Friday, 12 November 2010

Jembatan Rakyat Dong


Dong people’s Bridge (Wind and Rain Bridge ) melambangkan arsitektur dari masyarakat minoritas Dong. Wind and Rain Bridge di Diping juga merupakan contoh tipe arsitektur jembatan masyarakat Dong, yang terbesar, yang ada di Propinsi Guizhou, China, tempat sebagian besar masyarakat Dong menjalani kehidupannya. Jembatan ini panjangnya lebih dari 50 meter dan pertama kali dibangun pada tahun 1894, selama masa Dinasti Qing, lebih dari 100 tahun yang lalu. Namun, struktur aslinya hancur pada saat mengalami kebakaran besar pada tahun 1959 dan segera direnovasi kembali, dan selesai pada tahun 1964.

Jembatan jenis ini terbuat dari kayu murni yang terdiri dari pilar, purlin dan baluster dalam berbagai ukuran dan bentuk. Badan jembatan terbagi menjadi tiga bagian, yang terbesar terletak di tengah berbentuk menara drum China tradisional. "
Pilaster" dan "eave" jembatan dihiasi dengan bunga dan pahatan menjadikan jembatan ini sangat unik.

Di Propinsi Guangxi, sebenarnya ada beberapa minoritas etnis yang berbeda, termasuk
Miao , Zhuang , Dong dan Yao . Masing-masing hidup di daerah-daerah tertentu, di Guangxi. Sanjiang County khususnya, desa-desa benteng yang sangat terkenal, yang dibangun oleh etnis minoritas Dong. Orang-orang Dong juga mendirikan jembatan-jembatan yang dilengkapi dengan teras-teras dan paviliun-paviliun untuk menjadi tempat berteduh pada saat angin kencang atau hujan. Masyarakat setempat menyebut bentuk jembatan-jembatan tersebut dengan nama yang cantik yaitu jembatan angin dan hujan atau 'Wind and Rain' bridges. Dari itu semua yang paling terkenal adalah the Chengyang Wind and Rain Bridge”.

Chengyang Wind and Rain Bridge, juga dikenal dengan nama jembatan Yongji atau jembatan Panlong, yang melintasi sungai Linxi River di propinsi Sanjiang. Jembatan Chengyang dibangun tahun 1916, dengan panjang 64,4 m (73.43 yard), lebar 3,4 m (3.72 yard) dan tinggi 10,6 m (34.78 kaki). Konstruksi jembatan ini terbuat dari kayu dan batu, permukaannya dilapisi papan kayu dan kedua sisinya dilengkapi dengan pagar

Pada jembatannya terdapat lima menara seperti kios dengan semacam tonjolan tanduk di atasnya dan atapnya menyerupai sayap burung yang sedang dikepakkan. Yang menakjubkan, pembangun jembatan ini tidak menggunakan paku atau paku keling. Sebaliknya, orang-orang Dong yang sangat berbakat ini, saling mengaitkan kayu-kayu tersebut, mirip ekor burung merpati, sehingga meskipun sudah beberapa dekade, jembatan masih sangat kokoh. Singkat kata, jembatan itu menjadi sangat indah dan terlihat bagaikan pelangi cemerlang yang melintasi sungai.

Keluar dari jembatan, kita bisa duduk di bangku sambil memandang keindahan alam sekitar. Sejauh mata memandang, kita akan terlena dengan apa yang kita lihat. Sungai Linxi yang berkelok-kelok, hamparan bukit teh yang menghijau, dan para petani setempat yang sedang bekerja keras di lading dan aliran air yang turun ke sungai.

Banyak wisatawan menghabiskan waktu di sini menikmati kehidupan pastoral sempurna dan untuk memahami kebiasaan masyarakat Dong. Ada delapan desa benteng yang terkenal di sini yang menawarkan gambaran tentang adapt-istiadat dan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat Dong. Desa-desa itu adalah Ma'an, Pingzhai, Yanzhai, Chengyang-Dazhai, Pingpu, Pingtan, Jichang dan Guandong.

No comments:

Post a Comment