Thursday, 23 February 2012

Erosi

Erosi adalah peristiwa hilangnya dan terangkutnya runtuhan batuan oleh suatu tenaga di permukaan tanah, misalnya dilakukan oleh air, angin, atau gletser. Air yang mengalir di sungai melakukan erosi terhadap batuan yang dilaluinya, baik pada bagian tepi maupun pada bagian dasar sungainya.

Erosi oleh air sungai
Proses erosi yang terjadi di sungai dapat digunakan untuk menentukan tingkat usia sungai.
  1. Stadium Muda (Young Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium muda apabila terjadi ketidakseimbangan antara proses erosi dan sedimentasi, di mana erosi jauh lebih besar dibandingkan dengan sedimentasi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Proses erosi sangat aktif, baik erosi ke bawah maupun erosi ke samping.
    • Lembahnya mempunyai lereng yang terjal (berbentuk huruf V).
    • Banyak dijumpai air terjun (waterfall).
    • Pengikisan vertikal lebih kuat dibandingkan dengan pengikisan horizontal.

  2. Stadium Dewasa (Mature Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium dewasa apabila sudah terdapat keseimbangan antara proses erosi dan sedimentasi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Kecepatan alirannya berkurang.
    • Lerengnya tidak tidak terlalu tajam (berbentuk huruf U).
    • Erosi ke bawah sudah tidak begitu kuat.

  3. Stadium Tua (Old Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium tua apabila pada bagian hilirnya terjadi pengendapan yang sangat besar, sedangkan di bagian hulunya hanya terjadi sedikit sekali atau sama sekali sudah tidak ada erosi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Proses erosi sangat kecil, sedangkan proses sedimentasi sangat besar.
    • Terdapatnya dataran banjir (flood plain), yaitu daerah di kiri dan kanan sungai apabila sungai mengalami banjir akan tergenang dan terdapat endapan- endapan material, sewaktu air telah surut endapan material tersebut tertinggal. 
    • Dijumpai adanya meander.

Erosi oleh Air Laut (Abrasi)


  1. Desakan yang kuat dari gelombang yang memecah pantai mempunyai pengaruh langsung pada pantai dan secara tidak langsung menekan air yang terjebak di dalam retakan batuan dan batuan itu mengalami retakan lebih besar lagi ketika air kembali ke laut.
  2. Pecahan-pecahan batuan di dalam air menggelinding pada dasar cliff yang akhirnya melahirkan proses korasi. Proses ini bisa terjadi di pantai-pantai yang terdiri atas batuan yang mudah larut, misalnya batu kapur. Akibat erosi dari pelarutan kalsium karbonat oleh air menyebabkan batuan menjadi melemah dan akhirnya hancur.
  3. Cliff atau tebing pantaiCliff adalah pantai dengan batuan keras yang terjal de ngan pegunungan yang curam. Perjaan erosi laut terjadi pada zona yang relatif sempit dan datar sehingga cliff tidak stabil dan runtuh. Jika muka cliff yang mundur tertinggal oleh dasar yang telah dierosi maka disebut wave cut platform. Pada tempat ini material hasil erosi diendapkan.
  4. Cave (gua), arch, stack, dan stump
    Proses erosi laut suatu saat akan mencapai batuan yang lembut di sepanjang dasar cliff, seperti pada garis patahan atau sejenisnya. Karena erosi ini mungkin akan terjadi bentuk yang disebut cave (gua). Jika cave ini terbentuk pada kedua sisi erosi yang berkelanjutan akan terus menerobos dan kedua gua itu bersatu sehingga terjadilah arch. Arch ini terus menerus terkena erosi, yang tertinggal hanya tiang-tiang batu
    yang berdiri jauh dari cliff, ini yang disebut stack. Erosi pada dasar stack terus berlangsung sehingga stack itu runtuh dan terdapat di bawah permukaan air laut dan ini yang disebut stump.
  5. Pantai fjord adalah pantai yang berlekuk-lekuk jauh menjorok ke arah daratan (seperti teluk yang sempit), tebingnya sangat curam, lembahnya berbentuk huruf V dan biasanya dasar lautnya dalam, tetapi ambangnya dangkal.

No comments:

Post a Comment