Showing posts with label Pemasaran. Show all posts
Showing posts with label Pemasaran. Show all posts

Tuesday, 27 June 2023

Segmentasi Pasar

Pengertian segmentasi pasar adalah strategi pemetaan target konsumen berdasarkan karakteristik, kebutuhan, ataupun perilakunya agar perusahaan mampu mengenali konsumen tertarget dengan lebih baik dan lebih dalam, sehingga bisnis pun bisa dijalankan dengan langkah tepat. Segmentasi pasar adalah salah satu aspek penting dalam bisnis yang dapat memberi begitu banyak manfaat terhadap perusahaan.

Bisa dikatakan, melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat mengetahui target konsumen mana yang tepat untuk bisnisnya. Dengan demikian, bisnis diharapkan bisa memberikan hasil secara optimal dan memiliki efektifitas pemasaran yang tinggi.

Pengertian Segmentasi Pasar Menurut Para Ahli

Selain definisi umum di atas, ada pula beberapa pengertian segmentasi pasar dari para ahli. Misalkan, menurut Kotler dan Amstrong, segmentasi pasar adalah pembagian sebuah pasar ke dalam kelompok berbeda yang ditujukan untuk melakukan pemasaran sesuai karakteristik, kebutuhan, serta keinginannya masing-masing.

Sementara, menurut Pride dan Ferrel, pengertian segmentasi pasar adalah sistem pembagian pasar menjadi sejumlah konsumen potensial dan tertarget, khususnya untuk jenis pelanggan dengan kebutuhan serta karakteristik yang sama.

Jenis Segmentasi Pasar

Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi perilaku, demografis, psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan lengkapnya.

  1. Segmentasi Perilaku
    Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan. Biasanya, jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan atau decision making konsumen.

  2. Segmentasi Demografis
    Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi demografis, dimana pengelompokan konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status menikah, pendapatan, etnisity, lokasi dan lain sebagainya.
    Ini dilakukan untuk membantu Anda memahami perilaku konsumen, sehingga pesan pemasaran yang nantinya akan Anda kirimkan menjadi lebih dipersonalisasi.

  3. Segmentasi Psikografis
    Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan dengan aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit lantaran Anda wajib memahami selera target konsumen secara mendalam.

    Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat mengetahui preferensi sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobbi, ketertarikan, dan semacamnya.

  4. Segmentasi Geografis
    Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu pengelompokan konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu produk dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.

Tujuan Segmentasi Pasar

Pada dasarnya, salah satu alasan dilakukannya segmentasi pasar karena pasar bersifat dinamis atau berubah-ubah.

Sehingga, bisnis pun harus mengikuti setiap perubahan tersebut agar tetap mampu bertahan dan terus berkembang. Adapun berbagai tujuan segmentasi pasar adalah sebagai berikut.

  1. Mengenali Kompetitor Bisnis
    Salah satu tujuan segmentasi pasar adalah untuk mengenali berbagai kompetitor bisnis Anda. Pasalnya, ketika Anda mengetahui segmen mana yang akan digeluti, tentu Anda akan melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya.

    Hal ini bisa menjadi acuan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Anda dapat mempelajari, mencontoh ataupun mengevaluasi berbagai taktik pemasaran dalam menarik minat pelanggan.

  2. Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik
    Tujuan lainnya dari segmentasi pasar adalah meningkatkan pelayanan menjadi jauh lebih baik. Ya, setelah mengetahui segmentasi pasar bagi bisnis, Anda dapat menerapkan layanan yang sesuai di dalamnya.

  3. Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis
    Segmentasi pasar juga ditujukan sebagai bahan evaluasi ataupun perencanaan perusahaan. Anda akan jadi lebih mudah memahami dan mempelajari setiap strategi pemasaran yang telah dilakukan, sehingga dapat membuat rencana bisnis dengan baik dan cerdas ke depannya.

  4. Meningkatkan Efektifitas Strategi Pemasaran
    Selain itu, tujuan segmentasi pasar adalah untuk meningkatkan efektifitas strategi pemasaran produk maupun jasa yang ditawarkan. Sebab, dengan adanya pengetahuan akan target konsumen, proses marketing suatu bisnis akan jauh lebih terarah, mulai dari promosi, produksi, distribusi, dan lain sebagainya.

Manfaat Segmentasi Pasar

Seperti penjelasan sebelumnya, segmentasi pasar memiliki peran penting bagi bisnis karena berbagai manfaat yang diberikannya. Adapun manfaat segmentasi pasar adalah sebagai berikut.

  • Membantu memenuhi kebutuhan konsumen
  • Meningkatkan daya tarik konsumen
  • Mempermudah perusahaan mengatur produk maupun jasa yang ditawarkan
  • Membantu perusahaan fokus terhadap kelompok target konsumen tertentu saja
  • Membuka peluang lebih besar terhadap pertumbuhan bisnis
  • Membantu pemasaran menjadi lebih baik dan terarah
  • Mempermudahkan perusahaan mengelola keuangan, khususnya untuk pemasaran
  • Meningkatkan daya saing bersama kompetitor

Syarat Dasar Segmentasi Pasar

Dalam menjalankan strategi dan menentukan segmentasi pasar, tentu hal ini tak bisa dilakukan sembarangan. Pada dasarnya, ada beberapa syarat dasar yang harusdipenuhi oleh perusahaan atau para  pebisnis, seperti:

  • Dapat diukur, artinya pembagian konsumen yang dilakukan harus terukur, entah itu dari besar, luas, jumlah, ataupun daya belinya dalam setiap kelompok pasar.
  • Dapat dibedakan, maksudnya tiap-tiap kelompok target pasar bisa dibedakan dengan jelas.
  • Logis dan dapat dijangkau, artinya segmentasi pasar adalah hal yang mampu dilaksanakan dan terjangkau oleh perusahaan.
  • Memiliki skala atau ruang lingkup target yang cukup besar.
  • Target pasar yang dituju berpeluang memberi keuntungan bagi bisnis.

Contoh Segmentasi Pasar

Salah satu contoh segmentasi pasar adalah ketika Anda misalnya ialah seorang produsen produk kosmetik. Kemudian, Anda ingin produk tersebut menjangkau pasar lebih luas dengan menjadikannya sebagai produk favorit dari berbagai kalangan, termasuk remaja.

Karena Anda ingin target pasar dari kalangan manapun, maka aspek yang Anda gunakan sebagai dasar pertimbangan ialah melalui segmentasi demografis. Sebab, Anda harus meninjau kelompok konsumen berdasar kelas sosial, usia, ataupun latar belakangnya.

Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakan segmentasi psikografis, dimana aspek yang diperhatikan ialah terkait bagaimana ketertarikan target pasar terhadap produk kecantikan.

Prosedur Melakukan Segmentasi Pasar

Lalu, bagaimanakah cara melakukan segmentasi pasar? Berikut beberapa tahapan yang harus Anda lalui.

  1. Tahap Survei
    Langkah pertama ketika ingin melakukan segmentasi pasar adalah survei. Ya, Anda perlu mengeksplorasi target konsumen terlebih dahulu untuk mengenalinya secara mendalam, entah itu dengan membagikan kuesioner, wawancara, dan lain-lain.

    Tahap ini akan membantu Anda mengumpulkan beragam jenis informasi dan data yang dibutuhkan dari masyarakat atau sasaran pasar.

  2. Tahap Analisis
    Tahap kedua dari segmentasi pasar adalah menganalisis informasi. Jika Anda telah memiliki data yang dibutuhkan, maka kemudian Anda harus melakukan analisis terhadap informasi tersebut hingga akhirnya menarik sebuah kesimpulan. Hasil analisis nantinya digunakan sebagai dasar pengelompokan konsumen berdasar segmennya.

  3. Tahap Identifikasi
    Tahap akhir dari segmentasi pasar adalah melakukan identifikasi. Setelah memiliki data terkait konsumen dan menganalisisnya, Anda kemudian dapat mengidentifikasi setiap kelompok target pasar tersebut. Dalam tahap ini, Anda akhirnya akan menemukan jenis konsumen mana yang akan menjadi lahan pemasaran bisnis.

    Demikianlah pembahasan mengenai apa itu segmentasi pasar, jenis, tujuan, manfaat, contoh, hingga prosedur melakukannya dalam bisnis Anda. Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan segmentasi pasar adalah strategi untuk membantu perusahaan menjangkau target konsumen yang sesuai dan tepat berdasar pengelompokkan tertentu.

Diberdayakan oleh : Joged Store
Artikel lain di : Blog Joged Store

Saturday, 24 June 2023

Analisa Pasar

Analisa pasar adalah studi komprehensif tentang pasar tertentu dalam suatu industri, termasuk pemeriksaan berbagai komponennya, seperti ukuran pasar, faktor kunci keberhasilan, saluran distribusi, audiens target, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan, serta tren pasar. Tujuan analisis pasar adalah untuk mengevaluasi dan memahami kondisi pasar, tren, dan persaingan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.

Analisis pasar menjadi salah satu bagian penting dalam proses perencanaan pemasaran suatu produk. Omset penjualan dan keuntungan perusahaan akan meningkat, jika pelaku usaha melakukan analisis pasar. Analisis ini penting untuk dilakukan supaya pelaku usaha bisa menemukan berbagai peluang dalam bisnis dan potensi di dalamnya yang bisa dimanfaatkan dengan baik, serta faktor-faktor yang bisa menghampat pencapaian tujuan perusahaan.

Analisis pasar merupakan salah satu faktor penting dalam menemukan dan menentukan pasar yang baru. Hasil dari analisis ini nantinya akan mengetahui apa saja potensi bisnis yang ada di sana dan berapa lama bisnis yang Anda jalankan nantinya akan bertahan. Sebagai pelaku usaha, Anda harus tahu apa saja analisis pasar yang bisa Anda lakukan untuk kemajuan usaha. 

Analisa pasar bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik pasar dan tren masa depan yang muncul dan membantu bisnis membuat keputusan, mengidentifikasi peluang, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka. Ini juga merupakan alat untuk menganalisis pesaing utama dalam industri dan memberikan pandangan keseluruhan tentang lingkungan pasar.

Analisa Pasar Dijelaskan

Analisa pasar adalah studi analitis di mana perusahaan menganalisis pasar tertentu. Ini memberikan gambaran tentang karakteristik pasar dan tren masa depan yang muncul. Akibatnya, perusahaan dapat memeriksa setiap aspek pasar, termasuk ukuran pasar, faktor kunci keberhasilan, saluran distribusi , audiens target , profitabilitas , tingkat pertumbuhan, dan tren pasar. Misalnya, seorang pedagang pasar saham akan melakukan analisa pasar saham di antara berbagai pasar.

Penerapannya membantu individu atau organisasi mendapatkan wawasan tentang tren pasar, struktur biaya industri , tingkat pertumbuhan, dan metrik penting lainnya. Analisa ini dapat berfokus pada keseluruhan pasar atau segmen tertentu, seperti pasar saham Eropa atau tertentu. Bisnis dapat menggunakan analisa pasar untuk menyiapkan rencana bisnis mereka dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ukuran pasar, audiens potensial, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan. Analisa ini memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan berdasarkan informasi, mengidentifikasi peluang, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka.

Komponen Analisa Pasar

Analisa pasar merupakan aspek penting bagi bisnis untuk memahami keadaan industri mereka saat ini dan masa depan. Jadi mari kita lihat beberapa komponen utamanya:

  • Ukuran Pasar:  
    Ukuran pasar mengacu pada total penjualan yang dihasilkan dalam periode tertentu dan memberikan wawasan tentang volume penjualan saat ini dan proyeksi penjualan di masa mendatang. Ukuran pasar dipengaruhi oleh 
    permintaan pasar, dan bisnis dapat mengumpulkan informasi tentang ukuran pasar melalui survei, data pemerintah, publikasi perdagangan, dan laporan keuangan.

  • Faktor Kunci Keberhasilan:  
    Memahami faktor kunci keberhasilan di pasar sangat penting bagi bisnis untuk tetap kompetitif. Faktor-faktor ini meliputi strategi pemasaran dan operasional, alokasi sumber daya, manajemen, dan karyawan. Dengan mengevaluasi faktor-faktor ini, bisnis dapat mengidentifikasi area untuk perbaikan dan mencapai tujuan dan sasaran mereka.

  • Saluran Distribusi:  
    Saluran distribusi memainkan peran penting dalam analisis pasar karena menentukan jalur menuju pelanggan. Melalui analisa pasar, bisnis dapat mengidentifikasi pelanggan baru dan peluang untuk memperluas basis pengguna mereka dengan mengevaluasi hubungan antara bisnis dan pelanggan yang sudah ada.

  • Audiens Target:
    Analisa pasar memungkinkan bisnis untuk mensegmentasi audiens target mereka dari pasar yang lebih besar dan memenuhi kebutuhan spesifik mereka, meningkatkan loyalitas merek.

  • Profitabilitas dan Tingkat Pertumbuhan:  Memprediksi keuntungan di masa depan adalah salah satu tujuan utama analisis pasar. Bisnis dapat memproyeksikan ukuran pasar dan arus kas masa depan dengan memperkirakan basis pengguna potensial. Selain itu, rasio keuangan dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan.

  • Tren Pasar:  
    Memahami tren saat ini dan masa depan adalah komponen kunci dari analisa pasar. Tren pasar berpotensi menarik pelanggan baru dan harus dipantau secara ketat.


Metode Analisa Pasar

Mari kita lihat metode dan alat yang digunakan untuk analisa pasar untuk pemahaman yang lebih baik:

  • Survei: \
    Survei adalah alat yang banyak digunakan untuk analisis pasar. Perusahaan dapat mengirimkan pertanyaan kepada audiens target mereka melalui berbagai metode, seperti email, tatap muka, surat, online, dan survei telepon, untuk mengumpulkan informasi tentang selera, preferensi, dan pendapat mereka.

  • Grup Fokus: 
    Grup fokus adalah metode mengumpulkan sekelompok kecil individu untuk mendiskusikan produk atau layanan, memberi perusahaan perspektif yang lebih luas tentang pandangan dan pendapat audiens target mereka. Namun, kelompok fokus dapat dibatasi ukurannya dan lebih mahal daripada metode lainnya.

  • Uji Coba Lapangan: 
    Uji coba lapangan adalah tes di mana perusahaan mengambil sekelompok produk dan mengujinya di area tertentu untuk mengamati reaksi konsumen dan memahami perilaku pasar terhadap produk mereka. Uji coba lapangan bisa sangat mahal dibandingkan dengan alat analisa pasar lainnya.

  • Wawancara Pribadi: 
    Libatkan interaksi satu lawan satu dengan individu untuk mengumpulkan informasi tentang preferensi dan pendapat mereka. Perusahaan dapat melakukan wawancara pribadi di wilayah tertentu untuk mengidentifikasi pola perilaku terhadap suatu produk.

  • Pengamatan: 
    Pengamatan adalah metode analisis pasar yang hemat biaya, di mana perusahaan dapat secara manual mengamati pasar dan audiens untuk memahami selera dan preferensi mereka. Namun, metode ini terbatas dalam memberikan data kuantitatif dan mungkin perlu digabungkan dengan metode lain untuk mendapatkan gambaran pasar yang lengkap.

  • Media Sosial: 
    Platform media sosial, seperti Instagram, memberi perusahaan peluang untuk terlibat dengan audiens target mereka melalui jajak pendapat, wawasan, dan pertanyaan, menawarkan perspektif luas tentang preferensi dan opini pelanggan.


Pentingnya Analisa Pasar

Mari kita lihat pentingnya analisa pasar dalam proses pengambilan keputusan:

  • Memahami Pelanggan: 
    Ini membantu memahami selera dan preferensi pelanggan target untuk kampanye pemasaran yang lebih baik dan prediksi pasar di masa depan.

  • Melacak Persaingan:  
    Analisis persaingan melacak pesaing dan membantu mengidentifikasi kelemahan untuk pengembangan strategi.

  • Menguji Produk:  
    Ini memberikan wawasan demografis dan produk melalui survei, jajak pendapat, dll., Untuk memprediksi popularitas produk sebelum diluncurkan.

  • Memprediksi Masa Depan:  
    Ini memprediksi peluang dan ancaman untuk pengambilan keputusan dan tindakan proaktif.

Cara Melakukan Analisa Pasar


Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam membuat analisis pasar dengan tepat:


1. Tentukan Pasar yang Relevan

Yang dimaksud Pasar yang relevan, adalah serangkaian produk barang ataupun jasa yang di dalamnya terdapat struktur pasar produk secara total, yang akan dinilai oleh pihak manajemen sebagai sesuatu yang strategis dan dan sangat penting. Dengan menentukan pasar yang relevan, maka nantinya langkah pemasaran produk yang Anda lakukan bisa lebih tepat sasaran.


2. Analisis Permintaan Primer untuk Pasar yang Relevan

Lakukan aanalisis permintaan primer untuk pasar relevan itu sendiri. Permintaan ini meliputi permintaan di level kelas produk. Manajemen harus mampu menggambarkan karakteristik serta profil pembeli. Serta memahami faktor yang mempengaruhi proses pembelian. Bagi seluruh produk dan merek yang ada di pasar relevan.


3. Analisis Permintaan Selektif di dalam Pasar Relevan

Dalam melakukan beberapa langkah yang ada di analisis pasar maka permintaan selektif ini merupakan jenis permintaan, pada suatu merek atau pemasok yang sifatnya spesifik di dalam pasar relevan. Dalam menganalisis hal ini, manajemen juga harus lebih fokus pada pemahaman mengenai pilihan merek atau pemasok di pasar relevan tersebut.


4. Menetapkan Segmen Pasar


Di tahap ini, manajemen harus memahami segala jenis cara yang mengelompokkan konsumen ke dalam beberapa segmen yang dimana para anggotanya memiliki respon yang sama pada program pemasaran yang lebih spesifik. Ketentuannya, segmentasi pasar ini harus mudah dijangkau untuk proses pemasaran yang lebih efektif lagi. Segmentasi pasar ini juga harus bisa diukur dan disesuaikan dengan kelayakan dari si pemasar.

5. Menilai Persaingan

Pihak manajemen juga harus menilai bagaimana produk atau mereknya, dibandingkan dengan tawaran yang diberikan oleh si pesaing. Cara ini cukup efektif dalam memperoleh informasi yang penting dari pesaing melalui adanya competitive intelligence.


6. Mengidentifikasi Pasar Sasaran Potensial

Langkah terakhir yaitu mengidentifikasi pasar sasaran. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dalam menciptakan pelanggan yang loyal dan puas dengan produk yang dijual. Dengan mendapatkan pelanggan yang puas dan loyal, maka kelangsungan usaha yang Anda miliki juga bisa lebih terjaga.


Analisa Pasar vs Riset Pasar vs Analisa Industri 

Tiga istilah, analisa pasar, riset pasar, dan analisa industri , terkait tetapi berbeda dalam fokus dan ruang lingkup. Riset pasar berfokus pada segmen pasar tertentu dan pelanggannya, sementara analisa pasar mempelajari seluruh pasar. Analisa industri memeriksa keseluruhan industri, termasuk komponen dan pemainnya, dan dapat dilakukan secara global atau dalam wilayah tertentu.

Tuesday, 23 August 2011

Tehnik Menjual

Kegiatan menjual bisa saja dalam rangka mejual ide, menjual jasa, menjual peluang atau menjual apa saja, yang penting bagaimana yang kita maui bisa dibeli atau dituruti oleh orang lain.

Dalam kegiatan menjual, selain ada sesuatu yang akan dijual baik dalam bentuk barang atau dalam bentuk apapun, diperlukan suatu metode atau tehnik bagaimana cara untuk menjualnya. Tanpa mengetahui secara tepat cara atau teknik menjual barang, jasa atau ide, maka kegiatan menjual tersebut akan banyak gagalnya ketimbang lakunya. Padahal barangnya bagus, idenya cemerlang atau mungkin peminatnya sebetulnya cukup banyak.

Bagi seorang pengusaha, menjual produk adalah suatu keharusan, bukan pilihan. Itu adalah salah satu kemampuan dasar seorang pengusaha yang harus dimiliki. Pada saat anda hendak menjual produk, pembeli akan berusaha untuk melakukan negosiasi (baca : menawar). Pertanyaannya adalah, bagaimana cara menghadapi pembeli yang selalu berkeinginan untuk menawar produk yang kita jual?

Kita atau tim penjualan dapat mencoba mempraktekkan 9 teknik penjualan di bawah ini, yang bisa dipakai kapan saja. Tapi ingat, sebaik-baiknya kita mempraktekan teknik penjualan tersebut, tetap saja ada yang tidak berhasil.

Bukan karena cara atau teknik penjualan-nya yang buruk atau, tetapi sudah demikian adanya bahwa segalanya tidak mungkin sempurna.

  1. Kita harus benar-benar menguasai produk yang akan dijual. Bila kita menguasai kelebihan dan kekurangan produk kita dengan baik, maka akan relatif lebih mudah untuk menggiring konsumen mengikuti apa yang kita inginkan.

  2. Kuasai dan pelajari lokasi atau daerah pemasaran dari produk atau jasa yang akan dijual. Apakah ramai dari pembeli, klas atau gaya hidup dari pembeli, tingkat persaingan didaerah tersebut.

  3. Bagaimana kondisi dengan barang yang jenisnya sama dengan yang akan dijual. Apakah laku atau tidak, apakah lebih baik dari produk kita, apakah lebih mahal atau murah dsb.
  4. Gali potensi dan kebutuhan calon konsumen. Setelah itu kita arahkan supaya produk yang kita tawarkan itu bisa menjadi alternatif untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

  5. Gunakan selalu tutur kata yang baik, sopan dengan bahasa tubuh yang proposional. Pastikan kita tulus dan ikhlas untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

  6. Kita harus yakin bahwa produk yang sedang kita tawarkan sangat penting dan sangat berarti bagi konsumen.

  7. Jadilah selalu sebagai orang yang bisa dipercaya. Kita harus bisa memegang komitmen dengan baik dan menjalankan komitmen itu seperti yang sudah direncanakan.

  8. Bila memenuhi kendala atau masalah dalam hal sudah terjadi komitmen dengan pembeli pelanggan. Kita harus terus terang dan mempertanggung jawabkan segala resiko yang mungkin akan timbul dengan semestinya.

  9. Carilah selalu titik temu yang optimum dalam setiap negosiasi yang kita jalankan dengan konsumen, supaya semua puas.

  10. Hindari menjual berdasarkan belas kasihan konsumen. Kita harus mengarahkan pembeli pada satu keputusan membeli secara rasional, bukan atas dasar belas kasihan.

  11. Selalulah berusaha melayani dengan sesempurna mungkin supaya pelanggan akan sangat bergantung dengan kita. Teknik penjualan yang ini harus dilakukan seproposional mungkin.
  12. Keuntungan sedikit, tapi berkesinambungan. Mendapatkan keuntung yang besar namun sesaat tidaklah bijaksana jika dibandingkan mengambil keuntungan sedikit dari harga namun berkesinabungan dan mempunyai kesempatan untuk mengusai pasar. Nah kalau pasar sudah dapat dikuasai, pelanggang sudah banyak, produk sudah dikenal umum. Maka soal harga berikutnya, itu sih terserah anda.
  13. Subsidi silang. Subsidi silang diartikan bahwa sipenjual mejual produk yang satu dengan murah sementara produk yang lain lebih mahal. Atau yang satu rugi yang lain untung besar.

Saturday, 23 July 2011

Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran 1: Coba Pendekatan Baru

Ketika satu cara pemasaran yang anda lakukan dirasa kurang efektif, anda harus siapkan cara pemasaran baru. Anda butuh pendekatan baru untuk memasarkan produk anda. Coba lihat dari sudut pandang konsumen, apa yang kira-kira kurang dari pendekatan anda selama ini. Temukan di mana hambatannya dan mulai ACTION memperbaikinya!

Namun, ada satu hal yang tak berubah dalam dunia pemasaran yaitu anda harus selalu berbicara tentang nilai manfaat produk atau layanan anda.


Strategi Pemasaran 2: Lakukan Tes
Selalu upayakan untuk melakukan tes dalam setiap aktivitas pemasaran yang anda lakukan. Mengapa? Sebab hanya dengan demikian, anda bisa tahu seperti apa strategi pemasaran paling efektif untuk produk anda. Dengan melakukan tes juga, anda menghemat tenaga dan biaya.


Strategi Pemasaran 3: Berikan Deal Terbaik
Anda sudah memberikan penawaran terhadap prospek anda, namun ternyata sambutannya dingin saja. Penyebabnya bisa jadi prospek merasa penawaran anda belum deal terbaik. Setiap orang selalu ingin yang terbaik. Begitupun konsumen anda, dan anda sendiri tentunya.

Coba lihat kembali penawaran anda. Cari di bagian mana yang bisa anda tingkatkan sehingga menjadi nilai jual yang diinginkan konsumen. Mungkin soal keuntungan yang anda berikan, atau bisa juga soal harga, atau bisa jadi yang lainnya.



Thursday, 14 July 2011

Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995).

Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan-kegiatan bisnis secara keseluruhan, yang tujuannya adalah untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.

Dengan kata lain, pemasaran merupakan suatu sistem dari berbagai kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan.
Hakikat fungsi pemasaran secara luas adalah:
  • Merumuskan jenis produk yang diinginkan konsumen,
  • Menghitung berapa banyak kebutuhan akan produk tersebut,
  • Bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada konsumen,
  • Seberapa tinggi harga harus ditetapkan sehingga cocok dengan kondisi konsumennya,
  • Bagaimana cara promosi/mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
  • Bagaimana mengatasi kondisi persaingan

Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan secara efisien, efektif dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran.

Filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya antara lain: (Philip Kotler, 2000)
a) Konsep Berwawasan Produksi.

Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.

b) Konsep Berwawasan Produk.

Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.

c) Konsep Berwawasan Menjual.

Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli.

d) Konsep Berwawasan Pemasaran.

Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya.

William J. Stanton, menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Konsep pemasaran sangat berguna bagi sebuah perusahaan untuk dapat menunjang keberhasilann bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:
  1. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
  2. Volume penjualan yang menguntungkan.
  3. Koordinasi dan integrasi seluruhan kegiatan pemasaran.

Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinir, serta keuntungan.

Konsep berwawasan menjual memandang mulai dari dalam ke luar, mulai dengan pabrik, memutuskan perhatian pada produk yang ada dan membutuhkan penjualan serta promosi untuk menghasilkan penjualan yang menguntungkan.

Pengertian Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). 

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. 

Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Hubungan Promosi Dengan Penjualan

Dalam kegiatan pemasaran yang sangat kompleks dan saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi dan penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba. 

Promosi berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai strategi untuk menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran. Sedangkan penjualan adalah pemindahan barang dan jasa yang dilakukan oleh penjual. Pada umumnya perusahaan yang ingin mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan melakukan untuk mengadakan kegiatan promosi melalui iklan, personal selling, dan publisitas.

Apabila volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta cukup mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar mempertahankannya. Meskipun demikian seringkali perusahaan dalam menurunkan kegiatan promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa kemungkinan, misalnya penurunan promosi tersebut perlu ditinjau kembali. 

Peninjauan tentang keputusan promosi tersebut hendaknya dilakukan dalam skop yang luas, dengan demikian penyajian penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat dihindarkan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan

Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 1990).

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
  • Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
  • Harga produk.
  • Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar.

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di perhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelian
e. Keinginan dan kebutuhan

3. Modal.

Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan.

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.

5. Faktor lain.

Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa “paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

Promosi Penjualan

Menurut Basu Swastha. (1999) Istilah penjualan sering digunakan secara sinonim dengan istilah promosi meskipun yang dimaksud promosi. Penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan barang/jasa atau penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Jadi, penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi.

Sedangkan menurut Indriyo G. (1994) promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001) promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain dari pada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, dimana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.

Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apapun yang diambil. Karena itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum. Misalnya, apakah konsumen loyal terhadap produk anda atau terahadap produk pesaing anda? Apakah konsumen akan berpindah merek guna mencari kesepakatan yang lebih baik? Apakah konsumen hanya akan membeli produk paling kurang mahal saja, tidak peduli apapun? Apakah konsumen membeli setiap produk ketegori produk sama sekali? (Lam, Hair dan McDaniel, 2001).

Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan/atau lebih besar dari suatu produk/jasa tertentu oleh konsumen atau pelanggan tersebut (Kotler, 2000).

Menurut Teguh Budianto dan Fandy C. (1997) promosi penjualan alat promosi yang merupakan perangsang bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat bersifat individu maupun non individu.

Berdasarkan sasarannya, promosi penjualan dapat diklasifikasi menjadi:
  1. Promosi konsumen, misalnya produk sampel, kopun berhadiah, hadiah langsung, potongan harga, jaminan, garansi, pelayanan purnajual, demostrasi, dan sebagainya.
  2. Promosi dagang, misalnya kredit pembelian, hadiah pembelian, periklanan bersama, pajangan bersama, kontes penjual, dan sebagainya.
  3. Promosi bisnis, misahiya sponsor pertunjukkan, demostrasi dan peragaan dalam pertunjukkan dagang, kontes penjualan, hadiah penjualan dalam tebakan dan permainan dan sebagainya.
Tujuan Promosi Penjualan

1. Tujuan promosi penjualan intern.

Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Adapun tujuan internalnya adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan, kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya. Promosi penjualan juga menambah dan melengkapi kegiatan-kegiatan bagian humas dengan memberikan beberapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk melaksanakan program humas internal. Sebagai contoh: slide, filim, brosur, dan selebaran.

2. Tujuan promosi penjualan perantara.

Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik.

Untuk mengatasi fluktuasi yang bersifat musiman dalam pesanan, misalnya ditawarkan kepada perantara dua unit gratis apabila ia membeli 10 unit, atau memberika potongan musiman 25%. Teknik promosi semacam ini dapat mendorong jumlah pembeh’an yang lebih besar.

3. Tujuan promosi penjualan konsumen.

Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan (seperti, mendapat potongan 20% apabila membeli satu produk), untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan. Jadi, promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada konsumen dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu:

a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan konsumen,
b. Kegiatan yang ditujukan untuk medorong para konsumen.

Untuk memberitahukan konsumen, perusahaan dapat menyediakan buku kecil, mengadakan demonstrasi, menawarkan jasa konsultasi. Sedangkan untuk mendorong konsumen, perusahaan dapat memberikan contoh barang atau hadiah. Sering publisitas juga dilakukan untuk membangkitkan daya tank promosi seperti ini (Basu, 1999).

Tingkat Penjualan

Volume penjualan dapat dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung pada lingkup permasalahan yang sedang dibahas. Menurut Kotler dan Amstrong (1998), penjualan dalam lingkup kegiatan, sering disalah artikan dengan pengertian pemasaran. Penjualan dalam lingkup ini lebih berarti tindakan menjual barang atau jasa. Kegiatan pemasaran adalah penjualan dalam lingkup hasil atau pendapatan berarti penilaian atas penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode.

Menurut Swastha dan Irawan (2000), permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan volume fisik maupun volume rupiah. Berdasarkan pendapat Swastha dan Irawan tersebut, pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu didasarkan jumlah unit produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan). Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu, sedangkan nilai produk yang terjual (omzet penjualan), yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini pengukuran volume penjualan didasarkan pada jumlah unit produk yang terjual.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain:

1. Kualitas barang.

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

2. Selera konsumen.

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.

3. Servis 

Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

4. Persaingan menurunkan harga jual.

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perasahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.

Saturday, 9 July 2011

Komunikasi Pemasaran

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Ada tiga unsur pokok struktur proses komunikasi pemasaran yakni
1. Pelaku komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi pesan.

2. Material komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu
a. Gagasan
b. Pesan (message)
c. Media
d. Response
e. Feed back
f. Gangguan (noise)

3. Proses komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiataan yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).

Inti Dari Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran membahas beberapa masalah yang memiliki kaitan erat dengan komunikasi dalam pemasaran, pokok kajian pembahasan komunikasi pemasaran antara lain
  • Strategi Komunikasi
  • Segmentasi Potensial
  • Perencanaan Media
  • Kreatif pesan dan Visual
  • Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
  • Riset Komunikasi Pemasaran
  • Konsep Bisnis Masa Depan

Proses Perencanaan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai hal berikut:
  1. Mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsuman atau persepsi konsumen.
  2. menggambarkan dan mengoperasionalkan gambar atau persepsi tujuan target group.
  3. Mengvaluasikan sejumlah perilaku yamh tergambar diyakini dapat mencapai tujuan.
Strategi mempromosikan sebuah produk atau perusahan merupakan strategi pembangunan atribut yang akan dan terus dikenal oleh konsumen.

Analis Situasi ,Taktik,dan Strategi

Perusahaan yang memikili dia atau lebih konsep strategi ,memungkinkan perusaahn tersebut bertahan dalam persaingan yang semakin keras.Perusahan yang tidak memiliki kerangak dan strategi cadangan dalam menghadapi para pesaing naru justeru akan mengacam posisi produk mereka yang telah ada.

Tujuan lain dari analis situasi,teknik dan strategi dalam komunikasi pemasaran adalah untuk memperoleh dari konsumen (sebagai sumber utama).dimana pespon tersebut merupakan langkah awal yang perusahan untuk bersikap positif.

Perencanaan Komunikasi Penasaran

Perencanaan komunikasi dalam komunikasi pemasran merupakan panduan mendasr yang penting untuk membentuk kita dalam menyusun sebuah perencanaan strategi berdasarkan pandangan komunikasi pemasaran. Perencanaan mungkin lebih penting dari sebuah dokumen yang kita miliki. Setiap perencanaan dan eksekusi periklanan memilikinilai yang kecil jika kita tidak menjaga di hadapan konsumen .

Pemasaran dan Promosi

Pemasaran Pada Era Informasi.

Kondisi saat ini menempatkan kita ke dalam sebuah persaingan diantara dua paradikma yang saling tarik menarik,yaitu era industeri disnis dan era informasi bisnis.

Terdapat tujuh Aspek Dasar yang harus dicapai oleh organisai bisnis agar dapat bartahan dalam kompetisi yang ketat saat ini:
  1. Konsumen tepat sasaran
  2. Kualitas penciptaan produk yang terbaik melalui perusahan teknologi terbaru
  3. Adanya diferentasi produk yang ditawarkan dengan pesaing .
  4. Positioning produk dan perusahaan sebagai penggerak pasar .
  5. Kacapatan dalam penetrasi pasr (local maupun interlokal)
  6. Sumbrt daya manusia dengan kualitas tertinggi dan mampu bekerja secara tim
  7. Kepentingan yang mamapu beradap tasi dalam kondisi yang selalu berubah-ubah

Promosi

Promosi adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan atau tindakan menginformasikan atau mengingatkan pelanggan mengenai suatu merk atau produk tertentu.
 
Promosi merupakan salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran, untuk tujuan meningkatkan hasil produk.Promosi juga digunakan untuk mendukung berbagai strategi pemasaran lainnya (strategi produk, strategi penentuan harga, dan strategi distribusi)

Manfaat Promosi
  • mempercepat penyampaian strategi pemasaran kepada konsumen. Tanpa promosi maka strategi ini akan sulit untuk sampai kepada konsumen.
  • Strategi discount tidak akan diketahui oleh konsumen tanpa promosi.
  • Produk berkualitas diberi harga wajar akan sulit laku apabila tidak dipromosikan sehingga konsumen tahu keberadaannya.
  • Diferensiasi produk tidak akan dikenal baik oleh konsumen jika tidak dipromosikan. 

Promosi, menurut Tjiptono, pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Sementara Sistaningrum, mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. 

Metode Promosi
  • Iklan 
  • Penjualan perorangan 
  • Promosi penjualan  
  • Hubungan Masyarakat
Keempat metode di atas dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau secara bersama.

Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Sedangkan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, dimasa yang akan datang.

Tujuan promosi sangat beraneka ragam yakni 
  • merangsang permintaan, 
  • meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk, 
  • membentuk goodwill, 
  • meningkatkan pembelian konsumen,
  • mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak
  • meminimkan perilaku berganti-ganti merek
  • mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. 

Tujuan lainnya juga bisa berupa untuk mendorong pembelian ulang produk,  menarik pelanggan baru, dan menyerang aktifitas promosi pesaing.

Sedangkan menurut Tjiptono, tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.  

Sistaningrum, menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru, maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk, sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.

Manfaat Promosi

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagikeberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan, terutama pada saat iniketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagiperusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.

Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahuikegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran, perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk :
  • Memperkenalkan produk atau jasa serta mutu dan keunggulannya kepada masyarakat.
  • Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaannya.
  • Memperkenalkan barang atau jasa baru, beserta harga dan dimana produk tersebut dapat diperolehnya.

Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan, dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dan besarnya manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. 

Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain :
  1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
  4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan diantaranya adalah komunikasi, insentif dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualanSifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga. mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk.

Promosi penjualan (Sales promotion), yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
  2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
  3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
  4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Namun yang jelas, apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan, bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB. Susanto :
  1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment ”, yaitu perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang menguntungkan.
  2. Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai panduan.
  3. Strategi. Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing), sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.
Di samping tiga gagasan utama di atas, perlu pula dilakukan analisa atau pendekatan-pendekatan untuk menanggapi adanya perubahan-perubahan pada kondisi pasar yang bisa berdampak pada faktor biaya, sehingga dengan melakukan analisa dapat dilakukan antisipasi agar tidak keluar biaya yang tidak terkontrol, yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.