Sunday, 7 August 2011

Steganografi

Steganografi adalah ilmu yang mempelajari, meneliti, dan mengembangkan seni menyembunyikan sesuatu informasi. Steganografi dapat digolongkan sebagai salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Kata steganografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tulisan tersembunyi". Pada era informasi digital, steganografi merupakan teknik dan seni menyembunyikan informasi dan data digital dibalik data digital lainnya, sehingga informasi digital yang sesungguhnya tidak kelihatan.

Seni dan ilmu ini telah diterapkan sejak dahulu kala oleh orang Yunani kuno. Awalnya mereka menyembunyikan pesan dengan cara membuat tato di kepala pembawa berita yang dibotaki dan menunggu sampai rambutnya tumbuh. Selanjutnya teknik steganografi berkembang lewat penggunaan "invisible ink" (tinta yang tidak tampak). 

Tulisan yang ditulis dengan menggunakan invisible ink ini hanya dapat dibaca jika kertas tersebut diletakkan di atas lampu atau diarahkan ke matahari. Kemudian pada saat perang dunia pertama, orang Jerman menyembunyikan pesan dalam bentuk "microdot", yaitu titik-titik yang kecil. Agen rahasia dapat membuat foto kemudian mengecilkannya sampai sekecil titik di tulisan dalam buku. Buku ini kemudian bisa dibawa-bawa tanpa ada yang curiga bahwa tanda titik di dalam tulisan di buku itu berisi pesan ataupun gambar.

Kerahasiaan pesan yang ingin disampaikan merupakan faktor utama dalam steganografi. Dengan metode steganografi, pesan yang ingin di sampaikan disembunyikan dalam suatu media umum sehingga diharapkan tidak akan menimbulkan kecurigaan dari pihak lain yang tidak di inginkan untuk mengetahui pesan rahasia tersebut. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, maka tentunya teknik-teknik steganografi terus berkembang dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

Secara teori, semua file umum yang ada di dalam komputer dapat digunakan sebagai media, seperti file gambar berformat JPG, GIF, BMP, atau di dalam musik MP3, atau bahkan di dalam sebuah film dengan format WAV atau AVI. Semua dapat dijadikan tempat bersembunyi, asalkan file tersebut memiliki bit-bit data redundan yang dapat dimodifikasi. Setelah dimodifikasi file media tersebut tidak akan banyak terganggu fungsinya dan kualitasnya tidak akan jauh berbeda dengan aslinya . 

Tiga aspek yang berbeda yang mempengaruhi sifat sistem penyembunyian atau penyisipan pesan rahasia pada gambar adalah : kapasitas, keamanan, dan ketahanan. Kapasitas merujuk pada jumlah informasi yang dapat disembunyikan dalam medium cover. Keamanan adalah ketidakmampuan pengamat untuk mendeteksi pesan yang tersembunyi, dan ketahanan yaitu jumlah modifikasi stego medium yang dapat bertahan sebelum fihak lain dapat merusak pesan rahasia yang tersembunyi tersebut .

Penyembunyian pesan rahasia umumnya sering dihubungkan pada watermarking dan steganografi. Watermarking mempunyai tujuan primer yaitu untuk mencapai tingkat ketahanan (robustness) yang tinggi. Tidak mungkin menghilangkan watermark-nya tanpa degradasi kualitas data obyek. Sebaliknya steganografi mengkhususkan untuk keamanan dan kapasitas, yang mana informasi yang tersembunyi tersebut akan lebih mudah dirusak, meskipun percobaan modifikasi pada stego medium dapat merusak pesannya .

Keamanan dari sistem steganografi klasik mewujudkan kerahasiaan sistem encodingnya. Suatu contoh dari sistem ini adalah Roman (cerita pada jaman Romawi) umum yang mencukur kepala budak dan mentato pada kepalanya. Setelah itu, rambut akan tumbuh kembali, dan budak dikirim untuk mengirim pesan yang tersembunyi tersebut. Walaupun mungkin sistem tersebut bisa berjalan pada waktu itu, tapi sekali diketahui, maka dengan mudah untuk mencukur kepala para budak yang lewat untuk mengecek apakah ada pesan rahasia yang dikirim, sehingga akhirnya sistem steganografi seperti itu akan gagal .

Steganografi modern hanya dapat dideteksi jika pesan rahasia diketahui kunci rahasianya. Hal ini mirip dengan prinsip Kerckhoff dalam kriptografi, yaitu memegang suatu keamanan sistem kriptografi harus mempercayakan semata-mata pada materi kuncinya. Dalam hal steganografi untuk tetap tidak terdeteksi, maka medium cover yang tidak dimodifikasi harus dijaga tetap rahasia, karena jika diperlihatkan, maka perbandingan antara medium cover dan medium stego akan mudah terungkap perbedaannya.

Teori informasi memungkinkan kita untuk lebih spesifik pada apa yang dimaksudkan dengan suatu sistem yang benar-benar aman. Christian Cachin mengusulkan suatu model informasi teoritis untuk steganografi dengan mempertimbangkan masalah keamanan dari sistem steganografi terhadap pengintai yang pasif. Dalam model ini, dianggap bahwa musuh telah mengetahui sistem encoding tetapi tidak mengetahui kunci rahasianya.

Pada dasarnya komunikasi steganografi yaitu, pengirim dan penerima setuju pada suatu sistem steganografi dan men-share kunci rahasia untuk menentukan bagaimana suatu pesan di-encode dalam medium cover. 

Untuk mengirim suatu pesan rahasia yang tersembunyi, misalnya, Parto membuat suatu gambar baru dengan kamera digital. Parto memberikan sistem steganografi dengan kata kunci dan pesannya. Sistem steganografi menggunakan kata kunci untuk menentukan bagaimana pesan rahasia yang tersembunyi tersebut dikodekan kedalam bit-bit redundant. 


No comments:

Post a Comment