Showing posts with label Dinosaurus. Show all posts
Showing posts with label Dinosaurus. Show all posts

Sunday, 5 May 2013

Microraptor


Microraptor adalah dinosaurus yang mampu terbang dengan tubuh sebesar burung elang pada jaman ini. Microraptor yang memiliki panjang tidak lebih dari satu meter ini, mampu menangkap mangsa di air serta di darat. Microraptor berasal dari zaman Cretaceous, 130 juta tahun yang lalu. Sebutan Microraptor diberikan oleh para ahli paleontologi sebagai sebutan untuk dinosaurus mini.

Fosil Microraptor
Microraptor termasuk hewan pemakan daging dengan ukuran kecil. Hewan tersebut mendiami wilayah timur laut China. Ia memiliki cakar yang melengkung, mirip burung pelatuk atau tupai. Microraptor mampu memanjat pohon dan diperkirakan, ia justru lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon. Seperti kebanyakan burng, mikroraptor memiliki satu jari kaki yang mencuat ke belakang. Cakar di jari ini membantunya untuk mencengkeram dan memudahkannya untuk bertengger di atas pohon.

Microraptor memiliki bulu yang ekstra panjang di lengan maupun kakinya, sehingga nampak seolah-olah memiliki empat buah sayap. Sayap ini diduga dapat membantunya melayang diantara dahan pohon. Sayap depan tampak sempit, berwarna hitam, digunakan untuk mengepak serta meluncur ketika terbang. 

Sedangkan sayap belakang dengan warna kuning, pendek, ia gunakan untuk menciptakan daya angkat ketika terbang. Bulu-bulu panjangnya membuatnya tidak dapat bergerak bebas di lingkungannya dan sangat rentan terhadap predator. Bulu ekornya memiliki ornamen yang khas, dan sering dikibaskan seperti burung merak. Hal ini digunakan untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

Sebagai predator, microraptor menangkap mangsanya di air, seperti ikan-ikan dan di darat, seperti burung-burung, tupai dan mammalia kecil lainnya. Giginya disesuaikan dengan tangkapan yang licin dan bergoyang-goyang seperti ikan. Para peneliti dinosaurus telah menetapkan kebanyakan makhluk pemangsa daging memiliki gigi yang bergerigi di kedua bagian, yang membantu sang predator "menggergaji" daging seperti pisau steak.

Namun gigi microraptor bergerigi di satu sisi, dan bersudut ke depan. Itu adalah bukti lain yang memperlihatkan penyesuaian diri microraptor untuk menusuk ikan di giginya.

Dengan gerigi yang berkurang, mangsa takkan tercabik sewaktu berjuang melepaskan diri. Microraptor cuma perlu mengangkat kepalanya ke belakang; maka ikan akan terlepas dari giginya dan ditelannya bulat-bulat.

Thursday, 2 May 2013

Apatosaurus


Apatosaurus, dikenal dengan nama populer Brontosaurus, adalah genus dari dinosaurus sauropoda yang hidup  sekitar 154 hingga 150 juta tahun lalu, yaitu pada zona waktu geologis, selama Periode Jurasik. Apatosaurus salah satu hewan tanah terbesar yang pernah ada, dengan panjang rata-rata 23 m dan massa yang bisa  mencapai 30 ton. Apatosaurus berasal dari bahasa Yunani apate nama yang berarti "menipu" dan “sauros” yang berarti "kadal". Jadi Apatosaurus artinya, "kadal menipu".  Otniel Charles Marsh memberi nama ini karena ia menganggap tulang chevron mirip dengan mosasaurus, anggota dari kelompok kadal laut prasejarah.

Tulang-tulang kaki jauh lebih gempal, menyiratkan binatang ini lebih kuat dari Diplodocus. Ekor di atas tanah selama gerak normal. Seperti sauropoda kebanyakan, Apatosaurus memiliki cakar tunggal yang besar pada setiap tungkai depan, dengan tiga jari pertama pada kaki belakang memiliki cakar. Sebuah studi mikroskopis tulang Apatosaurus menyimpulkan bahwa hewan-hewan tumbuh pesat ketika muda dan menjadi dewasa sekitar 10 tahun. Tengkorak kecil dibandingkan dengan ukuran hewan. Rahang berbaris dengan gigi spatulate, yang menyerupai pahat, cocok untuk herbivora. 
 
Apatosaurus memiliki leher dan ekor yang sangat panjang, yaitu sekitar 6 meter dan 9 meter yang berfungsi sebagai penyeimbang. Dengan leher yang panjang ini, Apatosaurus beradaptasi untuk mencari makanan dari tumbuhan rendah atau tumbuhan dekat tanah maupun menggapai pepohonan yang tinggi di hutan, serta memasukkan lehernya ke dalam rumpun pepohonan dari luar. Itulah sebabnya, meski memiliki tubuh yang besar, Apatosaurus tidak kesulitan menjangkau makanan dari daun pohon, pakis, semak, sikas, tumbuhan runjung, gingko.
 
Pada awal abad 20, diplodocids seperti Apatosaurus sering digambarkan dengan leher mereka mengangkat tinggi di udara, yang memungkinkan mereka untuk merumput dari pohon tinggi. Baru-baru ini, para ilmuwan berpendapat bahwa jantung akan mengalami kesulitan mempertahankan tekanan darah yang cukup oksigen ke otak. Selanjutnya, penelitian yang lebih baru telah menunjukkan bahwa struktur tulang leher tidak akan mampu menekuk jauh ke atas. Penelitian  selanjutnya menunjukkan bahwa semua tetrapoda mampu menahan leher mereka sedikit lebih tinggi dari  posisi normal, pada saat waspada. Apatosaurus, seperti Diplodocus, akan memposisikan lehernya miring ke atas dengan kepala menunjuk ke bawah dalam posisi istirahat.
 
Mengingat massa tubuh besar Apatosaurus, dikombinasikan dengan leher yang panjang, ahli fisiologi telah mengalami masalah menentukan bagaimana hewan-hewan ini berhasil untuk bernapas.  Diduga seperti burung, memiliki kantung udara ganda dan paru-paru utama. Volume dada keseluruhan Apatosaurus telah diperkirakan 1.700 liter memungkinkan untuk 500-liter, memiliki empat-bilik jantung, seperti burung, bukan tiga-bilik seperti reptil,  dan kapasitas paru-paru 900-liter. Yang akan memungkinkan sekitar 300 liter untuk yang diperlukan jaringan. Dengan asumsi Apatosaurus memiliki sistem pernafasan burung dan metabolisme istirahat-reptil, itu akan perlu untuk mengkonsumsi hanya sekitar 262 liter air per hari. Ekor Apatosaurus mempunyai struktur sangat panjang, meruncing menyerupai cambuk. Pemodelan komputer menunjukkan bahwa sauropoda mampu menghasilkan suara seperti lecutan cambuk lebih dari 200 desibel,  sebanding dengan volume meriam.

Thursday, 15 September 2011

Edmontosaurus


Edmontosaurus adalah salah satu dinosaurus besar yang termasuk dalam keluarga dinosaurus yang memiliki moncong panjang dan pipih, seperti bebek. Edmontosaurus termasuk dalam kelompok dinosaurus Hadrosaurus. dinosaurus ini dapat mencapai panjang 13 meter dan tinggi 5 meter.

Sunday, 11 September 2011

Seismosaurus hallorum


Seismosaurus adalah sejenis dinosaurus sauropoda (dinosaurus berleher panjang) dari genus Diplodocus. Panjangnya lebih dari 40 meter, dan berat sekitar 30 - 80 ton. Dinosaurus ini hidup di Amerika Selatan dan Asia Timur pada periode Jurassic akhir, sekitar 155.000.000 tahun sebelum Masehi.

Nama Seismosaurus sebenarnya memiliki arti Reptil Gempa Bumi, karena saat dinosaurus ini berjalan, bumi terasa bergetar, oleh karena berat badannya yang sedemikian besar. Hampir tidak terbayangkan besarnya dinosaurus ini.  Ia hidup pada saat suhu di bumi masih hangat, dimana tanaman tumbuh dengan sangat cepat.

Hal ini sangat membantu Seismosaurus untuk memenuhi kebutuhan makannya yang sedemikian banyak. Nampaknya ia menggunakan gigi-giginya yang seperti penggaruk, untuk secara cepat membersihkan daun-daunan dari ranting dan cabangnya. Selanjutnya makanan tersebut akan segera di telannya, tanpa dikunyah terlebih dahulu.

Andesaurus delgadoi


Andesaurus ("Kadal Andes")
adalah sebuah genus dinosaurus sauropoda titanosaurian basal yang ada selama pertengahan Periode Cretaceous di Amerika Selatan. Seperti kebanyakan sauropoda, Andesaurus mempunyai kepala kecil di ujung lehernya yang panjang dan ekor yang sama panjang. Secara keseluruhan panjangnya bisa mencapai 40 meter. Andesaurus adalah sauropoda yang sangat besar, termasuk hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi.

Fosilnya pertama kali ditemukan tahun 1991, oleh  Alejandro Delgado, di Argentina. Fosil ini ditemukan beberapa meter di bawah permukaan air di danau Exequiel Ramos Mejía, yang saat itu, air danau tersebut turun di bawah level historisnya yaitu sekitar 15 meter

Bruhathkayosaurus matleyi


Bruhathkayosaurus yang berarti 'kadal bertubuh besar', panjangnya bisa mencapai 40 - 45 meter (130 - 145 kaki) dan berat 140 ton, bahkan bisa mencapai 200 ton, sedangkan tingginya bisa mencapai 14 meter (6 kaki). Panjang tulang humerusnya mencapai sekitar 2,34 meter, dan tulang tibianya 29 % lebih panjang dari tulang tibia Argetinosaurus, yang panjangnya mencapai 1,55 meter.





Para penemunya pertama kali mengklasifikasikan Bruhathkayosaurus sebagai dinosaurus theropoda, anggota kelompok besar berkaki dua, seperti karnivora Tyrannosaurus dinosaurus salah satunya, tetapi beberapa pendapat mengatakan pada awal tahun 1995, bahwa sebenarnya Bruhathkayosaurus tergolong sauropoda. Bruhathkayosaurus diperkirakan hidup pada masa late cretaseous, dan fosilnya pertam kali ditemukan di ujung selatan India

Friday, 9 September 2011

Diplodocus


Diplodocus termasuk dalam genus sauropoda. Fosil dinosaurus diplodocid pertama kali ditemukan di Colorado, dekat Morrison, pada tahun 1877 oleh SW Williston. Pada saat ditemukan, fosil tersebut merupakan tulang dinosaurus yang paling besar, dengan panjang mencapai 70 kaki, dengan tulang paha mencapai 8 kaki. Diplodocus hidup pada akhir masa periode Jurasic, dan merupakan dinosaurus yang paling terkenal pada akhir abad 20.

Diplodocus longus adalah Nama generik yang diciptakan oleh Otniel Charles Marsh pada tahun 1878, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "ganda" dan "sinar". Hal ini mengacu kepada dua tulang chevron berseri-seri, yang terletak di sisi bawah ekor. Tulang-tulang ini awalnya diyakini sebagai bentuk unik dari Diplodocus, namun ternyata juga ditemukan pada anggota lain dari keluarga sauropoda, seperti pada Mamenchisaurus. Jenis lain dari diplodocus antara lain adalah D. carnegiei (dinamakan oleh Andrew Carnegie) dan D. hayi.

Diplodocus termasuk dalam kelompok herbivora. makanannya hanya tumbuhan. Ia memakan sejumlah besar tumbuhan setiap hari. ia tidak mengunyahnya, tetapi menelan daun-daun tersebut, seutuhnya. Untuk membantu pencernaannya, ia juga menelan bebatuan (gastroliths).

Diplodocus memiliki leher yang panjang dengan kepala yang kecil, dibanding dengan badannya yang sangat besar, dan memiliki ekor yang panjang untuk mengimbangi berat lehernya. Secara keseluruhan, panjangnya dapat mencapai 27 meter. Ia berjalan dengan ke-empat kakinya, meskipun dapat berdiri pada kedua tungkai belakang
.



Brachiosaurus



Nama Brachiosaurus berasal dari bahasa Yunani brachion yang berarti "lengan" dan sauros berarti "kadal", Jadi Brachiosaurus berarti "lengan kadal", Brachiosaurus merupakan bagian dari dinosaurus sauropoda yang hidup dibagian barat Amerika Utara, pada Akhir Periode Jurassic, sekitar 160 - 145 juta tahun yang lalu dan mungkin Awal Periode Kapur. DInosaurus ini juga dapat ditemukan di Eropa dan Afrika

Brachiosaurus merupakan dinosaurus pemakan tumbuhan yang sangat besar, bahkan dapat dikatakan sebagai dinosaurus yang paling besar dan paling berat yang pernah hidup. Panjangnya bisa mencapai 23 meter, dengan tinggi mencapai 13 meter dan beratnya dapat mencapai 70 - 80 ton, sebagai perbandingan, berat tersebut masih lebih berat dari 12 berat gajah Afrika. 

Karena tubuhnya yang sedemikian besar, dapat dibayangkan betapa besar dan kuatnya jantung yang dimilikinya, untuk memompa darah melalui lehernya yang panjang untuk sampai ke otaknya yang kecil. Bahkan para ilmuan menduga ia memiliki beberapa jantung untuk memenuhi kebutuhan darah untuk tubuhnya yang sedemikian besar tersebut.

Brachiosaurus memiliki rahang yang kuat dan gigi yang bentuk ujungnya mirip dengan garpu. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan pertumbuhannya, ia membutuhkan makanan sekitar 1500 kg makanan perhari, dan ini hampir menyamai makanan dari 10 ekor gajah.Dan untuk memenuhi kebutuhan makanan ini, ia akan menjelajahi dan menjangkau daerah yang sangat luas, setiap harinya.

Brachiosaurus berjalan dengan keempat kakinya dan kaki depannya lebih panjang daripada kaki belakang, sehingga bentuk tubuhnya menurun sampai ke ekor, mirip jerapah. Hal ini sangat membantunya untuk mengimbangi berat lehernya

Pada tahun 1907, di Tanzania, Afrika, ditemukan fosil yang hampir lengkap, dari Brachiosaurus, tetapi belakangan diyakini bahwa fosil tersebut merupakan fosil Giraffatitan. Penelitian-penelitian yang akhir menunjukkan perbedaan yang signifikan antara Brachiosaurus yang ditemukan di Amerika Utara dengan Giraffatitan, sehingga Giraffatitan dikelompokkan pada genus tersendiri.



Cetiosaurus

 
Cetiosaurus merupakan salah satu dari beberapa jenis Sauropoda yang muncul paling dahulu, pada pertengahan sampai akhir periode Jurasic. Jenis Sauropoda lainnya, adalah Brachiosaurus, Diplodocid, Camarasaurus, Titanosaurus. 

Dinosaurus ini memiliki leher yang panjang dengan kepala yang kecil dan ekor yang sangat panjang. Ia berjalan dengan keempat kakinya dan setiap langkahnya dapat menggetarkan bumi. Seperti halnya semua jenis Sauropoda, hewan ini termasuk herbivora (pemakan tumbuhan), dengan lehernya yang panjang ia menjangkau dedaunan yang tinggi. Panjang tubuhnya dari kepala sampai ekor kira-kira 15 - 18 meter dan beratnya antara 10 - 25 ton.

Fosil Cetiosaurus pertama kali ditemukan tahun 1841 di Kepulauan Wight, Inggris dan diberi nama oleh Sir Richard Owen. Awalnya ia mengira bahwa tulang yang ditemukannya itu adalah merupakan sebagian kecil dari reptil laut yang besar. Beberapa bagian dari Cetiosaurus ditemukan pada akhir tahun 1940-an dan penemuan ini mencapai keadaan hampir lengkap pada tahun 1868. Thomas Huxley baru mengenali Cetiosaurus sebagai dinosaurus pada tahun 1869. beberapa bagian tulang dinosaurus ini sebenarnya sudah berhasil diisolasi pada akhir abad 18.

Tuesday, 31 May 2011

Deinonychus


Deinonychus adalah dinosaurus Saurischia yang termasuk dalam kelompok Therapoda. Meskipun tubuhnya kecil,  Deinonychus adalah pemangsa yang sangat cekatan. Kerangka Deinonychus ditemukan ditahun 1964 oleh ahli fosil John Ostrom dan Grant Meyer, di daerah Bighorn Basin, Montana bagian selatan. Nama Deinonychus, sebenarnya baru diberikan oleh Ostrom, pada tahun 1969. Nama ini berasal dari bahasa Yunani, yang artinya "cakar yang mengerikan".

Pada saat itu, sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa dinosaurus adalah makhluk yang bodoh. Ostrom mengatakan bahwa tengkorak yang besar dan kaki yang kuat dari Deinonychus membuktikan bahwa makhluk ini pintar dan pembunuh yang tangkas.

Deinonychus mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Velociraptor, dinosaurus kejam yang dapat dilihat di film Jurassic Park (1993). Dalam kehidupan yang sebenarnya, Velociraptor panjangnya hanya 1.8 meter, termasuk ekornya. Pemangsa yang ada di film tersebut adalah Deinonychus; namun kedua makhluk buas ini tidak hidup di zaman Jurassic.

Deinonychus  memiliki panjang sekitar 3 – 3.3 meter; tinggi1 - 1, 8m  dan bobot sekitar 45 – 75 kilogram. Makanan Deinonychus adalah dinosaurus pemakan tumbuhan, baik yang masih hidup atau sudah mati.
Kepalanya memiliki panjang sekitar 30 cm dan dilengkapi dengan otot-otot rahang yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, otak Deinonychus, termasuk yang terbesar diantara dinosaurus lainnya. Deinonychus, diduga juga lebih pintar dibanding dinosaurus-dinosaurus lainnya. Matanya besar dan menatap ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa indera penglihatannya, merupakan indera utama dalam upaya menemukan mangsanya.
Deinonychus dilengkapi dengan sederetan gigi seperti gergaji dan cakar melengkung yang tajam, dinosaurus pembunuh ini adalah salah satu dari pembunuh paling cerdik pada masanya. Deinonychus mungkin berburu dalam kelompok untuk melacak dan menyerang mangsa yang jauh lebih besar.

Deinonychus memiliki cakar sabit  berukuran besar yang ada di kedua kaki depan yang masing-masing terdiri dari tiga cakar; dan cakar belakang, yang melengkung tajam. Para ilmuwan memperkirakan bahwa jika Deinonychus menggunakan cakarnya yang mematikan, maka akan dapat meninggalkan luka yang parah hingga sepanjang 1 meter, pada korbannya.
Deinonychus adalah hewan bipedal, yang artinya berjalan dengan kedua kakinya. Dinosaurus ini memiliki gerak yang sangat cepat, lincah dan cekatan. Kepalanya yang besar diseimbangkan dengan ekornya yang panjang dan kaku.

Masing-masing kaki Deinonychus mempunyai empat buah jari, tetapi yang berkembang baik hanya tiga jari. Jari yang ada cakar sabitnya, sangat kuat dan lebih pendek dibandingkan jari-jari yang lain. Jari ini mungkin tidak menyentuh tanah saat berjalan, sebab jejak kaki yang ditinggalkan pada tanah yang lembek, tampak jelas bahwa mereka berjalan dengan dua jari, sama seperti burung unta.

Bagian tangan Deinonychus sangat panjang. Masing-masing tangan memiliki tiga jari yang relatif kurus, tetapi memiliki cakar yang panjang, tajam dan melengkung. Cakar-cakar itu digunakan untuk mencengkeram mangsanya yang berusaha untuk melepaskan diri.

Deinonychus memiliki ekor yang panjang, kaku dan lurus. Hal ini disebabkan adanya lapisan tulang berbentuk batang tipis. Hanya bagian ekor yang dekat tubuh saja, yang dapat digerakkan. yang lainnya kaku dan lurus seperti gagang sapu, mirip ekor yang dimiliki reptil terbang primitif (Pterosaurus).

Masa Kehidupan

Deinonychus  diperkirakan hidup di zaman Kapur, sekitar 115 - 110 juta tahun yang lalu. Mereka lebih suka hidup di daerah pesisir dekat laut yang membagi Amerika Utara menjadi dua bagian.

Bayi Deinonychus

Induk betina Deinonychus membuat sarang di pasir, yang berupa lubang dangkal dengan tepinya yang agak meninggi, seperti mangkuk. Induk Deinonychus mengeluarkan dua butir telur dalam waktu yang bersamaan di tengah-tengah sarangnya. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menghasilkan sekitar 30 butir telur. Sang induk lalu mengerami telur-telur tersebut, layaknya seekor burung.

Segera setelah menetas dari telurnya, anak Deinonychus akan mencari makan sendiri. Cakar sabit di kedua kakinya, kemudian sudah berkembang. Mangsanya yang pertama-tama adalh hewan-hewan kecil yang ada di semak-semak atau di sepanjang tepian sungai atau pantai, seperti kadal, salamander atau sebangsa tikus. ia dengan sabar menunggu mangsanya dan kemudian menerkamnya dengan kecua cakarnya yang besar dan kuat.

Senjata

Deinonychus adalah pemburu yang lihai. Mereka lebih lincah dan gesit dibanding dinosaurus pemakan daging lainnya, yang lebih besar. Saat dewasa, Deinonychus  akan memburu dinosaurus-dinosaurus lain, seperti Sauropoda besar, Ornithopoda, atau Ankylosauria yang memiliki perisai punggung, untuk dijadikan mangsanya.  Tetapi mangsa yang paling disukainya adalah Tenontosaurus, sejenis dinosaurus pemakan tumbuhan.

Deinonychus berburu secara berkelompok, guna mengimbangi mangsanya yang berukuran lebih besar. Anak-anak Deinonychus juga sudah memiliki naluri berburu sejak dini, meskipun mereka juga harus belajar untuk bisa bekerja sama dengan sesama anggota kelompoknya.

Saat mendapatkan mangsanya, Deinonychus akan menyerangnya dengan menendangnya dengan menggunakan kedua kakinya, yang memiliki cakar-cakar yang sangat tajam dan kuat.
Selanjutnya, Deinonychus yang memiliki 70 gigi dengan panjang sekitar 2,5 cm, berbentuk seperti gergaji yang tajam dan melengkung, akan merobek-robek mangsanya.
Fosil

Tulang-belulang Deinonychus ditemukan di negara bagian Wyoming, Oklahoma, Montana, Utah, dan Maryland, Amerika. John Ostrom adalah yang pertama meneliti kerangkanya, ditahun 1960, namun bukan yang pertama menemukan kerangkanya. Barnum Brown menemukan fosil Deinonychus di tahun 1930 – namun tidak sempat memberikan nama kepadanya.

Kerangka Deinonychus ringan dan ringkih. tulang-tulangnya berongga dan mudah patah. itulah sebabnya tulang-tulangnya tidak bisa bertahan sampai jutaan tahun, sehingga fosil Deinonychus, sangat jarang ditemukan. Ini berbeda dengan gigi-giginya yang keras, sehingga bisa lebih tahan selama jutaan tahun, dan sering menjadi satu-satunya bukti, bahwa hewan-hewan tersebut pernah ada.

Di beberapa bagian dari Wyoming dan Montana, lebih dari 40 persen dari fosil Tenontosaurus ditemukan bersama dengan gigi Deinonychus yang bertebaran.

Saturday, 18 December 2010

Kronosaurus


Kronosaurus mempunyai leher yang pendek, seekor reptile laut pemakan daging sepanjang 30 kaki (9 meter). Ia mempunyai 4 sirip, dua di depan dan dua di dekat ekornya yang pendek. Kepalanya besar dengan rahang yang sangat kuat. Kepalanya bisa mencapai 9 kaki ( 2,7 meter), ini sekitar sepertiga panjang badannya. Beratnya dapat mencapai sekitar 20 ton. Giginya terdapat disekeliling rahangnya yang dapat memotong kulit dan cephalopods.

Kronosaurus hidup di laut lepas sekitar Australia selama periode Cretaceous awal. Kronosaurus sebenarnya bukanlah dinosaurus, tetapi merupakan suatu plesiosaurus, tipe lain dari reptil. Plesiosaurus mungkin merupakan suatu perkembangan dari Nothosaurus atau Pistosaurus, pertengahan Triassic reptil.
Kronosaurus meletakkan telurnya di sarang yang ia gali di pasir, sebagaimana penyu laut saat ini.

Pola Hidup

Kronosaurus hidup di laut lepas dan bernapas dengan udara. Pada beberapa Plesiosaurs ditemukan batu-batu kecil di perutnya; ini berguna untuk membantu mencerna makanannya atau sebagai pemberat untuk membantunya menyelam. Mereka diduga meletakkan telurnya di pasir pantai, seperti penyulaut saat ini.

Makanan

Kronosaurus makan ikan, moluska, reptil dari segala ukuran, dan cephalopods, seperti misalnya ikan hiu, kura-kura dan plesiosaurus. Pada fosil plesiosaurus dan penyu telah ditemukan di rongga perut Kronosaurus. Kronosaurus mempunyai rahang yang sangat kuat dan gigi-giginya  yang tajam, berada di sekeliling rahangnya, yang mampu merobek kulit. Kronosaururs merupakan salah satu predator laut yang top pada era Mesozoic.

Pergerakan

Kronosaurus berenang dengan menggunakan empat buah siripnya seperti yang terdapat pada penyu saat ini. Mereka diduga juga mampu berjalan di daratan.
 
Klasifikasi

Kronosaurus adalah plesiosaur, reptil laut, bukan dinosaur. Kronosaurus termasuk kelompok berikut:
Vertebrata
Tetrapoda
Sauropterygia (termasuk plesiosaurs dan nothosaurus).
(Order) Plesiosauria
(Superfamily) Pliosauroidea (mempunyai kepala yang besar dengan rahang yang sangat kuat, lehernya pendek. Yang termasuk kelompok ini  meliputi: Macroplata, Peloneustes, Liopleurodon, Kronosaurus, dan sebagainya.
Family Dolichorhynchopidae - Kronosaurus
Penemuan Fosil-fosil

Fosil-fosil Kronosaurus telah ditemukan di Queensland , Australia tahun 1889 oleh A. Crombie dan awalnya dianggap sebagai ichthyosaur. Namun, fosil yang ditemukan di Colombia, Amerika Selatan, tahun 1992, juga mungkin makhluk ini. Nama Kronosaurus pertama kali dilontarkan oleh Longman, pada tahun 1924.

Kerangka Kronosaurus yang paling terkenal, terdapat di Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang dijuluki sebagi Plasterosaurus, oleh beberapa ahli karena untuk menyusun kerangka ini digunakan plester.

Kerangka Kronosaurus ditemukan oleh Ekspedisi Harvard di tahun 1931 – 1932. Kerangak ini dapat keluar karena adanya peledakan pada karang oleh asisten pemimpin ekspedisi, yang dikenal sebagai orang yang senang menggunakan dinamit.

Ceratosaurus




Ceratosaurus tergolong dinosaurus pemakan daging (Karnivora), dan masuk dalam famili "horned lizards (Kadal bertanduk atau Ceratosauridae), yang hidup selama periode Jurassic akhir, sekitar 156 – 145 juta tahun yang lalu. Selain sebagai pemakan daging (Karnivora), Ceratosaurus juga memakan bangkai.

Anatomi

Ceratosaurus merupakan predator yang sangat kuat, berjalan dengan menggunakan kedua kakinya yang sangat kuat, lehernya berbentuk ”S”, dan mempunyai tanduk yang pendek di atas moncongnya. Ia mempunyai ekor yang panjang, tubuh yang besar dan tulang yang berat. Tangannya pendek dengan masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan sebagai dinosaurus primitif dengan cakar yang tajam..

Matanya besar, itulah yang kemungkinan menyebabkan Ceratosaurus memiliki luas pandangan yang sangat baik..Ceratosaurus mempunyai tanduk pendek di atas moncongnya dan tonjolan tulang yang pendek di atas kedua alisnya. Tanduk ini berguna untuk menarik perhatian atau untuk bertarung dengan Ceratosaurus jantan lainnya, khususnya dalam memperebutkan Ceratosaurus betina.

Seperti halnya pada binatang pemburu pada umumnya, ia memiliki rahang yang besar dan kuat dengan gigi-gigi yang panjang dan tajam.

 

Bagian Kepala

Kepala Ceratosaurus proporsinya relatif besar jika dibanding besar tubuhnya. Pada masing-masing premaxillanya hanya terdapat tiga buah gigi dan di rahang atasnya terdapat 12 – 15 gigi. Sedangkan di rahang bawah terdapat 11 – 15 gigi.
 

Tanduk

Tanduk yang terdapat di atas hidungnya merupakan tambahan atau dibentuk dari tulang hidung. Pada Ceratosaurus muda, tanduk ini masih terbelah dua dan belum menyatu. Selain tanduk yang besar di atas hidungnya, juga terdapat tonjolan tulang seperti tanduk yang lebih kecil, di depan mata kanan kiri, sama seperti yang terdapat pada Allosaurus Tonjolan ini terbentuk dari pembesaran tulang lakrimalis.

Marsh (1884) menyatakan bahwa tanduk di atas hidung Ceartosaurus diduga merupakan senjata yang sangat ampuh baik pada saat menyerang maupun saat bertahan dan ini didukung oleh Gilmore (1920). Meskipun pendapat saat ini pada umumnya, tidaklah demikian.  Norman (1985) meyakini bahwa tanduk tersebut bukanlah untuk melindungi diri dari musuhnya, tetapi mungkin untuk menjaga diri terhadap sesame Ceratosaurus dalam memperebutkan betinanya. Paul (1988) juga menyatakan hal yang sama.

Rowe dan Gauthier (1990) lebih lanjut menyatakan bahwa tanduk tersebut mungkin digunakan untuk  menarik perhatian saja dan tidak untuk konfrontasi fisik. Jika untuk menarik perhatian, maka benarlah kalau tanduk tersebut memiliki warna yang cerah.

Berat Badan

Bagi dinosaurus pemakan daging, Ceratosaurus termasuk dinosaurus yang memiliki tubuh yang besar, dengan berat sekitar 0,5 – 1 ton.  Marsh (1884) menyatakan bahwa berat Ceratosaurus kurang lebih setengah dari berat kebanyakan Allosaurus. Di Predatory Dinosaurs of the World, yang dipublisikan pada tahun 1988, Gregory S. Paul, memperkiakan bahwa C. nasicornis, berat sekitar 524 kilograms (1,160 lb).

Fosil femur yang sangat besar, yang ditemukan di Cleveland-Lloyd Quarry merupakan contoh dari Ceratosaurus yang lebih besar dan lebih berat. Paul memperkirakan berat Ceratosaurus ini mencapai sekitar 980 kilograms (2,200 lb).

Fosil C. dentisulcatus yang ditemukan Paul, kemudian hari dinilai ulang oleh James H. Madsen dan  Samuel P. Welles. Suatu gambaran yang lebih rendah diberikan oleh John Foster, seorang ahli dari “Morrison Formation”, pada tahun 2007. Foster menggunakan persamaan yang diajukan oleh J.F. Anderson dan kawan-kawannya untuk memperkirakan massa dinosaurus dari panjang tulang paha, menyatakan bahwa berat C. magnicornis adalah 275 kg dan C. dentisulcatus. Beratnya 452 kg

Panjang Badan

Panjangnya sekitar 15 – 17 kaki (4,5 – 5,3 meter), tetapi belum jelas apakah itu sudah merupakan panjang dari pertumbuhan maksimumnya. David B. Norman (1985) memperkirakan, panjang maksimumnya mencapai 20 kaki (6 m). Bahkan di Cleveland-Lloyd Quarry, pada tahun 1960, ditemukan Ceratosaurus yang sangat besar dengan panjang mencapai 30 kaki (8.8 m).

Ceratosaurus dapat ditemukan di Arizona, Colorado dan pegunungan Rocky di Utah, Amerika Utara, Spanyol, Asia dan Tanzania (Afrika)
Salah satu tanda pengenal yang mudah kita temukan adalah adanya tanduk di atas moncong. Tanda-tanda lainnya adalah ekornya yang panjang dan besar serta memiliki tangan yang kuat yang masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan bahwa Ceratosaurus termasuk dinosaurus primitif. Hal lain yang menarik pada dinosaurus ini adalah menyatunya tulang pinggul dan kaki, yang mirip pada burung. Tungkai dan kakinya sangat kuat, sehingga memungkinkan Ceratosaurus berlari cukup kencang untuk memburu mangsanya atau melarikan diri dari musuhnya. Kepalanya yang besar, rahangnya yang kuat dan giginya yang kuat dan tajam, menjadi senjata utamanya dalam membunuh mangsanya.
Ceratosaurus hidup berkelompok dan mereka akan menyerang bersama-sama jika berhadapan dengan sauropods yang sangat besar. Ceratosaurus bersaing dengan predator-predator raksasa seperti Allosaurus dalam berburu iguanodonts, stegosaurs, sauropods

Seperti halnya kelompok theropod, ceratosaurus memiliki intelegensi yang cukup tinggi dibanding dinosaurus lainnya (diukur dari perbandingan relatif antara besarnya postur tubuh dengan berat otaknya)

Nama Ceratosaurus pertama kali diberikan oleh paleontologist, Othniel C. Marsh, tahun 1884, yang menyatakan bahwa Ceratosaurus merupakan seorang perenang yang baik, seperti halnya jenis buaya pada umumnya, karena memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang pipih.
Panjang ekor Ceratosaurus kurang lebih separo dari total panjang badannya. Ekornya ramping dan sangat fleksibel, dengan tulang belakang yang panjang

Penemuan Fosil


Fosil Ceratosaurus ditemukan di Cleveland Lloyd Dinosaur Quarry, yang terletak di tengah-tengah kota Utah dan Dry Mesa Quarry di Colorado. Jenis spesies yang dijelaskan oleh O.C. Marsh, pada tahun 1884 dan dijelaskan lebih lanjut oleh Gilmore, pada tahun 1920, adalah jenis spesies Ceratosaurus nasicormis. Kerangka dari Ceratosaurus nasicormis telah dicoba dirangkai kembali oleh O.C.Marsh, pada tahun 1896. Dua spesies lainnya, dijelaskan pada tahun 200, yaitu C. magnicormis dan C. dentisulcatus

Spesies C. magnicornis mempunyai tanduk yang lebih bulat tetapi tingginya sama dengan C. nasicornis. Spesies C. dentisulatus lebih tinggi lagi yaitu lebih dari 7 meter, tetapi tanduknya tidak begitu nampak Para ahli dari Portugis baru-baru ini mencoba menjelaskan tentang C. dentisulcatus (Mateus et al 2006). Spesies-spesies lainnya, antara lain, C. ingens dan C. stechowi, juga sudah mulai diidentifikasi, tetapi bukti-bukti masih belum lengkap

Paleobiologi

Ceratosaurus hidup berdampingan dengan dinosaurs lain seperti Allosaurus, Torvosaurus, Apatosaurus, Diplodocus, dan Stegosaurus. Ceratosaurus berkompetisi dengan Allosaurus dalam hal mencari mangsa.  Ceratosaurus lebih kecil dari Allosaurus, dengan panjang 6 – 8 meter (20 – 27 kaki), tinggi sekitar 2,5 meter (8 kaki) dan berat 500 kg – 1 ton. 

Ceratosaurus mempunyai badan yang lebih panjang dan lebih fleksibel, dengan ekor yang secara proporsional mencapai separo dari pnjang badannya, se[erti halnya bangsa buaya. Ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa Ceratosaurus adalah perenang yang baik daripada Allosaurus.

Sebuah studi, yang dilakukan oleh Bakker menunjukkan bahwa pada umumnya Ceratosaurus berburu mangsa yang berada di air, seperti ikan dan buaya, Stui ini juga menyatakan bahwa, kadang-kadang Ceratosaurus dewasa dan yang masih muda makan bersama-sama. Tapi bukti ini masih menjadi perdebatan dan karena bekas gigi-gi Ceratosaurus sangat sering terdapat pada fosil-fosil dinosaurus yang menjadi mangsanya. Diduga bangkai dari predator-predator yang lebih kecil maupun yang besar, juga menjadi mangsanya.

Klasifikasi
Kingdom                  : Animalia
Phylum                    : Chordata
Class                      : Sauropsida (Archosauria)
Superorder               : Dinosauria
Order                       : Saurischia
Suborder                  : Theropoda
Infraorder                  : Ceratosauria
Family                     : Ceratosauridae
Genus                     : Ceratosaurus
 
Beberapa spesies Ceratosaurus
  • C. nasicornis (Marsh, 1884)
  • C. dentisulcatus (1995)
  • C. magnicornis
  • C. ingens (Janensch, 1920)
  • C. stechowi
  • C. meriani
  • C. roechlingi (Janensch, 1925)

Dilophosaurus


Dilophosaurus adalah dinosaurus yang badanya ramping, lincah, larinya kencang, dan berjalan dengan menggunakan kedua kakinya. Dengan kondisi tersebut, mereka dengan mudah menyusul sebagian besar dinosaurus lainnya, untuk dijadikan mangsa dan, dengan bersenjatakan lengan  dan kakinya yang dilengkapi dengan cakar-cakar yang tajam, mereka dapat merobek daging korbannya dengan mudah.

Dilophosaurus memiliki sepasang tonjolan bertulang tipis, di kepala, bentuknya hampir semi sirkuler, mirip mahkota. Mahkota itu terlalu rapuh untuk dipergunakan pada saat bertarung, tetapi para ahli menduga mahkota ini digunakan oleh pejantan untuk dipamerkan kepada sang betina atau sebagai peringatan yang ditunjukkan untuk menakuti musuhnya.

Panjangnya sekitar 20 kaki (6 m), panjang kakinya sekitar 5 kaki (1.5 m) dan beratnya sekitar 650 - 1,000 pounds (300 kg - 450 kg). Dilophosauus mempunyai lengan yang pendek, dilengkapi 3 jari tangan dan memiliki kaki yang kuat dengan 4 jari di kakinya (1 jari berbentuk seperti taji) Baik jari tangan maupun jari kaki, masing-masing dilengkapi dengan cakar yang tajam. Tulang-tulangnya berongga dan tulang lehernya  berbentuk huruf “S”.

Dilophosarus termasuk kelompok theropod, dinosaurus pemakan daging (karnivora), yang hidup pada periode Jurassic awal, sekitar 201 – 189 juta tahun yang lalu.

Pada masa itu, di Amerika Utara, terdapat dinosaurus yang lebih kecil dari Dilophosaurus, yang hidup pada masa itu antara lain:
  • Pemakan daging (Karnivora) : Coelophysis (panjang sekitar 10 kaki = 3 m), Syntarsus, dan Segisaurus
  • Pemakan segala (omnivora) : Massopondylus dan Anchisaurus
  • Pemakan tumbuhan (herbivora) : Scutellosaurus dan Ammosaurus.
Dilophosaurus diduga hidup, berjalan dan berburu bersama, dalam suatu kelompok, karena ditemukannya tiga spesimen bersama-bersama di Arizona , AS. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat berburu mangsa yang lebih besar dari mereka

Seperti halnya Dilophosaurus, Coelophysis, saudara dari Dilophosaurus, juga pemangsa yang ganas dan pelari cepat. Ratusan kerangka dari dinosaurus ini ditemukan di sebuah situs di New Mexico, tahun 1947, memperlihatkan bahwa, seperti Dilophosaurus, dinosaurus bermahkota, mereka juga hidup dan berburu dalam kelompok, yang memungkinkan mereka berburu mangsa yang lebih besar dari mereka sendiri.

Makanan

Dilophosaurus adalah Karnivora, pemakan daging. Ia mempunyai rahang yang agak longgar, sehingga untuk dapat membunuh mangsanya dangan gigi-giginya adalah sulit. Ia harus membunuh mangsanya dengan cakar yang ada di jari-jari tangannya maupun di kakinya dan atau memakan bangkai.

Pergerakan

Dilophosaurus berjalan dengan kedua kakinya yang kuat berotot dan relatif tergolong pada dinosaurus yang dapat berlari kencang dan meninggalkan jejak kaki di tanah seperti burung. Beberapa fosil jejak kaki yang ditemukan hanya menunjukkan jejak-jejak dari cakar-cakar kaki. Ini menunjukkan bahwa saat itu Dilophosaurus diduga sedang berjalan di atas air. Panjang kakinya sekitar 1.65 m dan jarak antara dua jejak kaki yang, ditemukan sekitar 2,13 m

Penemuan Fosil-fosil

Fosil tulang Dilophosaurus, pertama kali ditemukan tahun 1940 di Arizona , AS. Pada saat pertama kali ditemukan, fosil Dilophosaurus diduga fosil milik Megalosaurus. Tetapi ketika juga ditemukan kerangka kepala yang bermahkota ganda, bersamaan dengan kerangka yang lebih lengkap, barulah para ahli mengenali bahwa Dilophosaurus sebagai dinosaurus yang berbeda.

Nama Dilophosaurus pertama kali diberikan oleh Samuel P. Welles, tahun 1970. Pada saat itu ditemukan tiga Fosil Dilophosaurus secara bersamaan, di AS, dan kesemuanya ditemukan di Arizona. Sekarang kesemuanya berada dan disimpan di Museum Paleontologi Universitas California, di Berkeley, USA. Specimen lain juga telah ditemukan di Yunnan, China, tahun 1986, oleh tim dari museum Kunming.

Klasifikasi

Dilophosaurus termasuk dalam:
  • Kingdom Animalia
  • Phylum Chordata
  • Class Archosauria
  • Order Saurischia
  • Suborder Theropoda
  • Family Ceratosauria (Coelophysoidea - theropod paling primitive, termasuk di dalamnya adalah Dilophosaurus dan Segisaurus)
  • Genus Dilophosaurus
  • Species
    • D. wetherilli,  spesies ini dinamakan oleh Welles pada tahun 1954, tapi spesies ini sebenarnya adalah Megalosaurus).

Tuesday, 14 December 2010

Albertosaurus



Albertosaurus relatif mirip dengan Tyrannosaurus rex (T. rex), hanya, sedikit lebih kecil dari T. Rex, dan hidup beberapa juta tahun lebih awal. Albertosaurus termasuk pemakan daging (karnivora), yang memakan dinosaurus pemakan tumbuhan. Albertosaurus hidup pada akhir periode cretaceous, sekitar 76 – 74 juta tahun yang lalu, pada era Mesozoic dari reptil.

Albertosaurus berjalan pada kedua tungkainya dan mempunyai kepala yang besar dengan gigi-gigi yang tajam dan runcing seperti gergaji. Ia mempunyai 2 jari tangan pada lengannya yang pendek. Ekornya panjang, yang memberikan keseimbangan saat berputar secara cepat. Kaki belakangnya sangat kuat dengan dilengkapi dengan cakar pada ketiga jari kakinya. 
Terdapat beberapa pertentangan pendapat tentang apakah theropods seperti T. rex, Giganotosaurus, Albertosaurus, dan Allosaurus, yang berlengan pendek dapat berlari sangat kencang, sebab jika benar maka ketika jatuh, lengannya yang pendek ini, tidak akan patah dan cedera parah. Ini berarti bahwa theropod- theropod yang besar, pergerakannya akan lambat.

Tinggi Albertosaurus dari kepala sampai ke kaki mencapai 30 kaki (9 m) tetapi jika sampai paha, tingginya sekitar 11 kaki (3,4 m). Berat rata-rata sekitar 2.500 kg, tapi ada yang mencapai 3 ton.

Rahang bawah mempunyai antara 14 - 16 gigi, sedangkan rahang atas smempunyai antara 17 - 19 gigi. Albertosaurus hidup dengan memakan dinosaurus pemakan tanaman 

Albertosaurus mempunyai otot kaki yang kuat untuk berlari dengan sangat cepat. Dari pengamatan diketahui bahwa T. rex yang berbobot 6 ton dengan tinggi 20 kaki , hanya dapat berlari  20 mph (30 kph), sebab jika jatuh, akan berakibat fatal. Albertosaurus yang mempunyai massa tubuh lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil.  Dinosaur ini akan dapat pulih setelah jatuh dan karena lebih kecil, maka ia termasuk pelari yang cepat.

Paleontologist, Philip Currie menemukan 9 fosil Albertosaurus sarcophagus secara bersama-sama. Karena dinosaurus-dinosaurus itu umurnya berbeda-beda, kemungkinan berasal dari kelompok yang hidup bersama-sama. Pemikiran bahwa predator-predator ini berburu bersama-sama adalah sangat menakutkan.

Dr. Bruce Rothschild, dari Pusat Arthritis, Northeast Ohio, telah menemukan bukti adanya 14 tulang iga yang patah, pada seekor Albertosaurus, yang mencerminkan adanya cedera, yang mungkin terjadi saat  jatuh, ketika sedang berlari.

Pada tahun 1995, James Farlow dari Indiana-Purdue University menyatakan bahwa T.rex yang besar tidak akan dapat berlari lebih dari 20 mph (32 kph), karena jika ini terjadi, pastilah ia akan cedera sangat hebat bahkan dapat terbunuh,  saat jatuh. Farlow mengatakan bahwa analisa sama dengan teorinya , karena lebih kecil dari T. rex (massa tubuh yang lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil), sehingga binatang ini dapat memiliki kemampuan untuk sembuh, ketika jatuh saat berlari. Karena Albertosaurus lebih kecil dari T. rex, kemungkinan ia juga dapat berlari lebih cepat.

Penemuan Fosil-fosil

Fosil Albertosaurus pertama kali ditemukan oleh Joseph Burr Tyrrell di Kanada bagian barat, pada tahun 1884. Tetapi nama Albertosaurus, pertama kalinya diberikan oleh H. F. Osborn, pada tahun yang sama. Beberapa fosil Albertosaurus telah ditemukan di Alberta, Kanada dan USA bagian barat. Fossils yang disebut sebagai Gorgosaurus adalah contoh dari Albertosaurus yang lebih muda. Tapi Gorgosaurus sekarang dipercaya merupakan tyrannosaurus dari genus yang berbeda.