Tuesday 22 March 2011

Chichén Itzá



Chichén Itzá, adalah kuil di kota Mayan, Mexico, dan merupakan peninggalan arkeologi suku bangsa Maya yang paling terkenal, paling lengkap dan masih terawat dengan baik.. Pada masa lalu, wilayah ini merupakan pusat pelayanan ekonomi dan politik bagi masyarakat bangsa Maya. Di sini terdapat berbagai bentuk struktur bangunan, seperti Piramid Kukulkan, Kil Chac Mool, Hall dengan seribu pilar, dan lapangan bermain “Prisoners”, yang sampai saat ini masih dapat dilihat dan merupakan petunjuk dari seni arsitektur yang sangat luar biasa.

Bertahun-tahun yang lalu, sekelompok pejuang yang disebut Itzá, menaklukkan kota dalam apa yang sekarang merupakan bagian dari kota Yucatan di Meksiko. Mereka menyebutnya Chichén-Itzá, yang berarti tempat dalam "mulut Itzà yang baik¡" atau dalam bahasa Indian setempat, berarti di bibir mata air rakyat. Pada masa kejayaannya (antara 800 – 1200 M) Chichén Itzá, merupakan pusat politik, agama dan kekuatan militer di Yucatán, bahkan mungkin di seluruh bagian Selatan Timur Meso Amerika



Chichén Itzá merupakan titik sentral dari kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Kuil Chac Mool, dan bangunan Seribu pilar.

Situs peradaban bangsa Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation.

Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks kuil ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi, tapi suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum Masehi.

Jika berkunjung ke pusat Chichén Itzá akan terdapat beberapa informasi tentang model Kuil tersebut dan penjelasan singkat tentang sejarah kota ini

Dari segi arsitektur, seseorang dapat mengamati adanya suatu perubahan secara bertahap pada gaya arsitekturnya, diawali dengan gaya Puuc, kemudian perpaduan dengan gaya Uxmal dan mencapai puncaknya dengan apa yang disebut gaya Mayan Toltec. Gaya arsitektur ini memiliki kesamaan dengan arsitektur di Tula, ibukota Toltecs kuno, juga situs-situs lainnya di Semenanjung, dan dengan situs-situs lain di Meksiko Tengah, seperti Oaxaca dan Gulf Coast

Chichén Viejo dan Chichén Nuevo

Kota ini pada dasarnya dibagi menjadi dua daerah: Chichén Viejo (Chichén lama) dan Chichén Nuevo (Chichén baru). Chichén Viejo didirikan sekitar 400 M, oleh Maya dan dipimpin oleh para imam. Arsitektur di daerah ini cirinya banyak yang menggambarkan keberadaan dewa Chaac, dewa hujan Maya.

Chichén Nuevo didirikan sekitar 850 M dengan adanya ke datangan Itza dari Mesiko bagian Tengah. Kota ini dibangun kembali oleh Itzá dengan karakteristik gambar dewa Kukulcán, dewa ular keberuntungan. Sekitar tahun 1150 M, gelombang baru dari  Itzá mengambil alih kota tersebut dan memerintah selama 150 tahun, sampai akhirnya Chichén Itzá diambil alih oleh kota saingannya, Mayapan.

Secara komersial dan politik, Itza lebih agresif daripada pemerintahan Maya sebelumnya dan sejarah kota di bawah pemerintahan mereka ditandai dengan banyaknya perang berdarah.

Sekitar 1400 M, Chichén Itzá secara mendadak banyak ditinggalkan oleh warganya, mungkin karena adanya konflik internal atau kekurangan pangan. Ada banyak teori yang dikemukakan, tetapi tidak ada sorang pun yang tahu dengan pasti.

Sumur Pengorbanan

Di kuil Chichen Itza terdapat minimal dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan dan sumur yang paling terkenal adalah  Sumur Pengorbanan (Cenote of Sacrifice).
Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu. 

Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.

Mayas dari Chichén-Itzá

Mayas yang tinggal di Chichén-Itzá juga membangun beberapa istana, kuil, dan monumen. Mereka tidak hanya merupakan pejuang-pejuang yang tangguh, tetapi juga orang-orang yang bijaksana, yang mempelajari bintang-bintang dan mereka meninggalkan catatan sejarah secara tertulis dalam bentuk ukiran glyphs (carved glyps).

Beberapa raja telah memerintah kota tersebut dan memerintahkan untuk membangun gedung yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Mayas memiliki tingkat seni dan budaya yang besar.
Tanda di pintu masuk Chichén Itzá, mereka lukisi dengan berbagai warna dan menghiasinya dengan patung-patung (arca-arca) indah. Kita dapat melihat bahwa banyak dari arca-arca itu tampak sebagai ular berbulu. Itu adalah dewa utama mereka yang disebut Kukulcán.

Imam-imam mereka adalah imam-imam yang bijaksana, dan imam ini mempunyai sebuah bangunan obseravtorium berbentuk tempurung (shell) untuk mempelajari bintang dan meramalkan masa depan. Mereka juga mempunyai bentuk permainan bola sendiri. Untuk memainkannya, mereka membangun sebuah lapangan sepakbola yang besar. Mereka bermain dengan bola karet, dimana mereka harus memasukkan bola tersebut melewati suatu cincin yang terbuat dari batu. 

Hanya raja-raja, para imam, dan pejuang-pejuang tertentu yang tinggal di istana besar. Masyarakat pada umumnya tinggal di pondok atau gubuk yang terbuat dari jerami di dekat piramids.

Satu hari, Mayas dari Chichén-Itzá memutuskan untuk meninggalkan kota. Para Arkeolog tidak tahu mengapa mereka meninggalkannya dan kota tersebut menjadi sunyi di tengah-tengah hutan Yucatan.
Sampai bulan Januari, 1998, Kuil-Kuil dan istana-istananya masih berdiri.

Kultus Kukulcan Chichén-Itzá

Sejatinya, Mayas mempunyai dewa sendiri. Namun, ketika Itzáe menyerang Chichén-Itzá mereka diperkenalkan dengan dewa lain dari Toltecs. Orang-orang Toltecs menyebutnya Quetzalcoatl, ular keberuntungan atau ular berbulu (the plumed serpent). Kukulcán adalah nama yang diberikan kepada dewa ini oleh Mayas.

Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai membangun berbagai Kuil yang menyerupai piramid. Dengan demikian, periode puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya.

Para pimpinan pemerintahan Toltecs merupakan kepala suku-kepala suku yang legendaris. Generasi kepala suku Toltec berikutnya menggunakan nama Quetzalcoatl, yang berarti "pemimpin yang bijaksana yang menikmati karunia Allah". Pada salah satu bagian dari legenda Quetzalcoatl menyatakan bahwa ia telah berjanji untuk kembali dan mengembalikan kerajaan Toltec dari Tula, satu hari nanti.

Janji Quetzalcoatl 's untuk kembali itu kemudian diyakini telah memberikan peran besar terhadap kekalahan atas raja (penguasa) Aztec, Montezuma II, yang mana mereka telah salah mengira bahwa Hernan Cortez adalah Tuhan yang terkenal dan menyambutnya dengan rasa kagum, sehingga mereka memberikan jaminan kepadanya perlindungan khusus

Beberapa teks Maya suci menyebut dewa Toltec, Quetzalcoatl dengan nama Kukulcán. Terdapat banyak contoh tentang kultus Kukulcán yang  ditemukan, baik dalam bentuk seni maupun  arsitektur Chichén-Itzá.
Bentuk kepala Kukulcán yang besar, pertama kali ditemukan di salah satu bagian kota. Arca-arca ini dapat dilihat di kaki (dasar) tangga menuju ke Castle (istana). 

 Pada setiap musim semi, pada saat tiba tengah hari, ketika matahari bersinar dengan cerah, akan nampak bayangan dari kepala Kukulcán yang menyelimuti sudut timur laut dari dinding piramida yang besar, yang disebut Kastil, yang memantul pada tangga dan membentuk cahaya “triangel” yang menyerupai gerakan seekor ular. Efek ini sangat mengagumkan seolah-olah Kukulcán  sedang turun ke bumi

Efek ini lebih mengesankan karena menyentuh kepala Kukulcán yang besar di dasar tangga, sehingga nampak seolah-olah ular itu menuruni pyramid dengan perlahan dan memberi efek magic. Efek ini hanya dapat terjadi dengan pengukuran arsitektur dan astronomi yang tepat.

Pada salah satu dinding Kuil Warriors yang terdapat di bagian Chichén-Itzá yang baru, dapat dilihat contoh lain dari ukiran batu Kukulcán. Bagaian depan Kuil Kuil tersusun dari bangunan yang berbentuk landai dengan dinding-dinding yang besar, yang berisi contoh ukiran dari keberadaan Kukulcán (ular berbulu).


Di tengah-tengah Chichén Itzá terdapat pyramid Kukulcán, suatu piramid raksasa yang menjulang tinggi di atas dataran rumput. Berdasarkan legenda bangsa Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko).


Dua dari empat sisi piramid yang mengagumkan ini telah diperbaiki. Awalnya, masing-masing sisi mempunyai 91 anak tangga, tetapi dengan penambahan platform (podium) pada bagian atasnya, maka sekarang  terdapat 365 anak tangga, satu anak tangga melambangkan satu hari dalam satu tahun. Anak tangga ini menuju puncak pyramid. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar, Raja Kukulkan, yang dicat merah dan bintik-bintik hijau lumut.


Terdapat dua kompleks pyramid, yang pertama adalah komplek lapangan sepakbola (ballcourt complex) dan yang lain yang berada di atas, adalah Kuil Warriors Bangunan ini tersusun dari dua struktur yang saling menumpuk. Pyramid ini dibangun tidak bersamaan, yang pertama dibangun lebih awal dibanding yang satunya.

Pyramid yang lebih baru mempunyai ketinggian sekitar 55 meter (180 kaki) pada masing-masing sisinya, dan mempunyai 9 tingkat (teras) yang menjulang ke atas, setinggi 24 meter (78 kaki). Para arkeolog percaya bahwa sembilan lantai yang berbeda tersebut melambangkan “daerah-daerah kematian” (region of the dead), pada jaman Maya kuno.

Bila mendaki ke puncak kastil, para pengunjung dapat melepaskan pandangan ke daerah Chichén Itza yang sangat menarik. Di sini para pengunjung juga akan mendapati bagian atas kuil yang dipenuhi dengan berbagai gambar tentang Chaac, dewa hujan bangsa Maya.



































Bagian yang penting dari Juego de Pelota adalah dua batu berbentuk cincin (lingkaran) pada dinding lapangan setinggi 7 meter, yang berlawan, yang dihiasi dengan ukiran ular. Diduga dua batu berbentuk cincin tersebut berfungsi gawang.

Pusat kebudayaan Suku Maya

Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan Kuil-Kuil ksatria dibumi-hanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai penakluk Spanyol datang.
Kompleks kuil ini cukup luas dan tiap kuil saling terpisah dengan yang lainnya. Di tengah-tengah berdiri kuil El Castilo (Istana) yang selesai direnovasi. Bentuknya piramid, hanya atapnya tumpul. 

Keistimewaan kuil El Castilo adalah undak-undakan menuju atas kuil. Setiap tanggal 21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya. Pada saat itu di siang hari, undak-undakan kuil tertutup bayangan. Sehingga mata kita tertipu, seolah-olah ada banyak ular naik kuil. Namun hari berikutnya pada waktu yang sama akan tampak seolah-olah ular itu turun dari undak-undakan.

Di sekitar kompleks kuil terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut uskup Landa, di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri dari macan tutul (Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung binatang. Bahkan kadang korbannya juga manusia.

Di sekitar kompleks kuil ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri Chac Mool untuk memuja dewa hujan.

Tambahan

Angka-angka Maya: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac, 8:Uaxac, 9:Bolom, 10:Lahun.
Angka-angka Naga: 1:Hun, 2:Cas, 3:Ox, 4:San, 5:Ho, 6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax, 9:Bolam, 10:Lahun.

No comments:

Post a Comment