Sunday, 5 December 2010

Protozoa


Protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa adalah mikroorganisme yang menyerupai hewan bersel satu dan merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista.Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel).  

Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih.  Ukuran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada yang memiliki flagel atau bersilia.  

Mikroorganisme ini dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Protozoa hidup di air atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Di dalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton.

Permukaan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur.

Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk membrane tebal dan kuat yang disebut kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola.

Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik dengan bantuan klorofit dan cahaya.

Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah jenis protozoa yang hidup autotrof. Ilmuwan yang pertama kali mempelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.

Ciri-ciri umum :
 
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya.
 
1)  Rhizopoda


      Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa.

Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas),
·     Ameoba proteus, memiliki  dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
·     Foraminifera, fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
·     Arcella,
·     Radiolaria, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.

Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme lain
·     Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)
·     Entamoeba coli, menyebabkan disentri amoeba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

Perkembangbiakan amoeba
  • Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.  
  • Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentu kista.
  • Di dalam kista, amoeba dapat membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu kemudian membelah diri lagi seperti semula.
2)   Flagellata (Mastigophora)
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) dan juga berguna sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.

Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

·     Phytoflagellata (Flagellata autotrofik), Flagellata ini memiliki kloroplas sehingga dapat  berfotosintesis.
-      Euglena viridis, peralihanantara protozoa dan ganggang
-      Noctiluca milliaris, hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik
-      Volvox globator, peralihan antara protozoa dan ganggang

·     Zooflagellata(Flagellata heterotrofik), Flagellata ini tidak memiliki kloroplas.
-      Trypanosoma gambiens menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa), lalat Tsetse sungai (Glosina palpalis)
-       Trypanosoma rhodesiense, menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa), lalat Tsetse semak (Glossina morsitans)
-      Trypanosoma cruzl, penyebab penyakit chagas
-      Trypanosoma evansi, penyebab penyakit surra, pada hewan ternak sapi.
-      Trichomonas vaginalis, menyebabkan penyakit keputihan
-      Leishmania donovani, menyebabkan penyakit kalanza

3)   Ciliata (Ciliophora)
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (rambut getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel

Organisme ini memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, yang juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti reproduktif) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.

Organisme ini juga memiliki vakuola kontraktil, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya dan tekanan osmosis (osmoregulator). Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
·     Paramaecium caudatum, disebut juga binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator)
·     Balantidium coli  dapat menyebabkan penyakit diare.
·     Didinium
·     Vorticella
·     Stentor
 
4)   Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Sesuai namanya, organism ini menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan Plasmodium.

Jenis-jenisnya antara lain:
  • Plasmodiumfalciparum penyebab malaria tropika, mengalami sporulasi tiap hari
  • Plasmodium vivax penyebab malaria tertian mengalami sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
  • Plasmodium malariae penyebab malaria kwartana, mengalami sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
  • Plasmodiumovale penyebab malaria ovale

5)   Paramaecium

Paramecium
merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350ɰm. Paramecium ini telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.

Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.

Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

6)   Euglena adalah sejenis alga bersel tunggal, memiliki kolrophil untuk berfotosintesis. Euglena memiliki beberapa bentuk antara lain, lonjong (Eutreptia viridis), membulat (Trachelomonas volvocina), tidak beraturan (Euglenamorpha hegneri), tetapi sebagian besar berbentuk oval (euglena intermedia).

Ciri-ciri lain Euglenophyta adalah sebagai berikut:
  • Organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota
  • Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema. Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat lentur, sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis, perikel ini lebih kaku, sehingga sel memiliki bentuk tetap.
  • Ujung depan sel euglenoid melekuk ke dalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga dan membulat membentuk reservoar. Saluran dan reservoar itu dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat masuk kedalam sel.
  • Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-anggota yang berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil fotosintesis disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran dalam sitoplasma.
  • Pada dasarnya euglenoid memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai, dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel.
  • Perkembangbiakan seksualnya mungkin tidak terjadi atau jika ada jarag sekali terjadi.
  • Sesuai dengan alat geraknya yang berbentuk flagel, sebagian besar Euglenophyta hidup diperairan mulai dari air tawar, air laut dan lumpur. Bahkan ekstrimnya, Euglena dapat hidup dalam perut berudu Rana sp
  • Secara umum Euglenophyta mempunyai cara hidup yang lengkap yaitu dapat bersifat saprofit (heterotrof pada hewan yang sudah mati yang mengandung bahan organik), holozoik (menyerap bahan makanan) dan fototrofik sehingga dapat hidup secara heterotrof dan autotrof. Cara yang lebih sering dilakukan adalah secara heterotrof, sedangkan autotrof dilakukan apabila lingkungan kurang terdapat bahan organik. Oleh karena Euglenophyceae dapat bersifat heterotrof maupun autotrof maka Euglenophyceae disebut bersifat miksotrof.
Habitat
Contoh Organisme
  1. Air tawar
  2. Air laut
  3. Lumpur
E. intermedia
Euptyeria viridis
Euglena sp

Pada ganggang bersel tunggal seperti euglena, hal ini terjadi secara pembelahan biner, yaitu suatu pembelahan sederhana sebuah organisme utuh menjadi dua bagian yang sama yang kemudian tumbuh dan membentuk individu baru. Pembelahan sel dapat terjadi juga ketika sel bergerak, yang merupakan pembelahan longitudinal dan dimulai pada ujung anterior.

Pembelahan pada saat sel tidak bergerak, sel dikelilingi selubung yang gelatinous. Seringkali sel anak membelah lagi untuk membentuk koloni palmela (bila sang anak gagal keluar dari sel induk, sel-sel anak akan terus membelah sampai mencapai ratusan sel anak dan diselubungi matriks yang gelatinous) yang temporal selama mitosis.

Pada spesies yang memiliki satu flagellum, blepharoplas (granula pada pangkal tiap-tiap flagella) membelah menjadi dua. Flagellum lama tetap menempel pada salah satu blepharoplas dan dari blepharoplas yang satunya tumbuh flagellum baru. Proses pembelahan selanjutnya seperti mitosis pada umumnya.

Euglena juga sering kali membentuk kista (sel vegetatif membulat dan berdinding tebal) yang cukup tahan terhadap kondisi buruk sampai beberapa waktu lamanya. Selain itu juga bereproduksi secara autogami (fusi antara nukleus sel-sel anak). Inti hasil fusi kemudian membelah meiosis membentuk empat nukleus yang masing-masing berkembang menjadi sel vegetatif.

Secara umum susunan tubuh Euglenophyta adalah uniseluler atau bersel satu, kecuali pada beberapa jenis saja yang berbentuk koloni, contohnya Colacium.

Perkembangbiakan.

Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1.   Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).

2.   Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

Selain berkembang biak dengan aseksual, protozoa juga berkembang biak dengan cara Seksual (Generatif) Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1.   Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang  sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.

2.   Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.


No comments:

Post a Comment