Monday, 31 December 2012

Otot (Muscle / Musculus)

Otot adalah sebuah jaringan pada tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif untuk menggerakkan berbagai tulang dan organ.  Dengan adanya otot ini, suatu organ atau organisme dapat bergerak. Selain memiliki fungsi utama dalam sistem gerak, jaringan otot juga berfungsi sebagai tempat penimbunan glikogen dan pembentuk postur tubuh. Jaringan otot terbentuk dari sel-sel otot yang mengandung banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas.
 
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
  1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
  2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
  3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Jenis-jenis Otot
Otot diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.
 
Otot lurik

Otot lurik memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.

Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan : (1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot jantung
 
Otot polos
 
Otot polos ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal. 

Otot jantung
 
Sesuai namanya, otot jantung hanya terdapat pada organ jantung dan bekerja khusus untuk memompa darah dari jantung. Otot jantung ini sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.

Efisiensi

Persentase efisiensi kerja dari otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolisme, berdasarkan penggunaan oksigen.