Thursday 10 February 2011

Hyperuricemia (Asam Urat Tinggi)


Hiperuricemia, adalah suatu keadaan kelainan metabolik dimana kadar Asam Urat didalam darah melebihi nilai normalnya. Nilai normal kadar asam urat dalam darah untuk pria dewasa berkisar antara 3,5 – 7,2 mg/dl dan untuk wanita antara 2,6 – 6,0 mg/dl. Pada orang tua nilai normal sedikit lebih tinggi.

Asam urat bukan istilah asing bagi kebanyakan orang. Asam urat berasal dari pemecahan atau metabolisme purine (sisa pengolahan zat purine ) yang banyak terdapat dalam makanan yang kita makan sehari hari. Kita mendapatkan purin dari makanan olahan dari tubuh makhluk hidup, yakni tumbuhan dan hewan. Selain dari makanan, zat purin juga akan bertambah ketika ada sel-sel tubuh yang rusak secara normal atau terkena suatu penyakit. Asam urat harusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui feses dan urin.

Tetapi, pada beberapa kondisi, ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat tersebut sehingga kadar asam urat di dalam tubuh meningkat dan melebihi batas normal. Peningkatan inilah yang kemudian dinamakan hiperuricemia.

Hiperuricemia terjadi bila:

- Produksi Asam Urat berlebihan
- Pengeluaran Asam Urat dari dalam tubuh terganggu/kurang
- Atau kedua duanya


Secara statistik dari hasil penelitian 10 % hiperuricemia disebabkan produksi yang berlebihan, dan 90 % disebabkan pengeluaran yang terganggu atau tidak lancar. Itulah kenapa ada orang tertentu, yang banyak makan makanan yang mengandung protein, sumber purin, tetapi tidak mengeluh apa apa, sedang orang lainnya, bisa menjadi hiperuremia, padahal makannya sudah sangat dijaga agar tidak kelebihan purin.

Asam urat yang berlebihan atau jenuh, akan berubah menjadi bentuk Kristal seperti jarum- jarum dan ini sangat menyakitkan bila terdeposit di persendian. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku.

Hiperuricemia berpotensi menyebabkan gout. Meskipun demikian, hubungan yang pasti antara gout dan hiperuricemia masih belum begitu jelas. Ada beberapa pasien dengan hiperuricemia yang ternyata tidak menderita gout, sebaliknya ada pula beberapa pasien yang kadar asam uratnya normal tapi menderita gout.

Gout merupakan suatu keadaan dimana pada sendi-sendi pasien terdapat penumpukan kristal asam urat, sehingga menyebabkan sendi itu meradang (arthritis), bengkak dan nyeri. Jadi salah satu yang menyebabkan peradangan pada sendi, sehingga menimbulkan keluhan pada sendi adalah hiperuricemia. Disebutkan salah satu karena masih banyak sebab lain yang bisa menyebabkan gangguan serupa.

Menurut penelitian di Amerika, Hiperuricemia sebagian besar diderita oleh kaum laki laki di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause, sementara data tentang penyakit ini di Indonesia masih sangat kurang. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

Faktor-faktor yang berperan terhadap terjadinya Hyperuricemia

Banyak faktor yang berkontribusi berperan untuk terjadinya hyperuricemia, seperti,

  • genetik, kemungkinan memainkan peran, meskipun tidak terlalu besar.
  • resistensi insulin, diabetes
  • hypertensi (tekanan darah tinggi)
  • gangguan fungsi ginjal
  • obesitas (kegemukan). Hal ini karena terdapat lebih banyak jaringan yang bisa pecah atau berganti sehingga memicu meningkatnya produksi asam urat
  • diet kaya purin
  • penggunaan diuretik, salisilat, cyclosporine, levodopa,
  • aterosklerosis
  • terlalu banyak minum alkohol, sehingga mengganggu perjalanan asam urat untuk keluar dari tubuh. 
  • adanya gangguan pada salah satu enzim yang membantu pemecahan senyawa purin yang menyebabkan peningkatan purin dalam darah, khususnya jika makanan makanan yang mengandung purin. 
  • gangguan metabolisme purin dalam tubuh,
  • intake bahan yang mengandung asam urat tinggi,
  • sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat
Semua faktor di atas akan dapat menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh.

Pengelolaan Hiperuricemia

Kadar asam urat umumnya bisa mencapai kadar normal dengan pengobatan yang tepat. Tetapi, bila sudah pernah mengalami gout, maka penderitanya harus melakukan tindakan pengendalian agar asam uratnya tetap berada di level normal.

Pengendalian dapat dilakukan dengan menghindari makanan-makanan yang mengandung banyak zat purin, seperti jeroan, makanan laut, makanan kaleng, dan lain-lain. Juga, harus banyak meminum air putih untuk membuang zat purin dari dalam tubuh.

Jika tubuh rentan terhadap hiperuricemia, maka yang harus dilakukan:
  • Menghindari makanan yang mengandung banyak purin seperti bir, minuman alkohol, teri, ikan sardin, telur ikan, ragi, hati, ginjal, kacang-kacangan (kacang polong, melinjo), ekstrak daging, kaldu, jamur, asparagus, bayam dan kembang kol.
  • Menjaa berat badan dengan berolahraga secara teratur.
  • Jangan melakukan diet secara ekstrim, karena hal ini juga bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  • Memberitahu dokter semua obat dan vitamin yang dikonsumsi untuk mencegah peningkatan risiko hyperuricemia dari obat-obatan yang diminum.
  • Encok sering disebut asam urat, tapi penyakit ini berbeda dengan rematik. Karena encok terkait dengan gangguan metabolisme pengeluaran kadar asam urat dalam darah yang tersumbat menjadi kristal. Sedangkan rematik adalah penyakit sendi karena adanya gangguan autoimun yang berlangsung lama.
Bagi penderita asam urat akut maupun kronis sebaiknya melakukan diet asam urat untuk pembatasan makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi, cukup kalori (sesuai dengan kebutuhan tubuh) tinggi karbohidrat, rendah kalori, rendah lemak, tinggi cairan dan tanpa alkohol.
  • Diet normal biasanya 600-1000 mg purin perhari sedangkan bagi penderita asam urat harus mengurangi kadar purin hingga kadar konsumsi sekitar 100 – 150 mg purin.
  • Dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran yang tidak mengandung purin minimal 300 gr per hari kecuali asparagus, kacang polong, buncis, kembang kol, bayam dan jamur agar tetap dihindari.
  • Untuk meningkatkan memacu pembuangan asam purin melalu urin maka sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat komplex seperti nasi, singkong, roti, ubi tidak kurang dari 100 gr / hari.
  • Sebaiknya hanya mengkonsumsi protein yang bersumber dari protein nabati dengan aturan maksimal 1 gr / kg berat badan perhari atau kira-kira 50-70 gr/harinya.
  • Memperbanyak minum air putih minimal 2.5 liter atau 10 gelas perhari, karena cairan bisa membantu menghilangkan asam urat berlebih dari dalam tubuh.
  • Mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing dan jambu air
Pantangan Asam Urat
Daftar
Makanan Tinggi Purine
Makanan
Asam Urat
(mg/100g)
Teobromin (kafein
cokelat)
2300
Limpa domba/kambing
773
Jamur kuping
448
Hati sapi
554
Ikan sarden
480
Limpa sapi
444
Paru-paru sapi
339
Ginjal sapi
269
Ikan tuna
257
Jantung sapi
256
Hati ayam
243
Jantung domba/kambing
241
Ikan teri
239
Udang
234
Biji melinjo, emping
222
Daging kuda
200
Kedelai & kacang-kacangan
190
Dada ayam dg kulit
175
Daging ayam
169
Daging angsa
165
Lidah sapi
160
Ikan Kakap
160
Daging bebek, kalkun
138
Kerang
136
Udang Lobster
118
Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat. Berikut adalah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat. (Ingat bahwa masing-masing orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap makanan. Makanan yang sangat cepat menimbulkan serangan asam urat pada satu orang belum tentu menimbulkan efek yang sama pada yang lainnya).
  • Alkohol dan soft drink
  • Jamur, bayam matang, dan sawi
  • Daging kambing
  • Jeroan dan gajih (lemak)
  • Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
  • Krim dan Es krim
Anjuran

Beberapa hal berikut dianjurkan untuk mengurangi asam urat:
  • Jangan minum aspirin (bila membutuhkan obat pengurang sakit, pilih jenis ibuprofen dan lainnya)
  • Perbanyak minum air putih– terutama bagi penderita yang mengidap batu ginjal– untuk mengeluarkan kristal asam urat di tubuh.
  • Makan makanan yang mengandung potasium tinggi seperti:
    • Sayuran dan buah-buahan
    • Kentang
    • Alpukat
    • Susu dan yogurt
    • Pisang
  • Makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan strawberry
  • Aktif secara seksual (Berita bagus! Seks ternyata memperlancar produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat).
  • Konsumsi salah satu produk alami yang dapat menyembuhkan asam urat seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau, dan lain-lain.
Pengobatan Tradisionil
  • Daun Salam, 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  • 10 gram sambiloto kering, 10 gram rimpang temulawak kering, 5-10 gram komfrey, 1 gram buah lada. Cara membuatnya: semua bahan dicuci, lalu direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
  • 30-50 gram akar sidaguri. Akar sidaguri itu dipotong-potong, lalu dicuci bersih. Setelah itu direbus dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Akar dan air rebusan disimpan dalam gelas tertutup selama satu malam, minum pada pagi harinya. Akar direbus kembali, airnya diminum pada sore hari.
  • Temulawak, tapak liman, daun sendok dan pegagan direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
  • Daun jati belanda, kemuning, dan kunci pepet direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Air diminum 3 kali 1 gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan.
Pengobatan Hiperuricemia

Selama bertahun-tahun, obat yang paling umum digunakan untuk mengobati asam urat adalah allopurinol, yang umumnya aman dan efektif, tetapi telah diketahui menyebabkan ruam yang dapat mengancam kehidupan, meskipun jarang terjadi. Dosis Allupurinol, sering harus dikurangi pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu, tapi uji klinis sebelumnya telah menunjukkan bahwa febuxostat efektif untuk menurunkan kadar asam urat, pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal tanpaperlu penyesuaian dosis. 
  • Allupurinol 300 – 600 mg / hari
  • Febuxoxstat 80 mg / hari
Untuk mengurangi rasa nyeri, dapat diberikan obat-obat dari golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug) atau obat anti inflamasi non steroid (AINS), seperti ibuprofen, natrium atau kalium diclovenac.

1 comment: