Tuesday, 15 November 2011

Zaman Devon

Zaman Devon berada antara 440  430 juta tahun yang lalu, dan salah satu dari tiga kepunahan massal kehidupan di bumi terjadi pada sekitar 440 juta tahun lalu, pada akhir era ordovician, saat sebagian besar bumi berada di bawah air. 

Ilmuan sepakat bahwa letusan sinar gamma menjadi penyebab kepunahan massal ini. Letusan sinar gamma terjadi saat sebuah bintang yang sangat besar, berputar begitu cepat, lalu runtuh menjadi lubang hitam. Dalam kasus ini, ledakan terjadi. Energi yang terlepas, tidak meletus ke segala arah, melainkan dalam bentuk pilar2 energi. Pilar ini datang ke bumi dan menghanguskan lapisan ozon. akibatnya bumi mendadak mendingin. Seiring dengan radiasi yang tinggi, kepunahan terjadi. 

Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, perlahan2 kehidupan di bumi kembali bersemi. dua juta tahun kemudian, di lautan bumi, para vertebrata pertama berujud ikan berenang hilir mudik di antara binatang2 koral. Cacing, kerang, bintang laut bertebaran di dasar samudera. iklim terasa lunak. Gulma2 laut, menari bersama ombak di antara karang. 

Sesekali, nautiloid, sejenis cumi2 bercangkang meluncur dengan semburan air, seperti torpedo. Dalam sisi renik, fitoplankton memenuhi samudera. Selama masa ini, ada tiga massa benua utama; Amerika utara dan eropa bersama2 berada di khatulistiwa, dengan ukuran lebih kecil dari sekarang. Di utara ada Sebagian siberia. Di belahan selatan bumi, gabungan dari Amerika selatan, afrika, antartika, india dan australia mendominasi.

Pemandangan laut Zaman Devon
Ikan tanpa rahang begitu banyak di lautan. Selain itu, ikan air tawar dan ikan dengan rahang mulai muncul. Mereka hidup tenang bersama para trilobita yang semakin sedikit, graptolit, conodon, koral, stromatoporoid dan hewan2 lunak (moluska). Mungkin yang paling mengagumkan di era ini adalah munculnya tanaman berpembuluh, yang kemudian menjadi basis bagi kehidupan darat semenjak saat itu. Sebagian besar adalah genus Cooksonia, sekumpulan tanaman dengan cabang banyak yang menghasilkan sporangia di ujung cabangnya. 

Tanaman darat pertama mulai tersebar. Tanaman2 ini tidak memiliki akar ataupun daun seperti tanaman sekarang, dan banyak yang bahkan tidak memiliki pembuluh. Mereka berkembang biak secara vegetatif dan tidak lebih tinggi dari beberapa sentimeter saja. Hewan2 yang hidup di sela2 tanaman ini adalah artropoda2 awal seperti : kutu, trigonotarbida, serangga tanpa sayap, dan myriapoda (lipan , kelabang, kaki seribu). Dua kelompok hewan utama mengkoloni daratan. 

Tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, atau vertebrata darat, muncul di era ini, bersama2 dengan artropoda darat pertama, termasuk serangga tanpa sayap dan laba2 purba. Di lautan, brachiopoda melimpah ruah. Crinoid (bulu babi) dan echinodermata (hewan berkulit duri) lainnya, tabulata dan koral, serta ammonita muncul. Dan jenis2 ikan semakin banyak.

Ikan2 berkulit tulang dan berahang semakin ramai pula. Ikan dasar laut berperisai hadir. Ikan ini disebut ostracoderma. Tak lama kemudian, ikan berahang pertama hadir, Placoderma. Banyak sekali ikan2 ini memiliki ukuran besar dan menjadi predator yang mengerikan. Lebih lanjut, hadir ikan dengan sirip di kepala, yang kemudian berevolusi sebagai tetrapoda. 

Ikan paru mengembangkan kemampuan bernafas dengan udara di daratan. Sebagian masih dapat di temukan di Afrika saat ini. Amfibi pertama yang berkembang dari mahluk ini. Amfibi pertama ini berbentuk mirip salamender. Pada zaman ini, Indonesia masih sebagian besar berada di benua Aequinoctia. Walau begitu, di sebagian selat Malaka terus hingga pedalaman Kalimantan, terbentuk palung Anambas yang sangat dalam. 

Beberapa kota di Kalimantan, seperti Pontianak berada di bawah laut pada 360 juta tahun lalu. Saat itu masih dapat disaksikan terumbu karang yang sangat luas, lengkap dengan kerangnya, ammonit, nautilus, orthocerus (nenek moyangnya cumi2), trilobita, eurypterid, lilia laut dan tentu saja ikan2 tulang besar dan mengerikan. 

No comments:

Post a Comment