Showing posts with label Serangga. Show all posts
Showing posts with label Serangga. Show all posts

Wednesday, 29 February 2012

Lebah Macan


Lebah Macan adalah salah satu lebah berukuran raksasa, yang hidup di wilayah Asia. Serangga yang merupakan musuh bebuyutan belalang sembah ini, memiliki sengat yang cukup besar untuk membunuh seekor laba - laba besar, seperti tarantula. Lebah ini memliki dosis racun yang lebih tinggi dari lebah manapun, sehingga dapat menimbulkan kematian termasuk bagi manusia, jika disengat lebah ini dalam jumlah banyak. 

Di Jepang, lebah ini sedikitnya membunuh 40 orang dalam setahun dan membuat masyarakat ketakutan. Lebah Macan sebenarnya hanya menggunakan sengatnya sebagai pertahanan diri, sedangkan untuk berburu mangsa, mereka menggunakan rahangnya yang kuat, untuk menbunuh mangsa yang lebih kecil.

Meskipun sama-sama jenis lebah, tetapi lebah macan tidak akan bisa digabungkan atau hidup berdampingan dengan lebah madu Eropa, karena lebah macan akan memangsa lebah madu, yang ukuran tubuhnya jauh lebih kecil dari lebah macan, sehingga dalam beberapa hari saja, koloni yang berjumlah sekitar 30.000 lebah madu Eropa, akan dapat lenyap 

Mungkin itulah penggambaran bagaimana ganasnya lebah ini, namun lebah ini bukanlah jenis lebah terkuat, sebab karena lebah madu dari Jepang mempunyai trik dan cara khusus, dibanding lebah madu Eropa, untuk membunuh lebah macan ini.

Pertama lebah madu Jepang akan mengepung kawanan lebah macan ini, kemudian dengan mengandalkan jumlah mereka yang banyak, mereka membentuk formasi berbentuk bola padat dan mengepung kawanan lebah macan.
Lebah madu Jepang ini kemudian mulai mengepakkan sayap mereka lebih cepat sehingga menimbulkan panas didalam formasi bola tersebut hingga suhunya mencapai 47 derajat Celcius.

Pada suhu ini, lebah macan yang terperangkap dalam formasi bola padat tadi tidak akan mempu bertahan dan akan mati secara perlahan.

Belalang Sembah


 

Belalang sembah merupakan salah satu dari serangga pembunuh terbaik dengan dukungan fisiknya, yang menunjangnya sebagai predator sejati. Meskipun belalang memiliki jumlah spesies yang banyak, namun belalang sembah atau mantis, terkenal akan kaki depannya yang didesain khusus untuk menangkap mangsanya.

Serangga ini menunggu mangsanya dengan mengandalkan kamuflase tubuhnya dan ketika mangsanya lewat, ia akan segera menyergap dengan kecepatan tinggi. Belalang sembah biasanya memangsa hewan - hewan kecil. 
 
Serangga ini juga dikenal memakan mangsanya secara langsung, karena ia juga memiliki rahang yang kuat.

Anai-Anai (Undur-undur)

serangga, mematikan, serangga pembunuh, insect, insting pembunuh 

Anai - anai tentu bukan serangga yang asing lagi bagi kita. Hewan yang dipercaya sebagai obat penurun tekanan darah ini sebaiknya jangan dianggap remeh. Mungkin bagi kita anai - anai hanya serangga kecil yang unik karena cara bergeraknya yang unik, yaitu mundur. Namun bagi serangga - serangga yang ukurannya lebih kecil seperti semut, anai - anai adalah predator ganas yang harus dihindari. Anai - anai sendiri merupakan tahap larva sebelum bermetamorfosis sempurna.
 
serangga, mematikan, serangga pembunuh, insect, insting pembunuh
Anai - anai banyak ditemukan di tempat - tempat berpasir karena bentuk tubuh dan cara bergerak anai - anai sangat cocok untuk membuat jebakan di tempat yang berpasir.  Anai - anai akan menunggu di dasar jebakannya yang berbentuk corong tersebut, dan ketika ada seekor serangga yang sial karena terjatuh di jebakan tersebut, maka serangga tersebut akan sulit untuk meloloskan diri. 

Karena jebakannya terletak di daerah berpasir, maka mangsanya akan sulit untuk naik karena ia akan tergelincir lagi dan menjadi santapan anai - anai.


Lalat Perampok

serangga, mematikan, serangga pembunuh, insect, insting pembunuh

Lalat Perampok adalah salah satu lalat predator yang sangat mematikan. Lalat ini berbeda sekali dengan lalat yang sering dijumpai. Lalat ini memiliki penglihatan yang tajam, dapat terbang dengan kecepatan tinggi, dan menangkap mangsanya di udara. Ketika lalat ini mendapatkan mangsanya, ia akan menyuntikkan racun saraf dan cairan pencerna lewat mulutnya yang didesain sedemikian rupa, kemudian ia akan menghisap cairan tubuh mangsanya hingga kering. 

Hampir semua jenis serangga kecil merupakan mangsa dari lalat ini, bahkan jairng laba-laba yang kuat tidak mampu menahan laju dari lalat ini. Meskipun lalat ini memiliki racun, namun ia tidak berbahaya bagi manusia, hanya saja jika digigit oleh lalat ini, maka rasa sakit yang ditimbulkan akan luar biasa.

Serangga (Insecta)


Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam")

Ilmu yang mempelajari peri kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). 

Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo, karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota, karena memiliki sayap. Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga untuk menyerap panas, kemudian baru menjadi organ yang berfungsi untuk terbang. Pendapat lain menyatakan bahwa sayap pada serangga memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain lagi menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang, sebelum mereka berfungsi untuk terbang.

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. 

Eksistensi serangga hingga kini tetap terjaga dengan baik dan salah satu faktor yang berperan dalam hal ini selain kemampuan reproduksinya yang sangat besar, adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang memiliki beberapa keuntungan dibanding hewan yang hidup didarat, antara lain dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah. 

Metamorfosis pada Serangga

 

Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.

 

Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu mengalami siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. 

Metamorfosis dikatakan tidak sempurna jika siklus hidupnya melalui tahapan : telur, nimfa, dan imago. Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion. Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau berbeda sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku yaitu banyak makan.

Keragaman 

Serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang sangat tinggi, hal ini disebabkan kemampuan reproduksinya yang tinggi, artinya serangga mampu bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Keaneka-ragaman serangga mulai dikenal sejak periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu). Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu), beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang.

Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).

Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan.

Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya.

Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore. Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan.

Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator. Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang.

Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu. Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen. Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus.

Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk.

Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan.

Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya. Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya.

Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe mulutnya adalah pengunyah. Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman.

Morfologi Serangga 

 

Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).

Anatomi Serangga


Anatomi serangga betina

A- Kepala (caput)   B- Dada (thorax)   C- Perut (abdomen)

1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut

Peran Serangga

Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi penghasil madu (dari genus Apis).

Tetapi tidak jarang, serangga justru menjadi musuh bagi manusia, karena berbagai dampak yang merugikan, seperti menjadi hama bagi para petani, sebagi vektor atau penyebar berbagai penyakit, mengganggu transportasi dan lain-lain.



Tuesday, 6 December 2011

Lebah

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok, meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.

Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Cara hidup

Lebah betina memiliki peran penting dalam kelompok lebah ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.

Koloni

Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:
  1. lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
  2. lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
  3. lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
Lebah sedang mengumpulkan serbuk sari
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi.

Pembagian tugas

Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun.

Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu.

Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly).

Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telur-telur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.

Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah jantan ini jumlahnya hanya ratusan.

Jika madu yang mereka produksi, lebah-lebah ini akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk kebutuhan sendiri.

Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

Siklus hidup

Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:
  1. telur;
  2. larva (bentuk ulat)
  3. pupa (kepompong);
  4. imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah.

Pemanfaatan lebah

Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari. Dalam penyerbukan buatan tanaman tertentu, lebah dipelihara dalam kurungan berisi tumbuhan yang akan 
disilangkan.

Madu yang dihasilkan lebah, disukai oleh banyak hewan, khususnya beruang. Manusia juga memanfaatkan madu sebagai makanan serta obat. Pemeliharaan lebah untuk diambil madunya telah dilakukan manusia sejak lama. Ilmu tentang lebah dan pemeliharaannya dikenal sebagai apiari. Usaha peternakan lebah juga disebut dengan nama tersebut.

Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi dirinya jika digunakan untuk menyengat yang berakibat kematiannya karena sengat dan kantong kelenjarnya akan terlepas dan tertancap pada sasaran. Sengat ini dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah (apitherapy).

Peternakan lebah modern bisa menghasilkan racun lebah yang keluar dari sengat lebah pekerja tanpa akibat matinya lebah, caranya dengan memasang jebakan dipintu masuk sarang lebah yaitu dipasang arus listrik yang cukup untuk membuat terkejut lebah, dari terkejutnya lebah itu secara tak disadari racun lebah keluar dari sengatnya dan hasilnya ditampung untuk ramuan obat-obatan.

Di beberapa tempat di Indonesia larva dan pupa lebah dijadikan makanan (misalnya sebagai botok lebah).

Sengatan Lebah

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.