Tuesday, 16 August 2011

Teori Kepemimpinan

Kajian Teori Kepemimpinan pada hakekatnya untuk menjawab :
a. Why Individual become leaders ?
b. Why Leaders are more effective than others ?

Dalam hubungan ini dapat dikemukakan beberapa teori kepemimpinan sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli.

Teori Timbulnya Kepemimpinan

Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)

Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :

1. Teori Keturunan 
Inti daripada teori ini, ialah :
  • Leaders are born not made.
  • Seorang pemimpin menjadi pemimpin, karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
  • Seorang pemimpin lahir karena memang ditakdirkan. Dalam situasi apapun ia akan tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

2. Teori Kejiwaan.
  • Leaders are made and not born.
  • Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
  • Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis
  • Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori sosial.
  • Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu lahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
  • Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori sosial.
  • Teori yang mendekati kebenaran.

Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat

Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama – sama timbulnya peradaban manusia.
 
A. Machiavelli
 
Ia terkenal dengan nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang Perdana Menteri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian dalam :

a. Upacara – upacara ritual, kebaktian keagamaan
b. Peratuaran dan perundang – undangan
c. Pemindahan dan pengangkutan
d. Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
e. Upacara – upacara dan adat kebiasaan.
f. Pemindahan pegawai untuk menghindarkan kegagalan
g. Bertani dan pekerjaan lainnya.
 
B. Empuh Prapanca  

Melalui bukunya yang terkenal Negara Kertagama ia menyebutkan adanya 15 sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
  • Wijana, sikap bijaksana
  • Mantri wira, sebagai pembela negara sejati
  • Wicaksaning naya, bijaksana dalam arti melihat masa lalu, kemampuan analisa, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
  • Matanggwan, mendapat kepercayaan yang tinggi dari yang dipimpinnya.
  • Satya bakti haprabu, setia dan bakati kepada atasan (loyalitas).
  • Wakjana, pandai berpidato dan berdiplomasi.
  • Sajjawopasama, tidak sombong, rendah hati, manusiawi.
  • Dhirrottsaha, bersifat rajin sungguh- sungguh kreatif dan penuh inisiatif.
  • Tan-lalana, bersifat gembira, periang.
  • Disyacitra, Jujur terbuka.
  • Tancatrisan, tidak egoistis.
  • Masihi Samastha Bhuwana, bersifat penyayang, cinta alam.
  • Ginong Pratidina, tekun menegakkan kebenaran.
  •  Sumantri, sebagai abdi negara yang baik.
  •  Ansyaken musuh, mampu memusnakan setiap lawan.

C. Ajaran Hasta Brata.
 
Hasta Bhrata (delapan pedoman pilihan) yang terdapat dalam kitab Ramayana berisi sifat - sifat positif sebagai pedoman bagi setiap pemimpin adalah :
 
a. Sifat matahari (surya), yaitu:
  • Menerangi dunia dan memberi kehidupan pada semua mahluk.
  • Menjadi penerang selurah rakyat.
  • Jujur dan rajin bekerja sehingga negara aman dan sentosa.
b. Sifat bulan (candra), yaitu:
  • Memberi penerangan terhadap rakyat yang sedang dalam kegelapan (kesulitan)
  • Menerangkan perasaan dan melindungi rakyat sehingga terasa tentram untuk menjalankan tugas masing- masing.
c. Sifat Bintang (kartika), yaitu:
  • Menjadi pusat pandangan sumber susila dan budaya, dan menjadi suri tauladan
d. Sifat Awan, yaitu :
  • Dapat menciptakan kewibawaan
  • Tindakan mendorong agar rakyat tetap taat.
e. Sifat Bumi, yaitu:
  • Ucapannya sederhana.
  • Teguh, dan kokoh pendiriannya.
f. Sifat Samudera, yaitu:
  • Mempunyai pandangan yang luas
  • Membuat rakyat seia sekata.
g. Sifat Api (Agni), yaitu:
  • Menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang bulu.
h. Sifat Angin (Bayu), yaitu :
  • Terbuka dan tidak ragu – ragu terhadap semua masalah.
  • Bersikap adil terhadap siapa pun.

D. The Traits and abilities Theory  

Teori yang dikemukakan oleh Stogdill dengan menekan pada kwalitas individu dan terdapat relevansi yang erat antara sifat dan kepemimpinan (capacity, status, participation, responsibility,achievement).

Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku

Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan berbagai tipe.

Ada beberapa tipe kepemimpinan.

1. Tipe Otoriter, tipe ini mempunyai sifat-sifat:
  • Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin
  • Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin
  • Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemimpin .
  • Kurang ada partisipasi dari bawahan .
  • Tidak menerima kritik, saran dan pendapat bawahan .

2. Tipe Demokratis
  • Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan musyawarah .
  • Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.
  • Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok .
  • Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta .
  • Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa .
  • Mengutamakan kerjasama .

3. Tipe Semuanya
  • Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan .
  • Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja .
  • Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin .
  • Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin .
Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:

4. Tipe Militeristis
  • Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan .
  • Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan .
  • Menyenangi hal-hal yang bersifat formal .
  • Sukar menerima kritik .
  • Menggemari berbagai upacara .

5. Tipe Paternalistik
  • Bersikap melindungi bawahan .
  • Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa .
  • Jarang memberi kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif .
  • Bersikap maha tahu .

6. Tipe Karismatis
  • Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang besar .
  • Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature) .

Disamping teori yang telah dikemukakan diatas, ada teori lain yang dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam artikelnya yang berjudul “What Kind of Manager”.
 
Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :
 
1. Berorientasi tugas (task orientation).
2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation).
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).

Berdasarkan sedikit banyaknya orientasi atau penekanan pada ketiga hal diatas, pada diri seorang pemimpin akan dapat ditentukan delapan tipe pemimpin, masing-masing ialah:

1. Deserter
2. Bureaucrat
3. Missionary
4. Developer
5. Autocrat
6. Benevolent autocrat
7. Compromiser
8. Executive


No comments:

Post a Comment