Tuesday, 9 April 2013

Batuan Diorit


Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis), bertekstur feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. 

Seperti halnya granit, diorite termasuk batuan asam (felsik). Batuan asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SIO2). Batuan ini terdiri dari feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar (65%) dengan tipe sodik yang banyak. Komposisi plagioklasnya melebihi ortoklas, tidak mengandung kwarsa, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit dan hombleda (mineral silikat gelap) , meski hombledinya, biasanya lebih banyak dari biotit. Selain itu, diorit lebih sedikit mengandung silisum dan kalsium daripada batuan granit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit.
 
Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.  


Kegunaan

Diorit dapat digunakan untuk batu ornamen dinding, maupun lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

1 comment: