi kasat mata untuk Hades (Pluto).

Perang melawan para titan berkobar sepuluh tahun lamanya. Namun akhirnya keunggulan Zeus dengan sekutu-sekutunya terbukti. Para Titan yang kalah kembali dijebloskan ke dalam Tartarus, dirantai dengan rantai berlian dan dijaga oleh para Centimani.

Atlas, saudara Prometheus dan Epimetheus yang membantu para Titan dihukum memanggul langit di pundaknya selamanya, sedangkan Cronos (Saturn). melarikan diri ke Itali.

Gunung Olympia
Zeus naik tahta menggantikan Cronos (Saturn). Dia membagi-bagikan kekuasaan kepada saudara-saudarinya. Poseidon (Neptune), menjadi penguasa lautan, Hades (Pluto) merajai Abyss/Tartarus (kerajaan orang mati), Hera (Juno) menjadi ratu langit dan permaisuri Zeus. Namun, Zeus-lah yang paling berkuasa atas mereka semua. Kehendak dan kata-katanya menjadi hukum yang harus dipatuhi.

Memang seluruh makhluk memandangnya sebagai Bapa Semesta Alam, karena dialah yang menyelamatkannya dari cengkeraman Cronos (Saturn). Dari istananya yang berselimut awan di Gunung Olympus, Zeus memerintah dunia dibantu oleh dewa-dewi lainnya.

Cronos kerap dilukiskan sebagai pria tua berambut dan berjanggut keperakan memakai jubah putih. Di tangannya tergenggam senjatanya yang tak terkalahkan, yaitu petir, dan tongkat kerajaan di tangannya yang lain sementara bola dunia di bawah telapak kakinya. Di sampingnya Aquila yang perkasa mengepakkan sayapnya.

1 comment: