Tuesday 26 February 2013

Omeprazole

Farmakologi

Omeprazole adalah suatu benzimidazol tersubstitusi, yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+ ATPase (pompa proton) pada permukaan sekresi sel parietal lambung pada pH < 4. Karena sistem enzim ini merupakan pompa asam (proton) dalam mukosa lambung, Omeprazol digambarkan sebagai penghambat pompa asam lambung yang menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung. 

Omeprazole yang berikatan dengan proton (H+) secara cepat akan diubah menjadi sulfonamida, suatu penghambat pompa proton yang aktif. Penggunaan omeprazole secara oral menghambat sekresi asam lambung basal dan stimulasi pentagastrik. 

Efek ini berhubungan dengan dosis dan menimbulkan penghambatan terhadap sekresi asam akibat stimulasi pentagastrik maupun basal tanpa dipengaruhi stimulus. 

Omeprazole tidak menunjukkan efek antikolinergik atau sifat antagonis histamin H2.
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa setelah keluar dengan cepat dari plasma, Omeprazol dapat ditemukan di dalam mukosa lambung selama sehari atau lebih. 

Farmakodinamik

Sesudah pemberian oral, mula kerja efek antisekresi Omerazol terjadi dalam 1 jam, maksimum 2 jam.  Penghambatan sekresi kira-kira 50% dari maksimum dalam 24 jam dan proses penghambatan berlangsung sampai 72 jam. 

Efek antisekresi Omeprazol lebih lama dari yang dapat diperkirakan berdasarkan waktu paruh dalam plasma yang sangat pendek (< 1 jam), kemungkinan disebabkan oleh pengikatan enzim H+/K+ ATPase dalam sel parietal yang lebih lama.

Bila obat dihentikan, aktivitas sekresi sedikit demi sedikit kembali normal lebih dari 3 - 5 hari. Efek penghambatan Omeprazol terhadap sekresi asam meningkat dengan pengulangan dosis sekali sehari mencapai puncaknya setelah 4 hari.

Omeprazole diabsorpsi dengan cepat dalam kadar maksimum pada plasma dicapai antara 0,5 - 3,5 jam. Bioavailabilitas absolut kira-kira 30% - 40% pada dosis 20 - 40 mg, disebabkan sebagian besar mengalami metabolisme presistemik.

Waktu paruh dalam plasma dicapai 0,5 - 1 jam dan bersihan tubuh total 500 - 600 ml/menit.
Omeprazol terikat dalam protein plasma kira-kira 95%. Bioavailibilitas Omeprazol sedikit meningkat pada pemakaian berulang. Sebagian kecil obat dalam bentuk utuh disekresikan melalui urin. Sekitar 77% dieliminasi melalui urin paling sedikit sebagai enam metabolit, sisanya ditemukan dalam feses.

Indikasi
  • Pengobatan jangka pendek tukak duodenal dan yang tidak responsif terhadap obat-obat antagonis reseptor H2.
  • Pengobatan jangka pendek tukak lambung.
  • Pengobatan refluks esofagitis erosif / ulceratif yang telah didiagnosa melalui endoskopi.
  • Pengobatan jangka lama pada sindroma Zollinger Ellison.
Kontra Indikasi
  • Penderita hipersensitif terhadap Omeprazole
Dosis:
  • Dosis lazim untuk penderita tukak usus 12 jari atau tukak lambung ringan adalah 20 mg sehari. Penyembuhan dapat dilakukan setelah 4 minggu untuk penderita tukak usus 12 jari dan 8 minggu untuk penderita tukak lambung ringan.
    Pada kasus yang berat dosis dapat dinaikkan menjadi 40 mg sekali sehari.
  • Dosis yang dianjurkan untuk refluks esofagitis erosiva adalah 20 mg sekali sehari selama 4 minggu.
    Bagi penderita yang belum sembuh sepenuhnya sesudah tahap awal, penyembuhan biasanya terjadi selama 4 - 8 minggu kemudian.

  • Pada penderita refluks esofagitis yang sulit disembuhkan dengan pengobatan lain, diperlukan dosis 20 mg sekali sehari.

  • Dosis awal yang dianjurkan bagi penderita sindroma Zollinger Ellison adalah 60 mg sekali sehari.
    Dosis harus disesuaikan untuk masing-masing individu dan pengobatan berlangsung selama indikasi klinis.
    Penderita dengan penyakit berat dan yang kurang memberikan respon terhadap pengobatan lain, dapat dikendalikan dengan efektif pada dosis 20 - 120 mg sehari. Untuk dosis lebih dari 80 mg sehari, harus diberikan 2 kali sehari.

  • Penyesuaian dosis tidak diperlukan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hati atau untuk lanjut usia.

  • Penggunaan pada anak-anak belum ada pengalaman.
Efek Samping
  • Umumnya dapat ditoleransi dengan baik. 
  • Efek samping berikut biasanya ringan dan bersifat sementara serta tidak mempunyai hubungan yang konsisten dengan pengobatan. 
  • Mual, sakit kepala, diare, konstipasi, kembung, ruam kulit, urtikaria, pruritus jarang terjadi.
Perhatian
  • Apabila diduga ada tukak lambung, kemungkinan malignansi harus ditiadakan sebelum pengobatan dengan Omeprazol, karena dapat meringankan gejala-gejala dan memperlama diagnosanya.

  • Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil kecuali benar-benar diperlukan.
Interaksi Obat

Omeprazol dapat memperpanjang eliminasi diazepam, penitoin dengan warfarin. Dianjurkan untuk memantau penderita yang mendapat pengobatan warfarin atau atau fenitoin dan penurunan dosis warfarin atau fenitoin mungkin perlu jika Omeprazol ditambahkan pada pengobatan.
Tidak ditemukan interaksi dengan teofilin, propanolol, metoprolol, lidokaina, kuinidina, amoksisilin atau antasida. Absorpsi Omeprazol tidak dipengaruhi oleh alkohol atau makanan.

No comments:

Post a Comment