Thursday, 30 December 2010
Gurun Simpson (Australia)
Setelah Antartika, Australia adalah benua terkering di dunia. Sekitar 35 persen dari daratan di benua Australia adalah padang pasir.
Apa yang menyebabkan terjadinya padang pasir?
The Great Dividing Range, rantai pegunungan yang membentang di sepanjang pantai timur dari utara ke selatan dan curah hujan blok uap air dari Samudera Pasifik, menyebabkan sebagian besar pedalaman Australia merupakan daratan bersemak dan padang gurun.
Gurun Simpson, dapat juga disebut sebagai gurun pasir merah, menempati area seluas hampir 200 000 kilometer persegi, dan 55.000 mil persegi (143.000 km persegi) diantaranya adalah wilayah yang panas dan kering. Gurun Simpson terletak di Australia tengah, yang sebagian besar berada di wilayah Northern Territory, membujur dari selatan ke timur, dan juga wilayah Australia Selatan dan Queensland.
Gurun Simpson, sisi barat di batasi oleh sungai Finkey, sisi utara berbatasan dengan pegunungan McDonnell dan sungai Plenty, di sisi timur berbatasan dengan sungai Mulligan dan sungai Diamantina, sedangkan di selatan berbatasan dengan danau air asin Eyre. Gurun Simpson termasuk salah satu lembah drainage terbesar di dunia.
Iklim di gurun Simpson, sangat kering, dan sebagian besar dari wilayah gurun ini memiliki curah hujan hanya 5 inci (125 mm) per tahun atau kurang, tetapi ada juga daerah-daerah yang memiliki curah hujan sampai 400 mm per tahun. Namun, ciri khas dari gurun Simpson adalah adanya banjir yang bersifat sementara dan periodik, di beberapa daerah, hal ini disebabkan oleh curah hujan dari luar wilayah, yang mengalir ke padang pasir melalui sungai-sungai musiman seperti sungai Todd, Plenty, Hale, dan sungai Hay, yang mengalir masuk ke dalam gurun.
Di gurun Simpson, terdapat sebuah Taman Nasional Gurun Simpson, yang berada di wilayah Queensland. Taman Nasional Gurun Simpson merupakan kawasan lindung, yang meliputi area seluas 10 000 kilometer persegi.
DI gurun Simpson terdapat bukit-bukit pasir yang terbentuk akibat tiupan angin, berdiri berjajar,dari arah barat laut ke tenggara dan bisa mencapai ketinggian 70-120 kaki (20-37 meter), bahkan ada yang setinggi 1500 kaki (450 m) dan panjang hingga 100 - 120 mil (160 - 200 km).
Bukit-bukit pasir yang terbentuk ini, dipisahkan oleh daratan yang terdiri dari tanah liat dan tanah bergaram sepanjang beberapa kilometer. Badai debu merupakan pandangan yang umum pada masa kering.
Di puncak-puncak bukit pasir, tumbuh tanaman rumput dari genus Triodia (Spinifex) yang telah beradaptasi secara khusus dengan kondisi gurun yang kering. Selain itu ada juga tanaman mulga (sejenis semak akasia) yang tumbuh liar, tetapi sayang tanaman ini tidak lama lagi akan menjadi langka, jika tidak di perhatikan dengan baik.
Meskipun gurun Simpson merupakan lingkungan yang keras, tetapi gurun ini ditumbuhi tanaman asli, berupa rumput berduri, yang dikenal sebagai spinefex dan merupakan habitat bagi lebih dari 180 jenis burung dan kadal dan marsupials.
Kowari, adalah salah satu contoh binatang yang hidup di gurun Simpson. Kowari adalah binatang kanivora kecil yang berkantung
Gurun ini pertama kali dicatat oleh seorang eksplorer gurun, bernama Charles Sturt, pada tahun 1845 dan bersama dengan Gurun Sturt's Stony, disebut sebagai Gurun Arunta. Nama ini terdapat pada catatan yang disiapkan oleh T. Griffith Taylor, pada tahun 1926. Setelah melakukan survei udara terhadap daerah ini, pada tahun 1929, seorang ahli geologi, Cecil Thomas Madigan memberi nama untuk gurun ini, AA Simpson, sesuai nama presiden dari Royal Society Geografis Australia, cabang Australia Selatan.
Madigan kemudian melintasi gurun ini dengan menaiki unta, pada tahun 1939, dan karena itu ia sering disebut sebagai orang Eropa pertama yang melintasi gurun ini, meskipun beberapa referensi mencatat bahwa sebenarnya Edmund Albert Colson-lah yang lebih dulu menjelajahi gurun ini, pada tahun 1936.
Gurun Simpson merpakan perlindungan terakhir bagi beberapa binatang gurun Australia yang langka, termasuk tikus berkantung (tikus marsupial), yang saat ini keberadaannya sangat terancam oleh karena adanya kucing yang di bawa ke Australia. Suatu wilayah yang luas dari gurun ini, di sepanjang perbatasan Queensland, Northern Territory, dan Australia Selatan, telah diberikan status dilindungi.
Taman Nasional Gurun Simpson yang diresmikan tahun 1967, menempati areal seluas 3.907 mil persegi (10.120 km persegi) di barat Queensland. Berdampingan dengan taman ini, terdapat Taman Konservasi Gurun Simpson (1967), yang menempati areal seluas 2.675 mil persegi (6.927 km persegi), dan Daerah Penyangga Gurun Simpson (1988) yang membentang lebih dari 11.445 mil persegi (29.642 km persegi) dari luas dataran gurun bagian selatan. Juga terdapat Taman Nasional Witjitra (1985) yang menempati areal seluas 3.000 mil persegi (7.770 km persegi), di bagian utara wilayah Australia selatan.
Bagian tengah gurun tidak bisa dihuni (tak berpenghuni). Di sepanjang pinggiran gurun, tersebar pemukiman para peternak dengan skala kecil, yang mendapatkan pasokan air dari lembah Great Artesian. Antar pemukiman dihubungkan dengan jalan kecil maupun jalan beraspal.
Salah satu jalur di sepanjang sisi timur gurun yang bernama jalur Birdsville, yang tetap dipakai sampai awal abad 20 oleh para pedagang Afganistan, dengan menunggang unta.
Eksplorasi untuk mencari minyak telah dilakukan antara 1960-an dan '80-an, tetapi tidak berhasil menemukan lading minyak. Pada akhir abad ke-20 terdapat peningkatan jumlah wisatawan, tetapi sangat dibatasi hanya untuk wisatawan yang menggunakan kendaraan “four-wheel-drive” khususnya pada bulan-bulan kering (Mei sampai September).
Daerah ini telah menjadi area petualangan yang menarik khususnya bagi pejalan kaki jarak jauh.
Terletak sekitar 100 mil dari zona gurun bagian barat, terdapat jalan bebas hambatan Stuart (Stuart Highway),Alice Springs , di Northern Territory yaitu suatu jalur lintas benua, juga terdapat jalur kereta api Australia tengah (jalur ini sekarang digeser ke arah barat ke lokasi sekarang ini pada tahun 1980), kota dan pusat komunikasi .
Labels:
Gurun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment