Showing posts with label Pesawat Tempur. Show all posts
Showing posts with label Pesawat Tempur. Show all posts

Tuesday, 1 January 2013

Denel AH-2 Rooivalk




Rooivalk merupakan helikopter serbu dengan dua awak tempat duduk berkonfigurasi tandem dengan tempat duduk bagian belakang agak tinggi dari tempat duduk depan. Sebelumnya pesawat ini dikenal dengan sebutan AH2 atau CSH-2 dan dibuat oleh Denel, Afrika Selatan. Dalam bahasa Afrika, Rooivalk berarti "Kestrel Merah"

Rooivalk pertama kali dirancang pada awal tahun 1984 dan terbang pertama kali pada 15 Januari 1990.

Awak senjata (WSA-Weapon System Officer) berposisi pada kursi depan sedangkan pilot pada kursi belakang.

Kursi helikopter Rooivalk dirancang dan dibuat dengan sangat kokoh (crashworthy) serta berlapis baja yang dilengkapi dengan perangkat tongkat kendali gabungan (HOCAS-hands-on collective and stick).

Awak helikopter Rooivalk ini dilengkapi dengan helm khusus yang dibuat oleh pabrik Thales Avionic, Perancis. Helmet ini dilengkapi dengan perangkat display khusus (helmet-mounted sight display) versi TopOwl. Dengan demikian helmet ini berfungsi sebagai head-up display untuk informasi pada pola terbang NOE (Nap-on-the-earth).

Selain itu Helmet TopOwl juga terintegrasi dengan system senjata yang dibawa oleh pesawat seperti cannon, atau rudal udara-ke-udara. TopOwl juga terintegrasi dengan Gen IV image intensifier dan FLIR serta efektif untuk digunakan baik pada siang maupun malam hari.

Kerangka pesawat Rooivalk dirancang untuk tidak menimbulkan kerusakan serius apabila mengalami jatuh (crash-resistant structure) serta low radar, visual, infrared dan acoustic signature.

Kendali penembakan dan sarana observasi.

Dalam melakukan kegiatan deteksi, akuisisi dan penjejakan terhadap target, helikopter ini dilengkapi dengan sarana optik yang dipasang pada bagian hidung pesawat, perangkat optik ini disebut sebatai TDATS (Target Detection Acquisition and Tracking System).

TDATS dilengkapi dengan low-level television sensor, FLIR, autotracker, laser rangefinder dan laser designator, sehingga dalam pembidikan persenjataan yang dibawa akan lebih akurat.

Perangkat Navigasi dan Komunikasi.

Perangkat navigasi yang dibawa oleh helikopter ini termasuk pada kategori yang mutakhir, termasuk diantaranya Doppler Radar Velocity Sensor, GPS 8 kanal dari Thales Avionic, Heading Sensor Unit (HSU) dan Air Data Unit (ADU).

Perangkat komunikasinya terdiri dari dua transceiver VHF/UHF dengan frequensi FM, AM, dan pemroses pembicaraan digital, satu radio HF dengan frequency hopping dan secure voice, data channel serta IFF transponder.

Kemampuan Serang.

Helikopter yang dirancang untuk menghadapi target darat berupa kendaraan lapis baja maupun bunker pertahanan serta untuk menghadapi helikopter tempur lawan berkemampuan jelajah dengan kecepatan maksimum 150 knot dengan kemampuan gerak menanjak keudara sekitar 2.620 kaki per menit pada posisi dua mesin hidup, atau 1.280 kaki per menit dengan satu mesin.

Perangkat Navigasi dan Komunikasi.

Perangkat navigasi yang dibawa oleh helikopter ini termasuk pada kategori yang mutakhir, termasuk diantaranya Doppler Radar Velocity Sensor, GPS 8 kanal dari Thales Avionic, Heading Sensor Unit (HSU) dan Air Data Unit (ADU).

Perangkat komunikasinya terdiri dari dua transceiver VHF/UHF dengan frequensi FM, AM, dan pemroses pembicaraan digital, satu radio HF dengan frequency hopping dan secure voice, data channel serta IFF transponder.

Kemampuan Serang.

Helikopter yang dirancang untuk menghadapi target darat berupa kendaraan lapis baja maupun bunker pertahanan serta untuk menghadapi helikopter tempur lawan berkemampuan jelajah dengan kecepatan maksimum 150 knot dengan kemampuan gerak menanjak keudara sekitar 2.620 kaki per menit pada posisi dua mesin hidup, atau 1.280 kaki per menit dengan satu mesin.

Hover ceiling maksimum (OGE - out of ground effect) mencapai ketinggian 17.900 kaki, sedangkan untuk IGE - in ground effect, mencapai 19.200 kaki.
Mesin penggerak yang digunakan adalah dua buah mesin Makila 1K2 yang menghasilkan take-off rating sebesar 2.243 kW, sedangkan dengan satu mesin (super continence) akan menghasilkan kekuatan 1.660 kW.

Persenjataan.  ROOIVALK dapat membawa berbagai jenis system persenjataan yang disesuaikan dengan misi tempur yang akan dilaksanakannya.  Pesawat ini memiliki kelincahan maneuver yang tinggi sehingga dengan persenjataan yang dibawanya dapat menghadapi multiple target baik pada jarak pendek maupun jarak jauh.

Perlengkapan persenjataan antara lain pada bagian bawah hidung pesawat berupa kanon, dan berbagai jenis munisi pada bagian bawah sayapnya.

Kanon yang dibawa berupa kanon F2 dual-feed, gas operated caliber 20mm dengan kemampuan penembakan rata-rata 740 butir peluru per menit dan kecepatan peluru 1.100 meter per detik.  Kotak amunisi (ammunition bins) berkapasitas 700 butir siap tembak.

Persenjataan misil yang dibawa antara lain misile anti-armour jarak jauh jenis Mokopa yang dibuat oleh Divisi Kentron dari Denel.  Mokopa merupakan semi-active laser seeker head dilengkapi dengan hulu ledak tandem, dengan jarak tembak efektif mencapai 8,5 km.  ROOIVALK juga dapat dilengkapi dengan misil Hellfire atau HOT 3.

Selain itu juga dapat membawa empat misil udara-ke-udara seperti V3C Darter dari Denel Aerospace Systems, atau Mistral dari MBDA.  V3C Darter memiliki sarana pencari dengan infrared serta penentuan target dengan menggunakan helmet awak pesawat.  Untuk persenjataan roket digunakan roket caliber 70mm jenis FFAR buatan Belgia.

Data Teknis.

Panjang Keseluruhan (dari rotor utama ke rotor ekor)  :18.732 mm
Tinggi                                                                                  : 5,190 mm
Diameter rotor utama                                                        : 15.580 mm
Berat take-off maksimum                                                 : 8.750 kg
Berat kosong                                                                     : 5.730 kg
Bahan bakar internal maksimum                                     : 1.469 kg

Kecepatan                                                                          : 309 km/jam
Jarak Jelajah Operasional                                                : 1.130 km

Monday, 12 December 2011

MiG-23 Flogger

MiG-23 Flogger dibangun untuk menggantikan MiG-21 Fishbed. MiG-23 Flogger dibuat dengan mesin yang lebih kuat serta setelan sudut sayap menyapu yang mampu mengubah variabel seperti kecepatan, waktu lepas landas, dan waktu pendaratan.

Mereka yang pernah terbang bersama pesawat ini mengatakan bahwa Flogger adalah salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah dibuat dan relatif mudah untuk diterbangkan. Meskipun digunakan untuk pertahanan Rusia dengan sistem pelacakan dan radar inframerah, pesawat ini diakuisisi oleh AS dan berganti nama menjadi YF-113 dengan beberapa perubahan.

Flogger banyak digunakan oleh Uni Soviet serta Hungaria, Polandia, Bulgaria, Jerman Timur, dan beberapa sekutu Pakta Warsawa. Negara-negara seperti Kuba, Korea Utara, India, Mesir, Suriah, dan lain-lain juga memiliki MiG-23S.

Meskipun tidak digunakan sesering itu di masa lalu, MiG-23 tetap menjadi "seorang pejuang" yang sangat populer di berbagai negara. Sekitar 11.000 unit MiG-23S masih diterbangkan oleh berbagai kelompok angkatan udara di seluruh dunia, seperti Angola, Ukraina, Sudan, Kazakhstan, dan India. MiG-23S juga dijumpai di berbagai museum, termasuk Museum Perang Besar Patriotik di Kiev dan Museum Penerbangan di Beograd.

Tomcat F-14D

Tomcat F-14D, dirancang oleh Grumman, dan merupakan salah satu dari jenis pesawat militer tercepat. Tomcat F-14D mampu mencapai kecepatan di 2,34 mach. Pesawat itu dibuat untuk dapat menghancurkan pesawat musuh pada malam hari. 

Sementara banyak pesawat yang hanya diijinkan untuk terbang dalam cuaca yang layak, F-14D bisa terbang dan menghancurkan dalam semua jenis kondisi. Tidak hanya itu, selain dapat menyerang pada malam hari dan dalam cuaca yang tidak terlalu baik, pesawat ini juga mampu menembak sekaligus 6 target pada waktu yang sama. Tomcat juga bagus untuk mendeteksi pesawat musuh dari jarak 100 mil.

Penerbangan perdananya pada tanggal 23 November 1987 dari halaman Calverton Grumman dan prototipe akhir melakukan penerbangan pada tanggal 9 Februari 1990. Tomcat F-14D adalah seri terakhir dari seri F-14 F  yang upgrade dengan perangkat lunak komputer yang jauh lebih handal dan canggih. Namun, Menteri Pertahanan Dick Cheney menganggap pesawat ini tidak cukup kompetitif untuk bersaing dengan teknologi modern saat ini dan membatalkan produksi F-14 tahun 2008.

Pada tanggal 10 Maret 2006, Tomcat F-14D pensiun dari dinasnya di Angkatan Laut Amerika Serikat. Tetapi sebenarnya tanggal 8 Februari 2006 ditandai sebagai tanggal terakhir pesawat ini digunakan ketika terlibat dalam pertempuran di Irak.

Pesawat ini dibangun sebanyak 712 unit,  tapi kebanyakan daripadanya saat ini harus ‘dihukum’ dengan kejam. Tomcat yang masih utuh tanpa banyak kerusakan mekanis disimpan di Davis-Monthan Air Force Base. Anda juga akan menemukan banyak model di berbagai lintasan udara dan ruang museum. Namun yang lainnya sengaja dihancurkan, sehingga Iran dan negara-negara lain tidak akan mendapatkan akses ke sparepart pesawat ini (dilaporkan 20 unit F-14 di Iran yang masih operasional, dari total 44 unit seluruhnya).

Pada tahun 2007, 23 dari 165 Tomcat sengaja dihancurkan. Biaya penghancuran pesawat secara benar sekitar $ 900.000, ini setara dengan sekitar 42% dari biaya total pembuatan Super Tomcat F-14D!.

Sunday, 30 October 2011

Airbus A400M


Airbus A400M adalah pesawat Angkut militer bermesin empat turboprop, yang dalam pembuatannya telah banyak menghabiskan dana, sehingga melampaui anggaran pembuatannya beberapa miliar dollar AS. Namun, pesawat ini melakukan penerbangan uji coba perdana di Sevilla, Spanyol pada Jumat 11/12/2009. Pesawat ini dirancang oleh divisi militer Airbus untuk mengganti atau melengkapi pesawat yang digunakan dalam peran angkutan udara taktis.

Biaya pembuatan pesawat raksasa berwarna abu-abu ini menghabiskan 20 miliar euro atau 5 miliar euro lebih besar dari rencana sebelumnya. Penyelesaiannya juga tiga tahun lebih lambat dari jadwal. Pembuatan A400M pertama kali disetujui oleh anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yaitu Jerman, Spanyol, Perancis, Inggris, Turki, Belgia, dan Luksemburg.

Louis Gallois, pemimpin EADS, perusahaan induk Airbus, mengatakan, penerbangan perdana itu merupakan awal dari serangkaian uji coba yang dilakukan dalam satu tahun ke depan. ”Pesawat kedua akan terbang pada akhir Maret 2010 dan yang ketiga akan terbang sebelum musim panas 2010,” ujarnya.

Tujuh negara telah memesan 180 pesawat, sebagian sebagai pengganti pesawat Transall dan C130 Hercules. Akan tetapi, banyak pihak yang menyesalkan penundaan penyelesaian. Afrika Selatan, misalnya, membatalkan pesanan dan tinggal Malaysia sebagai pemesan di luar Uni Eropa.

Penerbangan perdana sebenarnya dijadwalkan pada tahun 2008, dan pengiriman ke pembeli dilakukan pada akhir tahun 2009. Akan tetapi, dalam perjalanannya banyak sekali hambatan teknis serius, khususnya pada bagian mesin baling-baling.

A400M, yang berharga 100 juta dollar AS, dapat terbang setinggi 12.000 meter serta dapat mendarat di landasan pendek dan tidak mulus.

Baling-balingnya memiliki kekuatan 11.000 tenaga kuda dan merupakan mesin yang paling kuat yang dibuat di luar Rusia.

Akan tetapi, pengiriman pertama tertunda setidaknya hingga awal tahun 2013. Perancis dan Jerman telah memberikan waktu kepada Airbus hingga akhir tahun ini untuk membuktikan bahwa proyek A400M masih dapat dilanjutkan. Inggris juga mengalihkan pesanannya ke AS dan berkeras akan menegosiasikan kembali kontraknya.

EADS telah mengeluarkan dana sebesar 2,4 miliar euro untuk menutupi kerugian pada proyek A400M ini. Jumlah itu belum termasuk biaya pembuatan pesawat baru.

Fabrice Bregier, salah seorang anggota dewan eksekutif EADS, mengatakan bahwa kelompok negara NATO tersebut sepakat untuk menerima harga yang lebih tinggi, tetapi dia berharap ada kontrak baru dari pembeli yang disepakati pada akhir tahun 2009. 

Specifications - Performance - A400M
General Dimensions
Overall Length 45.1 m (148 ft)
Overall Height 14.7 m (48 ft 2 in)
Wing Span 42.4 m (139 ft 1 in)
Landing Gear Track 6.2 m (20 ft 4 in)

Weights
Max. Take-off Weight 141,000 kg (310,851 lb)
Max. Landing Weight 122,000 kg (268,963 lb)
Maximum Payload 37,000 kg (81,571 lb)
Internal Fuel Weight 50,500 kg (111,330 lb)

Cargo Hold Dimensions
Cargo Hold Length (excluding ramp) 17.71 m (58 ft 1 in)
Ramp useful Length 5.40 m (17 ft 9 in)
Cargo Hold Height 3.85 m (12 ft 7 in)
Cargo Hold Height aft of wing 4.00 m (13 ft 1 in)
Cargo Hold Width 4.00 m (13 ft 1 in)
Cargo Hold Volume (gross)³ 340 m³ (12,007 ft³)

Performance
Max. Operating Altitude - Normal Operations 11,278 m (37,000 ft)
Cruise Speed Range (Mach) 0.68 – 0.72 M
Engines 4 x EuroProp International TP400-D6
Engine Power Rating 11,000 shp class


Thursday, 27 October 2011

Sukhoi T-50 PAK-FA

 
Sukhoi T-50 PAK-FA adalah sebuah pesawat jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Sukhoi OKB untuk Angkatan Udara Rusia.

Sukhoi T-50 PAK FA, dimaksudkan untuk menggantikan MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker dalam skuadron tempur Rusia dan sebagai dasar dari proyek / Sukhoi HAL FGFA yang sedang dikembangkan dengan India. Pesawat ini merupakan pesawat jet tempur generasi kelima, ia dirancang untuksecara langsung bersaing dengan F-22 Lockheed Martin's Raptor dan F-35 Lightning II.
 
T-50 melakukan penerbangan pertama 29 Januari 2010. penerbangan keduanya adalah pada tanggal 6 dan ketiga pada 12 Februari. Sampai tanggal 31 Agustus2010, telah dilakukan sebanyak 17 kai penerbangan dan pada pertengahan November, secara total telah dilakukan uji penerbangan sebanyak 40 kali.
 
Prototipe kedua, awalnya direncanakan untuk memulai uji penerbangan pada akhir tahun 2010, namun ini telah ditunda sampai 2011.
 
Direktur Sukhoi, Mikhail Pogosyan, telah memproyeksikan pangsa pasarnya bagi1.000 pesawat, selama empat dekade berikutnya, yang akan diproduksi dalam kerangka kerja-sama dengan India, dimana masing-masing mendapat dua ratus, untuk Rusia dan India, dan yang enam ratus lainnya diperuntukkan bagi negara-negara lain. Ia juga mengatakan bahwa kontribusi India akan berada dalam bentuk kerja bersama di bawah perjanjian yang saat ini bukan sebagai perusahaan patungan. 
 
Angkatan Udara India akan "mendapatkan 50 pesawat dengan kursi tunggal dari versi Rusia", sebelum FGFA dikembangkan menjadi dua kursi
 
Departemen Pertahanan Rusia akan membeli sepuluh pesawat pertama setelah 2012 dan kemudian 60 setelah 2016. 
 
Pada akhir 1980-an, Uni Soviet telah mengutarakan keinginanya untuk membuat pesawat generasi selanjutnya guna menggantikan MiG-29 dan Su-27 di baris depan. Dua proyek yang diusulkan untuk memenuhi kebutuhan ini, adalah Sukhoi Su-47 dan Proyek Mikoyan 1,44. Pada tahun 2002, Sukhoi dipilih untuk memimpin desain untuk pesawat tempur baru, dan pada musim panas tahun 2009 desain yang dibuatnya telah disetujui yaitu PAK FA yang akan menggabungkan teknologi  Su-47 dan MiG 1,44.
 
NPO Saturn telah ditunjuk sebagai pelaksana untuk memimpin pada pekerjaan untuk membuat mesin pesawat ini, sedangkan NAPO Chkalov memulai pembangunan pesawat tempur multirole generasi kelima ini. 
 
Pada tanggal 8 Agustus 2007, Panglima Angkatan Udara Rusia Alexander Zelin seperti yang dikutip oleh kantor berita Rusia menyatakan bahwa tahap pengembangan program PAK FA kini telah lengkap dan pembangunan pesawat pertama untuk uji penerbangan akan segera dimulai. Alexander Zelin juga mengatakan bahwa pada tahun 2009 akan ada tiga generasi kelima pesawat yang siap untuk uji terbang. 
 

Pada tanggal 11 September 2010, Standard Business India melaporkan bahwa negosiator India dan Rusia telah sepakat pada kontrak desain awal yang kemudian akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan Kabinet. Kesepakatan kerjasama pengembangan ini mengharuskan masing-masing negara menginvestasikan dana sebesar $ 6 milyar dan mengambil 8 sampai 10 tahun untuk mengembangkan desain pra-tempur pesawat ini. Perjanjian ini dijadwalkan akan ditandatangani pada bulan Desember 2010 dan sesuai rancangan awal akan memerlukan biaya $ 295.000.000 dan akan selesai dalam waktu 18 bulan.
 
Meskipun sebagian besar informasi tentang PAK FA diperoleh dari wawancara dengan orang-orang di Angkatan Udara Rusia dan Departemen Pertahanan, tetapi pesawat ini diyakini memiliki kemampuan untuk supercruise, stealth, dan akan dilengkapi dengan rudal  udara ke-udara generasi baru, udara-ke-permukaan, dan rudal udara-ke-kapal, dengan menggabungkannya dengan radar fix-mount AESA dengan 1.500-elemen array dan memiliki "kecerdasan buatan".

Menurut Sukhoi, radar baru akan mengurangi beban pilot dan pesawat akan memiliki link data baru untuk berbagi informasi antara pesawat. Komposit digunakan secara luas di T-50 dan merupakan 25% dari berat pesawat serta menutupi hampir70% dari permukaan luar.
 
Diperkirakan bahwa paduan titanium isi pesawat adalah sekitar 75%. Sukhoi juga sangat meminimalkan radar cross-section (RCS) dan dilengkapi juga dengan dua tandem senjata di tengah pesawat, di antara nacelles mesin. Masing-masing diperkirakan memiliki panjang antara 4.9-5.1m. 
 
The Komsomolets Moskovsky melaporkan bahwa, T-50 telah dirancang untuk  lebih lincah dalam bermanuver dibanding F-22 Raptor dengan resiko berkurangnya tingkat stealth dari F-22.  
 
 

Wednesday, 26 October 2011

AH-64D Apache Longbow


Heli Apache AH-64 adalah jenis heli serang yang memiliki 4 bilah baling-baling, mesin ganda, roda pendaratan reverse-tricycle dan kokpit untuk 2 kru. Apache pertama dikembangkan sebagai Model 77 oleh Hughes Helicopters untuk menggantikan Cobra AH-1. 

Heli Apache AH-64, pertama terbang pada 1 Oktober 1975. Helikopter ini memiliki sensor di bagian hidungnya untuk pencarian target dan system night vision. Kecepatannya bisa mencapai 369 km/jam dengan jarak tempuh 1900 km.

Pada 1984 Hughes Helicopters dibeli oleh McDonnel Douglas setelah US Army menyetujui produksi heli ini untuk militer. AH-64D Longbow diserahterimakan kepada militer AS pada Maret 1997. Kemudian pada Agustus 1997, Boeing dan McDonnel Douglas merger menjadi Boeing Company dan produksi AH-64 diteruskan oleh divisi Boeing Integrated Defense System.

Apache Longbow, oleh Inggris dimodifikasi menjadi Westland WAH-64 Apache. Inggris mengganti mesinnya dengan mesin buatan Rolls-Royce yang lebih baik. Digunakan sepanjang operasi militer di Afganistan.

Spesifikasi:
Mesin : mesin kembar Turboshaft General Electric T700

Senjata:
- M230 Chain Gun yang bisa dihubungkan ke helm pilot, yakni sistem Helmet Mounted Display
- Rudal anti-tank AGM-114 HellFire dan roket serbaguna Hydra 70
- Rudal air-to-air AIM-92 untuk keperluan dog fight

Sunday, 23 October 2011

Sukhoi Su-35 Super Flanker


Pesawat Sukhoi Su-35 Super Flanker adalah pesawat 'multirole fighter' berkursi tunggal hasil pengembangan Su-27 Flanker atau yang lebih dikenal dengan Su-27M. Ciri khusus yang bisa dilihat adalah pemakaian canard (sayap kecil) didepan sayap utama dan tambahan thrust vector control (TVC) pada saluran buang mesin jet guna menambah daya manuveribility pesawat.

Sukhoi Su-35 dan Su-37 bisa dikatakan merupakan generasi akhir Flanker, dimana pesawat ini telah mengaplikasi teknologi mutakhir teranyar pesawat tempur generasi ke-5. 

Sukhoi Su-35 dan Su-37 dibuat di Komomolsk-na-Amure. Su-35 sanggup menggotong rudal udara-ke-udara berpandu sampai dengan 14 rudal. Dengan beberapa variasi rudal, mulai dari jarak jauh, jarak sedang dan tambahan jangkauan rudal dengan mengaplikasi radar aktif, semi-active dan passive radar serta infrared seekers.

Selain itu pesawat juga dapat melakukan misi-misi pemboman dan penyerangan sasaran permukaan dengan rudal-rudal berpandu dan bom-bom pintar seperti cluster bomb dan roket-roket. Pesawat juga telah terintegrasi dengan canon 30-mm.

General characteristics
Crew: One
Length: 22.20 m (72.83 ft)
Wingspan: 15.15 m (49.70 ft)
Height: 6.43 m (21.08 ft)
Wing area: 62.0 m² (666 ft²)
Empty weight: 17,500 kg (38,600 lb)
Loaded weight: 25,700 kg (56,660 lb)
Max takeoff weight: 34,000 kg (74,995 lb)
Powerplant: 2× Lyulka AL-35F turbofans

Performance
 
Maximum speed: 2,450 km/h (1,520 mph)
Range: 4,000 km (2,500 mi)
Service ceiling: 18,000 m (59,100 ft)
Rate of climb: 230 m/s (45,245 ft/min)
Wing loading: 85.1 lb/ft² (414.5 kg/ft²)

Armament


1× 30 mm GSh-30 cannon with 150 rounds
2× wingtip rails for R-73 (AA-11 'Archer') air-to-air missiles
12× wing and fuselage stations for up to 8,000 kg (17,630 lb) of ordnance, including:

Sukhoi Su-34


Sukhoi Su-34 (Russian: Сухой Су-34) (untuk ekspor Su-32, adalah pesawat tempur-bomber dan pesawat serang canggih. Pesawat, yang oleh NATO diberi nama Fullback ini, sebenarnya memiliki nama resmi Platypus dan di rancang untuk menggantikan Sukhoi Su-24. Pesawat tempur-bomber dari varian Sukhoi Su-27, yang untuk versi ekspor dikenal dengan SU-32, mulai dikembangkan oleh Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1980, dan berhasil terbang pada tanggal 13 April 1990. Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.

Versi khusus pesawat tempur serang dari Su-27 mulai dikembangkan Sukhoi pada 1980-an dengan nama T-10V. Pesawat ini pertama kali terbang pada tanggal 13 April1990. Penamaan resminya adalah Su-27IBIstrebitel Bombardirovschik, "Tempur Pengebom"). (IB:

Pesawat ini mempunyai kursi ganda dengan konfigurasi berdampingan (side by side) dan di proyeksikan sebagai pesawat tempur maritim, dengan daya jelajah tanpa re-fuelling mencapai 4.000 km dan dengan 3 kali re-fuelling mampu menjelajah hingga 14.000 km, sangat cocok untuk pesawat tempur maupun patroli maritim yang membutuhkan daya jelajah yang cukup luas. Pesawat ini mampu menyerang sasaran dalam berbagai keadaan cuaca, siang atau malam.

Salah satu keunikan dari pesawat Su-34 Fullback/Platypus ini adalah pengutamaan kenyamanan bagi para penerbangnya seperti penggunaan pressurization dengan air conditioning system pada ruang kokpit dan juga terdapat ruangan untuk beristirahat di belakang kursi pilot. Selain itu juga terdapat kursi pemijat type K-36 bagi kedua pilotnya. Hal ini dikarenakan daya jelajahnya yang cukup jauh.

Karakteristik

Primary Function : Two-seat strike / fighter / bomber aircraft
Contractor : Sukhoi
Crew : Two (pilot & weapon systems officer)
Unit Cost : $ 35 million
Powerplant : Saturn / Lyul'ka AL-31MF afterburning turbojet engines 


Dimensions 
Length : 82.67 ft
Wingspan : 48.18 ft
Height : 20.33 ft

Weights 
Empty : 30,865 lb
Maximum Takeoff : 99,210 lb

Performance 
Speed : 1,180 mph (Mach 1.8)
Ceiling : 45,890 ft
Range : 3,775 miles (ferry)

Armament
One 30mm GSh-301 cannon, ten hardpoints and two wingtip rails holding up to 12 Alamo or Archer AAMs, ASMs, bombs, and rocket pods