Showing posts with label Geologi. Show all posts
Showing posts with label Geologi. Show all posts

Friday, 22 November 2024

Euramerica

Euramerica akronim dari Eropa dan Amerika Utara, yaitu superbenua purbakala yang terbentuk pada masa Siluan (Silur) akhir dan Devonian, sekitar 330–300 juta tahun yang lalu. Euramerica terbentuk akibat tumbukan antara lempeng tektonik Laurentia, Baltica, dan Avalonia, (yang pada masa sekarang di sebut Eropa Barat Laut dan Amerika Utara) selama orogeni Kaledonia. Daerah kraton ini kemudian menyatu dengan Angara dan Gondwana selama peristiwa orogeni Variscan untuk membentuk Pangaea.

Euramerica juga dikenal dengan nama Laurasia, Benua Merah Tua, atau Benua Batu Pasir Merah Tua. Benua ini mencakup wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara, Greenland, dan Eropa. Benua ini juga dikenal sebagai "Benua Merah Tua" karena endapan oksidasi yang tertinggal di Laurussia. Benua super besar ini memiliki fauna uniknya sendiri, termasuk banyak spesies ikan berlapis baja yang tidak ditemukan di tempat lain.

Pada masa Permian, Euramerica menjadi bagian dari superbenua Pangaea. Kemudian, pada awal periode atau masa Jurassic, Pangea terbelah menjadi dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana dan Euramerica sendiri menjadi bagian dari Laurasia. Pada masa Cretaceous, Laurasia terpecah menjadi benua-benua yang kita kenal sekarang, yaitu Eurasia (Eropa Asia) dan Amerika Utara. Selanjutnya Laurentia dan Baltica menjadi bagian dari Amerika Utara dan Avalonia sendiri terpecah menjadi bagian Amerika Utara dan Eurasia.

Tuesday, 14 June 2016

Geologi


Secara Etimologis kata Geologi berasal dari kata Yunani, geos  yang berarti planet bumi dan logos yang berarti ilmu. Secara singkat Geologi adalah ilmu yang mempelajari Bumi. Geologi mempelajari material bumi secara menyeluruh, termasuk asal mula, struktur, penyusun kerak bumi, beserta sejarahnya, yaitu proses - proses yang berlangsung selama dan atau setelah pembentukannya, dan yang sedang berlangsung, hingga menjadikan keadaan bumi seperti saat ini.

Karena Bumi tersusun oleh bebatuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain bebatuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.

Kata 'geologi' pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Ricardh de Bury untuk hukum atau ilmu kebumian.
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air di permukaan Bumi
3. Biosfer, yaitu lapisan tempat makhluk hidup
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi

Meskipun secara keseluruhan, bumi terdiri dari beberapa lapisan seperti yang disebutkan di atas, tetapi ruang lingkup pembelajaran geologi lebih terfokus pada lithosfer, yang merupakan lapisan batuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa, dan bukan tak mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan.

Meski demikian, kajian geologi memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya terdapat kajian-kajian yang kemudian berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri, walaupun sebenarnya ilmu-ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain. ilmu-ilmu tersebut yaitu :

1.    Mineralogi,
Studi yang mempelajari mineral secara megaskopis, menentukan nama mineral berdasarkan pendeskripsian mineral yang meliputi sifat fisik, warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya.


2.    Petrologi
Studi tentang batuan, di dalamnya termasuk deskripsinya, asal mula pembentukannya, klasifikasinya, tempat pembentukan dan pengendapannya, serta penyebarannya baik di dalam maupun di luar perut bumi.

3.    Geologi Struktur (King of Geology)
Studi mengenai arsitektur atau perubahan bentuk-bentuk kerak bumi yang diakibatkan oleh gaya sehingga menghasilkan struktur geologi berupa lipatan, patahan, kekar, dan lain-lain.

4.    Sedimentologi,
Studi yang mempelajari batuan sediment, meliputi deskripsi, klasifikasi dan proses pembentukan batuan sediment.

5.    Geomorfologi
Studi tentang bentang alam dan proses2 yang mempengaruhinya.

6.    Stratigrafi (Queen of Geology)
Studi tentang perlapisan batuan, penyebaran, proses pembentukannya, komposisi, ketebalan, umur dan korelasi lapisan batuan.


7.    Geokimia
Studi mengenai komposisi kimia bumi. mempelajari keberadaan unsur-unsur isotop di bumi, dan lain-lain.

8.    Paleontologi
Studi tentang segala aspek kehidupan masa lampau berupa fosil baik makro ataupun mikro yang di temukan dalam batuan. Paleontologi berguna untuk penentuan umur dan geologi sejarah.


9.    Geomorfologi,
Studi yang mempelajari bentuk bentang alam dan proses-proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna dalam menentukan struktur geologi dan batuan penyusun suatu daerah.

10. Geologi Terapan
Penerapan Geologi untuk kepentingan manusia pada bidang tertentu. misal: Geologi Pertambangan, Geologi batubara, Geologi Minyak dan Gas bumi, Hidrogeologi,Geofisika, Geothermal, Geologi Tehnik dsb.

Masih banyak cabang ilmu geologi yg belum disebutkan, karena sesuai dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun, ilmu geologi pun mengikuti perkembangan dunia science dan technology.

Thursday, 5 September 2013

Tenaga Geologi


Update : 14 Juni 2016

Tenaga Geologi adalah tenaga yang dapat mengubah bentuk permukaan bumi atau membentuk relief muka bumi. Tenaga geologi dibagi menjadi dua, yaitu, Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen. Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, yang dapat mengubah bentuk muka (kulit) bumi , sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar, yang sifatnya menghancurkan dan merusak kulit bumi.


Kedua tenaga inilah yang memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk beragamnya lapisan kulit bumi kita, baik di darat maupun di laut, atau yang sering disebut dengan relief (relief bumi). Dari kedua tenaga tersebut, terbentuklah relief daratan dan relief lautan.  

Relief adalah perbedaan tinggi rendah suatu tempat, sedangkan yang disebut relief daratan adalah tinggi rendahnya permukaan bumi yang berada di daratan, dan relief dasar laut adalah tinggi rendahnya permukaan bumi yang berada di dasar laut.


Terbentuknya Tenaga Endogen

Tenaga endogen terbentuk karena adanya atau pengaruh arus konveksi. Arus konveksi ini menyebabkan lempeng benua dan lempeng samudera terus menerus bergeser. Jika kedua lempeng tersebut bertumbukan, maka pada umumnya lempeng samudera akan menunjam ke bawah. Semakin ke bawah, semakin tinggi temperaturnya, akibatnya lempeng samudera yang menunjam tadi menjadi meleleh atau mencair dan berubah menjadi magma dan mengeluarkan energi. 

Proses pelelehan lempeng samudera terjadi terus menerus, sehingga di zona penunjaman akan terkumpul tumpukan magma serta tumpukkan energi, yang mengakibatkan timbulnya tenaga yang disebut dengan tenaga endogen.


Tenaga Endogen dibedakan menjadi 3, yaitu Seisme (gempa bumi), Tektonisme, dan Vulkanisme.


1. Seisme (Gempa)


Seisme adalah getaran pada kulit bumi (yang biasa disebut gempa) yang terjadi karena tumpukan energi di daerah penunjaman begitu besar, sehingga dapat menggoyangkan / menggetarkan kulit bumi. Pusat gempa yang berada di dasar bumi disebut episentrum, dan pusat gempa yang berada di atas episentrum (di permukaan bumi) disebut hiposentrum.


2. Tektonisme

Tektonisme (diastropisme) adalah suatu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit (lempeng-lempeng) bumi serta pada batuan dari kedudukannya semula, baik secara vertikal ataupun horizontal. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak Epirogenetik dan Oroogenetik

Berdasarkan pergerakannya dibagi atas :

a. Gerak Epirogenetik, yaitu gerak perubahan lapisan bumi yang terjadi secara lambat, dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas, sehingga disebut juga sebagai gerak pembentuk benua. Gerakan ini juga mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi. Berdasarkan arah gerakannya, gerak Epirogenetik ini dibedakan menjadi gerak epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

Epirogenesa positif adalah apabila permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan laut tampak seolah-olah naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku) terjadi di Pantai Skandinavia dan Pantai Timor. 

Epirogenesa negatif adalah apabila permukaan bumi naik, sehingga tampak seolah-olah permukaan air laut turun. Contohnya terjadi di Teluk Hudson.


b. Gerak Orogenetik, yaitu gerak perubahan lapisan kulit bumi yang terjadi secara cepat, singkat, pada wilayah yang sempit, sering disebut juga sebagai gerak pembentuk pegunungan. Gerak orogenetik menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi, sehingga terjadilah peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan (fold) maupun patahan (fault). Contohnya adalah terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik.

3. Vulkanisme


Vulakanisme, adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas atau gerakan magma di dalam perut bumi, yang dikaitkan dengan kegiatan atau aktifitas gunung berapi. Vulkanisme terjadi karena adanya kegiatan tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagian dalam litosfer ke lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatan magma itulah yang dinamakan vulkanisme. Hasilnya dapat dilihat pada gunung berapi.
 
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Aktivitas magma menyusup dari lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.  

Jadi berdasarkan gerakan magmanya, vulkanisme terbagi atas :

- Intrusi Magma, yaitu pergerakan magma yang tidak sampai ke permukaan bumi
a. Batholit
b. Lakolit
c. Sills
d. Apofisa
e. Diatrema

- Ekstrusi Magma, yaitu pergerakan magma yang sampai ke permukaan bumi biasanya disertai dengan adanya erupsi (letusan)
.
Berdasarkan erupsinya gunung api dibagi atas :

1. Erupsi Efusif

Erupsi Efusif (Lelehan) adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi tanpa disertai terjadinya ledakan, karena tekanan gas yang keluar, kurang kuat. Material yang dikeluarkan oleh erupsi efusif berbentuk material cair (lava) dengan sedikit material padat berukuran kecil, yang meleleh ke lereng gunung. Jadi, gunung api yang mengalami erupsi efusif, akan mengeluarkan material vulkaniknya secara perlahan. Jenis gunug api yang terbentuk akibat erupsi effusif adalah gunung api tameng. 


2. Erupsi Eksplosif

Erupsi Eksplosif adalah erupsi atau letusan gunung berapi yang menyebabkan ledakan besar disertai semburan material vulkanik ke udara, yang bersifat cair atau padat, seperti lava pijar, batu kerikil, sampai pasir dan debu vulkanik. Hal ini terjadi akibat tekanan gas magmatis yang sangat kuat. Sebagai akibat erupsi eksplosif ini terbentuk bentukan permukaan Bumi berupa danau kawah besar (eksplosif).
Contoh Danau Batur di Bali.

3. Erupsi Campuran.

Terbentuknya Tenaga Eksogen

Tenaga Eksogen terbentuk karena adanya radiasi sinar matahari, air, angin, organisme (mahluk hidup) dan gletser (longsoran es di pegunungan). Tenaga eksogen ini akan menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi dan sedimentasi. Proses pelapukan, erosi dan sedimentasi merupakan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan dan berurutan. 

Bisa digambarkan seperti berikut: pertama batuan bumi melapuk atau hancur menjadi batuan-batuan kecil atau serpihan akibat perbedaan suhu bumi yang ekstrem di malam hari dan siang hari; lalu yang kedua, serpihan atau batuan-batuan kecil tadi larut di bawa air atau terbang tertiup angin; dan selanjutnya yang ketiga, serpihan atau batuan-batuan kecil tadi yang larut atau tertiup angin mengendap pada suatu tempat tatkala tenaga yang membawanya berkurang atau hilang. Pengendapan ini akan menumpuk membentuk lapisan batuan yang disebut dengan batuan sedimen.

Peristiwa terbentuknya lapisan sedimen ini memakan waktu yang sangat lama, bisa ratusan bahkan ribuan tahun.

Sunday, 5 May 2013

Nuna

Nuna adalah benua super yang terbentuk sekitar 18 juta tahun lalu, pada masa Palaeoproterozoic. Superbenua Nuna ini lebih dikenal sebagai superbenua Columbia. Ketika Nuna terbentuk, form besar magma masuk ke dalam kerak benua, di mana mereka kemudian mendingin membentuk granit yang kaya akan seng, molibdenum dan tembaga. 

Pada 2900 - 2300 juta tahun lalu, superbenua Neoarchean yang terdiri dari Superia dan Sclavia terputus bagian-bagian dari mereka kemudian bertabrakan membentuk Nuna (Eropa Utara Amerika Utara), sekitar 1800 juta tahun lalu. Nuna terus berkembang selama Mesoproterozoic , terutama adanya pertambahan pada bagian lateral busur remaja (juvenile arcs), dan ~ 1000 Ma Nuna bertabrakan dengan daratan lain, membentuk Rodinia .

Tuesday, 23 April 2013

Vaalbara

Vaalbara adalah super benua pertama di bumi, yang terbentuk sekitar3600 juta tahun yang lalu dan pembentukannya mencapai lengkap sekitar 3100 juta tahun yamg lalu dan selanjutnya mengalami perpecahan pada 2800 juta tahun yang lalu. Kapan tepatnya Vaalbara mengalami perpecahan, belum dapat dipastikan. Tetapi bukti-bukti geochronological dan palaeomagnetic, menunjukkan bahwa dua craton telah mengalami separasi dan berputar (rotasi) 30° latitudinal dalam periode 2.780 to 2.770 juta tahun yang lalu, yang mengindikasikan bahwa keduanya tidak lagi berada dalam satu kesatuan setelah 2.800 tahun yang lalu.

Superbenua pertama Vaalbara muncul pada periode Eoarkean, yaitu suatu era pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 3800 hingga 3600 juta tahun yang lalu. Era ini merupakan bagian pertama dari eon Arkean, didahului oleh eon Hadean, dan dilanjutkan oleh era Paleoarkean. International Commission on Stratigraphy tidak merekomendasikan batas bawah era ini.

Nama Vaalbara diambil dari empat huruf terakhir kedua craton, yaitu Kaapvaal craton di Afrika Selatan dan Pilbara craton dari Australia Barat. Kedua craton ini memiliki jenis batuan dari awal prakambrium yang sangat mirip. Bukti-bukti Paleomagnetik dari batuan di kedua craton menunjukkan bahwa pada 3.870 juta tahun yang lalu kedua craton tersebut bisa jadi merupakan bagian dari superbenua yang sama.

Periode Neogen

Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu geologi, yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, dan merupakan kelanjutan periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (nonformal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.

Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Pada periode ini terjadi beberapa gerakan benua, dan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-era Kuarter (atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala waktu).

Periode Neogen didominasi oleh hewan-hewan besar, dan banyak spesies yang kita kenal sekarang, berasal dari periode ini. Evolusi manusia dapat dilacak sampai ke periode ini.

Monday, 22 April 2013

Formasi Komatii (Komatii Formation)

Formasi Komatii adalah formasi batuan karang yang telah berusia 3.475 juta tahun. Diberi nama ini karena letaknya berdekatan dengan Sungai Komati di Afrika Selatan . Daerah ini termasuk jenis lokalitas komatiite, bersuhu tinggi, dan merupakan batuan vulkanik yang kaya akan magnesium.

Yilgarn Craton



Yilgarn Craton adalah geological entity terluas di Australia Barat dan salah  satu craton berumur Archaean terbesar di dunia. Untuk memahami struktur craton ini para peneliti pernah melakukan berbagai penelitian geologi, seismik refraksi dan refleksi di daerah ini, sehingga bisa disusun crustal velocity  structure di craton ini. Berdasarkan sejumlah penelitian diketahui bahwa  Yilgarn craton merupakan two layered crust dengan ketebalan rata2 35 km (Dentith et al., 2000). 


Namun secara lateral, banyak dijumpai variasi dalam velocity structure yang ternyata setelah disintesis gejala ini berhubungan dengan terrane boundary. Beberapa zona high-velocity ditemukan, yang mungin kejadiannya bisa berhubungan dengan : (1) kehadiran mafic to ultramafic intrusions, (2) high-velocity zone tersebut merupakan fault-bounded mega-sliver, semacam suspect terrane dengan oceanic affinities -sliver adalah suatu exotic bodies yang terselip di area yang secara umum berbeda sifatnya dengan sliver tersebut.


Struktur bagian dalam dan upper mantle Yilgarn Craton pun pernah diteliti menggunakan lintasan teleseismic dari Perth-Kalgoorlie dan sebuah lintasan 200 km di sebelah utara Kalgoorlie (Reading et al., 2003). Sifat kerak dan upper mantle ditentukan berdasarkan model seismic-velocity. Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan tentang pola akresi Yilgarn Craton, di area mana yang banyak akresi, di area mana yang sepi dari akresi. Penelitian pun menemukan bahwa Mohorovicic discontinuity jelas di area bagian tengah terrane, tetapi kabur dan bergradasi di area terrane boundary. Variasi lateral craton dan pola akresinya menunjukkan bagaimana evolusi Yilgarn Craton terjadi.