Wednesday 6 April 2011

Pyramida Agung Giza



Piramida Agung Giza adalah Piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Piramida ini diakui sebagai satu-satunya keajaiban dunia kuno yang masih tersisa. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk Fir'aun Dynasti Keempat Mesir, Pharaoh Khufu (Χεωψ,Cheops), dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. Piramida ini terkadang disebut sebagai Piramida Khufu.
 
Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida "satelit" yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam "satelit"Mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan Ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh 
Proyek Pemetaan Giza.

Beberapa ratus meter di barat daya Piramida Agung terdapat sebuah piramida yang sedikit lebih kecil, Piramida Khafre, salah satu penerus Khufu yang juga dianggap sebagai pembangun Sphinx Agung, dan beberapa meter lebih jauh ke barat daya adalah Piramida Menkaure, penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.

Piramida Agung Giza sempat tercatat sebagai bangunan tertinggi di dunia selama 4300 tahun, sampai sebelum abad ke-19. Bentuk bangunan piramida mengadopsi bentuk bangunan melandai. Bentuk ini sangat cocok untuk memindahkan batu-batu besar ke bagian atas piramida. Komposisi kimiawi dari semen yang digunakan untuk membangun piramida ini telah diidentifikasi dan diketahui komposisinya, namun tak dapat lagi diproduksi untuk digunakan pada teknik konstruksi modern.

Hal ini membuktikan bahwa Piramid Agung Giza memiliki struktur yang kuat, yang menyebabkan piramid ini bisa kokoh selama ribuan tahun tanpa roboh dan tetap menjulang tinggi di atas dataran padang pasir.

Piramid ini dibangun di atas bentangan Gurun Sahara yang bersuhu sangat tinggi pada siang hari dan dapat turun ke suhu yang sangat ekstrim di malam hari. Bahan baku utama penyusun piramida ini adalah batu kapur berukuran besar dengan berat masing – masing sekitar 2 ton, yang diangkut oleh para pekerja kasar. Batu kapur ini disusun tanpa menggunakan perekat apapun, namun tetap kokoh .

Piramida ini dibangun dengan perhitungan yang sangat cermat. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa piramid dibangun dari bawah ke atas. Semakin ke atas, semakin sulit untuk mengangkut batu, oleh karena itu dibuat ulir di permukaan piramida, menyerupai ulir yang terdapat pada baut. Kemudian batu diseret di jalur alur tersebut sebelum akhirnya disusun menjadi piramida.

Namun hal ini masih menjadi kontroversi, dan metode pembangunan piramid masih menjadi misteri dan terus diteliti hingga kini, mengingat bahwa pada masa piramid dibangun belum ada peralatan canggih yang mampu memindahkan blok batuan kapur dengan berat berton – ton.

Batu merupakan bahan yang dapat terkikis karena erosi. Ini yang menyebabkan tinggi piramida saat ini telah berkurang dari tinggi semula, ketika piramida baru selesai dibangun. Diperkirakan erosi yang terjadi disebabkan oleh pasir. Ketika angin kencang berhembus, angin ini membawa milyaran butiran pasir yang selama ribuan tahun akhirnya mengikis bebatuan kapur yang menjadi dinding piramida ini. Selain itu, hujan dan perubahan cuaca sedikit banyak juga ikut berperan dalam pengikisan permukaan piramida.

Piramida juga berfungsi sebagai pernaungan bagi daerah di sisi – sisinya. Piramida ini mampu menciptakan bayangan pada siang hari, kecuali pada jam 12 siang, ketika matahari persis berada di atas ubun – ubun. Bayangan ini membuat daerah di sekitarnya menjadi teduh. Ini adalah salah satu cara mengatasi pengaruh matahari, dengan menyelaraskan arsitektur dengan alam.

Batu merupakan bahan yang tidak mudah lapuk oleh hujan dan tidak mudah lebur oleh panas, sesuai dengan suhu di Negara Mesir yang dapat berubah secara ekstrim. Lain halnya dengan bahan kayu yang mudah rusak oleh perubahan cuaca ekstrim, ataupun material besi atau baja yang menghantarkan panas dengan sangat cepat ke seisi bangunan. Selain itu, bahan besi belum ditemukan semasa Piramid Agung Giza dibangun. Sedangkan bahan batu membuat suhu di dalam piramida tetap sejuk di siang hari dan tidak terlalu dingin di malam hari. Oleh karena itu, bahan batu kapur dipilih oleh perancang piramida.

Piramida Agung Giza dibuat dengan struktur berupa empat sisi triangular dan dasar segiempat sama sisi. Tekanan angin semakin keatas menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu piramida dibuat dengan sisi – sisi berbentuk segitiga yang semakin ke atas semakin mengecil permukaan bidangnya, sehingga mengurangi benturan dengan tekanan angin yang semakin ke atas semakin tinggi dan kecepatan angin yang makin kencang . Struktur permukaan yang demikian cukup efektif untuk menghindarkan piramida dari kehancuran perlahan, karena terpaan angin gurun yang kencang selama ribuan tahun. 

Puncak Piramida Agung Giza terdapat sebuah lubang, yang dipercaya sebagai jalan menuju bintang – bintang yang merupakan surga bagi masyarakat Mesir Kuno. Bentuknya yang mengerucut ke atas membuat piramida ini tidak menahan air hujan di bagian puncaknya melainkan langsung mengalirkan air hujan ke tanah lewat permukaannya yang landai.

Bentuknya yang mengerucut menciptakan daya tarik tersendiri. Piramida Agung Giza terlihat menjulang ke langit dengan bentuk yang meruncing ke atas, menciptakan kesan agung dan kokoh. Menekankan bahwa piramida ini tidak mudah runtuh karena dasar penopangnya memiliki luas bidang yang lebih besar dari bagian puncaknya. Karena pada prinsipnya beban diteruskan dari puncak ke dasar kemudian diteruskan ke tanah. Hal inilah yang menyebabkan piramida dapat berdiri stabil hingga ribuan tahun.

Batuan kapur di sekitar puncak Piramida Agung Giza dilapisi dengan batu granit . Kompleks Piramida Agung Giza dihiasi oleh patung singa berkepala manusia yang disebut Patung Sphinx. Patung ini seolah menjadi penjaga kompleks Piramida Agung Giza, berdiri dengan kokoh dan indah. Di saat malam bulan purnama, piramida ini terlihat agung dan indah berwarna keemasan karena disinari cahaya bulan purnama, seolah – olah menekankan bahwa Piramida Agung ini menyimpan misteri dari masa Mesir Kuno.

Perkiraan waktu penyelesaian Piramida ini disepakati sekitar tahun 2560 Sebelum Masehi. Wazir Khufu, Hemon, atau Heimunu dipercaya sebagai arsitek Piramida Agung.






No comments:

Post a Comment