Tuesday, 15 March 2011

Sistem Peredaran Darah Manusia (Sistem Sirkulasi)


Sistem peredaran darah manusia tersusun atas jantung, sebagai pusat peredaran darah; pembuluh-pembuluh darah, yang terdiri dari pembuluh darah arteri, vena dan kapiler; dan darah itu sendiri. Rata-rata, tubuh manusia memiliki sekitar 5 liter darah, yang  menyusuri pembuluh darah beserta cabang-cabangnya, sepanjang kurang lebih 60.000 mil (96.560 kilometer) yang menghubungkan sel-sel organ dan bagian tubuh. Pembuluh darah terbagi menjadi pembuluh darah arteri dan pembuluh darah balik (vena).

Tubuh kita sebenarnya memiliki dua sistem peredaran darah: Sirkulasi paru-paru, yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi, dan sirkulasi sistemik yang mengalirkan darah dari jantung ke semua bagian tubuh kita dan kembali lagi. Meskipun setiap bagian bekerja secara mandiri, tetapi pada dasarnya mereka saling mempengaruhi dan bekerja bersama-sama. Disamping dua sistem sirkulasi utama tersebut, terdapat sirkulasi koroner, yang mennyediakan oksigen dan makanan bagi jantung.

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup, karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali, sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari peredaran darah panjang / besar / sistemik dan peredaran darah pendek / kecil / pulmonal.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistem Peredaran Darah Sistemik atau Sirkulasi Sistemik)

Sistem Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali ke jantung dan paru-paru, karena mereka memiliki sistem peredaran darah sendiri. Sirkulasi sistemik adalah bagian utama dari sistem peredaran darah secara keseluruhan .

Peredaran darah besar dimulai dari bilik (ventrikel) kiri jantung menuju ke tubuh bagian atas dan bagian bawah dengan membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel-sel jaringan tubuh. Selanjutnya, darah masuk kembali ke jantung melalui serambi (atrium) kanan, dengan membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dan sampah hasil metabolisme tubuh.

Darah yang kaya oksigen akan memasuki pembuluh darah melalui arteri utama jantung yang disebut aorta. Pada saat ventrikel kiri berkontraksi, darah akan mengalir ke aorta, yang kemudian bercabang-cabang menjadi arteri yang lebih kecil, yang berjalan ke seluruh tubuh.

Lapisan dalam arteri sangat halus, sehingga darah dapat mengalir dengan cepat. Sedangkan lapisan luar arteri sangat kuat, yang memungkinkan darah mengalir dengan tekanan atau kekuatan penuh. Darah yang kaya akan oksigen selanjutnya memasuki arteriol, terus ke kapiler, di mana oksigen dan nutrisi akan dilepaskan. Sampah hasil metabolisme tubuh akan, dikumpulkan dan selanjutnya darah yang banyak mengandung sampah hasil metabolisme ini, akan dialirkan ke dalam pembuluh darah vena untuk selanjutnya dibawa kembali ke jantung, dimana sirkulasi paru-paru akan melakukan tugasnya dengan melakukan pertukaran gas dengan melepaskan karbon dioksida untuk ditukar dengan oksigen, di paru-paru.

Selama sirkulasi sistemik, darah melewati ginjal dan dikenal sebagai sirkulasi ginjal. Selama fase ini, ginjal akan menyaring limbah dari darah. Darah juga melewati usus halus selama sirkulasi sistemik. Fase ini dikenal sebagai sirkulasi portal. Selama fase ini, darah dari usus halus akan dikumpulkan dalam vena portal, yang selanjutnya akan melewati hati.(liver), untuk dibersihkan dari racun-racun yang diserap oleh usus halus. Selanjutnya, darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). Hati (liver) juga akan menyaring gula dari darah, untuk disimpan dan digunakan tubuh jika dibutuhkan. 

2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Sistem Peredaran Darah Paru atau Sistem Sirkulasi Pulmonal)

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik (ventrikel) kanan jantung, mengangkut karbon dioksida menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Itulah sebabnya darah yang berasal dari paru-paru kanan dan kiri kaya akan oksigen. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui serambi (atrium) kiri.

Pembuluh darah vena membawa darah yang kaya akan sampah hasil metabolisme tubuh kembali ke jantung, memasuki atrium kanan melalui dua pembuluh darah besar yang disebut vena cava superior dan inferior.
Atrium kanan akan terisi darah yang kaya akan sampah hasil metabolisme tubuh kemudian berkontraksi, mendorong darah melalui katup satu arah ke ventrikel kanan. Ventrikel kanan yang telah terisi, kemudian berkontraksi, mendorong darah ke arteri yang mengarah ke paru-paru. Dalam kapiler paru-paru, terjadi pertukaran karbon dioksida dan oksigen.

Darah segar yang kaya oksigen akan masuk ke pembuluh darah vena pulmonalis kemudian kembali ke jantung, masuk melalui atrium kiri. Darah yang kaya akan oksigen ini kemudian melewati katup satu arah ke bilik (ventrikel) kiri, di mana ia akan keluar dari jantung melalui arteri utama, yang disebut aorta, dan selanjutnya darah akan mulai perjalanannya lagi ke seluruh tubuh.

Katup satu arah ini sangat penting untuk mencegah setiap aliran darah kembali ke belakang. Sistem peredaran darah dapat disamakan dengan jaringan jalan satu arah. Jika darah mengalir ke arah yang salah (berlawanan), gas darah (oksigen dan karbon dioksida) akan bercampur, yang dapat menyebabkan ancaman serius bagi tubuh.

3. Sistem Peredaran Darah Jantung (Sistem Sirkulasi darah Koroner)

Saat sistem sirkulasi sibuk menyediakan oksigen dan makanan untuk setiap sel tubuh, jangan lupa bahwa jantung, yang bekerja paling berat dari semua itu, juga membutuhkan makanan. Sirkulasi koroner mengacu pada pergerakan darah melalui jaringan jantung. 


Kerusakan jantung serius dapat terjadi, jika jaringan jantung tidak menerima pasokan makanan dan oksigen dengan baik. Jaringan jantung menerima makanan melalui pembuluh kapiler yang terletak di dalam jantung.

3 comments:

  1. Menurut Islam itu kaga boleh(pesugihan)

    ReplyDelete
  2. Musrik,minta utu ke allah bukan pesugihan

    ReplyDelete
  3. Musrik,minta utu ke allah bukan pesugihan

    ReplyDelete