Sunday 7 April 2013

Ospemifene

Ospemifene adalah suatu obat baru yang bekerja secara selektif sebagai modulator reseptor estrogen.

Mekanisme Kerja

Ospemifene bekerja dengan meningkatkan aktifitas hormon estrogen pada beberapa jaringan, tapi tidak memiliki pada jaringan lainnya. Ospemifene mengurangi aktifitas dari "follicle-stimulating hormone" dan kadar "insulin-like growth factor I", dimana hal ini tidak terjadi pada pemberian estradiol. Sedangkan aktifitas "luteinizing hormone" hanya berkurang pada pemberian ospemifene 90mg. Volume uterus sedikit membesar, yang diduga sebagai akibat meningkatnya aliran darah ke uterus.


Indikasi :
  • Disparenia pada wanita postmenopause, yaitu nyeri sedang sampai berat saat berhubungan, jika gejala-gejala ini disebabkan oleh atrofi vagina atau vulva.
  • Vagina kering
  • Mencegah dan mengobati osteoporosis pada wanita postmenopause
Kontra Indikasi
  • Perdarahan dari genitalia yang belum jelas penyebabnya
  • Wanita yang diketahui atau diduga menderita estrogen-dependent neoplasia
  • Active DVT
  • Emboli paru
  • Penderita yang mempunyai riwayat atau sedang menderita penyakit tromboemboli
  • Ospemifene dapat menyebabkan gangguan pada janin, sehingga dikontra-indikasikan untuk wanita hamil atau yang diduga sedang hamil.
Dosis

Dosis yang direkomendasikan adalah 60 mg sekali sehari, diberikan bersama-sama dengan makan. Meski demikian, ospemifene dapat diberikan dengan dosis 30 - 90 mg sekali sehari

Peringatan :

Pemberian tunggal preparat estrogen, dapat menyebabkan hiperplasi endometrial atau keganasan pada wanita yang mendapatkan terapi ini. pemberian tunggal estrogen juga meningkatkan resiko terjadinya stroke dan DVT (Deep Vein Thrombosis). Pada wanita postmenopause yang memiliki uterus yang sehat, yang mendapatkan terapi obat-obat estrogenic, perlu juga dipertimbangkan untuk pemberian progrestin. Sebaliknya, pada wanita-wanita yang sudah tidak memiliki uterus, tidak perlu diberikan progrestin.

Penggunaan ospemifene ini hendaknya disesuaikan dengan tujuan terapi dan mempertimbangkan resiko pada masing-masing individu. Jadi, sebaiknya obat ini diberikan sesingkat mungkin.

Interaksi Obat

Ospemifene hendaknya tidak digunakan secara bersama-sama dengan obat-obat seperti, fluconazole, rifampin, estrogen agonis, atau estrogen antagonis.

Efek Samping  

Penggunaan ospemifene dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti, wajah panas kemerahan, vaginal maupun genital discharge, kaku otot, dan keringat berlebih.

No comments:

Post a Comment