Sunday, 4 September 2011

Jerapah


Jerapah (Giraffa camelopardalis) tergolong pada mamalia berkuku genap endemik Afrika. Jerapah merupakan spesies hewan tertinggi di planet ini, yang hidup di darat, tingginya bisa mencapai 5 - 6 meter dengan berat 1.360 - 2.000 kg atau sekitar 20 kali lebih berat dari manusia dewasa. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.

Dengan ketinggian sampai 5,5 meter, jerapah bisa melihat dengan jelas areal padang rumput tempat kumpulannya berada. Jika ada musuh seperti singa jerapah bisa melihatnya dan ia akan memberi tanda pada kelompoknya.

Dulu, jerapah dipanggil dengan sebutan "camelopard" karena sosoknya seperti gabungan antara camel (unta) dengan leopard (macan tutul). Nama jerapah yg sekarang (giraffe) sebenarnya berasal dari bahasa Arab "zurapha" y berarti tinggi & kemudian diserap ke dalam bahasa Italia "giraffa"

Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda, yaitu Giraffidae, yang mencakup jerapah sendiri dan kerabat terdekatnya, okapi. Habitat aslinya melingkupi area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan

Lidah jerapah panjangnya bisa mencapai sekitar 53 cm, dan jerapah mampu berlari dengan kecepatan hingga 55 km/jam saat di serang musuh. Jerapah tidur sekitar 1,9 jam per hari. Jerapah berkomunikasi dengan variasi bunyi yang dikeluarkannya.

Leher jerapah yang panjang memiliki 7 buah tulang sama jumlahnya dengan tulang leher manusia, namun ruas antar tulang lehernya lebih panjang. Karena tulang penyusun lehernya hanya berjumlah sedikit itulah, leher jerapah sangat kaku, sehingga saat harus minum atau mengambil makanan di tanah, ia harus mengangkangkan kakinya lebar-lebar. Leher yang panjang berfungsi untuk mengambil dedaunan di pepohonan yang tinggi dan juga sebagai bentuk pertahanan diri.

Leher pajang berarti mereka memerlukan tenaga ekstra untuk memompa darah ke dan dari kepala. Karena itulah jerapah memiliki jantung yang amat kuat yang beratnya bisa mencapai 11 kg dan dinding setebal 8 cm, serta sistem pembuluh darah yang membantu menjaga tekanan darah secara stabil di otak

Jantung jerapah mungkin adalah yang paling kuat di antara hewan-hewan yang lain, karena sekitar dua kali lipat dari tekanan darah normal diperlukan untuk memompa darah melalui lehernya yang panjang untuk mencapai otak. Dengan tekanan darah yang tinggi ini, hanya dengan fitur desain yang khusus, akan mencegah ‘meletusnya otak’ ketika ia membungkuk ke bawah untuk minum air.

Darah jerapah tidak berkumpul di bagian kaki, dan jerapah tidak berdarah berlimpah-limpah apabila kakinya terluka. hal ini disebabkan kulitnya yang sangat keras dan struktur jaringan sel di bagian dalam pembuluh drah yang khusus, yang mencegah akumulasi darah. 

Pembuluh rambut yang menjangkau sampai permukaan amatlah kecil, dan ukuran sel darah merahnya sekitar sepertiga dari ukuran sel darah yang dimiliki manusia, sehingga aliran darah mengalir dengan lebih lancar. Ukuran sel darah merah yang lebih kecil memungkinkan luas permukaan yang lebih besar dan penyerapan oksigen yang lebih tinggi dan cepat dalam darah. Ini membantu menjaga persediaan oksigen yang cukup hingga ekstremitas, dan juga di bagian kepala. 
Ukuran paru-paru jerapah delapan kali lebih besar dari yang dimiliki manusia, dan kecepatan pernafasannya sekitar sepertiga paru-paru manusia. Bernafas dengan lebih pelan, hal ini penting untuk menggantikan volume udara yang diperlukan tanpa menyebabkan kerusakan trakea jerapah yang berlipat-lipat dan sepanjang 3,6 meter (12 kaki). 

Ketika binatang tersebut menghirup nafas segar, nafas sebelumnya yang telah kehabisan oksigen tidak bisa dikeluarkan sepenuhnya. hal ini terjadi karena trakea jerapah yang panjang dan yang akan menyisakan udara yang mati (dead space) yang banyak, lebih banyak dari satu kali nafas manusia. Untuk mengatasinya, jerapah telah memiliki mekanisme khusus, agar udara yang dihirupnya harus cukup untuk menjadikan ‘udara buruk’ ini memiliki persentase yang kecil dari keseluruhan total. 

Habitat hidup jerapah

Layaknya kebanyakan hewan-hewan herbivora lain di Afrika, jerapah juga hidup secara berkelompok, walaupun bagian dari kelompok ini dapat datang dan pergi silih berganti, untuk membentuk kelompok-kelompok lain. Jerapah biasa membagi tugas dalam kelompoknya; saat sejumlah jerapah sedang makan, jerapah lainnya akan mengawasi keadaan sekitar agar bisa mengetahui kehadiran pemangsa. Setelah semua anggota kelompok itu makan, mereka akan pegi ke tempat yang aman berupa padang terbuka yang rumputnya rendah, sehingga ia bisa mengawasi pemangsa dengan leluasa dan tidak perlu khawatir akan mangsa yang mengendap-endap di antara rerumputan. Itulah sebabnya jerapah tidak suka hidup di hutan yang lebat, karena menyulitkan untuk melihat musuhnya.

Kelompok jerapah juga jarang pergi ke mata air saat musim kemarau sekalipun karena dari daun-daun yg dimakannya, 70% lebih merupakan air sehingga mereka bisa hidup tanpa minum untuk jangka waktu tertentu. jerapah juga diketahui sebagai salah satu mamalia dengan rentang waktu tidur tersedikit; rata-rata mereka hanya tidur 2 jam per harinya.

Makanan jerapah

Dengan lehernya yang panjang jerapah dapat makan dedaunan dari pohon-pohon di sekitarnya. Untuk memakan dedaunan, lidah jerapah yang panjangnya sekitar 53 cm sangat membantunya untuk merenggut dedaunan.

Daun mengandung kadar air membantu jerapah untuk tidak minum dalam jangka waktu yang lama setelah mereka minum. Jerapah sekali minum bisa mengahabiskan 40 liter air. Saat minum inilah pertahanan diri jerapah lemah karena lehernya lebih rendah, sehingga pemangsa lebih mudah menyerang.

Seperti layaknya hewan pemamah biak lain, jerapah memiliki 4 lambung dan usus yang amat panjang. Makanan yang sudah dikunyah ditelan ke lambung pertama dan kedua, lalu didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih lanjut sebelum ditelan kembali ke lambung ketiga dan selanjutnya proses pencernaan berlangsung di perut hingga menjadi feses. 

Jerapah memerlukan waktu kurang lebih sekitar 11-13 jam untuk mencerna makanannya secara utuh. Memamah biak memberinya keuntungan ganda : selain membantunya menghemat tenaga dalam mencari sumber makanan, ia juga tidak perlu bermain "petak umpet" dengan pemangsanya, karena yang perlu ia lakukan hanyalah menelan daun sebanyak mungkin, lalu pergi ke tempat yang aman untuk jangka waktu cukup lama.

Siklus hidup jerapah

Bila jerapah betina anggota suatu kelompok akan melahirkan, semua anggota kelompok itu akan pergi ke suatu tempat khusus yang terpencil di dalam wilayahnya. Diketahui bahwa seberapapun jauhnya kelompok jerapah bepergian, betinanya selalu memakai tempat yang sama untuk melahirkan hingga jangka waktu yang amat lama.  

Jerapah betina melahirkan anaknya setelah hamil sekitar 15 bulan. Anak jerapah lahir dengan berat 68 kg dan tinggi 1,8 meter. Anak yang dilahirkan akan jatuh dari ketinggian sekitar 1,5 meter, karena sang induk tidak mampu jongkok ke tanah dengan nyaman, dan dengan berdiam di bawah pada saat melahirkan, tentu akan menjadi sasaran empuk bagi singa atau pemangsa lain untuk menyerang sang ibu.  

Bayi jerapah memiliki leher yang  panjang dan rapuh, yang terhubung dengan seluruh tubuh barunya yang seberat 70 kilogram (150 pound). Apabila kepalanya keluar dulu, lehernya pasti retak ketika bagian tubuhnya yang lain jatuh di atas leher. Kalau kepalanya keluar paling terakhir, lehernya pasti juga retak karena berat badannya menarik kepalanya keluar dari ibunya. Problema ini dapat diatasi dengan panggul belakang yang berukuran amat lebih kecil daripada bahu depan, dan panjang lehernya berukuran cukup untuk memungkinkan kepala melalui rahim dan mendarat di panggul belakang. Kaki belakang keluar dulu untuk menjaga jatuhnya bagian tubuh yang lain. Kepalanya disokong dan dibantali oleh panggul belakang, dan lehernya lumayan lentur, memungkinkan lengkokan tajam di sekitar bahu depan.

Beberapa jam setelah lahir anak jerapah sudah bisa berjalan. Dalam minggu-mingu pertama, pertumbuhan anak jerapah bisa satu centimeter perhari. Anakan yang lahir kemudian tetap dipelihara di tempat itu sampai ia cukup besar untuk bisa ikut bepergian dengan kelompoknya. Makanan anak jerapah untuk tahun pertama biasanya adalah air susu ibunya yang kaya akan zat gizi, dan yang bisa dijangkau dengan mudah. Seekor jerapah betina bisa melahirkan antara 6-12 ekor anak seumur hidupnya. Seekor jerapah diketahui bisa hidup hngga umur 25 tahun 

Anak jerapah sangat rentan terhadap pemangsa, hanya sektar 25 -50 % anak jerapah yang bisa tumbuh sampai dewasa. Jerapah bisa hidup sampai 25 tahun di alam liar dan 28 tahun di penangkaran.

Subspesies

Ada sembilan subspesies yang diterima secara umum yang dibedakan berdasarkan warna dan variasi pola, meski perbedaan itu sebenarnya sangat sedikit:
  • Jerapah Somalia (G.c. reticulata) atau Reticulated Giraffe
Bercak berwarna coklat muda kemerah-merahan dikelilingi garis berwarna putih terang, membentuk pola poligon seperti jala yang besar-besar. Bercak bisa berlanjut sampai ke kaki. Habitat: timur laut Kenya, Ethiopia, Somalia.
  • Jerapah Angola (G.c. angolensis) atau Smoky Giraffe
Bercak berukuran besar dan kecil secara tidak teratur. Bercak berlanjut hingga di bawah lutut. Habitat: Angola, Zambia.
  • Jerapah Kordofan (G.c. antiquorum)
Bercak berukuran kecil, lebih tidak teratur dan juga terdapat pada kaki bagian sebelah dalam. Habitat: Sudan bagian barat dan barat daya.
  • Jerapah Masai atau Jerapah Kilimanjaro (G.c. tippelskirchi)
Bercak berbentuk seperti daun anggur, berwarna coklat tua dengan pinggiran yang tidak rata, dikelilingi garis berwarna kekuningan. Habitat: Kenya bagian tengah dan selatan, Tanzania.
  • Jerapah Nubia (G.c. camelopardalis)
Bercak berbentuk hampir persegi empat, berwarna coklat terang di atas dasar berwarna krem. Kaki bagian dalam dan bagian bawah lutut bebas dari bercak. Habitat: bagian timur Sudan, timur laut Kongo.
  • Jerapah Rothschild, disebut juga Jerapah Baringo atau Jerapah Uganda (G.c. rothschildi)
Bercak berbentuk persegi empat dengan gradiasi warna latar berwarna krem di bagian pinggir. Bercak bisa sampai ke bagian bawah lutut. Habitat: Uganda, Kenya bagian tengah sampai timur.
  • Jerapah Afrika Selatan (G.c. giraffa)
Bercak berbentuk bundar atau tutul-tutul, beberapa di antaranya membentuk pola seperti bintang. Latar belakang bercak warna coklat muda yang terang. Bercak atau tutul bisa sampai ke bagian telapak kaki. Habitat: Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.
  • Jerapah Thornicroft atau Jerapah Rhodesia (G.c. thornicrofti)
Bercak berbentuk bintang atau daun, berlanjut sampai ke kaki bagian bawah. Habitat: Zambia bagian timur
  • Jerapah Afrika barat atau Jerapah Nigeria (G.c. peralta)
Bercak berwarna merah kekuningan yang pucat. Habitat: [[Chad]

1 comment:

  1. buku refrensi mengenai jerapah judulnya apa ya kak? jarang ditemukan bukunya, terimakasih kak

    ReplyDelete