Monday 17 January 2011

Laut Mati (Dead Sea)


Laut Mati adalah daratan terendah di muka Bumi, yaitu 422 meter (1.300 kaki) di bawah permukaan laut. Itulah sebabnya  air di Laut Mati tidak bisa mengalir kemana-mana. Oleh karena posisinya tersebut, maka setiap harinya sekitar tujuh juta ton air di Laut Mati menguap, menyebabkan tiap hari air laut ini bertambah asin. Laut mati mendapat aliran utama melalui sungai Yordan. Daerah pengumpulannya meliputi areal seluas 41.650 km persegi (16.080 mil persegi, dengan volume air 147 km kubik..
Laut Mati memiliki panjang maksimum 67 km (42 mil) dan lebar maksimum 18 km (11 mil) dengan luas permukaan sekitar 810 km persegi (310 mil persegi). Laut mati memiliki kedalaman rata-rata, 118 m (387 kaki), tetapi kedalaman maksimumnya mencapai 378 m (1.240 kaki).

Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada Jordan Riff Valley dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gypsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi
Kadar garam air Laut Mati sekitar 30 %, lebih tinggi daripada kadar garam air laut biasa,  yang sekitar 3,5 %. Artinya, di Laut Mati sekitar sembilan kali lebih asin dibandingkan dengan air laut biasa. Sedangkan kadar garam tubuh kita hanya 1 - 2 %. Tidak heran, kita akan terapung ketika berenang di Laut Mati. Hanya Danau Assal (Djibouti), Garabogazkà dan beberapa danau hypersaline dari Lembah Kering McMurdo di Antartika (seperti Don Juan Pond dan mungkin Danau Vanda) memiliki salinitas yang lebih tinggi.
Kita seakan-akan seperti pelampung. Oleh sebab itu, banyak orang penasaran ingin mencoba mengambang di sana. Itu karena air Laut Mati mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Saking pekatnya kandungan garam di sana, tak ada ikan yang tahan hidup. Tetapi sebenarnya Laut Mati ini tidak benar-benar mati, karena beberapa jenis bakteri bisa hidup di sini. Air Laut Mati berwarna abu-abu kehitaman. Jika dipegang licin seperti minyak.

Hipotesa Rendahnya Permukaan air di Laut Mati
Ada dua hipotesis tentang asal usul ketinggian permukaan air yang sangat rendah dari Laut Mati. Hipotesis yang lebih tua menyatakan bahwa laut ini terletak pada zona keretakan yang asli, merupakan perluasan dari Laut Merah Rift, atau bahkan dari Great Rift Valley Afrika timur. Namun Hipotesis yang lebih baru menyatakan bahwa cekungan Laut Mati adalah konsekuensi dari sebuah "langkah balik" diskontinuitas di sepanjang Transformasi Laut Mati, yang menciptakan perluasan dari kerak bumi dengan akibat pengendapan air.

Sekitar tiga juta tahun yang lalu yang sekarang lembah Sungai Yordan, Laut Mati, dan Wadi Araba berulang kali tergenang oleh air dari Laut Mediterania. Air terbentuk dalam sempitnya dan bengkoknya teluk yang terhubung ke laut melalui apa yang sekarang menjadi Lembah Yizreel. Banjir dari lembah datang dan pergi tergantung pada skala panjang perubahan iklim.

Menurut teori geologi, sekitar dua juta tahun yang lalu tanah antara Rift Valley dan Laut Tengah naik menjadi sedemikian rupa sehingga laut tidak bisa lagi menggenangi daerah tersebut. Dengan demikian, teluk panjang menjadi sebuah danau.

Pertama-tama dalam prasejarah danau seperti ini dinamai "Danau Gomora." Danau Gomora adalah danau air tawar atau payau yang diperpanjang setidaknya 80 km (50 mil) selatan saat ini ujung selatan Laut Mati dan 100 km (62 mil) utara, jauh di atas sekarang Depresi Hula. Ketika iklim menjadi lebih kering, Danau Gomora menyusut dan menjadi lebih asin. Besar, air asin pendahulu dari Laut Mati disebut "Danau Lisan."
Dekat Ein Gedi, garam menumpuk di sepanjang pantai Laut Mati. 
Bertatahkan kasar garam karang menguap dari Laut Mati dekat Ein Gedi.
Kerikil semen dengan garam karang di pantai barat Laut Mati dekat Ein Gedi.

Pada zaman prasejarah sejumlah besar sedimen dikumpulkan di lantai Danau Gomora. Endapan lebih berat daripada garam deposit dan garam-garam deposit tersebut teremas-remas ke atas ke dalam yang sekarang disebut Semenanjung Lisan dan Gunung Sodom (di sisi barat daya danau). Geolog menjelaskan efek dalam hal ember berisikan lumpur di mana batu datar besar ditempatkan, memaksa lumpur merangkak naik ke sisi ember. Ketika lantai Laut Mati turun lebih lanjut karena gaya tektonik, garam peninggalan dari Lisan dan Gunung Sodom tetap tinggal di tebing tinggi (di sebut salt dome).
 
Danau, Bukan Laut
Sebenarnya, laut mati ini bukanlah laut, tetapi tepatnya adalah danau. Seperti danau yang lain, "laut" ini berada di daratan. Tepatnya di antara Israel, Palestina bagian Barat, dan Yordania. Danau ini sangat luas, kira-kira 1.200 km persegi.

Mandi Lumpur
Keajaiban yang terdapat pada laut mati, menjadi daya tarik tersendiri, bagi banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Mereka tak hanya ingin merasakan mengambang di air. hal lain yang diincar para turis adalah lumpur Laut Mati yang dikenal sangat mujarab. Konon, lumpur Laut Mati bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan bisa menghaluskan kulit. Hal ini sudah lama diketahui oleh King Salomon, Cleopatra dan Herod the Great sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut
Biasanya para pengunjung mengambil lumpur dari dasar laut. Lumpur yang berwarna hitam itu dibalurkan ke seluruh tubuh. Bahkan kalau ada luka atau jerawat yang sudah dibaluri lumpur itu bisa langsung kering dan sembuh.
Menurut penelitian, air Laut Mati ini kaya mineral yang menyehatkan kulit. Seperti magnesium klorida, kalsium klorida, magnesium bromida, sodium, dan potasium. Lumpur Laut Mati diyakini mengandung berbagai zat yang bisa digunakan untuk kecantikan dan pengobatan beberapa penyakit kulit.
Laut Mati memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga bisa membuat orang tidak tenggelam dan tetap terapung. Beberapa kandungan mineral dalam lumpur laut mati seperti dilansir dari healthy-skin-guide,  adalah: 

  • Sodium yang dapat meningkatkan permeabilitas yang sangat cocok untuk kulit kering. 
  • Magnesium yang terdapat di laut mati konsentrasinya 15 kali lebih tinggi dibandingkan dengan laut lainnya, magnesium juga membantu penyembuhan kulit dan menyediakan jaringan permukaan kulit dengan anti alergi dan penting untuk metabolisme sel. 
  • Potassium yang dapat meningkatkan oksidasi dan mengatur proses electrical otot dan sistem saraf serta membantu mengatur kelembaban di kulit. 
  • Bromida – konsentrasi bromida adalah 50 kali lebih tinggi dari garam biasa. Ini menyebabkan efek yang sangat santai, dan membantu secara alami perbaikan sel kulit. 
  • Bitumen yang ditemukan dalam jumlah sedikit dan dapat bertindak sebagai zat anti-inflammatory
  • Iodin yang berperan penting pada pembentukan hormon tiroksin, dan juga penting untuk energi dan metabolisme sel. 
  • Kalsium penting sebagai pertahanan membran sel dan pembersihan pori-pori, yang dibutuhkan juga untuk perbaikan jaringan dibawah kulit. 
  • Zink yang memainkan peranan dalam regulasi enzim.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa lumpur dan garam yang terkandung didalam laut mati memiliki manfaat untuk mengobati beberapa penyakit seperti psoriasis karena bisa memperbaiki kondisi dan mengurangi kekambuhannya.

Membantu kulit kering dengan mengganti elektrolit yang hilang, bisa mengobati beberapa masalah dermatologi seperti eksim, jerawat, rematik, sakit sendi, dan masalah sirkulasi dan saraf. Selain itu, garam Laut Mati juga bisa bertindak sebagai desinfektan yang bisa mengeluarkan zat berbahaya dari kulit.

Kandungan garam Laut Mati merupakan cara terbaik untuk menjaga kelembaban dan mineral kulit dan ini merupakan pertahanan alami untuk melawan penuaan kulit, dan keriput pada kulit.
Berbagai kosmetik perawatan kulit yang dibuat dari lumpur Laut Mati, sangat terkenal di seluruh dunia. Di sekitar Laut Mati juga terdapat banyak sekali pusat perawatan berbagai masalah kulit.

No comments:

Post a Comment