Saturday, 27 November 2010

Begawan Dhomya Menguji Muridnya


Dikisahkan ada seorang Brāhmana bernama Begawan Dhomya. Ia tinggal di Ayodhya. Beliau memiliki 3 murid, yang pertama bernama: Sang Utamanyu, yang kedua bernama Sang Arunika, dan yang ketiga bernama Sang Weda. Suatu saat Sang Guru ingin menguji kesetiaan ketiga muridnya.

Sang Arunika disuruhnya untuk bersawah. Dengan hati-hati Sang Arunika merawat biji padi yang ditanamnya. Ketika biji-bijinya sudah mulai tumbuh, datanglah hujan deras, sehingga menyebabkan terjadinya air bah dan mengakibatkan kerusakan pada pematang sawahnya. 

Karena khawatir kalau air tersebut juga akan merusak tanamannya, maka ia mencoba memperbaiki pematangnya untuk menahan air. Berkali-kali usahanya gagal dan pematangnya akhirnya jebol juga. Sebagai pengganti pematang yang jebol, maka ia merebahkan dirinya, untuk menahan air agar tidak merusak tanamannya yang mulai tumbuh. Karena kesetiannya tersebut, Sang Arunika diberikan anugerah kesaktian oleh Begawan Dhomya.

Sementara itu, Sang Utamanyu disuruh menggembala sapi. Pada saat menggembalakan sapinya, Sang Utamanyu tidak diperbolehkan meminta air kepada siapapun, meskipun ia sedang haus. Sebagai gantinya, kalau ia merasa haus, maka ia menjilati susu dari sapi-sapi yang digembalakannya. Ternyata hal tersebut juga tidak diperbolehkan oleh Sang Guru, maka Sang Utamanyu menghisap getah daun “waduri” untuk menghilangkan dahaga. 

Hal tersebut ternyata membawa malapetaka baginya, karena getah tersebut menyebabkan matanya menjadi buta. Ia tidak tahu jalan sehingga terperosok ke dalam sumur kering. Karena sampai sore, Sang Utamanyu tidak juga kembali pulang, gurunya menjadi cemas. Ketika dicari, didapatinya Sang Utamanyu berada dalam sebuah sumur. Setelah Sang Utamanyu diangkat dan dikeluarkan dari sumur, Begawan Dhomya kemudian meminta Sang Utamanyu untuk menceritakan apa yang dialaminya. 

Karena kesetiannya terhadap kewajiban, Sang Utamanyu dianugerahi mantra sakti yang mampu menyembuhkan penyakit oleh Begawan Dhomya.

Sementara itu, Sang Weda disuruh tinggal di dapur untuk menyediakan hidangan yang terbaik buat gurunya. Sang Weda selalu menuruti perintah gurunya, meski yang buruk sekalipun. Segala perintah gurunya dikerjakan dengan baik. Maka dari itu, Sang Weda dianugerahi segala macam ilmu pengetahuan, mantra Veda, dan kecerdasan.

No comments:

Post a Comment