Saturday, 12 November 2011

Magnet

Update : 19/02/2012

Magnet atau magnit adalah suatu benda, materi atau obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos, yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
 
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam, sedangkan beberapa benda lainnya ditarik secara lemah,  bahkan ada benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

Benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda nonmagnetik, contoh karet, plastik, kayu, kertas, kain dan lain-lain. Benda-benda nonmagnetik tidak akan dapat dibuat menjadi magnet buatan.

Besi, baja, nikel dan kobalt adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap magnet. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Benda-benda yang ditarik secara kuat oleh magnet disebut benda-benda magnetik dan dapat dibuat menjadi magnet buatan. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Magnetnya

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3, yaitu:
  • Benda ferromagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet
    contoh : besi, baja, nikel, kobalt
  • Benda parramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah
    contoh : platina, alminium, tembaga
  • Benda diamagnetik, yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
    contoh : emas, seng, bismut
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
  1. dapat menarik benda logam tertentu.
  2. gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
  3. selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas atau dalam keadaan seimbang, dalam keadaan diam atau bila digantung.
  4. memiliki dua kutub.
  5. tarik menarik, bila kutubnya tidak senama.
  6. tolak menolak, bila kutubnya senama.
Kegunaan Magnet

Dalam kehidupan modern, magnet digunakan pada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Berikut adalah beberapa alat yang menggunakan magnet:
  • Pita kaset, mengandung jutaan magnet kecil yang memiliki kode tertentu dan dapat diubah menjadi bunyi, jika diputar pada tape recorder
  • Membantu memutar batang motor listrik pada mainan atau mesin
  • Penutup pada kotak pensil
  • Jarum kompas
  • penutup dapa lemari es
Cara Membuat Magnet

Ada dua jenis magnet, yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam adalah magnet yang terbentuk di alam, sedangkan magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat noleh manusia untuk berbagai kepentingan. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, magnet buatan hanya dapat dibuat dari logam magnetis, khususnya ferromagnetis.

Berbeda dengan magnet alam yang memiliki gaya magnet yang bersifat tetap, gaya magnet pada magnet buatan hanya bersifat sementara. bentuk magnet buatan juga dapat disesuaikan dengan keperluan kita, antara lain magnet batang, magnet tapal kuda, magnet jarum dan magnet silindris.

Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu:
  • Cara penggosokan,
    Saat membuat magnet dengan cara menggosok, maka hal yang perlu diperhatikan adalah penggosokan harus searah (teratur), tidak boleh bolak-balik. Makin banyak gosokannya, makin kuat sifat kemagnetannya. Tetapi magnet yang dibuat dengan cara menggosok ini akan menghasilkan magnet yang bersifat sementara, artinya sifat kemagnetannya dapat hilang
  • Mengaliri dengan arus listrik (elektromagnetik),
    Orang yang menemukan cara ini pertama kali adalah Hans Christian Oersted. caranya dengan melilitkan kabel pada sebatang besi dan kemudian dialiri arus listrik. Medan magnet yang timbula saat kabel tersebut dialiri listrik menjadikan batang besi tersebut menjadi magnet. Medan magnet ini akan semakin kuat bila lilitan kabelnya semakin banyak. Cara ini juga menghasilkan magnet yang bersifat sementara.

  • Cara induksi.
    Pembuatan magnet dengan cara induksi dilakukan dengan menempelkan magnet pada sebuah besi atau baja. Hal ini terjadi karena pengaruh magnet yang ada di dekatnya. sifat magnet yang dihasilkan dengan cara ini juga bersifat sementara.
Saat membuat magnet dengan cara menggosok, maka hal yang perlu diperhatikan adalah penggosokan harus searah (teratur), tidak boleh bolak-balik. Makin banyak gosokannya, makin kuat sifat kemagnetannya. Tetapi magnet yang dibuat dengan cara menggosok ini akan menghasilkan magnet yang bersifat sementara, artinya sifat kemagnetannya dapat hilang
Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer di dalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur, maka kita bisa membuat magnet.

Teori Kemagnetan Bumi

Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi berada disekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan bumi tidak berimpit, ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibatnya bila kompas menunjukkan arah selatan, ini berarti tidak menunjukkan persis arah selatan, tetapi mengalami sedikit penyimpangan dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi.

Apabila kita membawa kompas dari katulistiwa menuju kutub bumi, maka kompas itu akan condong ke bawah atau ke atas. Kecondongan ini karena tertarik oleh kutub magnet bumi. Sudut yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut inklinasi.


No comments:

Post a Comment