Friday, 28 January 2011

Hephaestus




Hephaestus (bahasa Yunani: φαιστος, Hēphaistos) dalam mitologi Yunani adalah dewa api, dewa teknologi, pandai besi, pengrajin senjata, pemahat, logam, metalurgi, dan gunung berapi. Hephaestus (Yunani: φαιστος Hêphaistos), dikenal dengan nama Vulkan di mitologi Romawi

Hephaestus adalah putra pertama dewa Zeus dengan dewi Hera. Versi lain menyatakan bahwa Hera melahirkan Hephaestus tanpa suami. Hephaestus disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Walaupun bengkelnya terletak di pulau Lemnos, Hephaestus dikaitkan dengan Gunung Etna oleh orang Sisilia. Simbolnya adalah palu, landasan besi, dan penjepit. Dia juga kadang-kadang digambarkan sedang memegang kapak. Di dekat agora di kota Athena, terdapat kuil untuk menyembah Hefaitos.  Hefaitos memiliki saudara yang bernama Ares, Eileithyia, Enyo dan Hebe.

Semua dewa di atas gunung Olympia, digambarkan berparas tampan, kecuali Hephaestus. Hephaestus dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai dewa yang buruk rupa dan pincang.  Menurut beberapa versi legenda, kepincangan yang dialami oleh Haphaestus disebabkan karena adanya perselisihan antara Zeus dan Hera. Zeus kesal karena Hephaestus memiliki sifat seperti ibunya, sehingga Zeus melemparkan Hephaestus ke bumi dan membuat kakinya menjadi pincang selamanya. Hephaestus terjatuh di laut dan dirawat oleh Thetis dan seorang Okeanid, Eurinome, dewi laut, di gua bawah laut. 

Dalam versi lainnya, Hephaestus terlempar selama sehari penuh dan terjatuh di pulau Lemnos. Dia lalu dirawat oleh suku Sinties, penduduk asli pulau Lemnos.
Versi lain menyatakan bahwa, Pada saat dilahirkan, Hera merasa kesal dengan wujud anaknya yang aneh, ia kemudian melemparkan Hephaestus ke bumi hingga membuat sang dewa lumpuh.

Kembali Ke Olimpus

Untuk membalas perbuatan Hera yang membuangnya ke bumi, Hephaestus membuatkan Hera sebuah singasana emas gaib, yang dilengkapi dengan rantai yang tidak kasat mata. Saat Hera duduk di atasnya, rantai ini langsung menjeratnya. Tidak ada satu dewa pun, termasuk Ares, yang sanggup mematahkan rantai itu. Dewa dewi yang lain memohon pada Hephaestus untuk kembali ke Olimpus dan melepaskannya, tetapi dia tetap saja menolak dan berkata, "aku tak punya ibu.".

Dionisos kemudian mendatanginya dan memberinya anggur sampai Hephaestus menjadi mabuk. Dionisos lalu membawa Hephaestus kembali ke Olimpus dengan menggunakan keledai dan disertai orang-orang yang bersuka ria. Adegan tersebut banyak terdapat dalam lukisan tembikar di Attika dan Korintus. Lukisan-lukisan tersebut, menggambarkan para penari dan rombongan Dionisos, yang memandu keledai yang membawa Hefaitos. Dionisos memegang kekangnya dan membawa barang-barang Hephaestus, di antaranya adalah kapak bermata dua.
Di Olimpus, ia berdamai dengan ibunya dan bersedia melepaskannya. Atas kesediaannya, ia dinikahkan dengan Aphrodite, dewi cinta.

Lukisan tersebut juga menunjukkan bahwa prosesi itu adalah bagian dari perayaan dithurambos yang merupakan pelopor dari drama satir di kota Athena pada abad kelima. 

Hephaestus berjalan dengan menggunakan tongkat. Palaimonius, putra Hephaestus yang merupakan seorang ahli perunggu, juga pincang. Anak-anak Hephaestus yang lainnya, para Kabeiroi di pulau Samothrake, juga pincang. Dalam beberapa cerita, dikisahkan bahwa Hephaestus membuat sebuah kursi roda atau kereta perang untuk membantunya bergerak. Hephaestus juga membuat sebuah mesin dari perunggu, berbentuk manusia untuk membantunya berjalan ke berbagai tempat

Keahlian

Apapun kekurangan yang ada dalam dirinya, ditutupi Hephaestus dengan kekuatan yang luar biasa. Meski cacat, ia ahli menciptakan objek-objek yang sangat indah. Dari bengkel kerjanya yang berada jauh di dalam bumi, penguasa api dan tempaan ini menciptakan istana, makam dan baju dewa-dewi, seperti: halilintar Zeus dan baju baja Athena. Dia adalah dewa tukang besi dan pembuat perisai para dewa.

Hephaestus banyak membuat benda-benda ajaib untuk para dewa bahkan sebagian besar benda berkekuatan khusus dalam mitologi Yunani dibuat oleh Hephaestus, di antaranya adalah helm dan sandal bersayap Hermes, perisai Aigis, korset Afrodit, tongkat Agamemnon, lonceng perunggu Herakles, kereta perang Helios, bahu Pelops, busur dan anak panah Eros, Pandora dan kotaknya, serta Talos. Hephaestus bekerja dengan dibantu oleh para Kiklops di bengkelnya. Dia juga membuat alat otomatis untuk membantu pekerjaannya, salah satunya adalah mesin kaki tiga yang bisa berjalan dari dan ke Olimpus. Hephaestus memberikan muridnya, Kedalion, untuk memandu Orion yang buta. Hephaestus juga adalah dewa yang membuat singgasana untuk semua dewa di istana Olimpus.

Dalam perang Troya, ia juga menciptakan baju baja baru bagi Achilles. Tapi pengabdian sebenarnya tidak terwujud dalam perang, tapi perdamaian, sebab ia juga dewa pelindung bagi seniman dan pengrajin. Hephaetus yang baik hati telah melimpahkan keindahan dan keahliannya pada umat manusia. Watak lemah lembutnya nampak dalam detil desain artistik dan pertasi manusia yang besar terhadap seni.

Hephaestus dan Athena

Pada suatu saat Hephaestus merasa sangat tertarik ketika melihat kecantikan Dewi Athena. Karena dewai Athena tidak menghiraukannya, sehingga timbullah keinginannya untuk memperkosa Athena tetapi sang dewi selalu berhasil menghindar. Dalam usahanya yang penuh nafsu, air mani Hephaestus jatuh di tanah dan membuahi Gaia (bumi). Gaia kemudian melahirkan Erikhthonios. Gaia memberikan Erikhthonios pada Athena yang menaruhnya dalam kotak dan dijaga oleh ular.

Hephaestus dan Afrodit

Atas kesediaannya melepaskan Hera, ibunya, dari singgasana yang merantainya, dan juga untuk mencegah konflik di antara para dewa, Hephaestus, dewa yang pincang, oleh Zeus dinikahkan dengan Afrodit.
Meskipun telah menikah dengan Hephaestus, Afrodit tidak bahagia dan kemudian berselingkuh dengan Ares, dewa perang. Suatu hari Helios, dewa matahari, memergoki persetubuhan Afrodit-Ares dan melaporkannya pada Hephaestus. Hephaestus lalu berencana menjebak mereka dengan membuat sebuah jaring tak terlihat dan memasangnya di kasurnya.

Ketika Afrodit sedang berselingkuh dengan Ares, jaring tersebut mengurung mereka, sehingga mereka tak bisa lepas. Hephaestus lalu memanggil para dewa di Olimpus untuk melihat persetubuhan tersebut dengan tujuan mempermalukan Afrodit dan Ares serta meminta ganti rugi. Para dewa tertawa sementara Poseidon, yang menjadi bernafsu pada Afrodit setelah melihatnya telanjang, meminta Hephaestus untuk melepaskan mereka. Poseidon menjamin bahwa Ares akan membayar ganti rugi. Dalam Odisseia, Hephaestus mengembalikan Afrodit pada ayahnya (Zeus) dan meminta kembali mas kawinnya.

Tidak ada cerita mengenai adanya anak dari hubungan Hephaestus dan Afrodit, kecuali Virgilus yang mengatakan bahwa Eros (dewa cinta) adalah anak mereka.

Kuil Hephaestus

Di dekat Akropolis di kota Athena, terdapat sebuah kuil yang dipersembahkan untuk Hephaestus. Kuil tersebut disebut Hefaistaion dan dibangun pada tahun 449 SM. Hephaestus dihubungkan dengan Kabeiroi, sebuah kelompok pemujaan misterius di Frigia dan Trakia kuno, yang disebut juga sebagai Hefaistoi, "orang-orang Hephaestus". Hephaestus juga diasosiasikan dengan pulau Naxos dan Lemnos. Di Lemnos, salah satu suku, menyebut diri mereka sebagai Hefaistion dan mengklaim sebagai keturunan langsung dari Hephaestus. Hephaestus memiliki julukan Hephaestus Aitnius, yang menunjukkan bahwa bengkelnya terletak di bawah Gunung Etna.

Orang-orang di Italia selatan mengidentikkan Hephaestus dengan dewa gunung berapi Adranus dari Gunung Etna dan Vulkanus dari kepulauan Lipari. Ada beberapa penyair yang menyebutkan bahwa di sanalah letak bengkelnya.

1 comment: