Showing posts with label Geografi. Show all posts
Showing posts with label Geografi. Show all posts

Monday, 25 November 2013

Fitogeografi

Fitogeografi adalah cabang dari ilmu geografi, yang melakukan suatu kajian tentang sebaran makhluk hidup di bumi pada saat yang lalu dan pada saat ini. Shukla dan Chandel (1996) mendefinisikan "fitogeografi sebagai suatu kajian tentang migrasi dan penyebaran tumbuh- tumbuhan di daratan atau perairan. Penelaahan tentang penyebaran tumbuhan di bumi, pertama kali dikemukakan oleh Alexannder von Humboldt pada tahun 1808 (Misra, 1980). 

Secara deskriptif, fitogeografi adalah “studi dan deskripsi tentang perbedaan fenomena distribusi tumbuhan di bumi, mencakup semua hal yang mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi, baik oleh pengaruh fisik, iklim atau interaksi dari makhluk hidup ke lingkungannya" (Potunin, 1994).
Secara umum pembahasan fitogeografi meliputi tumbuhan di seluruh permukaan bumi yang mencakup komposisi, produktivitas setempat dan terutama distribusinya, Distribusi vegetasi dapat ditelaah secara terpisah-pisah berdasarkan jenis-jenisnya atau secara bersama sebagai suatu kesatuan masyarakat tumbuhan, dengan maksud memperoleh pemahaman tentang perbedaan vegetasi di berbagai wilayah di bumi.

A. Dasar-dasar fitogeografi
Fitogeografi merupakan pengetahuan sintesis yang sebagian besar ditunjang oleh ilmu pengetahuan lain, seperti ekologi, biologi populasi, sistematik, evolusi, geologi dan sejarah alam.
Pada umumnya penelaahan tentang fitogeografi mempunyai hubungan yang erat dengan analisis dan penjelasan tentang pola distribusi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di bumi, yang variasi jenis-jenisnya sebagian besar dipengaruhi lingkungan fisik tempat tumbuhnya, yang berlangsung pada saat ini dan masa yang lalu. Faktor fisik, antara lain adalah iklim dan tipe tanah di suatu habitat terestris, dan variasi suhu, salinitas, cahaya dan tekanan air di suatu habitat perairan.

Penelaahan dalam fitogeografi pada umumnya dititik-beratkan pada kelompok organisme sebagai "unit kehidupan" dalam kelompok taksa tertentu seperti kelompok tumbuhan dalam suku atau famili.
Pola distribusi tumbuhan dapat mempunyai sebaran yang luas atau hanya pada tertentu. Sifat distribusinya dapat berhubungan atau sarnbung-menyamhung dengan wilayah lainnya ("continue"), atau dapat pula terpisah dengan wilayah lain yang berjauhan ("discontinue" atau " disjunct"). 
Berdasarkan pada ada tidaknya tumbuh-tumbuhan di berbagai wilayah bumi, maka terdapat distribusi 3 kelompok taksa tumbuhan, yaitu:
  • Tumbuhan tersebar luas
  • Tumbuhan endemik
  • Tumbuhan discontinue

1. Tumbuhan yang Tersebar Luas

Tumbuhan yang tersebar luas ("wides") adalah kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir terdapat di seluruh dunia di wilayah yang memiliki bermacam-macam zona iklim. Tumbuhan demikian yang sebarannya luas dinamakan "tumbuhan kosmopolit". Contoh adalah Taraxacum officinale, Chenopodium album atau Plantago mayor dan jenis tumbuhan dari suku Gramineae (Cox dan Moore, 1993; Shukla dan Chandel, 1996).

Tumbuhan kosmopolit yang tersebar luas di daerah tropis dinamakan tumbuhan "pantropis", contohnya adalah kelompok tumbuhan yang termasuk suku Zingiberaceae yang terdapat di beberapa kepulauan dan daratan Asia.


Sedangkan tumbuhan yang tersebar secara luas di daerah beriklim dingin di wilayah zona artik dan zona alpin, dikenal sebagai tumbuhan "artik-alpin", contohnya adalah tumbuhan lumut atau rerumputan seperti Carex sp, dan Eriophomm spp atau pepohonan berlumut yang dinamakan "elfin wood" dan "krummholz" (Polunin, 1994).

 

2. Tumbuhan Endemik
 
Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang jenis-jenisnya tumbuh di wilayah terbatas dan terdapat pada daerah yang tidak terlalu luas. Daerah sebarannya pada umumnya dibatasi oleh adanya penghalang ("barrier"), seperti lembah, bukit atau pulau. Dikenal beberapa tipe tumbuhan endemik yaitu tumbuhan "endemik benua", "endemik regional" atau "endemik setempat/ lokal".
 

Tumbuhan endemik dapat berasal dari jenis tumbuhan purba yang tersebar luas yang sampai saat ini mampu bertahan dan beradaptasi pada wilayah yang terbatas. Tumbuhan jenis ini kemudian menjadi tumbuhan endemik karena sebarannya yang sempit. Contohnya adalah Ginko biloba (di Jepang dan China), Sequioa sempervirens (di suatu lembah di pantai Califonia) atau Agathis australis dan Metasequioa sp, yang diperkirakan merupakan spesies tunggal yang tumbuh di suatu lembah di China. Tumbuhan endemik purba tersebut dinamakan tumbuhan "paleoendemik" atau "epibion".
 

Jenis tumbuhan endemik lainnya adalah tumbuhan masa kini (modern) yang dalam proses evolusinya tidak mempunyai kesempatan dan waktu yang cukup untuk tersebar secara luas melalui migrasi (Shukla dan Chandel, 1996). Contohnya antara lain atau Eleusine coracana (Gramineae), Mecanopsis sp. (Papaveraceae), Piper longum (Piperaceae) atau Rafflesia arnoldii, Tumbuhan demikian dinamakan tumbuhan "neoendemik".

3. Tumbuhan Discontinue

 
Tumbuhan discontinue adalah tumbuhan yang terpisah pada dua atau lebih wilayah yang berjarak puluhan, ratusan atau ribuan kilometer oleh adanya penghalang yang terdiri dari pegunungan atau gunung yang tinggi di daratan atau pulau-pulau di laut. Contoh tumbuhan discontinue, antara lain Empetrum nigrum, Larrea tridentata, Phacelia magellanica atau Sanigula cranicaulis
 

Tumbuhan discontinue terdapat, antara lain karena:
  1. Tumbuhannya berevolusi di beberapa wilayah yang sesuai dengan amplitude ekologinya, tetapi gagal bermigrasi dari habitat aslinya oleh adanya penghalang tertentu;
  2. Tumbuhan yang jenis-jenisnya pada suatu saat pada masa lalu yang tersebar luas, kemudian oleh karena kondisi lingkungannya berubah akan lenyap atau rnusnah. Tetapi di antara jenis tumbuhan tersebut terdaptl jenis yang dapat beradaptasi dan mampu bertahan; sehingga akhirnya pada wilayah atau habitat tertentu akan terbentuk kantung-kantung discontinue;
  3. Iklim yang berubah dalam skala evolusi juga dapat menyebabkan adanya discontinue karena pada umumnya tumbuhan mempunyai kebutuhan iklim tertentu akan menemukan kehidupannya. Misalnya walaupun secara terpisah, tumbuhan yang terdapat di wilayah artik mempunyai kesamaan jenis dan bentuk hidup dengan tumbuhan wilayah alpin dengan kondisi iklim yang serupa. Contohnya, Salix spp. dan Silen spp. adalah tumbuhan discontinue yang tumbuh di wilayah artik, wilayah alpin atau wilayah artik alpin.
  4. Secara geologis daratan di masa lampau sekarang sangat berbeda dengan daratan masa kini. Menurut teori "paparan benua" ("continental drifts") wilayah yang terdapat sekarang seperti di Amerika Selatan, Afrika, India, Polinesia, Australia dan Antartika, pada "era meozoicum” menjadi satu benua yang luas yang dinamakan Gondwana dan memiliki karakteristik flora dan fauna yang spesifik dengan flora dan faunanya yang discontinue. Oleh adanya gerakan lempengan bumi maka daratan Gondwana kemudian pecah dan terpisah menjadi wilayah tersebut (Brown dan Gibson, 1983).

B. Sebaran Vegetasi


a. Pola Sebaran Vegetasi
 

 Dalam konsep dinamika fitogeografi, terdapat pola dasar distribusi vegetasi diwilayah. Menurut Weis, (1963) dan Misra, (1980) pola dasar distribusi vegetasi dipengaruhi oleh:

  1. "Habitat", sebagai tempat tumbuh tumbuhan yang mempunyai hubungan sangat erat dengan iklim. Dalam proses evolusi perubahan iklim dapat menyebabkan wilayah yang menjadi habitat dan lingkungannya yang tempat tumbuh berbagai jenis tumbuhan akan dapat berubah dan dapat mempengaruhi distribusi vegetasinya.
  2. "Respon" vegetasi dan sifat adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya bersifat khas dan sering menjadi karakteristik suatu jenis tumbuhan. Penyebaran tumbuhan pada umumnya dibatasi oleh sifat toleransi dan adaptasi terhadap kondisi lingkungannya.
  3. "migrasi" berbagai flora setempat telah berlangsung sepanjang sejarah geologi, selama itu persebaran, pengangkutan dan penguasaan wilayah akan turut menentukan pola distribusi vegetasi.
  4. "Kelanjutan hidup" jenis vegetasi tertentu tergantung oleh proses migrasi dan evolusi. Dalam proses evolusi dan proses suksesi, berbagai perubahan kondisi lingkungan turut dalam perubahan komunitas vegetasi. Di mana dalam proses evolusi struktur komunitas distribusi vegetasi sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, proses mutasi dan seleksi alam.

Melalui penyesuaian diri selama proses evolusi terhadap kondisi iklim dan sifat edafik habitat, dalam proses evolusi tumbuhan di bumi akan terus berkembang sepanjang mencapai klimaks stabil dalam proses suksesi. Perubahan komunitas vegetasi berlangsung pada umumnya terjadi karena lingkungannya berubah.

 

Menurut Leon Croizat (dalam Misra, 1980), dalam skala ruang dan waktu yang berlangsung secara berulang kali dengan teratur, pola distribusi tumbuhan Angiospermae telah bermigrasi dari belahan bumi bagian selatan ke utara yang secara fitogeografis proses tersebut adalah sebagai bagian dari proses evolusi organis.
 

Dalam klasifikasi makhluk hidup, salah satu tingkat taksa yang sering digunakan dan dapat menjelaskan suatu karakteristik makhluk hidup secara umum adalah suku. Suku adalah suatu kategori klasifikasi organisme yang terdiri dari satu atau beberapa marga, yang terdiri atas populasi beberapa spesies makhluk hidup yang serupa atau mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat.
 

Secara global terdapat 2 kelas tumbuh-tumbuhan (Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae) utama yang mempunyai jumlah jenis anggota yang terbesar, yaitu sekitar 250.000 spesies (Boled 1984). Pola distribusi sebagian besar tumbuhan dalam kelas tersebut pada umumnya dipengaruhi oleh habitat dan iklim.
 

Menurut Weis (1963), dalam konsep dinarnika fitogeografi pola distribusi vegetasi kelompok suku, diberi nama dan dikelompokkan sesuai dengan sifat toleransi dan adaptasi terhadap habitat dan iklim.
 

Kelompok tersebut adalah:
  • "Suku tumbuhan sub-kosmopolit dan sub-kosmopolit", contohnya adalah tumbuhan dari suku Compositae, Graminae, Ericaceae, Malvaceae alau Umbillifereae
  • "Suku tumbuhan wilayah tropis", contohnya adalah tumbuhan dari suku Araceae, Cucurbitaceae atau Melastomataceae
  • "Suku tumbuhan wilayah sub-tropis, (beriklim sedang)", contohnya adalah tumbuhan dari suku Aceraceae, Salicaceae atau Vacciniaceae.
  • "Suku tumbuhan "discontinue", contohnya adalah tumbuhan dari suku Bromeliace, Fagaceae, Magnoliaceae, atau Papaveraceae
  • "Suku tumbuhan "endemik" contohnya adalah tumbuhan dari suku Bixaceae, Cactaceae, atau Casuarinaceae.
  • "Suku tumbuhan "wilayah ekstrim" (misalnya habitat gurun), contohnya adalah tumbuhan dari suku Pedaliaceae.
Pola distribusi vegetasi seperti di atas, disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat alami dari kondisi lingkungan biotik dan abiotiknya yang saling berinteraksi, mengatur pola distribusi dan mempengaruhi komunitas vegetasinya dalam proses penyebaran vegetasi di bumi. Yang menjadi latar belakang pola-pola distribusi vegetasi di bumi, pada dasarnya ditentukan oleh karakteristik sebaran vegetasi, kemampuan bertoleransi dan beradaptasi vegetasi dalam proses evolusi.
 

Proses toleransi dan adaptasi dalam evolusi pulalah yang menentukan sebab dan akibat dari pola distribusi vegetasi di mana tumbuhan sebagai makhluk hidup secara relatif tumbuh di suatu tempat atau habitat tanpa mampu berpindah tempat.
 

Dalam hubungannya dengan hal tersebut, ternyata kemampuan toleransi dan adaptasi terhadap lingkungan setempat dari berbagai jenis, marga atau suku tumbuhan yang ada, perlu ditunjang oleh kemampuan menyebarkan biji atau mempunyai struktur alat reproduksi yang sesuai dengan persyaratan habitat dan iklim.
 

Dalam pola distribusi vegetasi di alam, salah satu hal penting yang dapat membatasi pola dan daya penyebaran komunitas tumbuhan adalah terdapatnya barrier, seperti gurun, pegunungan,gunung-gunung yang tinggi, lernbah atau laut. Barier akan membatasi suatu wilayah dengan wilayah lainnya disertai dengan lingkungan fisik, habitat atau iklim yang berbeda.
 

Tetapi sering terdapat sejurnlah jenis tumbuhan secara alamiah atau genetis mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada berbagai jenis habitat dengan kondisi iklim dan lingkungan yang berbeda sama sekali. Jenis tersebut pada umumnya secara genetis memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara potensial sehingga tumbuhan tersebut mempunyai pola distribusi yang bersifat kosmopolit melalui seleksi alam atau mutasi.
 

Dalam proses evolusi, skala waktu juga sering turut menunjang proses seleksi alam dan mutasi dalam antisipasi tumbuhan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Dengan kemampuan adaptasi tersebut, pola distribusi vegetasi dari "spesies baru” biasanya mempunyai daya pemencaran spasial yang Iebih luas (Weis, 1963 ).
 

Pada ekosistem darat alau ekosistem perairan, secara global atau setempat, pola distribusi atau sebaran suatu organisrne secara fisiologis sangat dipengaruhi dan dibatasi oleh berbagai faktor ekologi, seperti faktor fisik atau faktor abiotik dari lingkungannya, seperti suhu, kelembaban, cahaya, pH, kualitas tanah, salinitas, atau kecepatan arus.
 

Secara ekologis faktor lingkungan yang paling kecil atau minimum (“hokum minimum Liebig") sering rnenjadi faktor pembatas yang akan berpengaruh terhadap keberadaan, kehidupan dan sebaran suatu organisme di alam. Selain itu sebaran jenisnya juga dikontrol oleh factor lingkungan yang paling minimum yang masih dapat ditolerir dan diadaptasi oleh jenis tersebut.
 

Secara geografis, distribusi atau sebaran spasial dan temporal tumbuh – tumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekologis yang terdiri dari faktor lingkungan biotik dan abiotik. Faktor – factor berpengaruh tersebut biasanya tidak hanya terdiri dari satu faktor tetapi dapat lebih dari satu faktor, yang akan saling berinteraksi satu sama lain (Brewer, 1994; Stiling. 1996).
 

Beberapa jenis tumbuhan mungkin mempunyai sifat toleransi yang luas terhadap satu atau beberapa faktor ekologi, seperti kondisi lingkungan habitat. Tumbuhan yang demikian dinamakan tumbuhan ektopik (eurytopic), tetapi mungkin juga terdapat hanya satu jenis tumbuhan yang mempunyai toleransi yang sempit terhadap kondisi lingkungan tersebut, dinamakan jenis tumbuhan stenotopik (stenotopic). Sifat-sifat ektopik dan stenotopik sering dapat menjadikan suatu jenis tumbuhan dalam suatu komunitas vegetasi dapat bersifat cosmopolit atau endemik.
 

Sifat-sifat toleransi demikian dinamakan sebagai sifat toleransi dengan " rentang yang optimum", misalnya secara geografis karakteristik faktor tanah dengan rentang optimum tertentu, menjadi satu faktor ekologi paling penting yang mempengaruhi sebaran spasial berbagai jenis tumbuhan di bumi.
 

Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor ekologi merupakan salah satu factor utama yang turut mengontrol atau menentukan mengapa satu atau beberapa spesies tumbuhan atau hewan sebarannya bersifat endemik atau kosmopolit (Jenny, 1980). Karena tumbuh-tumbuhan bersifat menetap, tumbuhan endemik atau tumbuhan kosmopolit harus memiliki toleransi sebagai factor pembatas, yang sempit atau luas terutama terhadap kondisi faktor-faktor fisik di lingkungan setempat atau di seluruh permukaan bumi.
 

Faktor pembatas yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan distribusi tumbuhan menurut Brown dan Gibson (1983), antara lain adalah:

  • Jenis tumbuhan karena jenis tumbuhan setempat cenderung mempunyai reproduksi yang sesuai dengan kondisi setempat,
  • kepekaan dan sifat adaptasi tumbuhan terhadap spektrum cahaya,
  • preferensi tumbuhan terhadap sifat - sifat fisik tanah.
  • ada dan tidak adanya jenis tumbuhan tertentu yung berhubungan erat dengan kemampuannya menghadapi gangguan secara periodik "catastrophe", seperti pencemaran atau banjir,
  • interaksi-spesifik antara tumbuhan dengan tumbuhan atau antara tumbuhan dengan hewan.

b. Distribusi Vegetasi di Alam

Secara fitogeografis, Shukla dan Chandel (19%) rnenyatakan bahwa terdapat beberapa faktor ekologi yang berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan. Faktor ekologi tersebut adalah:

  •   Faktor Sejarah Geografi dan Sebarannya
Suatu wilayah di bumi yang menjadi tempat asal tumbuhan pertama kali ada dinamakan pusat asal tumbuhan ("centre of origin"). Dalam skala evolusi dan geologi proses terbentuknya spesies biota cenderung berlangsung lama dan kontinyu. Dalam proses evolusi tersebut beberapa jenis tumbuhan lelah berdiferensiasi membentuk spesies baru dan dapat menjadi flora sekarang.

Dalam proses diferensiasi tersebul jenis tumbuhan purba biasanya berasal dari pusat "tumbuhan awal" di wilayah yang dinamakan pusat anal jenis masa lalu atau "centre of origin", yang kemudian akan berevolusi rnenjadi jenis tumbuhan masa kini. Sementara itu tumbuhan spesies baru mengalami perubahan selama evolusi, kemudian menjadi flora biasa kini yang berkembang dari flora purba yang berasal dari spesies yang berasal dari proses evolusi dari pusat tumbuhan baru ("recent of'origin"). Dalam proses evolusi beberapa spesies purba akan punah dan dapat ditemukan sekarang sebagai "tumbuhan fosil", sedangkan tumbuhan jenis lain yang lampu beradaptasi dan bertahan hidup cenderung akan menjadi tumbuhan palcoendemik atau mungkin menjadi tumbuhan kosmopolit.

 

Dalam evolusi proses deferensiasi terbentuknya jenis-jenis spesies baru pada umurnnya berkaitan dengan proses hibridisasi dan proses mutasi antara jenis-jenis tumbuhan yang mempunyai kekerabatan yang dekat, serta proses seleksi alam dari populasi hibrid dan mutan.
 

Proses diferensiasi yaug berlangsung secara alamiah akan menghasilkan hibrid dan mutan dengan habitat dan amplitudo ekologi ("ecological amplitude") tertentu. Selain itu iklim juga memegang peranan penting dalam membentuk asal spesies baru ("origin of new species").

  • Faktor Migrasi
Jenis tumbuhan baru yang berhasiil dalam proses evolusi, kemudian mungkin akan bermigrasi pada habitat baru. Di habitatnya spesies baru tersebut akan tumbuh, berkembang dan beradaptasi pada kondisi lingkungan setempat tanpa mengalami perubahan karakteristik jenis / mengalami perubahan sebagai jenis baru dan melangsungkan persebaran dan pemencaran nya, yang berlangsung bersamaan dengan proses evolusmya sendiri.
 

Persebaran ("dispersal") atau pemencaran bibit dan biji dilakukan oleh berbagai agen , seperti angin, air, serangga, burung atau hewan lainnya termasuk manusia. Dalam migrasi, proses dispersal akan dilanjutkan dengan proses "ekesis", yaitu proses berkecambah, tumbuh dan beradaptasi, berkembang biak dan menetap di habitatnya yang baru. Proses migrasi dapat terhalang bahkan berhenti oleh sebab tertentu karena terdapatnya barier. Barier dapat terdiri dari barier ekologi, barier lingkungan dan barier geografi. Misalnya iklim adalah ekologi yang berperan penting dalam proses sebaran tumbuhan dan pembentukan spesies baru. Barier lingkungan dapat terdiri dari faktor biotik (misalnya burung) yang dapat berperan sebagai agen pemencaran, sedangkan barier geografi biasanya terdiri dari topografi dan fisiografi habitai seperti gurun, atau laut yang dapat menjadi penghalang tumbuhan untuk berpencar.

  •   Amplitudo Ekologi
Kondisi lingkungan tdak saja mempengaruhi kehidupan,pertumbuhan dan perkembangan vegetasi di suatu wilayah, tetapi kehidupan, migrasi dan sebaran vegetasi tersebut juga ditentukan oleh "amplitudo ekologi" wilayah tersebut berupa:

1. ada atau tidaknya kehadiran jenis tumbuhan
2. kekuatan dan kelemahan jenis tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang
3. keberhasilan dan kcgagalan dari vegetasi dalam bermigrasi

 

Setiap jenis tumbuhan dalam suatu komunitas biotik pada dasarnya mempunyai rentang toleransi terhadap amplitude ekologi berupa kondisi faktor lingkungan fisik dan biotik tertentu. Sehingga adanya atau terdapatnya satu spesies di suatu habitat akan menunjukkan bahwa kondisi lingkugannya sesuai dengan amplitude ekologj spesies tersebut.
 

Secara spasial amplitude ekologi suatu spesies tumbuhan akan ditentukan dan dipengaruhi oleh perangkat genetik ("genetic set up'"} dari jenis tersebut. Perangkat genetik adlah suatu perangkat sifat-sifat menurun yang tcrsusun dari rangkaian DNA yang mempunyai karakteristik dan respon yang spesifik terhadap kondisi lingkungan ( amplitude ekologi tertentu).
 

Spesies tumbuhan yang berbeda-beda akan mempunyai amplitude ekologi yang berbeda pula.. Tctapi satu jenis atau satu marga tumbuhan yang mempunyai sebaran ekologi yang sama atau serupa, mungkin terdapat pada wilayah geografi yang berbeda. Contohnya tumbuhan conifer yang terdapat di wilayah beriklim sejuk di sekitar lingkaran kutub, dapat pula tumbuh di wilayah "zona-alpin" di daerah pegunungan wilayah tropis dan sub-tropis.
Faktor amplitudo ekologi suatu jenis tumbuhan sering dipengaruhi perubahan waktu(temporal), yang dapat menentukan dan mempengaruhi distribusi vegetasinya. contohnya adalah tumbuhan yang reproduksinya berlangsung secara generatif (seksual), proses hibridisasi antara jenis tumbuhan yang sejenis akan menghasilkan keturunan yang secara genetik sama.tetapi karena terjadi pcrubahan kondisi lingkungannya, tumbuhan tersebut harus beradaptasi sesuai dcngan lingkungannya dan amplitude ekologinya yang baru dengan perangkat genetik baru pula sebagai hasil seleksi alam atau mutasi.
 

Perangkat genetik sebagai hasil adaptasi pada kondisi lingkungan yang baru akan menyertai perubahan genotip atau proses mutasi dari jenis tersebut. Jenis-jems atau populasi tumbuhan terscbut dinamakan ''tumbuhan ekotip". Contohnya adalah tumbuhan Euphorbia thymifolia ,yang tumbuh pada bermacam-macan habibat. Terdapat hasil mutasi atau variasi jenis tumbuhan tersebut yang mempunyai 2 ekotip, yaitu ekotip yang menyukai habitat berkapur, thymifolia var. calcicola dan ekotip yang tidak menyukai habitat tanah berkapur adalah E. thymifolia var. calcifuga (Vickery, 1984; Shukla dan Chandel, 1996).

Friday, 27 September 2013

Cabang-cabang Ilmu Geografi

Berikut adalah cabang-cabang utama dan cabang-cabang turunan dari ilmu Geografi, menurut beberapa ahli.

Menurut Huntington, geografi terbagi empat cabang, yaitu:
  1. Geografi Fisik, yang mempelajari faktor fisik alam
  2. Pitogeografi, yang mempelajari tanaman
  3. Zoogeografi, yang mempelajarai hewan
  4. Antropogeografi, yang mempelajari manusia.
Menurut Muller dan Rinner, cabang-cabang geografi terdiri atas:
  1. Geografi Fisik, yang terdari atas geografi matematika, geografi tanah dan hidrologi, klimatologi, geografi mineral dan sumberdaya, geografi tanaman, dan geografi tata guna lahan
  2. Geografi Manusia, meliputi geografi budaya (geografi penduduk, geografi sosial, dan geografi kota), Geografi ekonomi (geografi pertanian, geografi transportasi dan komunikasi) geografi politik
  3. Geografi regional, 

Menurut Hagget, cabang geografi dapat diuraikan sebagai berikut.
 

1. Geografi fisik
 

Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari fenomena  atau gejala fisik di permukaan bumi. Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara dengan segala prosesnya. Bidang kajian dalam geografi fisik adalah fenomena atau gejala alamiah dari permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu keberadaan cabang ilmu ini tidak dapat dipisahkan dengan manusia.

Studi tentang geografi fisik didukung oleh beberapa ilmu di bawah ini:
  • Geologi => ilmu yang mempelajari struktur, komposisi, sejarah dan perkembangan proses bumi.
  • Pedologi => suatu ilmu yang mempelajari jenis dan proses pembentukan tanah.
  • Astronomi => suatu ilmu yang mempelajari benda-benda angkasa.
  • Oceanologi => ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dan kimia air laut.
  • Klimatologi => suatu ilmu yang mempelajari tentang iklim.
  • Meteorologi => suatu ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
  • Vulkanologi => ilmu yang mempelajari tentang gunung berapi.
  • Seismologi => suatu ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.
  • Geofisika => suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat pelabuhan dalam bumi dengan metode fisik, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi, dan medan magnet.
  • Biogeografi  => ilmu yang mempelajari penyebaran organisme hidup secara geografis di permukaan bumi.
2. Geografi sosial adalah cabang geografi yang mencakup aspek populasi dan aktivitas manusia yang terdiri dari politik ekonomi, sosial, dan kegiatan budaya.
Cabang dari geografi sosial adalah sebagai berikut:
  • Geografi Manusia adalah cabang geografi yang mempelajari sosial ekonomi, dan budaya penduduk. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang obyek kajiannya keruangan manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termaasuk kependudukan, aktivitas manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya. Dalam melakukan studi aspek kemanusiaan, geografi manusia terbagi dalam cabang-cabang geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman dan geografi sosial.

    • Geografi Politik adalah cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagain dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.
    • Geografi penduduk, adalah cabang geografi manusia yang obyek studinya keruangan penduduk. Obyek studi ini meliputi penyebaran, densitas, perbandingan jenis kelamin penduduk dari suatu wilayah. 

  • Antropogeografi adalah cabang geografi yang mempelajari penyebaran ras di bumi, dilihat dari sudut pandang geografis.
  • Geografi Regional adalah cabang geografi yang mempelajari suatu fegion tertentu secara khusus. Geografi Regional merupakan diskripsi yang menyeluruh antara aspek manusia dan aspek alam (lingkungan). Fokus kajiannya adalah interelasi, interaksi dan integrasi antara aspek alam dan manusia dalam suatu ruang tertentu.
  • Geografi Populasi adalah cabang geografi yang mempelajari numver, menyebarkan, dan komposisi penduduk.
  • Geografi Ekonomi adalah cabang geografi yang mempelajari kegiatan ekonomi penduduk di suatu wilayah tertentu. Bidang kajian Geografi Ekonomi berupa struktur keruangan aktivitas ekonomi. Titik berat kajiannya pada aspek keruangan struktur ekonomi masyarakat, termasuk bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, jasa, dan sebagainya. Dalam analisisnya, faktor lingkungan alam ditinjau sebagai faktor pendukung dan penghambat struktur aktivitas ekonomi penduduk. Geografi ekonomi mencakup geografi pertanian, geografi industri, geografi perdagangan, geografi transportasi dan komunikasi.
  • Geografi Pedesaan adalah cabang geografi yang mempelajari kondisi daerah pedesaan, termasuk masyarakat, dari sudut geografis vies.
  • Geografi Kota adalah cabang geografi yang mempelajari tentang daerah perkotaan, termasuk masyarakat, dari sudut pandang geografis.
  • Geografi permukiman, adalah cabang geografi yang obyek studinya berkaitan dengan perkembangan permukimam di suatu wilayah permukaan bumi. Aspek yang dibahas adalah kapan suatu wilayah dihuni manusia, bagaimana bentuk permukimannya, faktor apa yang mempengaruhi perkembangan dan pola permukiman.

Monday, 9 April 2012

Lembah

Lembah adalah depresi permukaan bumi yang luas atau wilayah lekukan bentang alam, yang biasanya memanjang, dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan dan kadang dikelilingi . Luasnya bisa dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. lembah yang sangat dalam disebut Ngarai. Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. 

Berdasarkan proses terbentuknya, lembah dapat dibedakan menjadi :
  • Lembah berbentuk U yang umumnya berupa lembah gletser, terbentuk puluhan ribu tahun yang lalu akibat erosi gletser.
  • Lembah berbentuk V.
  • Lembah berbentuk campuran
depresi yang diperluas di permukaan Bumi yang biasanya dikelilingi bukit atau pegunungan dan biasanya dikepung dengan sebuah sungai, bukit-bukit tersebut bisa berupa kemiringan yang curam menuju outlet yang dapat berupa sungai lain, danau atau lautan.

Macam-macam Lembah

Lembah Sungai

Sungai bisa mengikis batuan hingga dalam jangka waktu lama membentuk lembah. Bentuk lembah banyak tergantung pada sifat aliran air yang melaluinya. Sungai di pegunungan menghasilkan dinding ngarai yang curam dengan dasar sempit.

Lembah Gletser

Lembah juga bisa terbentuk karena kikisan gletser. Bahkan kikisan gletser jauh lebih kuat daripada kikisan sungai. Kalian tahu, lapisan es pada gletser bisa mencapai ketebalan puluhan meter. Daya gerusnya terhadap permukaan tanah sangat besar! Apalagi bila pada bagian bawah es gletser itu terdapat banyak batuan, wah, gletser mengikis permukaan daratan seperti amplas raksasa.

Lembah Gantung

Gletser-gletser bisa mengikis pegunungan pada beberapa tempat, sehingga bisa saja lembah glasial yang besar memotong lembah glasial lain yang lebih kecil. Nah, lembah gantung terjadi bila lembah yang lebih kecil berujung pada sebuah lembah gletser yang lebih besar.

Ngarai dan Wadi

Bila aliran sungai melalui jalur pada batuan lunak, sungai membentuk lembah yang dalam dengan sisi hampir tegak. Inilah yang disebut ngarai (gorge atau canyon). Ngarai-ngarai yang mengagumkan di dunia diukir oleh sungai. Contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat oleh Sungai Colorado, Ngarai Yarlung Tsangpo dibentuk oleh Sungai Yarlung Tsangpo, dan Ngara Vikos di Yunani dibentuk oleh Sungai Vikos.
Ngarai juga bisa terbentuk di gurun pasir. Di sana jarang terjadi hujan lebat dalam waktu lama sehingga tanah menjadi kering dan keras karena sengatan matahari. Air pun tidak mudah meresap. Bila mendadak banjir, air dan batuan menyapu dengan kuat dan akhirnya membuat lembah yang disebut wadi.

Lembah Kering, Lembah Terendam

Di daerah berbatu kapur sering ditemukan lembah kering. Dahulu pada saat iklim masih basah seperti pada akhir jaman es, air sungai pun mengalir di permukaan. Saat curah hujan tinggi, air juga mengalir dan mengikis batuan. Saat iklim lebih kering, hanya sungai bawah tanah yang masih mengalir sementara di permukaan sudah kering. O iya, selain itu, ada juga lembah yang terendam.

Lembah tidak hanya ada di Bumi. Para antariksawan dan para astronom menemukan bahwa Bulan juga memiliki bentang alam yang mirip lembah, contohnya Vallis Alpes. Lembah juga ditemukan antara lain di planet Mars, Merkurius, dan Venus. Lembah yang diketahui terbesar di Tata Surya adalah Valles Marineris di Mars yang ditemukan 1877 oleh Schiaparelli. Mirip Grand Canyon di bumi, ngarai-ngarai raksasa di sana membentang dengan luas wilayah 4,500 x 600 km, dan kedalaman 8 km. Ukurannya hampir 8 kali Grand Canyon di bumi!

Lembah terkenal

Beberapa lembah yang terkenal antara lain:
  • Grand Canyon (Amerika Serikat)
  • Death Valley (Amerika Serikat)
  • Lembah Indus (Pakistan)
  • Ngarai Sianok (Sumatera Barat, Indonesia)

Wednesday, 7 March 2012

Atlas


Atlas adalah kumpulan peta-peta dalam bentuk buku atau multimedia dan dapat dianggap sebagai kamus, karena di dalamnya dapat ditemukan berbagai iniformasi tentang geografi secara lengkap. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, dan ekonomi.

Kumpulan peta-peta tersebut, saat pertama kali dipublikasikan, tidak diberi nama Atlas. Baru kemudian buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat berdasarkan hasil perhitungan dari Claudius Ptolomaeus, seorang ilmuwan yang mempelajari geografi yang bekerja di Aleksandria pada 150 SM. 

Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki 27 buah peta. Ilmuwan tidak dapat memastikan apakah gambar peta-peta tersebut berasal dari peta asli yang dibuat Ptolomaeus atau dibuat oleh ilmuwan abad pertengahan berdasarkan tulisan Ptolomaues. Sejak 1544, banyak peta yang dibuat, khususnya sehubungan dengan berlangsungnya hubungan dagang antara Roma dan Venesia. Setiap pembuat peta bekerja terpisah, menghasilkan peta berdasarkan kebutuhannya masing-masing.

Abraham Ortelius dikenal karena membuat atlas modern pertama pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis Terrarum, memuat 53 peta yang mencakup negara-negara di dunia pada saat itu. Karyanya tersebut merupakan buku pertama dari jenisnya, yang memuat dalam ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut terbilang sukses.

Tetapi, penggunaan istilah "atlas" untuk koleksi peta baru digunakan pada 1595, dimana Gerardus Mercator menerbitkan karyanya yang berjudul "Atlas, Sive Cosmographicae Meditationes De Fabrica Mundi ..." (Atlas, atau Deskripsi dari Dunia) (Duisburg, 1585-1595).


Syarat dan Macam Atlas

Atlas yang baik antara lain harus memenuhi syarat sebagai berikut:
  • jelas
  • lengkap
  • informatif
  • sistematis

Macam-macam Atlas
  • Atlas Geografi, digunakan untuk mengetahui letak suatu kota, ketinggian suatu daerah / tempat,  peta pertanian, peta fauna, peta iklim, dan sebagainya.
  • Atlas Tematik, menyuguhkan berbagai keadaan sesuai dengan yang ingin diketahui serta ditampilkan, seperti peta industri, peta kependudukan.
  • Atlas Sejarah, berisi tentang perkembangan permukaan bumi, di suatu daerah (tempat) yang dihuni oleh manusia zaman dahulu dan sekarang tinggal situs-situsnya.

Thursday, 23 February 2012

Erosi

Erosi adalah peristiwa hilangnya dan terangkutnya runtuhan batuan oleh suatu tenaga di permukaan tanah, misalnya dilakukan oleh air, angin, atau gletser. Air yang mengalir di sungai melakukan erosi terhadap batuan yang dilaluinya, baik pada bagian tepi maupun pada bagian dasar sungainya.

Erosi oleh air sungai
Proses erosi yang terjadi di sungai dapat digunakan untuk menentukan tingkat usia sungai.
  1. Stadium Muda (Young Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium muda apabila terjadi ketidakseimbangan antara proses erosi dan sedimentasi, di mana erosi jauh lebih besar dibandingkan dengan sedimentasi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Proses erosi sangat aktif, baik erosi ke bawah maupun erosi ke samping.
    • Lembahnya mempunyai lereng yang terjal (berbentuk huruf V).
    • Banyak dijumpai air terjun (waterfall).
    • Pengikisan vertikal lebih kuat dibandingkan dengan pengikisan horizontal.

  2. Stadium Dewasa (Mature Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium dewasa apabila sudah terdapat keseimbangan antara proses erosi dan sedimentasi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Kecepatan alirannya berkurang.
    • Lerengnya tidak tidak terlalu tajam (berbentuk huruf U).
    • Erosi ke bawah sudah tidak begitu kuat.

  3. Stadium Tua (Old Stream)
    Sungai dikatakan dalam stadium tua apabila pada bagian hilirnya terjadi pengendapan yang sangat besar, sedangkan di bagian hulunya hanya terjadi sedikit sekali atau sama sekali sudah tidak ada erosi.
    Tanda-tandanya adalah :
    • Proses erosi sangat kecil, sedangkan proses sedimentasi sangat besar.
    • Terdapatnya dataran banjir (flood plain), yaitu daerah di kiri dan kanan sungai apabila sungai mengalami banjir akan tergenang dan terdapat endapan- endapan material, sewaktu air telah surut endapan material tersebut tertinggal. 
    • Dijumpai adanya meander.

Erosi oleh Air Laut (Abrasi)


  1. Desakan yang kuat dari gelombang yang memecah pantai mempunyai pengaruh langsung pada pantai dan secara tidak langsung menekan air yang terjebak di dalam retakan batuan dan batuan itu mengalami retakan lebih besar lagi ketika air kembali ke laut.
  2. Pecahan-pecahan batuan di dalam air menggelinding pada dasar cliff yang akhirnya melahirkan proses korasi. Proses ini bisa terjadi di pantai-pantai yang terdiri atas batuan yang mudah larut, misalnya batu kapur. Akibat erosi dari pelarutan kalsium karbonat oleh air menyebabkan batuan menjadi melemah dan akhirnya hancur.
  3. Cliff atau tebing pantaiCliff adalah pantai dengan batuan keras yang terjal de ngan pegunungan yang curam. Perjaan erosi laut terjadi pada zona yang relatif sempit dan datar sehingga cliff tidak stabil dan runtuh. Jika muka cliff yang mundur tertinggal oleh dasar yang telah dierosi maka disebut wave cut platform. Pada tempat ini material hasil erosi diendapkan.
  4. Cave (gua), arch, stack, dan stump
    Proses erosi laut suatu saat akan mencapai batuan yang lembut di sepanjang dasar cliff, seperti pada garis patahan atau sejenisnya. Karena erosi ini mungkin akan terjadi bentuk yang disebut cave (gua). Jika cave ini terbentuk pada kedua sisi erosi yang berkelanjutan akan terus menerobos dan kedua gua itu bersatu sehingga terjadilah arch. Arch ini terus menerus terkena erosi, yang tertinggal hanya tiang-tiang batu
    yang berdiri jauh dari cliff, ini yang disebut stack. Erosi pada dasar stack terus berlangsung sehingga stack itu runtuh dan terdapat di bawah permukaan air laut dan ini yang disebut stump.
  5. Pantai fjord adalah pantai yang berlekuk-lekuk jauh menjorok ke arah daratan (seperti teluk yang sempit), tebingnya sangat curam, lembahnya berbentuk huruf V dan biasanya dasar lautnya dalam, tetapi ambangnya dangkal.

Denudasi

Denudasi adalah proses pengelupasan batuan induk yang telah mengalami proses pelapukan atau akibat pengaruh air sungai, panas matahari, angin, hujan , embun beku dan es yang bergerak ke laut. Pada umumnya denudasi terdapat pada lereng - lereng pegunungan yang dipengaruhi oleh gaya berat dan erosi sehingga bagian terluar terangkat dan daerah tersebut akan mengalami ketandusan karena tidak mempunyai lapisan tanah lagi.

Sunday, 19 February 2012

Benua Australia

Benua Australia meliputi wilayah negara Australia dan Selandia Baru

Australia

a.Keadaan alam
luas wilayah Australia adalah 7.683.300 km2.Australia beribukota di Canberra.

b.Iklim
Wilayah Australia memiliki iklim yang berbeda-beda mulai dari iklim topis sampai iklim yang sedang.

c.Bentang Alam
-Plato Besar
-Dataran Rendah Tengah (The Central Lowlands)
-Dataran Tinggi Timur (Eastern Higblands)
-Karang Pengbalang Besar (Great Barrier Reed)

d.F lora dan Fauna
Flora,Australia memiliki hutan tropis dan padang rumputdi utara serta hutan eukaliptus diselatan.
Fauna,hewan dari Australia yang paling terkenal adalah hewan Marsupial.

e.Penduduk
-Jumlah pendudik di Australia 20.100.000 (2004)
-Bahasa dan Agama
-Kebudayaan
-Kesehatan
-Pendidikan

f.Bentuk Pemerintahan
Kepala negara Australia adalah Ratu Inggris yang diwakili oleh seorang Gubenur Jenderal tang berkedudukan di ibukota negara, Canberra.
Kepala pemerintahan Australia adalah seorang perdana mentri.

g.Perekonomian

Pertanian:
-Gandum,Tebu,Padi,Padi-padian kasar Kapas,Buah-buahan.

Pertenakan:
-Biji-bijian,Susu,Daging,Gula,dan Buah-buahan.

Keutuhan:
-Kayu gelondongan,Kertas,Pulp.

Perikanan:
-Ikan Tuna,Kepiting,Tiram,Remis.

Pertambangan:
-Emas,Bijih besi,Bauksit dan Aluminium,Tembaga,
Nikel,Timah hitam dan seng,Uranium,Batu bara,Minyak bumi&gas bumi.

h.Perindustrian
-Australia penghasil utama produsen wol ,Industri susu ,Industri daging,
industri tepung, Industri beras, Industri buah, Industri hasil hutan, Industri besi baja, Industri aluminium, Industri kapal , Industri perikanan, Industri pesawat terbang, Industri lain( Industri kimia ,tekstil dsb).

i.Perdagangan
Australia mengekspor yang paling terbesar adal wol diseluruh dunia.

j.Perhubungan
Sarana transportasi jalan raya, jaringan kereta api Australian Natioanal Railways,Perkapalan,dan Pengangkutan udara.

k.Pariwisata
Objek Wisata:Kakadu,Mt.Olga,Kings Canyon dll.

Selandia Baru
 
Selandia baru merupakan negara kepulauan yang terdiatas 3 pulau utama,
-Pulau Utara
-Pulau Selatan
-Pulau Stewart

a.Penduduk
penduduk asli adalah orang Maori yang sampai saat inimasih mempertahankan adat istiadat nenek Moyangnya.

b.Mata Pencaharian
-Pertenakan
-Perindustrian

c.Pariwisata
Objek wisata: Gua Waitomo,Prince of Wales Feather dll.

Benua Antartika

Antartika adalah daratan luas yang terletak di wilayah Kutub Selatan, sehingga selalu diselimuti es. Wilayah ini meliputi ± 15.500.000 km² atau sekitar 8,9% dari wilayah daratan dunia. Iklimnya yang sangat dingin (suhu dapat mencapai -88°C) menyebabkan Antartika tidak dihuni manusia secara permanen. Orang-orang yang tinggal di sana pada umumnya hanyalah para pemburu dan para peneliti yang tinggal selama beberapa waktu.

Para peneliti tersebut berasal dari berbagai negara. Mereka tinggal di stasiun-stasiun riset yang didirikan di berbagai belahan Antartika. Terdapat tidak kurang dari 36 stasiun riset dan sekitar 15 diantaranya didirikan di Semenanjung Antartika di sekitar 60°BB. Kawasan tersebut terpilih karena memiliki suhu yang lebih hangat bila dibandingkan dengan kawasan kutub lainnya. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut memperoleh pengaruh angin hangat yang berembus dari daratan Amerika Selatan.

Kawasan dataran di Antartika meliputi Dataran Wilkes (terluas), Dataran Dronning Maud, Dataran Palmer, Dataran Robinson, dataran Enderberg, dan Dataran Ellishworth. Selain itu, terdapat juga Dataran Tinggi Amerika, Dataran Tinggi Marie Byrd, dan Dataran Tinggi Victoria.

Benua Antartika tidak memiliki sistem sungai dan danau, karena seluruh permukaan perairannya tertutup es. Akan tetapi, Antartika mempunyai gunung api dan pegunungan, yaitu Pegunungan Princess Astrid Kyst, Pegunungan Charles, dan Pegunungan Pensacola, sedangkan gunung-gunung di Antartika, yaitu Gunung Vinson Massif (4.897 m), Gunung Sidley (4.181 m), Gunung Charles (3.355 m), dan Gunung Seelig (3.022 m).

Tuesday, 24 January 2012

Bentang Alam

Bentang alam (Inggris: landform) adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah. Bentang alam juga diartikan sebagai suatu entitas geografis terdiri atas mosaik-mosaik tata guna lahan yang saling berinteraksi dimana enersi, material, organisme dan institusi dipadukan untuk memberikan manfaat ekologis, sosial ekonomis, dan budaya bagi kehidupan.

Jenis-jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah, tanjung, dll, sedangkan samudra dan benua adalah contoh jenis bentang alam tingkat tertinggi.

Bentang Alam Laut dan Pantai
Bentang alam adalah merupakan hasil dari proses kimia maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena berbagai pengaruh, seperti pengaruh air permukaan. Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan mempengaruhi bentang alam. Faktor biologi dapat pula mempengaruhi bentang alam, contohnya adalah peranan tumbuhan dan ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang.

Istilah-istilah bentang alam tidak hanya dibatasi bagi bentukan di bumi, melainkan dapat pula digunakan untuk menjelaskan bentukan pada permukaan planet dan obyek-obyek lain di alam semesta.

Tuesday, 3 January 2012

Benua Eropa

Letak, Luas, dan Batas

Benua Eropa terletak di sebelah Barat Benua Asia. Bahkan dapat dikatakan bahwa Benua Eropa adalah semenanjung bagian Barat Benua Asia yang dibatasi oleh rangkaian Pegunungan Ural.
Secara geografis, Eropa sebenarnya bukanlah suatu benua, namun dari kemajuan budaya dan peranannya yang menonjol, maka Eropa dapat berdiri sendiri sebagai suatu kawasan benua.

Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara ± 10° BB – 59° BT dan ± 71° LU – 35° LU, sehingga seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Utara. Luas wilayahnya mencapai ± 10.355.000 km² (± 6,5 % luas wilayah daratan dunia) dengan batas-batas wilayah berikut ini.
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Hitam, dan negara Turki.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.

Kondisi Fisik

Eropa merupakan satu-satunya benua yang tidak memiliki wilayah gurun. Jika dilihat dari bentuk wilayahnya, makabenua ini dicirikan dengan bentukan alam semenanjung yang tersebar di tiga wilayah utama, yaitu Semenanjung Skandinavia di bagian Utara, Semenanjung Siberia di bagian Barat, dan Semenanjung Italia di bagian Selatan. Kondisi fisik yang lain akan diuraikan berikut ini.

1 ) Iklim

Eropa merupakan benua yang terletak di lintang tinggi, sehingga terletak di kawasan beriklim sedang hingga dingin, bahkan ada wilayahnya di bagian Utara yang telah masuk lingkaran Kutub Utara. Keadaan tersebut menyebabkan Eropa mempunyai kondisi iklim berikut ini.
  • Di bagian pantai Barat dipengaruhi iklim laut dari Samudra Atlantik, arus hangat yang mengalir dari Samudra Atlantik menyebabkan kawasan pantai di daerah tersebut tidak membeku.
  • Di bagian tengah terjadi peralihan iklim maritim yang basah ke iklim kontinen yang kering.
  • Di bagian Selatan dipengaruhi iklim Laut Mediterania dan angin dari kawasan gurun yang panas, sehingga kondisi cuacanya menjadi lebih hangat.
  • Di bagian Utara dipengaruhi iklim kutub yang dingin.

2 ) Gunung dan pegunungan

Wilayah pegunungan di Eropa terdapat di bagian semenanjung-semenanjungnya yang dibedakan atas pegunungan tua di kawasan Utara dan pegunungan lipatan muda di kawasan Selatan.

Pegunungan di Eropa, yaitu gugusan pegunungan tua di Norwegia yang membentang dari Utara ke Selatan dengan puncak tertinggi Gunung Galdhopiggen (2.470 m), Pegunungan Alpen di kawasan Mediterania dengan puncak tertinggi di Mount Blanc (4.808 m), Pegunungan Kaukasus di sebelah Selatan dengan puncak tertinggi di Gunung Elbrus (5.633 m), dan Pegunungan Ural di sebelah Timur yang merupakan batas alam antara Benua Eropa dengan Benua Asia. Gunung-gunung di wilayah Benua Eropa pada umumnya masih aktif, namun tidak terlalu tinggi, dan puncaknya diselimuti salju.

3 ) Sungai dan danau

Sungai-sungai di Eropa pada umumnya dijadikan sebagai batas alam antarnegara, seperti Sungai Rhein (1.320 km) yang menjadi batas alam negara Swiss, Liechtenstein, Austria, Prancis, dan Jerman. Selain itu, terdapat juga Sungai Elbe dan Dapude di Jerman, Sungai Loire dan Sungai Ruhr di Prancis, serta Sungai Uber dan Sungai Weiche di Polandia.

Sungai-sungai tersebut pada umumnya berhulu di Pegunungan Alpen dan bermuara di Laut Baltik dan Laut Utara. Adapun persebaran danau di kawasan Eropa banyak dijumpai di kawasan Utara, seperti Danau Vattern, Danau Vanem, Danau Hyalmaren, Danau Stasyon di Swedia, Danau Orevesii, Danau Paulavesi, Danau Ouluyami, Danau Inari di Finlandia, Danau Onega, dan Danau Ladoga di Rusia.

4 ) Flora dan fauna

Flora dan fauna yang berkembang di Benua Eropa pada dasarnya sama dengan flora dan fauna yang berkembang di kawasan beriklim sedang dan dingin. Jenis flora yang tumbuh di kawasan ini, adalah hutan konifera (tumbuhan berdaun jarum) dan hutan yang meluruhkan daunnya di musim gugur.
Jenis flora yang lain adalah pohon maple, ek, iris, lily, dan zaitun. Adapun fauna khas yang hidup di Eropa adalah rusa, beruang kutub, serigala, ikan tuna, dan ikan haring.

Karakteristik Benua Eropa

Benua Eropa memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakan dari benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik Benua Eropa.
  1. Benua Eropa memiliki banyak fyord di kawasan Utara (Skandinavia).
  2. Benua Eropa mayoritas penduduknya tinggal di daerah perkotaan.
  3. Benua Eropa merupakan benua pertama yang telah menerapkan sistem mata uang tunggal, yaitu Euro.
  4. Benua Eropa dilalui garis bujur 0° sebagai awal perhitungan waktu dunia.
  5. Di Benua Eropa terdapat wilayah rawa terluas, yaitu Rawa Pripet (± 46.950 km²) di perbatasan Belarusia – Rusia.
  6. Benua Eropa memiliki lima negara terkecil di dunia, yaitu Liechtenstein, Andora, Monaco, San Marino, dan Vatikan.
  7. Di Benua Eropa terdapat negara-negara pelopor kolonisasi dan penjelajahan samudra, seperti Inggris, Portugal, Spanyol, Prancis, dan Belanda.
  8. Benua Eropa memiliki pusat bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris.
  9. Benua Eropa memiliki bangunan-bangunan keajaiban dunia, seperti menara Eiffel di Prancis, menara Pisa, dan Colosseum di Italia.

Benua Amerika

Letak, Luas, dan Batas

Amerika adalah benua terbesar kedua yang terletak di belahan bumi sebelah Barat. Secara astronomis, benua ini terletak antara ± 80°LU – 56°LS dan ±170°BB – 36°BB. Bentuk wilayahnya yang memanjang ini seolah-olah menghubungkan daerah Kutub Utara dengan Kutub Selatan.
Luas wilayah daratannya mencapai ± 41.825.581 km² atau sekitar 28,1% dari seluruh luas wilayah daratan dunia dengan batas-batas berikut ini.
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Arktik dan kawasan Kutub Utara.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Atlantik.
3) Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik.

Kondisi Fisik

Secara geografis, Benua Amerika dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Amerika Utara, kawasan Amerika Tengah dan kawasan Amerika Selatan. Ketiga kawasan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain.

1 ) Iklim

Wilayah Benua Amerika yang bersifat meridian menjadikan benua ini memiliki semua jenis iklim matahari berikut ini.
a) Iklim tropis: terdapat di kawasan Amerika Selatan, tepatnya di kawasan Lembah Amazone (Brasil).
b) Iklim subtropis: terdapat di kawasan Amerika Serikat (Amerika Utara) dan di kawasan Argentina (Amerika Selatan).
c) Iklim dingin: terdapat di bagian Utara, yaitu di Alaska (Amerika Serikat) dan bagian Utara Kanada.
Selain itu, terdapat juga iklim kontinental di bagian tengah benua, baik di wilayah Utara maupun di wilayah Selatan, serta terdapat juga iklim laut di kawasan Amerika Tengah, khususnya di Kepulauan Karibia dan di wilayah-wilayah sepanjang pantai.

2 ) Gurun

Benua Amerika juga memiliki wilayah gurun, meskipun wilayahnya tidak seluas gurun di Benua Asia. Gurun yang terdapat di Benua Amerika, yaitu Gurun Great Basin, Gurun Mojave, Gurun Sonora, dan Gurun Chihuahua yang kesemuanya berada di wilayah Benua Amerika bagian Utara.
Meskipun merupakan kawasan terkering di dunia, Gurun Atacama pernah menjadi perebutan antara negara Bolivia, Peru, dan Cile di akhir abad XIX (antara tahun 1879 – 1883). Perebutan wilayah terjadi setelah diketahui bahwa wilayah gurun ini memiliki kandungan nitrat dan tembaga yang berlimpah.
Adapun gurun yang berada di wilayah Benua Amerika bagian Selatan, yaitu Gurun Atacama di Cile (± 140.000 km²) yang merupakan gurun terkering di dunia dan Gurun Patagonia di perbatasan Cile – Argentina (± 673.000 km²). Berbeda dengan kondisi gurun di kawasan Asia yang pada umumnya datar, gurun di Benua Amerika pada umumnya berbentuk pegunungan yang tandus.

3 ) Gunung dan pegunungan

Salah satu ciri khas Benua Amerika adalah memiliki ciri fisik berupa rantai pegunungan yang membujur dari Alaska di bagian Utara hingga di Pegunungan Tierra del Fuego di bagian Selatan.
Rangkaian pegunungan tersebut menyatukan barisan pegunungan, seperti Pegunungan Brooks, Pegunungan Alaska, Pegunungan Mc.Kenzie, Pegunungan Pantai, Pegunungan Rocky, Pegunungan Sierra Nevada, dan Pegunungan Sierra Madre di kawasan Pantai Barat Amerika Utara, sedangkan Pegunungan Andes membentang di sepanjang Pantai Barat Amerika Selatan. Barisan pegunungan tersebut memiliki banyak gunung api aktif, sehingga merupakan salah satu jalur gempa bumi aktif di dunia. Puncak tertinggi berada di kawasan pegunungan Selatan yaitu di Gunung Aconcagua (6.959 m). Selain itu, terdapat juga pegunungan di bagian Timur Benua Amerika, yaitu Pegunungan Appalachia (Amerika Utara) dan Pegunungan Espinhaco (Amerika Selatan).

4 ) Sungai dan danau

Sungai-sungai utama di Benua Amerika, yaitu Sungai Amazone (6.515 km) di Brasil yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia, Sungai Mississippi (6.020 km), dan Sungai Mc.Kenzie (4.250 km). Selain itu, terdapat juga Sungai Colorado yang alirannya mampu menoreh perlapisan batuan dan menyisakan pemandangan alam menakjubkan yang disebut Grand Canyon di Arizona.

Benua Amerika juga memiliki banyak danau besar, seperti Danau Superior (± 83.270 km) yang merupakan danau terluas kedua di dunia, Danau Huron, Danau Michigan, Danau Great Bear, Danau Great Slave, Danau Erie, Danau Winnipeg, dan Danau Ontario. Danau-danau tersebut berada di Benua Amerika bagian Utara, sedangkan di Benua Amerika bagian Selatan hanya dijumpai beberapa danau kecil, seperti Danau Titicaca, Danau Paopo, Danau Sao Paolo, dan Danau Reprosa De Furnas.

5 ) Dataran tinggi dan dataran rendah

Dataran tinggi yaitu Dataran Tinggi Guyana di perbatasan Guyana – Suriname dan Dataran Tinggi Mattogrosso di Brasil. Selain itu, di kawasan Amerika Tengah juga terdapat Plato Tengah Meksiko yang bentuknya semakin melandai ke arah Utara serta Dataran Tinggi Colorado (Amerika Utara). Adapun dataran rendah terdapat di Amerika Utara bagian tengah, yaitu di kawasan Kanada, bagian tengah Amerika Serikat yang disebut Great Plain di Lembah Sungai Mississippi, serta Dataran Tinggi Anahuac di Meksiko. Sementara itu di Amerika Selatan, dataran rendahnya terdapat di Lembah Sungai Amazone (Brasil), Grand Chaco, dan Lembah Sungai Parana di Argentina.

6 ) Flora dan fauna

Flora di kawasan Amerika Utara didominasi oleh padang rumput hijau (prairi) yang kini telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian yang subur. Selain itu, terdapat pula tumbuhan khas daerah tundra berupa hutan konifera (berdaun jarum) dan tumbuhan semusim lainnya. Di wilayah Amerika Tengah mulai terdapat variasi tanaman, di daerah Karibia terdapat hutan tropis yang diselingi padang rumput dan pohon pinus tropis, sedangkan di daerah kering hanya dijumpai semak dan pohon yang dapat meranggas.

Wilayah Amerika Selatan didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat, bahkan kawasan Lembah Sungai Amazone merupakan kawasan hutan hujan tropis terlebat di dunia.

Hal ini tentu saja menyediakan habitat untuk berbagai variasi fauna yang hidup di dalamnya. Fauna endemik di daerah ini adalah ikan piranha dan burung macau di hutan Amazone.

Adapun hewan khas Amerika Utara adalah bison, beruang kutub, penguin, dan ikan salmon.

Karakteristik Benua Amerika

Benua Amerika memiliki ciri khas yang dapat membedakan dari benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa ciri khas Benua Amerika.
  1. Benua Amerika merupakan benua yang berbentuk meridian (memanjang dari Utara – Selatan).
  2. Benua Amerika memiliki air terjun tertinggi, yaitu air terjun Angel (1.000 m) di Venezuela.
  3. Benua Amerika memiliki air terjun dengan debit air terbesar di dunia, yaitu air terjun Guaira di Brasil (13.310 m³/detik).
  4. Benua Amerika memiliki gunung api aktif tertinggi, yaitu Gunung Ojos de Salado (6.908 m).
  5. Benua Amerika memiliki tanah genting dan terusan di Panama (Amerika Tengah) yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
  6. Benua Amerika memiliki peninggalan bersejarah, yaitu piramida bangsa Inca.
  7. Benua Amerika memiliki lembah sungai terluas, yaitu Lembah Sungai Amazone (7.045.000 km²).
  8. Benua Amerika memiliki tempat terkering di dunia, yaitu Gurun Atacama, Cile.
  9. Benua Amerika memiliki ngarai terbesar di dunia, yaitu Grand Canyon di Colorado, Arizona.

Benua Asia

Letak, Luas, dan Batas

Asia merupakan benua terbesar di dunia dengan luas mencapai ± 43.998.920 km², meliputi hampir 30,6% dari luas wilayah daratan dunia.

Secara astronomis, wilayah Benua Asia terletak antara
± 15°BT – 180°BT dan ± 75°LU – 11°LS dengan batas-batas wilayah
berikut ini.
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik (Kutub Utara).
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan Benua Australia.
3) Sebelah Barat dengan Benua Eropa dan Laut Merah.
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.

Kondisi Fisik

Benua Asia memiliki relief dan kondisi alam yang bervariasi, yaitu ada titik tertinggi dan ada titik terendah, ada dataran tinggi dan ada dataran rendah, ada kawasan yang sangat panas dan ada kawasan yang sangat dingin, serta ada daerah yang subur dan ada daerah yang tandus. 

1 ) Iklim

Berdasarkan letak lintangnya, Benua Asia dilalui garis
khatulistiwa (0°) di bagian Tenggara (Indonesia) dan garis balik
Utara pada lintang 23½° LU.
Kondisi ini menyebabkan benua ini memiliki variasi iklim berikut ini.
a) Iklim monsun tropis, terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
b) Iklim subtropis, terjadi di kawasan Asia Tengah dan Asia Timur.
c) Iklim gurun, terjadi di kawasan Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Timur.
d) Iklim dingin, terjadi di kawasan Siberia (Asia Utara).

2 ) Gurun di Asia

Asia merupakan benua yang memiliki banyak wilayah gurun, yaitu Gurun Arab (± 2.590.000 km²) di Asia Barat, Gurun Thar (± 453.000 km²) di perbatasan Asia Barat dan Asia Selatan, Gurun Karakum (± 350.000 km²) di perbatasan Asia Tengah dan Eropa Timur, Gurun Kyzykum (± 298.000 km²) di Asia Tengah, serta Gurun Gobi (± 1.295.000 km²) dan Gurun Taklimakan (± 272.000 km²) di kawasan Asia Timur. Gurun-gurun di Asia memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan gurun-gurun yang ada di benua lain. Berikut ini beberapa keunikan dari gurun-gurun di Asia.
  • Gurun Gobi merupakan gurun terdingin di dunia, suhunya bisa mencapai -40°C.
  • Gurun Arab merupakan gurun paling berpasir di dunia. Umumnya, gurun hanya memiliki 10 – 15% pasir, sementara di Gurun Arab memiliki kandungan pasir yang lebih besar.
  • Letak gurun tertinggi dan gurun terendah terdapat di RRC. Gurun tertinggi berada di Lembah Qaidam (2.600 m dari permukaan laut) sedangkan gurun terendah berada di Lembah Tupan atau Turfan (150 m di bawah permukaan laut).
3 ) Gunung dan pegunungan di Asia

Gunung dan pegunungan yang ada di kawasan Asia adalah suatu rangkaian jalur gunung api.
Gunung dan pegunungan yang terkenal di Asia, yaitu Pegunungan Himalaya – Karakoram di Nepal, Pegunungan Hindukush di perbatasan Afghanistan dan Pakistan, Pegunungan Altay dan Kunlun di RRC, Pegunungan Arakan Yoma di Asia Tenggara, Pegunungan Bukit Barisan dan Pegunungan Jaya Wijaya di Indonesia, Pegunungan Sulaiman di Afghanistan, dan Pegunungan Ghat di India. Puncakpuncak tertinggi terdapat di Pegunungan Himalaya, yaitu Gunung Everest (8.848 m) yang merupakan puncak tertinggi di dunia.

4 ) Dataran tinggi di Asia

Benua Asia juga memiliki banyak wilayah dataran tinggi, yaitu Dataran Tinggi Tibet di bagian Barat Daya Cina yang merupakan dataran tinggi terluas dan tertinggi (ketinggiannya mencapai 4.875 m dari permukaan laut), Dataran Tinggi Dekkan di India, Dataran Tinggi Anatolli di Turki (Asia Barat), Dataran Tinggi Mongolia di Asia Tengah, Dataran Tinggi Afghanistan, dan Dataran Tinggi Siberia di bagian Utara Asia.

5 ) Dataran rendah dan sungai di Asia

Dataran rendah Asia, misalnya Dataran Rendah Pakistan Timur, Dataran Rendah Asia Tenggara, Dataran Rendah Siberia Barat, dataran rendah di sebelah Timur Laut Kaspia, dataran rendah di India Utara dan Bangladesh, Dataran Rendah Irak, serta Dataran Rendah Cina Timur. Dataran-dataran rendah tersebut pada umumnya dialiri sungai-sungai utama, yaitu Sungai Ob di Siberia, Sungai Indus di Pakistan, Sungai Gangga dan Brahmaputra di India- Bangladesh, Sungai Tigris dan Eufrat di Irak, Sungai Yang Tse dan Sungai Huang Ho di Cina, serta Sungai Mekong dan Sungai Chao Praya di Asia Tenggara. Aliran Sungai Brahmaputra memiliki wilayah delta terluas, yaitu mencapai 75.000 km².

6 ) Danau di Asia

Benua Asia memiliki banyak danau. Beberapa danau utama di kawasan Asia, yaitu Danau Laut Kaspia di perbatasan Kazakstan, Turkmenistan, dan Iran (Asia Barat) yang merupakan danau terluas di dunia; Danau Aral dan Danau Balkhash di Kazakstan; Danau Baykal yang merupakan danau terdalam di dunia dan Danau Chany di Siberia (Asia Utara); Danau Tonle Sap dan Danau Toba di Asia Tenggara; serta Danau Tsinghai, Danau Lung Ting Hu, Danau Po Tang Ha, dan Danau Tal di Cina (Asia Timur).

7 ) Flora dan fauna

Variasi iklim memengaruhi variasi flora dan faunanya. Di bagian Utara yang dingin, tumbuhan yang dominan adalah jenis tumbuhan tundra, seperti pohon-pohon berdaun jarum, lumut, dan rumput; sedangkan fauna khasnya adalah beruang siberia, rusa kutub, anjing laut, dan rubah. Di bagian tengah didominasi kawasan stepa dan sabana karena sedikit hujan. Di bagian Selatan, yang banyak terjadi hujan, terdapat kawasan hutan hujan yang memiliki beraneka jenis tumbuhan dan hewan. Fauna khas Asia yang dilindungi adalah badak, komodo, panda, gajah, harimau, beruang, dan berbagai jenis burung. Hewan-hewan tersebut perlu dilindungi karena populasinya semakin berkurang.

Karakteristik Benua Asia

Benua Asia memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakannya dengan benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik Benua Asia.
  1. Benua Asia adalah benua terluas dan terbanyak penduduknya.
  2. Di Benua Asia terdapat negara-negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia, seperti RRC, India, dan Indonesia.
  3. Di Benua Asia terdapat negara-negara penghasil minyak bumi terbesar, terutama negara-negara di kawasan Jazirah Arab.
  4. Benua Asia merupakan tempat muncul dan berkembangnya agama-agama besar di dunia, seperti agama Islam di Arab Saudi, agama Kristen dan Katolik di Yerusalem, agama Hindu dan Buddha di India, serta agama Kong Hu Cu di RRC.
  5. Di Benua Asia banyak terdapat bangunan bernilai sejarah, bahkan dapat digolongkan sebagai tujuh keajaiban dunia, yaitu Tembok Besar di RRC, Kakbah di Mekah (Arab Saudi), Taj Mahal di India, dan Candi Borobudur di Indonesia.