Wednesday 27 March 2013

Gulma


Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena secara langsung maupun tidak langsung akan merugikan tanaman budidaya dan dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Gulma menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan dengan tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, dan menimbulkan allelopathy.

Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. 
  • Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. 
  • Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman yang dianggap berguna, dapat saja dianggap sebagai gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma, dapat saja dianggap tidak mengganggu.
    Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela tanaman monokultur jagung, dapat dianggap sebagai gulma, tetapi pada sistem tumpang sari keduanya justru merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, ada beberapa jenis tumbuhan yang dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.

Jenis-jenis gulma dapat dikelompokkan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhannya.

Berdasarkan habitatnya, gulma dibedakan menjadi
  • Gulma habitat darat. Gulma darat adalah gulma yang hidup di darat, umur hidupnya bisa setahun, dua tahun, atau tahunan (tidak terbatas). Penyebaranya bisa melalui biji atau dengan cara vegetatif.
    Contoh : Agerathum conyzoides, Digitaria spp, Imperata cylindrical, Amaranthus spinosus.
  • Gulma habitat air. Gulma air adalah gulma yang hidupnya berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi tiga, yaitu gulma air yang hidupnya terapung dipermukaan air (Eichhorina crassipes, Silvinia) spp, gulma yang hidupnya tenggelam di dalam air (Ceratophylium demersum), dan gulma air yang timbul ke permukaan air dan tumbuh dari dasar (Nymphae sp, Sagitaria spp).
Berdasarkan bentuk morfologinya, gulma dibedakan menjadi :
  • Gulma teki-tekian (sedges). Gulma golongan teki-tekian, kebanykan berasal dari famili Cyperaceae. Golongan ini dari penampakannya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping, di dalam tanah.
    Contoh : Cyprus rotundus, Cyprus compresus. Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Euparotum odorotum.

  • Gulma rumput-rumputan (grasses). Golongan gulma rumput-rumputan, kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukurannya bervariasi, dan pertumbuhannya ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas. Batangnya tumbuh bergantian pada kedua buku, pada setiap antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun.
    Contoh : Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus dan masih banyak lagi.
  • Gulma berdaun lebar (board leaf). Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang.
    Contoh : ceplukan (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica).

Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dikelompokkan menjadi: 

  • gulma setahun (gulma musiman atau annual weeds)
  • gulma dua tahun (biennial weeds)
  • gulma tahunan (perennial weeds)

Berdasarkan cara berkembang biaknya, gulma dibedakan menjadi : 
  • simple perennial 
  • creeping perennial

Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma dibedakan menjadi : 
  • gulma yang terdapat di tanah sawah
  • gulma yang terdapat di tanah kering atau tegalan
  • gulma yang terdapat di tanah perkebunan besar.

Berdasarkan asalnya, gulma digolongkan menjadi 
  • gulma obligat 
  • gulma fakultatif.

Berdasarkan parasit atau tidaknya, gulma dibedakan menjadi 
  • gulma non-parasit 
  • gulma parasit

Berdasarkan sistematikanya, gulma dikelompokkan menjadi :
  • monokotil 
  • dikotil
  • pteridophyta

Pencegahan

Pencegahan agar gulma tidak tumbuh lebih banyak dengan beberapa cara:
  • Membersihkan bibit-bibit tanaman dari kontaminasi biji-biji gulma
  • Mencegah pemakaian pupuk kandang yang belum matang
  • Mencegah pengangkutan jerami dan rumpu-rumput makanan ternak dengan jarak yang jauh
  • Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan
  • Membersihkan ternak-ternak yang akan dingkut
  • Mencegah pengangkutan tanaman

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi khusus untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengendalian gulma dilakukan, antara lain
  • jenis gulma dominan
  • tumbuhan budidaya utama
  • alternatif pengendalian yang tersedia
  • dampak ekonomi dan ekologi
Kalangan pertanian sepakat dalam mengadopsi strategi pengendalian gulma terpadu untuk mengendalikan pertumbuhan gulma, salah satu diantaranya dengan menggunakan herbisida.
Upaya pengendalian lain yang mungkin dapat dilakukan antara lain :
  • Pengolahan tanah menggunakan alat-alat seperti cangkul, garu, bajak, dan traktor
  • Pemangkasan, cukup efektif untuk mematikan gulma setahun, tetapi kurang efektif untuk gulma tahunan
  • Penggenangan cukup efektif untuk memberantas gulma tahunan dengan menggenangi sedalam 15 – 25 cm selama 3 – 8 minggu.
  • Pembakaran
  • Penggunaan mulsa atau penutup serasah. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah cahaya matahari tidak sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis.
  • Penggiliran tanaman. Hal ini bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma dalam ambang yang tidak membahayakan
  • Menanam varietas tanaman yang cocok pada wilayah tertentu cukup membantu dalam mengatasi gulma dengan menanam rapat sehingga menutupi ruang-ruang kosong yang dapat ditumbuhi gulma dan pemupukan yang tepat dapat mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga daya saing tanaman lebih tinggi terhadap gulma.
  • Menaungi lahan dengan tumbuhan penutup seperti kacang-kacanagan

No comments:

Post a Comment