Monday, 1 August 2011

Jemani

Jemani merupakan jenis anthurium yang mempunyai varian paling banyak diantara jenis anthurium yang ada. Variasi pada jemani tersebut diakibatkan mutasi maupun penyilangan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena saking banyaknya variasi, para penghobi kadang kesulitan untuk membedakan berbagai jenis jemani yang ada. Agar tidak lagi bingung dan kesulitan untuk membedakan varian jemani tersebut, dibawah ini beberapa varian jemani beserta ciri - ciri fisiknya.

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Beberapa jenis Jemani yang terkenal adalah :
- Jemani Virgin
- Jemani King Cobra
- Jemani Black
- Jemani Buntut Naga
- Jemani Keris
- Jemani Mangkok

Jemani Kobra

Jemani jenis ini merupakan varian yang membuat penasaran dan menjadi perbincangan para penghobi anthurium. Barangnya yang tidak begitu banyak ditemui dipasaran membuat para penghobi semakin penasaran ingin mengetahui sosok jemani jenis ini. Karena tergolong jenis jemani yang istimewa harganyapun menjadi sangat fantastis
 
Ciri fisik yang mudah dikenali pada jenis kobra ini adalah pada bentuk lekuk dan bentuk daunnya. Lekuk serta bentuk daunnya menyerupai leher ular sendok/kobra yang sedang menantang mangsanya. Ujung daunnya cenderung meruncing. Garis urat daunnya berawal dari bawah dan berada ditengah-tengah. Urat daun yang berada di pinggirnya sambung menyambung membentuk garis tepi daun. Pucuk daun yang muncul berwarna hijau dan tidak banyak mengalami perubahan setelah daunnya menjadi tua.
 
Karena jenis ini merupakan favorit yang sangat diburu, dipasaran kali ini banyak muncul kobra “aspal”. Hati-hati jangan sampai tertipu dengan yang model-model silangan atau mutasi. Agar tidak tertipu, hal yang perlu anda perhatikan adalah model lekukan dan gelombang daunnya. Pada yang palsu biasanya lekuk daun cenderung lurus (lekuknya tidak terlihat jelas). Bentuk daunpun ada yang bundar. Sedang yang asli adalah lancip. Biasanya jenis ini adalah “aspal” ini sebenarnya bentukan persilangan. Tapi karena tidak sempurna, maka dipaksakan dibilang kobra. Biasanya, terjadi dari silangan jenis jemani kobra dengan jemani jenis lainnya. Awas jangan tertipu.

Jemani Mangkok

Jemani mangkok menjadi istimewa karena bentuknya yang seperti mangkok. Sosok daun yang tebal dan bentuk daun bundar. Di pi nggir daun dari pangkal hingga ujung melengkung keatas sehingga daunnya membentuk cekungan yang mirip mangkok. Tumbuh daunnya membentuk roset sehingga tampilannya terlihat kompak. 

Urat daun yang berada diarah tepian daun. Jenis ini tidak bias terlalu besar. Warna daunnya hijau cerah, mulai muda hingga daun tuanya. Termasuk jenis jemani hybrid dan banyak diburu penghobi untuk koleksi. Untuk yang satu ini cirinya mudah dikenali, sehingga kemungkinan untuk tertipu kecil. Tapi sebaiknya anda harus tetap mencermati dengan teliti.

Jemani virgin 

Jemani virgin atau bisa disebut Jemani amazon ada yang bilang habitat aslinya adalah di hutan amazon, anthurium jenis ini memang termasuk barang langka sehingga harganya pun melambung tinggi dan sangat fantastis. Jemani ini jenis ini tergolong jemani jenis besar,rentang sehelai daunnya bisa diatas 1meter.

Jemani Naga

Sosok Jemani naga mirip dengan jemani jenis kobra, baik lekukan gelombang daunnya maupun dari sisi ukuran daun. 
Tetapi yang membedakan dengan jenis kobra adalah warna daun jemani naga yang lebih hijau. Bahkan warna daun pada jemani jenis ini hijaunya terlihat tua dan cenderung legam. Pada daun mudanya, tulang maupun serat daun berwarna merah kecoklatan. Pada daun tua, tulang maupun serat daunnya yang berwarna hijau muda disbanding warna lebar daunnya yang hijau tua membuat kesan jemani jenis ini terlihat kokoh dan gagah. Dan yang istimewa dari jemani naga ini adalah pertumbuhan yang tegolong cepat. Dalam kurun waktu 1 bulan saja, satu tunas panjangnya bias mencapai 20 cm. merupakan jenis jemani yang masih jarang ditemui dipasaran.

Jemani Pagoda
 
Disebut Jemani pagoda karena tumbuh daunnya sedikit bergelombang. Stang hingga lebar daunnya tumbuh lurus dan tegak keatas sehingga sosok tampilannya seperti sebuah bangunan pagoda. Daun tebal dan berwarna hijau tua. Sehingga bila diraba daunnya menyerupai lembaran plastic yang tebal. Jemani jenis ini juga termasuk jarang dipasaran, akibatnya harganya juga melambung tinggi. Meski begitu,para penghobi maupun kolektor banyak yang mencari untuk dikoleksi. Jemani jenis karakter memang cukup kuat, jadi kecil kemungkinan anda akan tertipu bila melihatnya.

Jemani Jaipong

Jemani Jaipong termasuk masih sulit ditemui dipasaran. Yang membuat jemani jenis ini berbeda dengan jemani jenis lainnya adalah tumbuhan daunnya yang sedikit “aneh”. Pada daun jemani jaipong, tangkai daunnya berdiri tegak. Tangkai daun tersebut menompang lebar lembar daun yang tumbuh melengkung kesamping kemudian dilanjutkan kebawah. Bentuk daunnya agak memanjang dan tebal. Pada beberapa bagian urat daun menyatu antara urat daun dibawah dan diatasnya. Untuk harga, jenis jemani ini juga masih tegolong mahal, sebab barangnya sangat terbatas di pasaran.

Jemani Leak

Tampilan Jemani leak mirip jemani pagoda. Namun daunnya lebih besar dan panjang. Bentuk daunnya sedikit dari pangkal daunnya menyempit kemudian melebar kea rah ujung daun. Bentuk ujung daun cenderung bulat. Pada tulang maupun serat daun bagian bawah daun berwarna merah kecoklatan, sehingga mengesankan kekokohan jemani jenis ini. Urat daun yang terletak di kiri-kanan tulang daunnya mempunyai motif menjalar dan mengumpul kearah ujung daunnya. Sebagai jemani yang termasuk jarang di temukan dipasaran, harga jemani jenis ini pun menjadi melambung.

Jemani Pithon

Tampilan Jemani pithon tergolong pendek. Ini akibat stang daunnya yang pendek. Sehingga seakan-akan daunnya muncul dari media tanamnya. Daunnya yang langsung melebar dari pangkal daun hingga ke ujung membuat bentuk daun pada jemani jenis pithon cenderung bulat. Warna daun, mulai daun yang masih muda hingga menjadi tua berwarna hijau tua. Susunan daunnya yang roset membuat sosok tampilan terlihat kompak meski termasuk jenis jemani. Motif urat daunnya menjalar kearah tepian daun. Termasuk jenis jemani yang jarang ditemukan di pasaran, akibatnya harga masih tergolong mahal.

Jemani Black
Jemani black hybrid ini mempunyai tampilan yang “garang”. Tidak seperti pada jenis jemani pada umumnya yang mempunyai warna daun dari hijau muda hingga hijau tua. Jemani black ini menjadi istimewa karena warna hijau tuanya cenderung kehitam-hitaman. Serat dan tulang daunnya berwarna kekuning-kuningan. Tidak heran bila para penghobi ramai-ramai untuk berburu jemani ini. Daunnya yang hijau tua dan kehitam-hitaman membuat sosok terlihat kokoh. Apalagi didukung dengan teksture daunnya yang tebal dan sangat rimbun menjadikan jemani jenis ini tampil kekar dan kuat.

Jemani Tanduk

Jemani tanduk mempunyai cirri khusus pada daunnya yang memanjang dan sedikit melintir. Tumbuh daunnya berselang seling dan saling berlawanan. Karena letak daunnya yang berselang – seling tersebut, menjadikan tumbuh daun pada jemani tanduk ini terkesan bergerombol. Daunnya yang tumbuh memanjang dan ujung daunnya meruncing seakan menyerupai tanduk. Tidak salah bila jemani jenis ini dinamakan jemani tanduk. 

Tekstur daunnya menjadi istimewa karena urat daun yang terletak di pinggiran tepian daun sambung menyambung dan membentuk garis tepi pada setiap lembar daunnya. Urat daun yang seperti ini juga terlihat pada urat daun jenis jemani kobra.

Jemani Sawi

Jemania sawi ini sangat khas tampilannya. Daunnya yang besar dan memanjang menjadikan jenis ini mudah dikenali. Pada pangkal daun, bentuk daunnya menyempit dan semakin kearah ujung daun, ukuran daun semakin melebar. Urat daunnya terlihat jelas menggurat kearah tepian daun. Tulang daunnya yang tebal dan kuat menjadikan setiap lembar daun pada jemani jenis ini bias kokoh berdiri terkesan kuat. Di pasaran jenis ini mudah untuk ditemui. Harganyapun relatif lebih murah dibanding dengan jemani jenis lainnya.

Pemeliharaan

A. Media Tanam

Media tanam untuk Anthurium berbeda-beda untuk masing-masing wilayah. Bisa menggunakan campuran Akar Pakis ( kasar di bawah, lebih halus ke atas ) + Kompos ( dari bahan daun mahoni dan kotoran kambing ) + Sekam Bakar dengan perbandingan 3 : 1 : 1 . Untuk ukuran bibit bisa ditambahkan Cocopeat ( serabut kelapa ) untuk lebih menahan kandungan air tapi juga butuh perhatian khusus karena sering menggumpal yang mengakibatkan pertumbuhan akar kurang bagus.

B. Penyiraman

Penyiraman sangat berperan penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat tetapi tidak boleh berlebihan. Pada intinya penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja.

Sebaiknya penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek.

C. Pemupukan

Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman.
Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya:
  • Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Nutrisi yang diberikan untuk ukuran bibit dan remaja harus diperhatikan unsur N dari pada P dan K dengan kandungan C/ N ratio lebih dari 10%. Untuk lebih memacu pertumbuhan akar dan daun bisa menggunakan pupuk Slowrelease (banyak tersedia dipasaran) bisa juga pupuk kemasan cair (penggunaan dicampur dengan air pada penyiraman).
  • Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga.
  • Berbeda dengan Anthurium bertongkol yang harus diperhatikan bahwa nutrisi untuk akar dan daun mulai dikurangi, yang harus lebih dipacu adalah pertumbuhan tongkol menggunakan pupuk dengan unsur P dan K lebih tinggi dengan kandungan C/ N rasio kurang dari 6%. Jadi kita harus memilih prioritas untuk memacu daun atau merangsang dan memacu pertumbuhan tongkol.
Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril.

D. Penempatan

Jemani sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela.

Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama berada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam.

Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.

E. Perawatan Daun

Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot. Untuk menjaga agar daun-daun anthurium selalu kinclong, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah, kapas halus basah, atau kain halus yang basah setiap hari. Seminggu sekali bisa menggunakan susu sapi segar untuk lebih menajamkan warna daun. Sedangkan untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang maupun cahaya matahari langsung.

Hindari untuk penggunaan minyak dengan jumlah dan intensitas terlalu sering. Karena hal ini bisa mengakibatkan daun menguning dikarenakan titik-titik minyak membentuk titik fokus/api ( seperti pada lup atau lensa ) yang mengakibatkan sinar matahari memfokus pada titik yang semakin panas yang dapat menyebabkan daun terbakar.

F. Sanitasi

Sanitasi di sini maksudnya kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur. Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.

G. Penyakit / Hama


Penyakit pada tanaman Anthurium disebabkan oleh jamur, ulat, bakteri, suhu yang terlalu panas, terlalu lembab, atau terkena sinar matahari langsung. Penanganan penyakit harus tepat, harus dikenali terlebih dulu penyebabnya apakah jamur, bakteri atau ulat/ hama kecil lainnya, baru digunakan obat yang sesuai yang banyak terdapat di pasaran. Harus diperhatikan juga sirkulasi udara, intensitas sinar matahari dan kebersihan lingkungan dari Green House yang digunakan.

H. Menyiasati Tongkol


Tongkol pertama dan kedua (tongkol latihan) sebaiknya dipotong karena pasti penyerbukan kurang berhasil bahkan gagal sama sekali, baru mulai tongkol ketiga harus diperhatikan penyerbukan dengan dibantu dengan usapan kuas atau tangan apabila muncul serbuk sari pada tongkol. Untuk penyilangan harus dipilih karakter yang bagus dan karakter mana yang mau diambil dari induk pejantan dan betinanya. Hal ini tidak bisa secara instant menghasilkan varian baru yang berkualitas, harus banyak dilakukan eksperimen disertai pencatatan detail untuk prosentase dari bibit yang karakternya sesuai yang diinginkan. Harus diperhatikan dalam 1 indukan tidak boleh ada tongkol terlalu banyak, karena akan mengurangi nutrisi pada tongkol yang menyebabkan kualitas biji kurang bagus dan pertumbuhan tongkol pun terhambat.


 

No comments:

Post a Comment