Thursday, 18 August 2011

Kriptorkismus


Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di suatu tempat antara rongga perut dengan kantung zakar. Kriptorkismus merupakan gangguan diferensiasi seksual laki-laki yang paling sering dijumpai.

Testis adalah kelenjar reproduksi esensial laki-laki untuk fertilitas dan untuk memproduksi sperma serta hormon testoteron dari saat pubertas sampai dewasa. Dalam perkembangan normal janin laki-laki, testis bergerak turun dari rongga perut ke lokasinya di kantung zakar.

Lokasi testis (buah zakar) dalam skrotum (kantung zakar) sangat diperlukan untuk proses spermatogenesis, karena suhunya yang lebih rendah 1,5-2oC dibanding suhu tubuh. Turunnya testis merupakan langkah terakhir dari serangkaian proses genetik, embriologik, anatomik dan hormonal.

Insidens
 
Laporan angka kejadiannya saat lahir bervariasi berkisar 3,4% hingga 5 - 6% dan angka kejadiannya akan bertambah besar pada bayi prematur mencapai 17% serta pada bayi dibawah 2000 gram mencapai 100%. Hal ini dapat diterangkan karenatestis turun ke kantung zakar pada umur 7 bulan kehamilan (gestasi 28 minggu).

Sekitar 10% kriptorkismus ini bilateral (tidak turun kedua testis) dan 3 - 4% ada yang ternyata tidak punya testis.

Diagnosa

Testis yang tidak turun tidak menimbulkan keluhan seperti sakit, jadi sering tidak diketahui, kecuali orang tuanya dan dokter teliti memeriksa serta memperhatikan genitalia si anak. Kriptorkismus perlu dicurigai jika kantung zakar terlihat rata dan kecil yang seharusnya membulat dan tampak 2 kantung. Biasanya kriptorkismus dapat terdiagnosis pada bayi baru lahir atau pada saat kontrol rutin bulanan ke dokter.
 
Untuk diagnosis, harus diperiksa dengan teliti. Jika perlu dapat dilakukan USG atau MRI atau bahkan laparoskopi dan khusus untuk kriptorkismus bilateral harus dilakukan uji HCG (human chrorionic gonadotropin).

Pengelolaan 

Kriptorkismus harus dikelola dengan baik, karena jika testis tidak bergerak turun, akan meningkatkan resikoterjadinya inferitilitas dan keganasan. Pada banyak kasus testis masih bisa turun sampai umur 6 bulan, namun setelah umur 6 bulan harus dilakukan tindakan lebih lanjut, dan jika tidak turun sampai umur 2 tahun sebaiknya dilakukan penurunan dengan tindakan bedah.

Pengelolaan kriptorkismus yaitu dengan pemberian hormon HCG dan jika tidak berhasil selanjutnya harus dengan tindakan bedah.

Komplikasi
Ada beberapa komplikasi kriptorkismus. Komplikasi jangka panjang yang terpenting adalah keganasan (kanker) dan infertilitas. Selain keganasan dan infertil dilaporkan juga komplikasi lain yaitu torsi testis dan hernia inguinalis.

Deteksi Awal
  1. Pastikan jenis kelamin anak saat baru lahir
  2. Anak laki-laki harus mempunyai 2 testis saat lahir, jika kedua testes tidak teraba harap segera konfirmasikan apakah testesnya ada.
  3. Periksa apakah kriptorkismus disertai mikropenis
  4. Jika sudah jelas kriptorkismus, bolah ditunggu sampai umur 6 bulan. Jika setelah umur 6 bulan belum turun harus segera diobati. 

No comments:

Post a Comment