Steganografi adalah ilmu yang mempelajari, meneliti, dan  mengembangkan seni menyembunyikan sesuatu informasi. Steganografi dapat  digolongkan sebagai salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Kata  steganografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tulisan tersembunyi".  Pada era informasi digital, steganografi merupakan teknik dan seni  menyembunyikan informasi dan data digital dibalik data digital lainnya,  sehingga informasi digital yang sesungguhnya tidak kelihatan.            
Seni dan ilmu ini telah diterapkan sejak  dahulu kala oleh orang Yunani kuno. Awalnya mereka menyembunyikan pesan  dengan cara membuat tato di kepala pembawa berita yang dibotaki dan  menunggu sampai rambutnya tumbuh. Selanjutnya teknik steganografi  berkembang lewat penggunaan "invisible ink" (tinta yang tidak  tampak). 
Tulisan yang ditulis dengan menggunakan invisible ink ini hanya  dapat dibaca jika kertas tersebut diletakkan di atas lampu atau  diarahkan ke matahari. Kemudian pada saat perang dunia pertama, orang  Jerman menyembunyikan pesan dalam bentuk "microdot", yaitu  titik-titik yang kecil. Agen rahasia dapat membuat foto kemudian  mengecilkannya sampai sekecil titik di tulisan dalam buku. Buku ini  kemudian bisa dibawa-bawa tanpa ada yang curiga bahwa tanda titik di  dalam tulisan di buku itu berisi pesan ataupun gambar.            
Kerahasiaan pesan yang ingin disampaikan merupakan faktor  utama dalam steganografi. Dengan metode steganografi, pesan yang ingin  di sampaikan disembunyikan dalam suatu media umum sehingga diharapkan  tidak akan menimbulkan kecurigaan dari pihak lain yang tidak di inginkan  untuk mengetahui pesan rahasia tersebut. Sejalan dengan berkembangnya  teknologi, maka tentunya teknik-teknik steganografi terus berkembang dan  dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.            
Secara teori, semua file umum yang ada di dalam komputer  dapat digunakan sebagai media, seperti file gambar berformat JPG, GIF,  BMP, atau di dalam musik MP3, atau bahkan di dalam sebuah film dengan  format WAV atau AVI. Semua dapat dijadikan tempat bersembunyi, asalkan  file tersebut memiliki bit-bit data redundan yang dapat dimodifikasi.  Setelah dimodifikasi file media tersebut tidak akan banyak terganggu  fungsinya dan kualitasnya tidak akan jauh berbeda dengan aslinya . 
Tiga aspek yang berbeda yang mempengaruhi sifat sistem  penyembunyian atau penyisipan pesan rahasia pada gambar adalah :  kapasitas, keamanan, dan ketahanan. Kapasitas merujuk pada jumlah  informasi yang dapat disembunyikan dalam medium cover. Keamanan adalah  ketidakmampuan pengamat untuk mendeteksi pesan yang tersembunyi, dan  ketahanan yaitu jumlah modifikasi stego medium yang dapat bertahan  sebelum fihak lain dapat merusak pesan rahasia yang tersembunyi tersebut  .            
Penyembunyian pesan rahasia umumnya sering dihubungkan pada  watermarking dan steganografi. Watermarking mempunyai tujuan primer  yaitu untuk mencapai tingkat ketahanan (robustness) yang tinggi. Tidak  mungkin menghilangkan watermark-nya tanpa degradasi kualitas data obyek.  Sebaliknya steganografi mengkhususkan untuk keamanan dan kapasitas,  yang mana informasi yang tersembunyi tersebut akan lebih mudah dirusak,  meskipun percobaan modifikasi pada stego medium dapat merusak pesannya .             
Keamanan dari sistem steganografi klasik mewujudkan  kerahasiaan sistem encodingnya. Suatu contoh dari sistem ini adalah  Roman (cerita pada jaman Romawi) umum yang mencukur kepala budak dan  mentato pada kepalanya. Setelah itu, rambut akan tumbuh kembali, dan  budak dikirim untuk mengirim pesan yang tersembunyi tersebut. Walaupun  mungkin sistem tersebut bisa berjalan pada waktu itu, tapi sekali  diketahui, maka dengan mudah untuk mencukur kepala para budak yang lewat  untuk mengecek apakah ada pesan rahasia yang dikirim, sehingga akhirnya  sistem steganografi seperti itu akan gagal .            
Steganografi modern hanya dapat dideteksi jika pesan  rahasia diketahui kunci rahasianya. Hal ini mirip dengan prinsip  Kerckhoff dalam kriptografi, yaitu memegang suatu keamanan sistem  kriptografi harus mempercayakan semata-mata pada materi kuncinya. Dalam  hal steganografi untuk tetap tidak terdeteksi, maka medium cover yang  tidak dimodifikasi harus dijaga tetap rahasia, karena jika  diperlihatkan, maka perbandingan antara medium cover dan medium stego  akan mudah terungkap perbedaannya.            
Teori informasi memungkinkan kita untuk lebih spesifik pada  apa yang dimaksudkan dengan suatu sistem yang benar-benar aman.  Christian Cachin mengusulkan suatu model informasi teoritis untuk  steganografi dengan mempertimbangkan masalah keamanan dari sistem  steganografi terhadap pengintai yang pasif. Dalam model ini, dianggap  bahwa musuh telah mengetahui sistem encoding tetapi tidak mengetahui  kunci rahasianya.            
Pada dasarnya komunikasi steganografi yaitu, pengirim dan  penerima setuju pada suatu sistem steganografi dan men-share kunci  rahasia untuk menentukan bagaimana suatu pesan di-encode dalam medium  cover. 
Untuk mengirim suatu pesan rahasia yang tersembunyi, misalnya,  Parto membuat suatu gambar baru dengan kamera digital. Parto memberikan  sistem steganografi dengan kata kunci dan pesannya. Sistem steganografi  menggunakan kata kunci untuk menentukan bagaimana pesan rahasia yang  tersembunyi tersebut dikodekan kedalam bit-bit redundant. 
No comments:
Post a Comment