Wednesday 6 April 2011

Patung Zeus di Olympia



Patung Zeus di Olympia, dulu pernah terdaftar dalam tujuh keajaiban dunia, tetapi kini telah dicoret karena mengalami kehancuran. Penyebab kehancuran patung ini hingga kini masih diperdebatkan.Beberapa menduga, kehancuran patung ini disebabkan oleh banjir, gempa bumi, gejala alam lainnya. Ia bahkan tergantikan oleh beberapa tempat indah lainnya dalam pemilihan tujuh keajaiban dunia berikutnya. Patung yang terduduk, yang memiliki tinggi sekitar 12 meter, mengisi seluruh Kuil Zeus yang dibangun sebagai rumah patung ini.

Patung Zeus ini terletak di bandar purba, Olympia, di pantai barat bandar moden Yunani, kira-kira 150km barat Athens. Patung Zeus dirancang oleh arsitek bernama Libon sekitar tahun 450 sebelum Masehi. Patung yang awalnya bergaya Doris dianggap terlalu sederhana. Pematung Athena, Pheidias, kemudian mengambil alih pembuatan patung ini menjadi sesuatu yang megah. Pheidias memulai membuat patung sekitar tahun 432 SM.

Beberapa tahun sebelumnya ia menemukan teknik membuat patung dari gading dan emas. Ini dapat dilakukan dengan mendirikan bingkai kayu yang di atasnya dilapisi logam dan gading sebagai penutup luarnya. Bengkel kerja Pheidias di Olimpia masih ada sampai sekarang, tempat dimana ia menggurat dan mengukir bagian-bagian terpisah dari patung sebelum digabungkan di kuil.

Ketika patung selesai, besarnya hampir menyamai tinggi kuil, seakan raja para dewa tersebut dapat meruntuhkan atap kuil apabila berdiri. Dasar dari patung sekitar 20 kaki (6,5 m) lebarnya dan 3 kaki (1 m) tingginya. Tinggi patung itu 40 kaki (13 m) setara dengan bangunan modern 4 lantai. Patung ini sangat tinggi sampai para pengunjung lebih tertarik pada singasananya daripada patung Zeus itu sendiri. Kaki dari singgasananya dihiasi patung-patung sphinx dan dewa seperti Apollo, Artemis, dan putra-putri Niobe.

"Patung ini seolah-olah Zeus hendak bangun," kata ahli geografi Strabo yang mencatatnya pada awal abad pertama sebelum masehi." Zeus diukir dari gading (secara teknikalnya, ia direndam dalam cairan yang akan menjadikannya lebih mudah dibentuk). Lalu disadur dengan kepingan emas dan "didudukkan" di atas singgasana dari kayu cedar yang dihiasi gading, emas, kayu hitam dan manikam. Di tangan kanan patung Zeus terdapat patung kecil Nike, dewi kemenangan, dan di tangan kirinya, sebatang cogan alam berkilat.

Selama bertahun-tahun, kuil itu menjadi pusat pengunjung dan pemuja dari seluruh dunia. Pada abad 2 sebelum Masehi, kaisar Caligula  membawa patung ke Roma, tetapi menemui kegagalan karena bingkai penyangga yang dibuat pekerja kaisar runtuh. Setelah Olimpiade dilarang tahun 391 oleh kaisar Theodosius I sebagai praktek berhala, kuil Zeus diperintahkan ditutup. Kota Olimpia kemudian diperburuk oleh gempa bumi, tanah longsor dan banjir. Setelah itu, patung Zeus telah dipindahkan oleh konglomerat Yunani ke istana di Constantinople (kini Istanbul). Di sini, ia kekal selamat sehinggalah berlakunya kebakaran yang telah memusnahkan terus patung ini. 

Kini, tiada lagi kesan-kesan peninggalan tempat penyembahan ataupun patung Zeus yang dahulunya menjadi rebutan pemerintah. Yang tinggal kini hanyalahbatu-batuan dan serpihan tiang-tiangnya saja. Bagi yang tidak pernah melihatnya, kita hanya dapat membayangkan betapa hebatnya patung ini sehingga ia menjadi salah satu hasil kerja ukiran terbaik yang dihasilkan oleh orang Greek yang menjadi keagungan dunia.

Beberapa duplikat patung ini dibuat, salah satunya prototipe di Kirene (Libya). Tetapi, tak satupun yang selamat.

Mitologi Zeus

Zeus adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani. Dalam sebuah Theogonia atau puisi yang ditulis puluhan abad lalu oleh seorang penyair bernama Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus adalah ayah dari dewa-dewa yang ada pada cerita mitologi Yunani. Puisi karya Hesiodos inilah yang kemudian dipercaya menjadi dasar cerita mitologi Yunani kuno. Cerita mengenai keberadaan Zeus lantas menginspirasi seorang ahli pembuat patung untuk memahat gading dengan bentuk tubuh dan wajah sesuai dengan Zeus.

Selesai dibuat, patung Zeus lantas diletakkan di sebuah kota yang ada di Yunani, Olympia. Dalam puisi Hesiodos, diceritakan bahwa Zeus adalah putra dari Kronos dan Rea. Zeus lahir di tengah pertempuran yang terjadi akibat ulah ayahnya, Kronos. Bayi Zeus yang masih dalam keadaan suci lantas diselamatkan oleh dewa-dewa yang ada di Kreta. Oleh dewa-dewa di Kreta, bayi Zeus kemudian diserahkan kepada bidadari dan perihutan.

Bayi Zeus yang lucu membuat para perawatnya sangat menyanyanginya. Ia adalah Amaltea, seekor kambing suci. Suatu hari, ketika Zeus tengah asik bermain dengan Amaltea, tanpa sengaja ia mematahkan tanduk Amaltea. Untuk menghiburnya, Zeus berjanji bahwa tanduk Amaltea yang patah akan berubah menjadi tanduk yang penuh keajaiban dan kelimpahan. Hal itu benar terjadi, setiap Amaltea mengayunkan tanduknya, ia menghasilkan berbagai macam buah dengan rasa yang sangat manis.

Zeus tumbuh di dalam hutan. Jauh dari pengaruh dan didikan kedua orang tuanya. Cerita kejahatan yang dilakukan ayahnya, Kronos, perlahan membuat Zeus membenci ayah kandungnya sendiri. Ia kemudian menyusun rencana untuk menurunkan Kronos dari tahta. Zeus bersama para saudaranya bersatu melawan Kronos yang jahat. Perang melawan Kronos berlangsung lama dan mencekam.

Akhirnya, peperangan tersebut berakhir dengan kemenangan di pihak Zeus dan kerabat-kerabatnya. Zeus pun mendirikan sebuah kerajaan baru di Gunung Olympus bersama istrinya, Hera. Dalam kepemimpinannya, Zeus membagi dunia menjadi tiga kepemimpinan. Ia memerintahkan Poseidon untuk menjadi dewa laut, Hades untuk menguasai dunia bawah atau yang disebut dunia kematian, dan Zeus sendiri berkuasa atas langit.

Zeus selalu identik dengan tiga hal. Petir, burung elang, banteng, dan pohon ek. Dalam beberapa patung yang diciptakan para seniman Yunani, Zeus selalu digambarkan dalam posisi berdiri atau duduk ditahtanya dengan memegang petir di tangannya. Seorang pemahat patung asal Athena bernama Pheidias menjadi orang pertama yang berhasil menciptakan patung Zeus dalam bentuk yang sangat besar.

Patung Zeus berukuran 45 kaki itu disimpan di sebuah kuil yang terletak di Olympia. Patung berbahan dasar gading itu dibuat sekitar 435 tahun SM, lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Zeus, seperti tongkat petir dan burung elang, yang masing-masing berada ditangan kanan dan kiri dewa Zeus.

Kemegahan patung Zeus berbahan gading ini membuatnya menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno, bersama dengan taman gantung Babylonia dan Piramid Agung Giza. Kini, patung raksasa Zeus memang sudah hancur akibat kebakaran yang terjadi di kuil tempat penyimpanannya. Namun, sejarah tentang Zeus dan berbagai upacara tradisi masyarakat-masyarakat Yunani untuk mengunjungi kuil tidak lantas ikut hangus terbakar.

Di Eropa, patung Zeus sudah banyak diciptakan. Meskipun tidak dalam bentuk yang besar, jiwa dari Zeus seolah hadir dalam setiap patungnya. Di antaranya, patung Zeus yang ada di Saint-Come, Lot-et-Garonne, Perancis, patung Zeus yang ada di museum Prado, Spanyol, patung Zeus di Saint Pettersburg, Rusia, dan patung Zeus yang ada di museum Louvre, Prancis.

No comments:

Post a Comment