Update : 04/12/11
Jalak (Ingg. starling) adalah nama sekelompok burung pengicau dari suku Sturnidae.
 Burung yang umumnya berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), gagah, dengan 
paruh yang kuat, tajam dan lurus. Berkaki panjang sebanding dengan 
tubuhnya. Bersuara ribut, dan berceloteh keras, kadang-kadang meniru 
suara burung lainnya. Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di 
lubang-lubang pohon.
Burung jalak relatif mudah dijinakkan. Dalam kandang burung ini 
sangat aktif bergerak dan berkicau. Karena itu penggemar burung kicau 
memelihara burung ini untuk melatih jenis burung kicau lain.
Makanan
Memakan
hampir seluruh jenis makanan. Diet utama di penangkaran biasanya berupa voer,
buah pisang, kroto, dan serangga kecil.
Jenis
kelamin
Sangat
sulit membedakan jalak jantan dan betina. Biasanya dilakukan pemeriksaan daerah
kloaka. Jalak jantan memiliki bagian kloaka menonjol.
Ragam
jenis
Terdapat
sekitar 25 spesies jalak dan kerabat dekatnya, yaitu perling dan beo, di
seluruh Indonesia. Beberapa jenis jalak yang sering dipelihara orang di
antaranya:
Jalak
suren (Sturnus contra)
Jalak
putih (S. melanopterus)
Jalak bali
(Leucopsar rothschildi)
Jalak
kerbau atau Kerak kerbau (Acridotheres javanicus) 
Jalak Bali
Jalak Bali
(Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan
panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri
khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada
ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi
bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan
betina serupa.
Jalak Suren
Jalak suren dalam bahasa ilmiah (latin) disebut sebagai Sturnus contra dan dalam bahasa Inggris disebut Asian Pied Starling atau Pied Myna.
Burung dari famili Sturnidae ini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia
 terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain itu burung Jalak 
suren tersebar juga di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, 
Kamboja, China, India,Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.
Burung Jalak suren (Sturnus contra)
 berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. 
Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan 
perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas 
berwarna hitam (coklat pada remaja).
 Iris mata burung jalak suren berwarna 
abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya 
berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. 
Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.
Iris mata burung jalak suren berwarna 
abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya 
berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. 
Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.
Biasanya burung yang hidup dalam kelompok
 kecil ini menghuni daerah terbuka dekat pemukiman di dataran rendah. 
Kebanyakan mencari makan di atas tanah, yaitu cacing dan satwa kecil 
lainnya. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
Khususnya di Indonesia, burung jalak suren (Sturnus contra)
 mulai sulit ditemukan di habitat aslinya. Burung ini malah lebih banyak
 ditemukan di pasar-pasar burung dan sebagai hewan peliharaan. Tidak 
heran lantaran burung yang satu ini termasuk burung favorit kicaumania 
(sebutan untuk para ‘pecinta’ burung).
Lantaran ketenarannya tidak heran burung jalak suren ditetapkan menjadi fauna identitas beberapa kabupaten di Indonesia seperti kabupaten Purbalingga dan kabupaten Tegal di Jawa Tengah.
Populasinya di alam liar tidak diketahui dengan pasti, tetapi yang pasti burung ini oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Least Concern” atau “Beresiko Rendah”.
Burung Jalak suren diyakini mampu menjadi penjaga rumah yang handal. Burung
 jalak suren peka terhadap situasi sekelilingnya kemudian memberikan 
efek suaranya yang keras dan bervariasi sehingga jika dipelihara di 
rumah layaknya mempunyai anjing penjaga. Bagi yang berminat menjadikan burung ini 
sebagai ‘anjing penjaga’ rumah, ada baiknya memastikan jalak suren yang 
dibelinya merupakan hasil budidaya atau penangkaran. Ini tentunya demi
 terjaganya populasi jalak suren dan keseimbangan alam.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Passeriformes; Genus: Sturnidae; Spesies: Sturnus contra (Linnaeus, 1758).
Galeri Gambar:




















No comments:
Post a Comment