Saturday, 11 June 2011

Epistemologi

Epistemologi didefinisikan sebagai cabang filsafat yang memperlajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan syahnya (validitas) pengetahuan. Secara etimologi, epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme= pengetahuan dan logos= ilmu. Epistemologi juga disebut sebagai teori pengetahuan (theory of knowledge).

Epistemologi adalah pemegang wewenang atas keabsahan ilmu. Pada waktu yang sama, wewenang epistemologi adalah “kekangan” bagi semua ilmu. Semua ilmu harus tunduk dan patuh terhadap epistemologi agar mendapat predikat sah. Dan konsekuensi terbesar bagi ilmu yang tidak patuh adalah claim ketidaksahihan. Konsekuensi tersebut berlaku bagi semua ilmu, tidak terkecuali psikologi.

Aliran-aliran yang Menjawab Persoalan Sumber Pengetahuan

a. Rasionalisme

Rasionalisme berpandangan bahwa semua pengetahuan bersumber pada   akal. Akal memperoleh bahan lewat indera, kemudian diolah oleh akal sehingga menjadi pengetahuan.

b. Empirisme

Empirisme berpandangan bahwa sumber pengetahuan diperoleh melalui indera. Jadi, indera memperoleh kesan-kesan dari apa yang dilihat, kemudian kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia menjadi pengalaman.

c. Realisme

Realisme berpandangan bahwa objek-objek yang diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri atau tidak tergantung pada subjek yang mengetahui, mencerap atau tidak bergantung pada pikiran. Jadi menurut aliran realisme, pengetahuan tidak diketahui melalui akal atau melalui panca indera.

d. Kritisisme

Kritisisme berpendirian bahwa pengetahuan bersumber dari akal dan indera. Akal dan indera saling bekerjasama untuk memperoleh pengetahuan. Akal menerima bahan-bahan pengetahuan dari indera (empiri ekstern) dan pengalaman (empiri intern). Bahan-bahan tersebut sifatnya masih kacau, kemudian diatur oleh akal melalui pengamatan. Dengan bahasa yang lebih mudah, pengamatan merupakan permulaan pengetahuan, sedangkan pengolahan oleh akal merupakan pembentukannya.

No comments:

Post a Comment