Saturday 8 January 2011

Welwitschia mirabilis




Welwitschia mirabilis adalah salah satu tanaman yang fenomenal di kalangan botanis dan kolektor tanaman.  Hal ini disebabkan karena keunikan sifatnya, dimana dari tingkat family sampai genus hanya diisi oleh satu jenis saja.

Hidup di gurun sepanjang pesisir pantai Namibia dan Angola, Welwitschia mirabilis menunjukkan berbagai keunikan, baik segi morfologi maupun fisiologinya.  Tanaman gurun ini tampaknya  seperti datang langsung dari zaman purbakala. Bentuknya tidak enak dilhat, tapi tanaman yang satu ini benar-benar unik.

Tanaman ini akan tumbuh hingga bisa mencapai lebar 8 meter dengan tinggi 2 meter. Tanaman memiliki daya tahan luar biasa dan tidak akan mati, meski tidak ada hujan selama 5 tahun. Rasanya sangat menyengat baik mentah maupun sudah dimasak, dan karenanya diberi nama Onyanga, yang berarti bawang gurun. Tanaman ini dianggap fosil hidup

Tanaman asal Namibia ini, hanya memiliki dua daun saja sepanjang hidupnya dan sebuah batang dengan akarnya. Jadi daun yang ada adalah daun yang pertama kali tumbuh dan terus memanjang seumur hidupnya. Dua daun itu akan terus tumbuh membesar dan memanjang, mirip alien, hingga bisa mencapai panjang 12 meter. Batangnya pendek, tebal dan akan membesar, tidak menjadi tinggi lagi.

Tidak seperti jenis sukulen atau tanaman yang biasa hidup di gurun, yang memodifikasi daunnya untuk mengecil agar mengurangi penguapan, W.mirabilis justru memiliki daun yang lebar.

Keunikan tanaman ini, juga ditunjukkan oleh jumlah stomatanya, dimana jumlah stomata yang dimiliki oleh Welwitschia mirabilis mungkin adalah yang paling banyak diantara semua jenis tanaman, padahal hidupnya di area kering dan terik. 

Untuk mensiasati udara panas yang kering, adalah dengan membuka stomata pada malam hari, dimana kabut melimpah di pesisir pantai tersebut dan menutup rapat pada siang hari.  Selain itu, daun yang lebar berfungsi melindungi tanah di bawahnya tetap adem, dimana sang akar tumbuh serta agar kelembaban di bagian bawah tanah tetap terjaga

Tumbuh dari biji, namun diperkirakan dari ratusan biji, peluang hidup hanya 1% akibat kontaminasi A.niger, tidak terbuahi atau karena curah hujan yang tidak memadai.
 

 Menurut runut karbon, diduga specimen tertua di dunia berusia lebih dari 2000 tahun, dan untuk rata rata masa hidup diperkirakan mencapai 400 - 1500 tahun. 
Sesaat setelah penemuannya, tanaman ini langsung menjadi bahan perbincangan dan menjadi salah satu incaran kolektor tanaman.  Perburuan besar besaran sempat menggiring spesies ini pada CITES 1.  Namun, perang di Angola membawa berkah bagi habitat W.mirabilis, karena mereka dilindungi oleh ladang ranjau yang menghalangi niat para pemburu untuk mengambil bijinya. 

Sekarang W.mirabilis masuk CITES 2, karena habitatnya tidak terganggu (karena ladang ranjau tersebut), sedangkan di Namibia, habitatnya dijaga dan dijadikan sebagai objek wisata.

No comments:

Post a Comment