Friday, 22 November 2024

Orang Majus Dari Timur

Orang Majus (dari bahasa latin magi, bentuk plural dari magus) dari Timur, dalam tradisi Kristen adalah Orang-orang Bijak atau Raja-raja dari Timur, Peziarah-peziarah mulia yang mengenal Astrologi, dari Timur yang sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, atau mungkin juga magi (bentuk plural dari magus) yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Mereka disebut Magi dalam bahasa Yunani, yang merupakan istilah yang merujuk pada semacam subkelas pendeta Persia. Kata ini juga dapat berarti astronom, orang bijak, atau ahli sihir. Injil Matius menyatakan bahwa mereka datang dari timur ke Yerusalem untuk menyembah bayi Yesus, setelah mereka melihat dan mengikuti bintang-Nya, yang dikenal sebagai Bintang Natal.

Setelah bintang itu berhenti tepat di atas tempat Anak itu berada, mereka menjumpai bayi Yesus bersama Maria, ibu-Nya dan mereka pun sujud menyembah dan membuka tempat harta bendanya serta mempersembahkan persembahan berupa emas, kemenyan dan mur.

Herodes yang mendengar hal ini, kemudian mengumpulkan imam-imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi untuk menerangkannya. Mereka pun bahwa dalam kitab Nabi, dinyatakan bahwa Mesias akan dilahirkan di Bethlehem, di tanah Yehuda. Mengetahui hal ini, Herodes pun berniat membunuh-Nya dan mengatur siasat dengan membujuk orang-orang Majus tersebut untuk kembali jika sudah menemukan tempat Anak itu dilahirkan, karena mau datang menyembah-Nya. Tetapi melalui, mimpi mereka diperingatkan untuk tidak kemabali ke Herodes dan mereka pun pulang melalui jalan yang lain.

Seperti halnya yang tercatat dalam kitab Matius, orang-orang Majus tersbut, membawa persembahan berupa emas, kemenyan dan mur. 
Dalam tradisi Kristen, Emas melamnbangkan kekayaan dan kekuasaan. Kemenyan melambangkan, keilahian Yesus dan kelak akan menjadi Imam Agung
Sedangkan Mur bagi orang Mesir kuno telah digunakan sebagai parfum dan proses pembalseman. Hal inilah yang kemudian oleh orang Kristen dianggap sebagai lambang kepahitan, penderitaan, kesengsaraan dan bayangan kematian yang akan dialami Yesus. Dalam Markus 15:23, Yesus ditawari anggur dengan mur sebelum penyalibannya, karena menjadi penghilang rasa sakit, Mur juga digunakan dalam minyak yang digunakan untuk mengurapi raja, Hal ini mengingat orang Majus datang mencari raja orang Yahudi. Meskipun semua itu baik dan mungkin benar, tetapi kitab Matius tidak berbicara atau menyatakan hal itu sama sekali.

Barang-barang persembahan tersebut, bukanlah barang-barang yang sederhana, melainkan barang-barang mewah. Ini menunjukkan bahwa para pengunjung dari Timur ini “adalah orang-orang yang sangat kaya dan berkuasa,

Seiring berjalannya waktu, tradisi Kristen menambahkan beberapa bagian cerita, termasuk rincian tertentu tentang siapa orang-orang bijak itu. Spekulasi-spekulasi ini telah diwariskan dari waktu ke waktu dan dimasukkan ke dalam banyak cerita populer tentang kisah Natal. Akan tetapi, rincian tentang Orang Majus ini tidak didasarkan pada kisah Alkitab. 

Berikut adalah beberapa penambahan yang kemudian dipahami oleh banyak tradisi Kristen, meskipun tidak terdapat dalam Alkitab.
  • Sejak abad ke-3, orang-orang Majus dari Timur tersebut dianggap sebagai raja, mungkin hal ini sebagai penafsiran penggenapan nubuat dalam Mazmur 72:11 ("Biarlah semua raja sujud menyembah kepadanya, ...")
  • Orang-orang Majus yang datang sujud menyembah bayi Yesus, dikatakan berjumlah 3 orang. Pada kitab Matius tidak pernah tercatat berapa banyak orang bijak yang datang untuk sujud menyembah bayi Yesus. Kita tahu ada lebih dari satu orang karena penggunaan kata "orang" dalam bentuk jamak. Kebanyakan orang berasumsi ada tiga orang karena tiga persembahan yang mereka berikan, seperti yang dicatat dalam Matius yaitu emas, kemenyan, dan mur
  • Mereka adalah raja. Banyak orang percaya bahwa orang bijak adalah raja, yang tidak didukung oleh apa yang ditulis Matius. Gagasan ini lebih terkait dengan lagu Natal populer We Three Kings daripada kisah Alkitab.
  • Kita tahu nama-nama mereka. Secara tradisional, mereka diberi nama Balthasar, Caspar, dan Melchior. Menurut tradisi gereja Barat, Balthasar sering digambarkan sebagai raja Arabia atau terkadang Ethiopia, digambarkan sebagai pria berkulit hitam dan berjenggot lebat, Melchior sebagai raja Persia, digambarkan sebagai pria tua berambut putih dan berjenggot panjang, dan Gaspar sebagai raja India, digambarkan sebagai pria tidak berjenggot dan berkulit kemerahan. Dalam beberapa kasus, kisah-kisah masa lalu mereka diceritakan secara lengkap. Media modern tidak membantu kesalahpahaman ini, seolah-olah itu adalah bagian yang ditetapkan dalam Alkitab dari kisah Natal.  
Meskipun dalam banyak hal, tradisi, pendapat umum dan desas-desus, kisah orang majus yang diceritakan saat ini merupakan perpaduan antara kebenaran yang ditemukan dalam Alkitab dan tradisi yang ditambahkan selama 2000 tahun terakhir, tetapi kita harus tetap bersandar pada kebenaran yang ditemukan dalam Alkitab

No comments:

Post a Comment