Di dalam sebuah hutan yang besar, hidup seekor rusa dan seekor burung gagak. Mereka adalah teman yang sangat akrab.
Rusa telah menjadi gemuk dan suka mengembara di hutan tanpa khawatir tentang apapun di dunia ini.
Pada suatu hari, seekor serigala kebetulan melihat rusa kecil yang gemuk itu.
“Hmmm,” kata serigala. “Daging empuk rusa yang muda ini akan merupakan hidangan yang sangat lezat. Ah, sebagai permulaan, saya akan mencoba untuk memperoleh kepercayaannnya.”
Serigala berpikir tentang hal ini lalu kemudian pergi ke si rusa kecil.
“Halo” katanya, “apa kabar?”
“Kamu siapa?” tanya rusa.
“Saya adalah seekor serigala dan saya tinggal sendirian di hutan ini. Saya tidak mempunyai teman. Sekarang, karena saya telah bertemu denganmu, saya ingin menjadi temanmu dan akan melakukan apapun yang kamu inginkan untuk membuat kamu bahagia,”jawab serigala.
“Wah, baik kalau begitu,” kata rusa.
Kemudian, ketika matahari sudah terbenam, keduanya bersama-sama pulang ke rumah rusa. Teman rusa, burung gagak, hidup berdekatan di cabang sebuah pohon.
Ketika ia melihat serigala, dia berseru, “Rusa temanku, siapa itu yang bersama kamu?”
“Ini adalah seekor serigala. Dia ingin menjadi teman kita. Oleh karena itu , dia ikut dengan saya,” jawab rusa.
“Apakah kamu kira adalah bijaksana untuk berteman begitu cepat dengan seseorang yang kamu tidak tahu apa-apa tentangnya?” kata burung gagak.
Kamu tidak tahu tentang keluarganya atau bagaimana sifatnya. Bagaimana kamu bisa mengundang dia untuk tinggal dengan kamu tanpa mengetahui semua ini?”
“Burung gagak” teriak serigala dengan marah. “Waktu kamu pertama bertemu rusa, apakah kamu tahu apapun tentang dia, saudaranya atau kelakuannya? Kalau begitu, bagaimana kalian telah menjadi teman akrab hari ini?”
“Aduh, tolong jangan berdebat,” kata rusa. “Marilah kita semua berteman. Kamu hanya bisa tahu seorang teman dari seorang musuh setelah mengamati kelakuannya.”
“Baik, kalau begitu,” kata burung gagak. “Terserah kamulah.”
Dan kemudian mereka pun semua hidup bersama-sama.
Waktupun berlalu.
Pada satu hari, serigala membawa rusa ke samping lalu berbisik, “Teman, di bagian lain hutan ini, ada ladang penuh jagung. Saya akan membawa kamu ke sana dan menunjukkan kepada kamu tempatnya.”
Serigala itu membawa rusa dan menunjukkan ladang itu. Semenjak itu, rusa mulai pergi ke sana setiap hari dan makan sampai puas. Ketika pemilik ladang menyadari bahwa ada seseorang sedang makan jagungnya, dia kemudian memasang sebuah perangkap dan akhirnya rusa itu tertangkap.
“Aduh! Saya sekarang perlu bantuan temanku. Dia pasti akan membebaskan saya dari perangkap ini”, pikir rusa.
Sementara itu, serigala sampai disana dan berpikir, “inilah yang sedang aku tunggu-tunggu. Kalau dia dibunuh oleh pemilik ladang, dagingnya akan menjadi makananku selama berhari-hari.”
Pada waktu rusa kebetulan melihat serigala, dia menjerit, “Oh, teman, tolong. Bantu saya. Hanya teman seperti kamu yang bisa menyelamatkan saya dari keadaan yang mengerikan ini.’
“Tapi teman”, kata serigala, “jerat ini dibuat dari kulit, jadi mana bisa saya menyentuhnya hari ini, sebab hari ini saya puasa. Tolong jangan salah mengerti terhadap saya. Saya akan menggigit jerat ini di awal pagi besok..”
Ketika matahari terbenam dan rusa masih belum kembali, burung gagak merasa cemas. Dia langsung berangkat untuk mencari rusa dan akhirnya sampai di ladang jagung.Seketika itu juga , dia melihat rusa temannya.
“Rusa temanku! Apa yang terjadi padamu?” kata burung gagak dengan suara penuh belas kasihan.
“Inilah yang terjadi jika seseorang tidak mendengar nasihat temannya”, jawab rusa.
Lalu dia menceritakan kepada burung gagak bagaimana serigala menunjukkan ladang jagung untuk menangkap dia.
” Di mana penjahat itu?” Tanya burung gagak dengan marah.
“Dia sedang bersembunyi di sekitar sini, sambil menunggu kesempatan untuk membunuh saya untuk dimakan”. Jawab rusa.
“Saya sudah memperingati kamu untuk tidak pernah mempercayai orang asing, tetapi kamu tidak memperhatikannya”, kata burung gagak.
Sambil mengeluh, burung gagak kemudian berteriak, “Serigala, penipu! Pendusta ! Apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu menipu seseorang yang mempercayaimu? Ah, kalau seseorang berteman dengan seorang penipu, pastilah dia harus menerima akibatnya”.
Burung gagak kemudian memutuskan untuk tinggal, menemani temannya.
Pada pagi hari, petani kembali dengan sepotong kayu di tangannya.
Begitu burung gagak melihat dia datang, dia berkata kepada rusa, “Cepat! Lakukan seperti yang saya katakan! Berbaringlah tanpa bergerak seakan-akan kamu sudah mati. Kalau aku memberi kode dengan bersuara, meloncatlah dan langsung lari untuk keselamatan dirimu”.
Maka rusa pun berbaring tanpa bergerak di tanah seolah-olah dia sudah mati.
Tatkala petani sudah berada dekat sekali dengan rusa, dengan muka yang menyala-nyala dia merasa senang sekali dan berkata, “Bagus sekali, rusa ini sudah mati!”
Kemudian petani membebaskan dia dan mengambil jerat itu. Pada saat yang sama, burung gagak memberi tanda kepada rusa yang kemudian meloncat dan lari secepat mungkin.
Petani terkejut, lalu langsung melempar kayunya ke rusa tetapi lemparan kayu tersebut tidak mengenai rusa melainkan mengenai serigala yang sedang bersembunyi di dekat sana. Akibat terkena lemparan kayu tersebut, serigala itu langsung mati.
Rusa menyadari bahwa lebih baik memiliki satu musuh yang jelas daripada teman yang menusuk dari belakang.