Tuesday, 14 December 2010

Albertosaurus



Albertosaurus relatif mirip dengan Tyrannosaurus rex (T. rex), hanya, sedikit lebih kecil dari T. Rex, dan hidup beberapa juta tahun lebih awal. Albertosaurus termasuk pemakan daging (karnivora), yang memakan dinosaurus pemakan tumbuhan. Albertosaurus hidup pada akhir periode cretaceous, sekitar 76 – 74 juta tahun yang lalu, pada era Mesozoic dari reptil.

Albertosaurus berjalan pada kedua tungkainya dan mempunyai kepala yang besar dengan gigi-gigi yang tajam dan runcing seperti gergaji. Ia mempunyai 2 jari tangan pada lengannya yang pendek. Ekornya panjang, yang memberikan keseimbangan saat berputar secara cepat. Kaki belakangnya sangat kuat dengan dilengkapi dengan cakar pada ketiga jari kakinya. 
Terdapat beberapa pertentangan pendapat tentang apakah theropods seperti T. rex, Giganotosaurus, Albertosaurus, dan Allosaurus, yang berlengan pendek dapat berlari sangat kencang, sebab jika benar maka ketika jatuh, lengannya yang pendek ini, tidak akan patah dan cedera parah. Ini berarti bahwa theropod- theropod yang besar, pergerakannya akan lambat.

Tinggi Albertosaurus dari kepala sampai ke kaki mencapai 30 kaki (9 m) tetapi jika sampai paha, tingginya sekitar 11 kaki (3,4 m). Berat rata-rata sekitar 2.500 kg, tapi ada yang mencapai 3 ton.

Rahang bawah mempunyai antara 14 - 16 gigi, sedangkan rahang atas smempunyai antara 17 - 19 gigi. Albertosaurus hidup dengan memakan dinosaurus pemakan tanaman 

Albertosaurus mempunyai otot kaki yang kuat untuk berlari dengan sangat cepat. Dari pengamatan diketahui bahwa T. rex yang berbobot 6 ton dengan tinggi 20 kaki , hanya dapat berlari  20 mph (30 kph), sebab jika jatuh, akan berakibat fatal. Albertosaurus yang mempunyai massa tubuh lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil.  Dinosaur ini akan dapat pulih setelah jatuh dan karena lebih kecil, maka ia termasuk pelari yang cepat.

Paleontologist, Philip Currie menemukan 9 fosil Albertosaurus sarcophagus secara bersama-sama. Karena dinosaurus-dinosaurus itu umurnya berbeda-beda, kemungkinan berasal dari kelompok yang hidup bersama-sama. Pemikiran bahwa predator-predator ini berburu bersama-sama adalah sangat menakutkan.

Dr. Bruce Rothschild, dari Pusat Arthritis, Northeast Ohio, telah menemukan bukti adanya 14 tulang iga yang patah, pada seekor Albertosaurus, yang mencerminkan adanya cedera, yang mungkin terjadi saat  jatuh, ketika sedang berlari.

Pada tahun 1995, James Farlow dari Indiana-Purdue University menyatakan bahwa T.rex yang besar tidak akan dapat berlari lebih dari 20 mph (32 kph), karena jika ini terjadi, pastilah ia akan cedera sangat hebat bahkan dapat terbunuh,  saat jatuh. Farlow mengatakan bahwa analisa sama dengan teorinya , karena lebih kecil dari T. rex (massa tubuh yang lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil), sehingga binatang ini dapat memiliki kemampuan untuk sembuh, ketika jatuh saat berlari. Karena Albertosaurus lebih kecil dari T. rex, kemungkinan ia juga dapat berlari lebih cepat.

Penemuan Fosil-fosil

Fosil Albertosaurus pertama kali ditemukan oleh Joseph Burr Tyrrell di Kanada bagian barat, pada tahun 1884. Tetapi nama Albertosaurus, pertama kalinya diberikan oleh H. F. Osborn, pada tahun yang sama. Beberapa fosil Albertosaurus telah ditemukan di Alberta, Kanada dan USA bagian barat. Fossils yang disebut sebagai Gorgosaurus adalah contoh dari Albertosaurus yang lebih muda. Tapi Gorgosaurus sekarang dipercaya merupakan tyrannosaurus dari genus yang berbeda.

No comments:

Post a Comment