Showing posts with label Mitologi. Show all posts
Showing posts with label Mitologi. Show all posts

Thursday, 16 May 2013

Horus


Horus adalah nama dewa Mesir kuno, terutama disimbolkan dalam bentuk elang. Horus dianggap sebagai dewa pelindung Nekhen. Horus tidak hanya salah satu dewa tertua di Mesir, tetapi juga merupakan salah satu dewa yang paling signifikan.Orang Mesir kuno percaya bahwa raja adalah manifestasi Horus, selama sang raja masih hidup. Setelah mengalami kematian, raja kemudian akan berperan sebagai Osiris, penguasa alam bawah.

Horus merupakan putra Isis dan Osiris. Horus menjadi bagian penting dari hieroglif yang direkonstruksi untuk mewakili elang. Dia melambangkan ‘yang jauh’ atau ‘orang yang berada tinggi di atas’.
Dalam Mitologi Mesir dinyatakan bahwa ketika Horus, dewa pelindung Mesir bawah, bertarung melawan Set, dewa pelindung Mesir atas, para dewa lain memihaknya, sehingga Horus muncul sebagai pemenang.

Setelah itu, Horus kemudian dikenal sebagai Harsiesis atau Har-Wer yang berarti ‘Horus Agung’.
Orang Mesir kuno percaya bahwa dalam pertempuran antara Horus dan Set, Set kehilangan testis yang digunakan untuk menafsirkan alasan di balik ketidaksuburan gurun di Mesir atas.

Horus kehilangan mata kirinya dalam pertempuran tersebut yang merupakan penyebab untuk menjelaskan penyebab sinar bulan lebih lemah dari matahari.

Sejarah

Kepercayaan Mesir kuno berakar pada periode Predinastik. Orang Mesir kuno mengembangkan mitologi yang berlainan mengenai Horus. Horus diyakini memiliki atribut beragam dan mengindikasikan adanya hubungan sinkretis. Horus diyakini diminta oleh ibunya, Isis, untuk melindungi Mesir dari dewa gurun, Seth.
Seth dianggap bertanggung jawab atas kekacauan, gurun kering, dan badai.

Horus tinggal di langit dan karenanya mengambil bentuk manusia berkepala elang. Horus atau Heru dipuja di seluruh Mesir atas dan bawah. Dia juga disebut sebagai Nekheny atau elang atau Kemwer, yang berarti ‘yang hitam besar’. 

Manifestasi Horus

Horus dimanifestasikan sebagai elang, penguasa langit, matahari dan bulan. Matahari diyakini berada di dalam mata kanannya, sementara bulan berada di mata sebelah kiri. Orang Mesir kuno percaya bahwa bintang terang (matahari) dan satelit (bulan) melintasi langit bersamaan dengan terbangnya Horus untuk melindungi rakyatnya.

Horus juga direpresentasikan sebagai anak laki-laki telanjang yang duduk di teratai dengan jari berada di mulutnya.Dia ditampilkan berada di samping ibunya. Dalam bentuk ini, Horus disebut sebagai Neferhor atau ‘Horus yang baik’. 

Horus identik dengan keagungan dan kekuasaan dan dihormati oleh para firaun. Bahkan diyakini firaun merupakan perwujudan Horus dalam bentuk manusia.

Horus juga direpresentasikan sebagai seorang pemuda dengan seikat rambut di sebelah kanan.
Dalam bentuk ini, Horus mengenakan mahkota Mesir dan melambangkan matahari terbit. Banyak ahli percaya ini merupakan bentuk awal Horus yang mencerminkan sifat bawaan ‘langit’.

Simbol yang berhubungan dengan Horus termasuk diantaranya elang, banteng, piringan bersayap, mahkota ganda, sphinx, senjata, dan pandai besi.

Arti dari Mata Horus

Wedjat atau ‘mata Horus’ adalah simbol yang terkait dengan pertempuran kuno antara Set dan Horus.
Menurut mitologi, Horus dan Set menolak untuk mengalah dan setiap gerakan dari salah satunya akan memuncak menjadi pertempuran baru.

Dalam mitologi, Horus dan Set akhirnya bersepakat melakukan perlombaan perahu batu. Dalam perlombaan ini, Horus mendapatkan keunggulan karena kapalnya sebenarnya terbuat dari kayu yang menyerupai batu.
Set akhirnya kalah dan menyerahkan tahta Mesir kepada Horus sebagai pemenang. Mitos ini memuncak saat penyatuan Mesir atas dan bawah.

‘Mata Horus’ juga mewakili matahari. Dia dipuja sebagai dewa yang paling penting di Mesir.
Horus memiliki lebih dari lima belas bentuk yang berbeda, yang dibagi menjadi dua kelompok atau klan, matahari dan Osirian.

Mereka yang percaya Horus merupakan putra Isis menyembahnya sebagai Osirian, sementara yang lain menyembah ‘mata Horus’ sebagai representasi matahari. Mata Horus melambangkan perlindungan. Jimat penguburan Mesir kuno dikenal menyerupai bentuk mata Horus. Horus dianggap abadi. Kepercayaan Mesir kuno meyakini Horus hidup dan mewujud melalui firaun yang sedang memerintah.

Thursday, 9 May 2013

Proteus


Proteus adalah dewa laut dalam mitologi Yunani yang jarang disebut (minor). Dia adalah putra sulung Titan Okeanos dan Tethis, seorang Naiad. Versi lain menyatakan bahwa Proteus adalah anak dari Poseidon dan bertugas menjaga anjing laut Posiedon di pulau Lemnos. Dalam bertugas ia sering berwujud sebagai anjing laut jantan, yang menjaga kawanan anjing laut milik Poseidon. 

Ada juga yang mengatakan Proteus anak dari Nereus dan Doris. Homeros sering menyebut Proteus sebagai "Pria Tua dari Laut". Itulah sebabnya Proteus kemudian dianggap sebagai salah satu dewa laut yang awal. Proteus memiliki 999 saudara yang kesemuanya adalah dewa sungai.

Proteus memiliki kemampuan untuk melihat masa depan atau meramal. Jika ada yang berhasil menangkapnya, maka dia akan menjawab pertanyaan dari penangkapnya terkait masa depan mereka. Tetapi karena Proteus memiliki kemampuan mengubah wujud, maka ia sangat sulit untuk ditangkap. Orang yang pernah melakukannya adalah Menelaos, tujuh tahun seusai Perang Troya.


Sunday, 10 February 2013

Hermes



Hermes adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani, yang dianggap sebagai dewa keberuntungan, dewa pelindung bagi kaum pedagang, dan juga dewa pengirim berita. Dalam mitologi Romawi, ia disebut juga sebagai Mercurius.

Hermes adalah anak Zeus dan Maia. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Ciri fisiknya, tubuhnya mungil, selalu mengenakan topi bersayap dan juga sandal bersayap, sekaligus sebagai simbolnya. Simbol Hermes yang lain adalah kura-kura, ayam jantan dan Kadukeus berupa tongkat yang ia peroleh dari Apollo atas penemuan Lira. Ia sangat cepat dalam berkata-kata dan juga berlari.

Hermes menjabat sebagai pembawa pesan Zeus dan pemandu bagi roh yang menuju neraka. Hermes memiliki tongkat yang disebut Caduceus. Ia merupakan dewa penolong bagi Odiseus, ketika terjebak pada sebuah pulau. Dari hubungannya dengan Aphrodite, Hermes memiliki anak bernama Hermaphrodite.

Wednesday, 7 March 2012

Atlas, Sang Titan


Atlas adalah seorang titan putra Iapetos dan Okeanid Klimene atau Asia. Dia adalah saudara Menoitios, Prometheus, dan Epimetheus.

Ketika saudaranya, Prometheus, berusaha membujuknya untuk tidak berperang melawan para dewa Olimpus, dia tidak menghiraukannya. Akibatnya, setelah perang Zeus menghukum Atlas, yaitu dengan tugas memikul langit di bahunya.

Atlas menikahi Pleïone, putri Okeanos dan Tethis. Dia menjadi ayah dari tujuh orang anak perempuan yang dikenal sebagai Pleiades, mereka adalah Elektra, Taÿete, Maia, Kelaino, Alkione, Asterope (Sterope) dan Merope. Hanya Merope yang memiliki suami manusia, tepatnya Sisifos, raja Korinthos.

Atlas juga kemungkinan adalah ayah para Hesperidees (Putri Bintang Senja), penjaga apel emas di taman Hesperide. Atlas bercinta dengan Hesperis dan menjadi ayah dari Aigle, Arethusa, Erytheia, Hespere (Hespera), Hespereia, Hesperusa dan Hestia.
Atlas diubah menjadi batu oleh Perseus
Satu cerita menyebutkan bahwa pahlawan Perseus, ketika dalam perjalanan pulang seusai membunuh Gorgon Medua, mengubah Atlas, yang sedang dihukum, menjadi batu, karena Perseus kasihan padanya dan ingin membebaskan Atlas dari penderitaannya.

Kisah ini kontradiktif dengan kisah pertemuan Atlas dengan pahlawan lainnya Herakles, yang merupakan cicit Perseus. Herakles melaksanakan tugas kesebelasnya yang mengharuskannya mengambil apel emas Hesperides. Dalam prosesnya, Atlas gagal mengelabui Herakles untuk menggantikannya memikul langit selamanya.

Friday, 4 November 2011

He Xian Gu


He Xian Gu adalah satu-satunya dewa perempuan di antara Delapan 
Dewa dalam mitologi China.
Ada sumber yang mengatakan He Xian Gu berasal dari daerah Prefektur Yong (hari ini disebut Linglin County, Hunan) pada masa Dinasti Tang, atau dari keluarga kaya dan dermawan di daaerah Zengcheng, Guangdong.


Saat lahir He Xian Gu memiliki enam rambut panjang di kepalanya. Saat berusia 
14 atau 15 tahun, seorang dewa muncul dalam mimpinya dan memberi petunjuk kepada dia untuk makan bubuk mika, agar tubuhnya bisa menjadi sangat ringan
 dan abadi. Jadi, ia memakannya, dan juga bersumpah untuk tetap menjaga keperawananya.

Saat mendaki bukit dan menuruni lembah He Xian Gu dapat melintasinya dengan sangat cepat, rasanya melayang seperti makhluk bersayap. Setiap hari saat fajar dia pergi dan kembali di sore hari dengan membawa buah gunung yang dia kumpulkan untuk ibunya. Kemudian lambat laun dia menyerah mengambil makanan biasa. Ratu Wu mengirim utusan untuk memanggil dia datang ke istana, tetapi di jalan, ia menghilang.

Suatu hari pada periode Long Jing (sekitar 707 CE), He Xiangu terbang ke langit
 di siang hari bolong, dan menjadi Dewa Tao.

Lan Caihe


Lan Caihe adalah salah satu dari delapan dewa, pada mitologi China. Dewa yang paling sedikit memiliki informasi. Umur dan jenis kelaminya tidak di ketahui. Lan biasanya digambarkan dalam pakaian yang tidak jelas, tetapi sering ditampilkan sebagai pemuda atau gadis membawa keranjang bunga  yang terbuat dari bambu.

Diceritakan perilaku Lan sering aneh dan eksentrik. Beberapa sumber mengatakan gaun 
Lan Caihe menggunakan gaun biru lusuh, dan dikenal sebagai dewa pelindung para pujangga. Dalam tradisi lain, Lan adalah penyanyi wanita dan memiliki lirik lagu yang dapat memprediksi kejadian masa depan secara akurat.
Dia terbang meninggalkan dunia dengan angsa langit atau burung bangau pergi ke langit. 

Diceritakan pernah suatu hari ketika berada di sebuah kedai, ia diduga bangun dan pergi ke kamar mandi. Tapi sebelum berangkat pergi dia  melepaskan pakaiannya dan terbang dengan burung bangau atau angsa pergi ke langit.

Han Xiang (Xiang Zi)


Han Xiang atau Xiang Zi, adalah Salah satu dari Delapan Dewa dalam mitologi China. Han Xiang lahir pada masa Dinasti Tang, dan memiliki nama kehormatan Qingfu. 
Dia adalah kemenakan atau cucu dari Han Yu, seorang negarawan terkemuka di
Pengadilan Tang. Han Xiang belajar Taoisme di bawah bimbingan Lv Dongbin. 

Pada suatu perjamuan dengan Han Yu, Han Xiang membujuk Han Yu untuk melepaskan hidupnya sebagai pejabat dan ikut belajar Tao bersama dia. Tapi Han Yu tetap pada pendiriannya dan sebaliknya mengatakan bahwa Han Xiang harus memberikan 
hidupnya untuk Taoisme, bukan Konghucu, jadi Han Xiang menunjukkan 
kemampuan Tao yang dia pelajari dengan menuangkan anggur kedalam cangkir demi cangkir dari labu miliknya tanpa berhenti.

Karena serulingnya dapat memberikan kehidupan, maka Han Xiang juga disebut pemain seruling pemberi perlindungan.

Zhongli Quan


Zhongli Quan adalah salah satu Dewa yang paling kuno dan menjadi pemimpin dari Delapan Dewa (Beberapa orang menganggap Lu Dongbin menjadi pemimpin). Ia juga dikenal sebagai Zhongli Han (Han Zhongli) karena dia lahir pada masa Dinasti Han. 

Lahir di Yantai, Zhongli Quan pada masa hidupnya hanya pernah mengabdi pada masa Dinasti Han.
Menurut legenda, cahaya terang memenuhi ruangan saat dia dilahirkan. Setelah lahir, tujuh hari penuh dia terus-menerus menangis tanpa henti.

Zhongli Quan adalah seorang Jenderal dalam kerajaan pada masa Dinasti Han. Biasa digambarkan sebagai laki-laki gemuk bertelanjang perut dan membawa kipas bulu yang dapat mengendalikan lautan dan dapat menghidupkan orang mati.

Pada hari tuanya dia menjadi petapa dan mendalami ajaran Tao.

Cao Guojiu


Cao Guojiu adalah Dewa terakhir dari Delapan Dewa dalam mitologi China. Dia ditampilkan dengan pakaian pejabat resmi dan butiran batu giok. Kadang-kadang ia terlihat memegang alat musik. 
keajaiban butiran batu gioknya adalah dapat memurnikan lingkungan.


Cao Guojiu adalah paman dari seorang Kaisar pada zaman Dinasti Song, yaitu adik terkecil dari janda Ibu Suri Cao. Adik Cao Guojiu, Cao Jingzhi adalah pengganggu, tapi tak ada yang berani 
menuntut dia karena koneksi yang kuat, bahkan setelah dia membunuh 
seseorang. Cao Guojiu begitu kewalahan oleh kelakuan adiknya, merasa sedih dan malu. Akhirnya ia mengundurkan diri kantornya dan kembali pulang. 

Suatu hari Zhongli Quan dan Lu Dongbin bertemu dengannya dan menanyakan apa yang sedang dia lakukan. Dia menjawab bahwa dia sedang belajar Tao.

"Apakah itu dan dimanakah itu?", mereka balik bertanya.

Pertama-tama dia menunjuk ke langit dan kemudian ke hatinya.

Zhang Guo Lao


Zhang Guo Lao, disebut juga Zhang Guo, adalah salah satu dewa dalam aliran Tao. Dia adalah tokoh nyata dalam sejarah, keberadaanya-Nya dimulai sekitar masa pertengahan atau akhir abad ketujuh sebelum Masehi, dan berakhir kira-kira pada masa pertengahan abad kedelapan. julukan The "Lao" ditambahkan di akhir namanya, kata ini  memiliki arti "Tua". Menurut buku “Tang Shu” (buku mengenai Dinasti Tang), Zhang Guolao benar-benar  hidup di Zhong Tiao Shan, provinsi Shanxi. Dia berhasil kultivasi hingga mencapai keabadian.

Zhang Guo Lao adalah dewa paling eksentrik dari dewa lain, salah satunya dapat 
dilihat dari gaya kung fu yang didedikasikan untuk dirinya. gaya ini meliputi 
bergerak seperti memberikan tendangan sambil memutar badan atau tekukan sejauh bahu Anda menyentuh tanah. Dia dikenal cukup menghibur, sering membuat dirinya menghilang, minum dari bunga beracun, memetik burung-burung di langit, serta bunga menjadi layu hanya dengan menunjuk kearah mereka, saat berada dihadapan Kaisar.


Menurut buku “Tang Shu” (buku mengenai Dinasti Tang), Zhang Guolao benar-benar  hidup di Zhong Tiao Shan, provinsi Shanxi. Dia berhasil kultivasi hingga mencapai keabadian. Kaisar Tang Gaozong berulang kali mengundangnya datang ke istana namun ia secara sopan selalu menolak. Permaisuri Wu Zetian berusaha memerintahkan Guolao datang kepadanya. Untuk menghindari permintaan tersebut, Guolao berpura-pura mati di depan kuil. Saat itu sedang musim panas, jadi tubuhnya mulai terurai dan berbau tak enak. Mendengar hal itu, Wu Zetian tidak berusaha lagi. Namun tak lama kemudian, seseorang melihat Guolao di Gunung Heng. 

Alasan Tang Xuanzhong berkali-kali mengundang Guolao adalah ingin menanyakan bagaimana cara mencapai keabadian. Saat melihat Guolao sangat tua renta, dia bertanya kepada Guolao, “Anda telah memperoleh Tao, namun kenapa Anda terlihat sangat tua, dengan rambut yang sudah tinggal beberapa lembar dan gigi yang sudah banyak ompong?” Zhang Guolao menjawab, “Saat mencapai setua ini, saya tidak menemukan metode apapun, jadi saya terlihat seperti ini.”Ini memalukan. Tapi jika saya mencabut rambut dan gigi saya, mungkin akan tumbuh yang baru?” Lalu, dia langsung melakukannya. Dia mencabut rambutnya yang tinggal beberapa helai tersebut, juga mencabut giginya saat itu juga. Kaisar yang melihatnya kaget dan sedikit takut, lalu menyuruh pengawalnya untuk mengantar Guolao pulang beristirahat. Tak lama kemudian, mereka kembali lagi ke istana, tapi penampilan Guolao sudah berubah total, tumbuh rambut hitam tebal di kepalanya dan gigi putih yang lengkap menghiasi senyumnya.  Semua pejabat istana termasuk kaisar terperangah melihat perubahan itu dan bertanya kepada Guolao apa metode rahasia untuk mencapai muda kembali. Zhang Guolao menolak memberi tahu.

Suatu hari, Kaisar Tang Xuanzong pergi berburu dan mendapatkan seekor rusa besar. Rusa itu agak beda dengan yang lainnya. Pada saat akan dibunuh, Zhang Guolao kebetulan lewat dan menghentikan kaisar. Dia berkata, “Ini rusa khayangan yang telah hidup lebih dari ribuan tahun. Kaisar Han Wudi juga dulu pernah menangkapnya, saya melihatnya dan memberitahukannya hal ini juga, lalu beliau melepaskannya.” Kaisar Tang Xuanzhong bertanya, “Bagaimana Anda ingat ini rusa yang dulu Anda lihat? Ada banyak sekali rusa di dunia ini, dan kejadian itu sudah pasti lama sekali sebelum Anda hidup.” Zhang Guolao menjawab, “Saat Kaisar Han Wudi melepaskan rusa itu,  ia memberikan tanda di tanduk kiri rusa itu dengan sepotong metal perunggu.” Lalu Kaisar menyuruh pengawalnya untuk memeriksa tanduk kiri rusa itu dan benar-benar menemukan metal perunggu yang bertuliskan angka. Kaisar bertanya, “Kapan Kaisar Han Wudi pergi berburu menangkap rusa ini?” Sudah berapa lama sampai sekarang?” Zhang Guolao menjawab, “Kejadian itu tepatnya 825 tahun yang lalu.” Kaisar Tang Xuanzhong menyadari, ucapan Guoalao sepenuhnya benar.
Zhang Guolao punya kebiasaan unik, yaitu menunggang keledai putih secara terbalik, sehari berjalan bisa mancapai 10.000 Li.  Tentu saja keledai putih itu juga merupakan keledai khayangan, yang bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam tas saat ia sedang tak diperlukan tuannya. Ia selalu menunggang keledai dalam posisi yang terbalik untuk mengingatkan manusia akan kekeliruannya.

Dalam buku "Zhuan Falun" tertulis demikian, Zhang Guolao menunggang keledai secara terbalik. Dia menemukan bahwa dengan berjalan ke depan berarti mundur ke belakang, manusia makin lama makin jauh terpisah dari karakter alam semesta. Dalam proses evolusi alam semesta, terutama sekarang setelah memasuki arus pasang komoditi ekonomi, banyak orang yang moralnya sangat rusak, makin lama makin jauh terpisah dari karakter alam semesta Zhen, Shan, Ren (sejati-baik-sabar). Orang-orang di tengah manusia biasa yang mengikuti pasang surutnya arus tidak merasakan taraf kerusakan moral manusia, oleh karena itu sebagian orang masih menganggapnya hal yang baik, hanya orang yang telah meningkat dalam Xiulian Xinxing (kultivasi watak/moral) sekali menoleh ke belakang, baru insyaf bahwa kerusakan moral umat manusia telah sampai pada tahap yang demikian mengerikan.

Tuesday, 4 October 2011

Yu Yang Agung

((21st century BCE)), terlahir sebagai Sì Wénmìng dan sering dijuluki Yu yang Agung, adalah pendiri dan penguasa pertama Dinasti Xia. Ia lahir pada tahun 2059 SM. Ia terkenal untuk ajarannya mengenai teknik mengontrol banjir agar dapat menjinakan sungai dan danau Cina. Yu mendirikan ibukotanya di Kota Yang.

Kaisar Yu (Wenming) sangat terkenal sebagai salah satu kaisar berbudi luhur di sejarah Tiongkok. Ia mewarisi teladan “bekerja untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri” yang diturunkan oleh Kaisar sebelumnya, Yao dan Shun. Dia menghormati Tuhan dan mengajarkan prinsip moral. Hal inilah yang membuat rakyat berpikir bahwa ia diutus oleh Tuhan untuk menyelamatkan negara dari bahaya banjir besar,  sebab banjir besar selalu menjadi ancaman bencana di Negeri Tiongkok. Banyak penduduk kehilangan rumah dan hidup dalam kesengsaraan. 

Raja waktu itu adalah Shun. Ia mendengar bahwa Yu adalah seorang anak muda yang cerdas dan tekun bekerja keras, maka ia mengangkat Yu untuk bekerja di bagian pengontrolan banjir. Yu segera mengumpulkan ahli-ahli untuk membantunya menjalankan tugas itu. Yu sangat randah hati dan selalu menerima nasihat orang lain. Dia menerima banyak saran dan memutuskan untuk membangun kanal-kanal untuk mengontrol air dari banjir.

Ia mendaki banyak gunung, menjelajahi banyak hutan dan menyeberangi banyak sungai untuk mensurvei jalan air ke laut. Didalam usahanya, Yu selalu minta petunjuk dari Tuhan dengan mengadakan upacara yang khusuk.  Bahkan caranya melangkah dalam upacara tersebut kemudian ditiru orang-orang dalam setiap upacara, dan dinamakan sebagai “Langkah Ala Yu”.  Yu dan pekerja-pekerja lainnya berusaha membangun sarana pengontrol banjir di penjuru negeri, bahkan para Dewa di langit sangat tersentuh atas kerja keras Yu. 

Dewa Sungai kuning kemudian memberi petunjuk diagaram sungai kepadanya.  Saat mengerjakan sungai lain yang lebih besar, misalnya Sungai Panjang,  muncullah Naga yang membantunya menunjukkan alur sungai dengan mengarahkan ekornya. Dewa langit juga membantunya dengan memberikan kontainer giok, kapak surga, pedang langit, d.  

Dia dapat menggunakan kontainer giok itu untuk mengukur level air dan melacak kedalaman air di sungai dan laut, dia menggunakan kapak surga untuk membuka “Jalan Naga” di tempat sekitar Kota Luoyang (Provinsi Henan), sehingga air dapat mengalir lancar melaluinya, dia menggunakan pedang langit untuk membunuh naga iblis yang telah membelokkan arah air dan mengakibatkan banyak bencana. Pada akhirnya, Yu berhasil melaksanakan tugasnya, membuat banjir dapat terkendali penuh.

Dalam usahanya selama 13 tahun tersebut, dia pergi ke berbagai tempat di Tiongkok. Ada sebuah kisah terkenal mengenai perjalanannya. Meskipun dia melewati rumahnya selama 3 kali dalam 13 tahun tersebut, ia tidak pulang ke rumah.  Dia mengeruk terusan 9 sungai,  memanfaatkan 9 danau besar, menggali 9 gunung. Dia menghentikan bencana banjir di China sehingga penduduk dapat hidup tenang di rumahnya, membantu rakyat mengembangkan pertanian agraris dan menanam banyak jenis tanaman pangan.  Mereka mempelajari bagaiman cara menanam padi di lahan basah dan rendah. Yu juga mengajar penduduk mengenai sistim irigasi yang baik. Sejak saat itu, dari timur ke laut, barat ke gurun, utara ke selatan, di atas tanah yang sangat luas, negeri Tiongkok menjadi tempat yang kaya, makmur dan ternama. Untuk mengenang Yu atas jasa-jasanya, Kaisar Shun menganugerahkan penghargaan giok kerajaan dalam sebuah upacara agung.

Setelah Yu menyelesaikan tugasnya mengontrol banjir, dia mengabdi membantu Kaisar Shun dalam memerintah negara. Dia sangat setia dan bertanggungjawab. Dia berkata pada Shun, “Mengikuti prinsip yang baik yang telah diajarkan langit akan membawa kita kepada hidup yang lebih baik, mengikuti kejahatan akan menjatuhkan kita ke dalam bencana, bagaikan sebuah bayangan mengikuti bendanya, atau sebuah gema dari suatu suara. Oleh karenanya, setiap saat dan setiap waktu kita harus mengutamakan moral sebagai prioritas utama didalam kehidupan. Apabila pejabat-pejabat kita memiliki moral yang tinggi, rakyat dengan sendirinya akan mendukungnya. Bila kita mengikuti perintah Tuhan dengan pikiran yang tenang dan jernih, langit akan menganugerahkan kehidupan yang damai dan sejahtera.” 

Kaisar Shun sangat terharu dan sangat bahagia karena memiliki Yu yang bijaksana dan sering memberikan masukan dan nasihat yang baik.  Dia memerintahkan rakyatnya untuk belajar mengenai moral kepada Yu.  Pada tahun ke-33 masa pemerintahannya, ia menunjuk Yu menggantikannya dan mengangkat Yu untuk menjadi Kaisar di Tiongkok.
Bejana “9 Ding” yang dibuat Yu untuk menghargai 9 bagian besar yang menyatu membentuk satu kesatuan China.
Bejana “9 Ding” yang dibuat Yu untuk menghargai 9 bagian besar yang menyatu membentuk satu kesatuan China.

Setelah Yu menjadi kaisar, ia bekerja lebih keras untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Dia mengeluarkan banyak kebijakan pemerintahan yang baik dan bermanfaat bagi rakyat, menekankan pada pengajaran moral, merekrut orang-orang bijaksana yang berperilaku lurus untuk menjadi pejabat tinggi, dan dengan rendah hati menerima banyak saran dari masyarakat serta melaksanakannya demi memajukan negara. 

Saat Kaisar Yu melakukan perjalanan ke selatan, dia bertemu ribuan pengikut dari negara lain dalam sebuah “Pertemuan Gunung Tu”. Untuk mengenang pertemuan besar ini, Yu membuat 9 bejana besar (disebut Ding) dari tembaga, merepresentasikan 9 negara bagian di bagian tenggara Tiongkok. Mereka terkenal sebagai “9 rumpun”. Yu pergi ke berbagai tempat untuk mengenalkan dan memajukan kebudayaan dan moralitas bangsa Tionghoa. 

Dalam perjalanannya, ia mempelajari juga banyak hal mengenai tradisi lokal, bertukar ilmu mengembangkan pertanian, mengajarkan mereka mengenai masa bercocok tanam yang baik, memberikan mereka benih. Dia mengajarkan prinsip-prinsip moral dan mengajar rakyat untuk mematuhi hukum dan hidup damai satu sama lain. Yu sangat dihormati dan diterima baik oleh masyarakat setempat. Dia juga mengembangkan kebudayaan dan menjadikan “Musik Shao” sebagai musik tradisional untuk menghormati para Dewa, dan mengembangkan musik “Xia Besar” untuk menyebarkan kebaikan.

Budaya dan semangat yang diturunkan Yu sangatlah berharga dan mendalam. Tidak hanya memberi contoh bagaimana manusia menghargai dan menjalankan perintah Tuhan, juga mengandung prinsip-prinsip politik dalam memerintah negara, bagaimana mengutamakan moral, kejujuran, mengutamakan rakyat, menjalankan prinsip “alam dan manusia hidup harmonis”, dan “memperhatikan moral daripada uang dan kepentingan” dan “tidak egois dan mementingkan orang lain daripada diri sendiri”. Semua prinsip-prinsip lurus bijaksana ini menghasilkan hal-hal yang baik bagi kemajuan peradaban Tiongkok, kemakmuran negara dan terhindarnya bencana. 

Kebudayaan tradisional Tionghoa selalu didasarkan pada kepercayaan pada Tuhan dan menjunjung tinggi moralitas, oleh karenanya prinsip menghargai Sang Pencipta, menjalankan ajarannya, menyayangi satu sama lain antar manusia selalu dilaksanakan. Namun, sejak paham komunis dari negeri asing masuk ke Tiongkok pada tahun 40-an dan dengan kekerasan mengambil alih pemerintahan China sampai sekarang, banyak kebudayaan tradisional Tionghoa telah dirusak, terutama di masa revolusi besar kebudayaan, nilai-nilai luhur kepercayaan asli bangsa Tionghoa dan moralitas telah diberangus, digantikan dengan apa yang disebut “kebudayaan partai komunis”, menghancurkan hubungan harmonis antara Tuhan dan manusia, bumi dan langit, manusia dengan manusia, manusia dengan alam.

Ini adalah “9 Ding” yang dibuat Yu untuk menghargai 9 bagian besar yang menyatu membentuk satu kesatuan China.

Sunday, 2 October 2011

Penciptaan Dunia (Kosmogoni) Dalam Mitologi China

Pangu
Penciptaan dunia atau kosmogoni dalam Mitologi China dimulai dari cerita Pangu Membelah Langit dan Bumi. Pangu yang berbentuk seperti telur, setelah delapan belas ribu tahun, menetas dan terlahir di dunia. Bagian atas, yang terang, menjadi langit dan bagian bawahn, yang temaram, menjadi bumi. Untuk mencegah kedua bagian itu menyatu, Pangu menahan keduanya menggunakan tubuhnya. Setiap hari Pangu bertambah tinggi sekitar dua meter dan langit-bumi juga bertambah jauh jaraknya. 

Setelah meninggal kedua matanya menjadi matahari, bulan dan bintang-bintang, kepala dan tubuhnya menjadi pegunungan, darah dan keringatnya menjadi lautan dan sungai-sungai, nafasnya menjadi awan, ototnya menjadi tanah, sumsum tulangnya menjadi mineral, giginya menjadi batu permata, kulit dan bulu badannya menjadi berbagai jenis tanaman. Menurut Mitologi Cina juga, Pangu adalah hasil perpaduan Yin dan Yang.

 
Nuwa
Pada saat di dunia sudah tercipta langit dan bumi serta isinya, seorang dewi bernama Nuwa datang. Karena merasa dunia terlalu sepi, ia kemudian menciptakan manusia dari tanah liat kuning di sebuah pinggiran Sungai Kuning. 

Pekerjaan ini sangat menguras tenaganya. Nuwa kemudian memasukkan tali ke dalam sungai itu dan mengibaskannya. Kibasan tanah liat kuning itu menjadi manusia dengan status sosial rendah, sedangkan yang Nuwa buat sendiri adalah manusia yang memiliki status sosial tinggi dan mulia.

Nuwa - Fuxi
Ada versi lain yang mengatakan bahwa Nuwa dan Fuxi adalah 2 manusia pertama di bawah Pegunungan Kunlun dan semua manusia adalah keturunan mereka. Keduanya adalah kakak-beradik bermarga Fèng, dan Fuxi adalah kaisar pertama dari Mitologi Cina, salah satu dari Tiga Maharaja dan Lima Kaisar. Keduanya memiliki badan manusia dengan ekor ular (kadang kepala dengan tanduk lembu).

Dalam Mitologi Cina, Nuwa juga dikenal sebagai Penambal Langit.
Dalam cerita ini Nuwa adalah penerus Fuxi dan memerintah sebelum Kaisar Kuning. Menurut catatan buku sejarah Shi Jì bagian Bǔsān Huángběnjì, pada saat itu dewa air, Gonggong, berusaha memberontak dan menyerang dewa api Zhurong. Sayang, ternyata Gònggōng dapat dikalahkan oleh Zhùróng. Dalam amarahnya, Gònggong membenturkan kepalanya ke pilar penahan langit barat, yaitu gunung Bùzhou, sehingga langit miring dan bocor, sehingga air dari sungai langit tertumpah ke bumi. 

Nǚwā tidak tega melihat manusia menderita, sehingga ia melebur dan menggunakan Batu Lima Warna, untuk menambal langit (ada yang mengatakan tujuh warna, sebagai bentuk dari warna pelangi sekarang), dan kaki kura-kura raksasa untuk menopangnya agar tidak roboh lagi. 

Pada catatan literatur kuno lainnya terdapat perbedaan, seperti buku Huáinánzi bagian Tiānwénxùn, dicatat sebagai perang antara Gònggōng dan Zhuānxū; buku Huáinánzi versi lain dicatat sebagai perang antara Gònggōng dan Gāoxīn; buku Diaoyùjí  bagian Zhuànglì dicatat sebagai perang antara Gònggōng dan Shénnóng; buku Lùshi bagian Tàiwújì dicatat sebagai perang antara Gònggōng dan Nǚwā.

Friday, 30 September 2011

Centaurus


Centaurus (bahasa Yunani: Κένταυροι ; Kéntauroi) adalah bangsa makhluk legendaris, makhluk setengah manusia setengah binatang yang dilukiskan berwujud manusia dari kepala sampai pinggang namun bagian tubuh ke bawah berwujud kuda (manusia-kuda). Centaurus muncul secara individual atau berkelompok dalam kisah-kisah Yunani kuno, seperti pada kisah penculikan Deianira oleh Nessus dan kisah perkawinan Pirithous. Centaurus individual yang terkenal adalah Nessus, Chiron, Pholus, Eurytion. Semuanya muncul dalam kisah-kisah Hercules.

Cerberus (Kerberos)


 
Cerberus atau Kerberos ( Yunani: Κέρβερος, Kerberos, "iblis dari liang") adalah makhluk dari mitologi Yunani, hewan peliharaan Hades. Cerberus digambarkan sebagai anjing berkepala tiga yang mampu menyemburkan api. Awalnya Ia hanyalah seekor anjing kecil yang lucu namun ketika ia besar menjadi berkepala tiga dan mampu menyemburkan api. Ia merupakan penguasa dunia arwah. Tujuanya untuk menjaga agar tidak ada arwah yang melarikan diri dari dunia arwah.Cerberus juga mempunyai kemampuan melacak dan menemukan arwah-arwah yang melarikan diri.

Sleipnir



Sleipnir adalah seekor kuda dalam mitologi Yunani yang memiliki delapan buah kaki, enam kaki di depan dan dua kaki di belakang. Ke enam kaki depannya merupakan senjata yang ganas bagi Sleipnir, saat berperang. Sleipnir lahir dari seekor kuda betina putih bernama Loki dengan kuda Svadilfari.

Setelah Loki kembali dari membentuk alam, ia menyerahkan Sleipnir, anaknya, kepada dewa Odin, untuk dirawat dan dibesarkan. Loki juga menyampaikan bahwa Sleipni adalah kuda yang mampu berlari lebih cepat dibanding kuda mana pun, bahkan ia mampu melewati darat, laut dan udara, bahkan juga memiliki kekuatan untuk menembus alam kematian dan kembali lagi.

Ekornya tampak pendek, tetapi bukan karena dipotong, tetapi diikat pada dirinya sendiri, supaya tidak mengganggu dan tidak dijadikan sebagai peganggan, saat pertempuran.

Hydra



Hydra merupakan mitos dari Yunani kuno. Monster ini berbentuk ular atau naga yang memiliki sembilan buah kepala. Setiap salah satu kepalanya dipotong, maka kepala tersebut akan tumbuh/membentuk dua buah kepala yang baru. Dikisahkan bahwa Herkules pernah mengalahkan Hydra. Herkules membakar delapan dari sembilan kepala itu, sebelum menguburkan kepala yang terakhir (yang abadi) di bawah batu.

Ekhidna


Ekhidna (Bahasa Yunani: Ἔχιδνα) adalah monster dalam mitologi Yunani. Namanya berarti "wanita ular". Ekhidna disebut sebagai "Ibu dari Semua Monster". Ekhidna bersarang di sebuah gua yang disebut Arima. Hesiod menggambarkan Ekhidna sebagai monster raksasa yang bersama pasangannya, Typhoeus atau Typhon, melahirkan berbagai monster mengerikan di mitologi Yunani. Ekhidna kemungkinan adalah keturunan dari Tartarus dan Gaia, atau Ceto dan Phorcys. Tubuh bagian atasnya adalah wanita tapi bagian bawahnya adalah ular. Ekhidna juga sering digambarkan bersayap atau memiliki dua ekor.

Medusa


Medusa (Bahasa Yunani: Μέδουσα (Médousa), berarti "penjaga" atau "pelindung") adalah seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan berubah menjadi batu. Medusa tewas di tangan Perseus, yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai Aegis.

Siren


Siren atau ‘’’Seirenes’’’ (bahasa Yunani: Σειρῆνας) adalah makhluk legendaris, termasuk kaum Naiad (salah satu kaum Nymph yang hidup di air) yang hidup di lautan. Mereka tinggal di sebuah pulau yang bernama Sirenum Scopuli, atau menurut beberapa tradisi berbeda mereka tinggal di tanjung Pelorum, pulau Anthemusa, pulau Sirenusian dekat Paestum, atau di Capreae, yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang dikelilingi oleh batu karang dan tebing. Mereka menyanyikan lagu-lagu memikat hati yang membuat para pelayar yang mendengarnya menjadi terbuai sehingga kapal mereka menabrak karang dan tenggelam. Diduga mereka adalah puteri-puteri Achelous (dengan Terpischore, Melpomene, atau Sterope) atau Porchys.

Mermaid

 
Mermaid adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang puteri yang telah disumpah sebahagian anggotanya daripada paras pinggang hingga ke kaki menjadi ikan. Puteri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Dalam mitologi Yunani, ikan duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Siapa yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia pula menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.