Showing posts with label Sungai. Show all posts
Showing posts with label Sungai. Show all posts

Thursday, 18 August 2011

Sungai

Up date, 24/01/12

Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir di permukaan bumi dan kemudian masuk ke dalam alur sungai dan mengalir sebagai aliran sungai. Kawasan di permukaan bumi yang bila turun hujan air itu masuk ke suatu aliran sungai tertentu disebut sebagai Daerah Aliran Sungai atau dikenal sebagai DAS. Jadi, besar atau kecilnya debit air sungai, selain ditentukan oleh tingginya curah hujan juga ditentukan oleh luas DAS.

Struktur Aliran Sungai

Aliran sungai di suatu kawasan atau di dalam DAS dapat kita umpamakan seperti sebatang pohon. Sungai utama sebanding dengan batang pohon, dan anak-anak sungai sebanding dengan cabang-cabang pohon dan rantingnya. Ibarat sebatang pohon, makin besar sungai itu, maka makin banyak pula anak-anak sungai yang mengalirkan aliran airnya ke dalam sungai utama. Pada sistem aliran sungai, cabang sungai yang paling luar atau yang terjauh dari sungai induk disebut sengan sungai orde satu. Pertemuan antara dua sungai orde satu menghasilkan sungai orde dua dan seterusnya sampai ke sungai induk.

Jadi, makin besar sebuah sungai berarti makin banyak cabang dan anak-anak sungainya. Dengan demikian pula dengan debit sungai, makin banyak cabang atau anak sungai, maka makin besar pula debit sungai induknya.

Sungai dan Banjir

Aliran sungai sangat erat hubungannya dengan banjir. Banjir di sekitar aliran sungai, seperti yang terjadi di Australia dalam bulan Januari ini, terjadi karena volume air termukaan yang masuk ke dalam aliran sungai melebihi kapasitas alur sungai untuk menampungnya.

Aliran sungai dimulai dari daerah yang lebih tinggi di kawasan pegunungan atau perbukitan dan berakhir di kawasan pesisir atau tepi pantai. Daerah tempat aliran sungai berawal disebut sebagai bagian hulu sungai, dan daerah tempat aliran sungai berakhir disebut sebagai bagian hilir. Di antara kedua daerah tersebut terdapat daerah pertengahan yang merupakan daerah transisi. Jadi, dalam kondisi ideal, daerah aliran sungai dapat dibedakan menjadi bagian hulu, bagian hilir dan bagian pertengahan.
Berdasarkan kondisi fisiknya, sungai terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Bagian hulu, pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun).

    Daerah hulu adalah daerah awal aliran sungai, dan berada di daerah pegunungan atau perbukitan. Sungai-sungai di daerah hulu memiliki ciri-ciri antara lain :
    • Memiliki lembah sungai berbentuk “V”.
    • Debit airnya relatif kecil dan sangat dipengaruhi oleh curah hujan.
    • Kondisi dasar sungai berbatu-batu.
    • Erosi oleh aliran air sungai terutama terjadi ke arah vertikal (aliran air sungai mengerosi dasar sungai).
    • Aliran sungai mengalir di atas batuan induk (country rocks).
    • Aliran sungai mengerosi batuan induk.
    • Aliran sungai cenderung relatif lurus.
    • Tidak pernah terjadi banjir (air sungai yang meluap) karena air segera mengalir ke hilir.

  2. Bagian tengah, pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/horizontal.

  3. Pada bagian hilir, pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi.

    Daerah hilir adalah daerah akhir aliran sungai, dan di dataran rendah tepi pantai. Sungai-sungai di daerah hilir dapat memiliki ciri-ciri antara lain :
    • Memiliki lembah sungai berbentuk “U”.
    • Aliran air permanen meskipun debit aliran sungai dapat dipengaruhi oleh curah hujan (musim).
    • Di dalam alur sungai cenderung terjadi pengendapan, dan aliran air sungai mengalir di atas endapannya sendiri.
    • Mendapat air dari alur yang berasal dari daerah hulu, dan kondisi debit dipengaruhi oleh kondisi daerah hulu.
    • Dapat terjadi banjir bila debit air yang datang dari daerah hulu melebihi daya tampung saluran sungai yang ada di daerah hilir.
    • Daerah genangan air sungai ketika banjir dikenal sebagai daerah dataran banjir, dan di dataran ini muatan yang dibawa oleh air sungai ketika banjir sebagian diendapkan.
    • Aliran sungai cenderung berkelok-kelok membentuk pola aliran sungai yang dikenal sebagai meander.
    • Sungai cenderung mengerosi ke arah lateral (mengerosi tebing sungai).

Sumber Air

Air sungai bisa berasal dari air hujan (terutama di daerah tropis) dan bisa pula berasal dari es yang mencair di gunung atau pegunungan (terutama di daerah empat musim). Oleh karena itu, debit air sungai bisa sangat dipengaruhi oleh musim.

Sungai berdasarkan sumber airnya , dibedakan menjadi :
  1. Sungai Hujan : Sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh : Sungai Cisadane, Sungai Mahakam.
  2. Sungai Gletser : Sungai yang terbentuk dari es yang mencair.
  3. Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campuran gletser dan air hujan. Contoh Sungai Digul (Papua) dan Sungai Memberano (Papua)

Pengaruh Musim

Di Indonesia yang berada di daerah tropis, debit air sungai akan tinggi bila musim hujan dan rendah di musim kemarau. Sementara itu, di daerah empat musim, debit aliran sungai meningkat ketika musim dingin berakhir karena salju mencair.Sungai berdasarkan debit aliran airnya :
  1. Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas.
  2. Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.
  3. Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan, contoh Sungai Kasada di Sumba.
Sungai, berdasarkan stadia erosinya dapat dibedakan menjadi:
  1. Sungai Muda, dengan ciri-ciri
    • penampang melintang sungai berbentuk V
    • banyak dijumpai air terjun
    • tidak terjadi pengendapan
    • erosi vertikal efektif
    • relatif lurus dan mengalir di atas batuan induk
  2. Sungai Dewasa, dengan ciri-ciri
    • penampang melintang sungai berbentuk U
    • erosi relatif kecil
    • banyak bermunculan cabang-cabang sungai
    • erosi lateral efektif
  3. Sungai Tua dengan ciri-ciri
    • penampang melintang sungai berbentuk cawan
    • erosi lateral sangat efektif
    • anak sungai lebih banyak
    • bermeander
    • kemiringan datar

Sunday, 7 August 2011

Sungai Ciliwung


Sungai Ciliwung atau Kali Ciliwung adalah sebuah sungai di Pulau Jawa. Sungai ini relatif lebar dan di bagian hilirnya dulu dapat dilayari oleh perahu kecil pengangkut barang dagangan. Panjang aliran utama sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah pengaruhnya (daerah aliran sungai) seluas 387 km persegi.

Wilayah yang dilintasi Ci Liwung adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Jakarta.
Hulu sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak. 

Setelah melewati bagian timur Kota Bogor, sungai ini mengalir ke utara, di sisi barat Jalan Raya Jakarta-Bogor, sisi timur Depok, dan memasuki wilayah Jakarta sebagai batas alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. 

Di daerah Manggarai aliran Ci Liwung banyak dimanipulasi untuk mengendalikan banjir. Jalur aslinya mengalir melalui daerah Cikini, Gondangdia, hingga Gambir, namun setelah Pintu Air Istiqlal jalur lama tidak ditemukan lagi karena dibuat kanal-kanal, seperti di sisi barat Jalan Gunung Sahari dan Kanal Molenvliet di antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran. Di Manggarai, dibuat Banjir Kanal Barat yang mengarah ke barat, lalu membelok ke utara melewati Tanah Abang, Tomang, Jembatan Lima, hingga ke Pluit.

Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, Ci Liwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim hujan karena ia mengalir melalui tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman-pemukiman kumuh. Sungai ini juga dianggap sungai yang paling parah mengalami perusakan dibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta. Selain karena daerah aliran sungai (DAS) di bagian hulu di Puncak dan Bogor yang rusak, DAS di Jakarta juga banyak mengalami penyempitan dan pendangkalan yang mengakibatkan potensi penyebab banjir di Jakarta menjadi besar.

Sistem pengendalian banjir sungai ini mencakup pembuatan sejumlah pintu air/pos pengamatan banjir, yaitu di Katulampa (Bogor), Depok, Manggarai, serta Pintu Air Istiqlal; serta dengan membagi aliran Ci Liwung melalui kanal-kanal banjir seperti yang diuraikan di atas. Pemerintah pernah merencanakan untuk membangun Waduk Ciawi di Gadog, Megamendung, Bogor sebagai cara untuk mengendalikan aliran sejak dari bagian hulu.


Bengawan Solo

Bengawan Solo adalah sungai terpanjang yang mengalir di Pulau jawa. Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai terpanjang di Pulai Jawa ini memiliki dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Gunung Kidul, Wonogiri dan Ponogo. Sungai yang memiliki banyak history ini bermuara di daerah Gresik. Arti nama "Bengawan" dalam bahasa Jawa berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu, Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17).

Kabupaten yang dilalui meliputi tiga bagian yaitu:

Wilayah Administratif Hulu
  1. Wonogiri, Hulu utama pertama (Daerah Tangkapan Air Gajah Mungkur)
  2. Karanganyar
  3. Ponorogo, Hulu utama kedua (Daerah Tangkapan Air Kali Madiun)
  4. Boyolali,
  5. Sragen,
  6. Klaten

Wilayah Administratif Tengah

  1. Sukoharjo,
  2. Solo,
  3. Ngawi,
  4. Magetan,
  5. Blora,
  6. Cepu

Wilayah Administratif Hilir

  1. Bojonegoro,
  2. Tuban,
  3. Lamongan, dan
  4. Gresik
Bengawan Solo Purba

Aliran Bengawan Solo masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran sungai itu beralih ke utara. Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba. 

Bukti bekas aliran Sungai masih dapat kita jumpai sampai sekarang. Kondisi bekas sungai yang ketika dulu mengalir ke arah pantai selatan sekarang kondisinya mengering menjadi bebatuan kapur dan karang-karang kering.


Daerah Hulu


Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktivitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi.


Daerah Tengah


Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hilir Waduk Gajah Mungkur, sebagian Kabupaten Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, sebagian Kabupaten Ngawi dan sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun. Selain itu daerah ini merupakan daerah yang padat penduduk. Pada umumnya kegiatan ekonomi di daerah bagian sungai ini lebih tinggi daripada bagian huluhilir, dan didominasi oleh kegiatan industri. Akibatnya, banyak limbah yang masuk ke sungai dan mencemari vegetasi di daerah ini. Aktivitas masyarakat yang paling menonjol di daerah ini adalah pertanian, pemanfaatan air sebagai kebutuhan sehari-hari, peternakan dan industri.
dan


Daerah Hilir


Daerah ini mayoritas meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Desa Ujungpangkah, Gresik

Daerah Domisili Manusia Purba

Pada zaman dahulu, di sekitar sungai bengawan solo adalah tempat berdomisili para manusia purba. Bukti sejarah yang dapat membuktikan hal demikian adalah banyak ditemukannya fosil-fosil manusia purba di Desa Trinil sekitar 11 km dari Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Fosil yang ditemukan ditempat tersebut kemudian diberi nama Phitecantropus erectus, yang ditemukan olh seorang peneliti asal Belanda tahun 1891. 

Bukti lain dengan adanya manusia Purba di sekitar sungai dikuatkan dengan ditemukannya fosil-fosil lain seperti Megantropus Paleojavanicus dan Homo Solonsis. Dengan ditmukan fosil-fosil tersebut membuktikan bahwasannya Sumgai bengawan tempo dulu adalah salah satu sumber kehidupan bagi mahluk hidup yang berada disekitar sungai dari ribuan tahun lalu sampai sekarang.

Sejarah Sungai Bengawan dan Joko Tingkir

Dalam buku sejarah, tertulis cerita masalalu dengan kisah Joko Tingkir, pendiri dan raha pertama Kesultanan Pajang tahun 1549-1582 dengan gelar Sultan Hadiwijaya, saat brtarung dengan buaya. Mnurut cerita yang berkembang, jaman dulu Joko Tingkir pernah menyusuri sungai Sungai Bengawan Solo ketika melakukan perjalanan dari majasta (Kabupaten Sukoharjo) menuju desa gerompol di leng bukit prawata, tempat ini berada disebelah timur Kerajaan Demak. 

Dalam perjalanan ke sana Joko tinggir menyusuri sungai dengai menggunakan perahu bambu. Diatas perrahu itu, Joko Tingkir diserang puluhan buaya besa yang hendak memakannya. Joko tingkir melawan hingga akhirnya mengalahkan buaya-buaya itu. Setelah kalah, anehnya buaya-buaya itu justru membantu Joko Tingkir dalam pejalannya dengan cara mendorong perahu bambu yang ditungganginya.

Selain sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, Sungai Bengawan juga dimanfaatkan sebagai Tempat tujuan Wisata. Keindahan Pemandangan alam menjadi daya tarik bagi paa pelancong untuk menyelusurinya. Pohon besar yang hidup di tepi, tebing yang menjorok ketengah sungai dan hamparan kebun dan sawah yang hijau dipinggi sungai, menjadi ciri khas di Sungai Bengawan Solo. 

Selain pemandangan yang indah, di kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegaro pelancong juga dapat menjumpai sebuah bangkai kapal kuno yang tenggelam di sungai ini, kapal ini tenggelam diperkirakan 300 tahun yang lalu. Kapal dengan panjang 40 meter dan lebar 8 meter ini konon adalah milik seorang sodagar Cina yang tengggelam ketika berlayar menuju Ngawi.

Tradisi di Sungai Bengawan Solo

Tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Solo sampai sekarang adalah tradisi Larung Getek Joko Tingkir. Tradisi ini digunakan untuk mengenang Joko Tingkir jaman dahulu yang dengan keperkasaannya mengarungi Sungai Bengawan. Selain itu, tradisi itu juga dilaksanakan dengan tujuan mempromosikan Sungai Bengawan sebagai tempat tujuan wisata. Tradisi tahunan ini biasanya dilakukan di bulan Januari, bersamaan dengan perayaan tahun baru. 

Sungai Bengawan dan Perahu Bambu

Fasilitas dan Akomodasi

Di Sungai Bengawan Solo Kita dapat menyewa perahu, biaya perswaan relatif tergantung jauh dekat perjalanan perahu. Di area wisata ini terdapat juga bermacam fasilitas yang cukup memadai seperti mushola, tempat bersantai, persewaan pemancingan, persewaan tikar , tempat bermain, dan sarana hiburan lainnya.




Friday, 10 December 2010

Sungai Nil



Sungai Nil (bahasa Arab: النيل an-nīl atau bahasa Mesir/Koptik iteru Iteru.png), di Afrika, adalah sungai terpanjang di dunia. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu : Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan dan Mesir. Nama sungai Nil berasal dari bahasa Yunani Νείλος Neilos yang artinya secara harafiah adalah "lembah sungai".

Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah (Laut Mediteran).

Karena sungai Nil memiliki nilai sejarah bagi bangsa Mesir (terutama Mesir kuno), maka bila menyebut sungai Nil selalu diidentikkan dengan Mesir. Sungai Nil mempunyai perangan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa Mesir, sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya. Dengan adanya tanah subur ini menjadikan penduduk Mesir mengembangkan pertaniannya dan peradaban Mesir berkembang sejak ribuan tahun yang lalu.

Sungai nil menjadi satu-satunya sungai yang menghidupi semua rakyat Mesir. Mesir yang sebagian besar tanahnya berupa shohro atau padang pasir ini, hanya mengandalkan dari sungai ini dan hampir semua penduduknya juga bermukim di sekitarnya.

Peradaban lembah sungai Nil

Peradaban lembah sungai Nil di Mesir, lahir karena kesuburan tanah disekitar lembah sungai, yang disebabkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban ditempat tersebut. Peradaban di lembah sungai Nil dibangun oleh masyarakat Mesir kuno.

Kehidupan masyarakat Mesir kuno


Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling lembah sungai berupa gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libia. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.

Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran. Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah dari sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile)
 

Lembah sungai Nil yang subur, mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Sungai Nil berperan sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.


Sistem kekuasaan raja-raja Mesir kuno

Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.

Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang-undang dan karena itu menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun kanal-kanal dan jalan raya.

Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri, yang umumnya dijabat oleh putra mahkota.

Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah di Awaris dan Mesir Baru di Thebe.

Secara garis besar keadaan pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut.

Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)

Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar.

Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.

Kerajaan Mesir Tua runtuh karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)

Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa Hyksos.

Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM)


Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah / daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria. Pusat kerajaan fir’uan waktu itu terletak di wilayah Mesir bagian utara di Luxor, dimana di sana juga menjadi tempat mengalirnya sungai nil. Abu Simbel yang sekarang sangat terkenal sebagai tempat wisata favorit, dulunya adalah sebagai tempat peribadatan orang-orang Mesir kuno, dan  juga berada tepat di pinggir sungai nil.


Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:
1.     Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
2.     Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya, Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
3.     Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia mendapat sebutan “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
4.      Amen Hotep IV. Kaisar ini dikenal seorang raja, yang pertama kali memperkenalkan kepercayaan yang bersifat monotheis kepada rakyat Mesir kuno yaitu hanya menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
5.     Ramses II. Ramses II dikenal karena memerintahkan untuk membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil. Masa Ramses II diperkirakan sezaman dengan kehidupan nabi Musa.

Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah Romawi.

Ketika Amr bin Ash menaklukkan Mesir, mereka memindahkan pusat negara Mesir di Cairo yang sebelumnya terletak di Alexandria. Tempat yang mereka pilih sebagai ibukota, senantiasa berada di sekitar aliran sungai nil.Dari sinilah sungai nil menjadi ruh kehidupan rakyat Mesir.


Kanal Sungai Nil di Mesir

Selain merupakan sungai terpanjang di dunia, sungai Nil juga memiliki persediaan air yang berlimpah. Apalagi pada saat banjir, ini menggenangi lembah-lembah yang ada di sekitarnya. Sudah dari sejak lama, sungai Nil memberikan andil yang sangat besar terhadap kesuburan tanah di sekitarnya. Guna meningkatkan peran sugai Nil bagi kesejahteraan manusia, Mesir bersama-sama negara Uni Eropa telah berupaya untuk membangun kanal dan cabang sungai menuju pegunungan Sinai dan Sant Catherine.

Setelah berlangsung cukup lama dan menghabiskan dana yang sangat besar, Sungai Nil yang melegenda ini, akhirnya berhasil dialirkan ke wilayah pegunungan Sinai atau Sant Catherine, tempat Nabi Musa konon menerima wahyu dari Allah. Air sungai Nil berhasil mengalir ke wilayah pegunungan batu dan tandus itu, setelah proyek pembuatan cabang sungai dan kanal air Nil berhasil dirampungkan.

Duta Besar Uni Eropa untuk Mesir, Mark Franco, mengumumkan selesai dan suksesnya prosesi pembangunan proyek pengaliran air sungai Nil ke kota Sant Catherine yang terletak di kaki gunung Sinai (Jabal Thur atau Jabal Musa).

Dalam kunjungannya ke wilayah Sinai Selatan pada Rabu 10 Feb 2010, Franco mengatakan, proyek tersebut merupakan salah satu proyek besar dan penting Uni Eropa untuk mengembangkan wilayah Sinai Selatan.
Biaya proyek pembuatan kanal air Nil menuju wilayah tersebut menghabiskan total dana sebesar 150 Juta Pound Mesir (sekitar 3 Milyar Rupiah). Total biaya yang dianggarkan Uni Eropa untuk mengembangkan kawasan Sinai Selatan berkisar 64 Milyar Euro.

Terletak sekitar 600 KM dari Kairo (kota yang dilalui jalur Sungai Nil), kawasan Sinai Selatan terbilang sebagai kawasan penting. Di kawasan tersebut terdapat tempat suci dan bersejarah bagi tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Selain Gunung Thursina atau Jabal Musa, terdapat juga perkampungan Nabi Syuaib, Makam Nabi Harun, Situs Sapi Samiri, dan juga Biara Kristen Sant Catherine yang berdiri di awal-awal abad Masehi.

Selain meliputi situs-situs bersejarah dan suci, kawasan Sinai Selatan juga memiliki banyak kawasan wisata alam internasional lainnya, utamanya di sepanjang pesisir Laut Merah, semisal pantai Sharm Sheikh, Dahab, Taba, dan lain-lain.

Lima Negara Berselisih Hak atas Sungai Nil


Mengingat peran sungai Nil yang begitu penting bagi negara-negara yang dilewati, maka dibuatlah perjanjian antar negara tersebut dalam hal pengelolaan air sungai ini. Berkenaan dengan hal ini, empat negara Afrika berusaha mengajukan perjanjian baru soal pembagian air dari Sungai Nil. Perjanjian ini telah membuat marah Mesir dan memunculkan kemungkinan adanya pertikaian politik..

Para pejabat dari Rwanda, Ethiopia, Tanzania dan Uganda menandatangani perjanjian itu, hari Jumat (14 Mei 2010) di Entebbe setelah melakukan pembicaraan selama 13 tahun. Tiga anggota lain Inisiatif Lembah Sungai Nil – Kenya, Burundi dan Republik Demokratis Kongo – berjanji menandatanganinya dalam setahun kedepan.

Menteri Perairan Ethiopia Asfaw Dingamo memuji perjanjian itu, mengatakan sungai terpanjang di dunia itu sebagai sumberdaya untuk semua negara. Menteri perairan dan lingkungan Uganda mengatakan kepada VOA perjanjian itu diperlukan untuk memastikan pertumbuhan dan stabilitas kawasan.

Tetapi perjanjian itu memicu kecaman keras dari Mesir, yang bertekad mengambil langkah hukum untuk mempertahankan hak-hak airnya sekarang.

Dalam wawancara dengan VOA, jurubicara Departemen Luar Negeri Mesir Hossam Zaki menyebut penandatanganan itu sebuah “langkah yang disayangkan”.

Saturday, 4 December 2010

Sungai Amazon (Amazon River)



Sungai Amazon (bahasa Spanyol: Río Amazonas, bahasa Portugis: Rio Amazonas) adalah sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia, setelah Sungai Nil di Afrika

Sungai Amazon memiliki total aliran terbesar dari sungai manapun, bahkan total aliran ini, masih lebih besar dibanding total aliran Sungai Mississippi, Nil, dan Yangtze yang digabungkan jadi satu. Amazon juga memiliki sistem peraliran terbesar dari seluruh sistem sungai. Meskipun sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia, namun Amazon bisa dianggap sebagai sungai "terkuat", dilihat dari jumlah air yang mengalir per detik.

Sungai Amazon sekarang mengalirkan air mulai dari Pegunungan Andes di negara Peru, Equador, dan Kolombia ke arah timur ke negara Brasil sampai akhirnya menuju ke Samudera Atlantik.

Pada musim hujan, jumlah air tawar yang dilepas ke Samudra Atlantik sangat besar, mencapai 184.000 – 300.000 m³ per detik (6,5 – 11 juta kaki³). Aliran Amazon merupakan seperlima dari jumlah seluruh air tawar yang masuk ke laut, di seluruh dunia. Kadar garam di air di laut dekat sungai ini cukup rendah, bahkan sampai beberapa ratus mil dari muara sungai.

Sungai utamanya memiliki lebar satu sampai enam mil bahkan pada musim kemarau dapat mencapai 6,8 mil (11 km) sehingga dapat dilalui oleh kapal uap samudra besar seperti Manaus, masuk ke hulu sungai sampai hampir 800 mil dari mulutnya. Kapal laut yang lebih kecil dengan berat 3.000 ton dapat mencapai sejauh Iquitos, 3.700 km (2.300 mil) dari laut, sedangkan kapal sungai kecil dapat mencapai 780 km (486 mil) lebih jauh, dan dapat mencapai Achual Point. Selepas dari itu, hanya perahu kecil yang dapat naik sampai Pongo de Manseriche, di atas Achual Point.

Pada musim kemarau, luas daerah yang tergenang air sekitar 110.000 km persegi, sedangkan pada musim penghujan, wilayah yang tergenang air mencapai 350.000 km persegi. Bila selama musim hujan, daerah aliran sungai Amazon mengalami banjir, maka lebar sungai Amazon dapat mencapai 24,8 mil (40 km), sedangkan dimuaranya dapat mencapai 202 mil (325 km)

Sungai ini berada pada koordinat 5° LU sampai 20° LS. Sumber paling jauh ditemukan di dataran tinggi inter-Andes, jarak yang cukup dekat dengan Samudra Pasifik; dan setelah menempuh jarak 7.200 km (4.800 mil) melalui pedalaman Peru dan melewati Brasil, ia masuk Samudra Atlantik di katulistiwa.

Amazon – Rumah Ekstrem

Sungai Amazon tidak hanya sungai terbesar di dunia, tetapi juga merupakan rumah bagi banyak hal lain yang “ekstrem”. Lele yang kita kenal, biasanya paling besar mempunyai lebar delapan inci, panjang sekitar lima kaki, dengan berat sampai 60 kilogram. Tapi lele yang hidup di sungai terbesar di dunia ini bisa memiliki berat lebih dari 200 pound!

Salah satu ikan air tawar terbesar di dunia, Arapaima, juga ditemukan hidup di perairan Sungai Amazon. Oleh masyarakat lokal, Arapaima, juga dikenal sebagai Ikan Pirarucu. Arapaima gigas adalah jenis yang terbesar, dan merupakan ikan air tawar yang eksklusif di dunia. Ikan-ikan ini dapat ditemukan dengan panjang yang mencapai 15 kaki (4 meter) dengan berat lebih dari 200 kg.
 
Amazon juga rumah bagi beberapa makhluk ekstrem lain, seperti Anaconda (ular terbesar), dan Piranha (ikan paling ganas).

Fakta Sungai Amazon

Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana Amazon bisa menjadi begitu besar? Alasan pertama berkaitan dengan lokasinya yang tepat di khatulistiwa. Daerah di sekitar ”garis sabuk” bumi merupakan, zona tropis yang hangat, dimana curah hujan mencapai lebih dari 400 inch (1016cm) setiap tahun, atau rata-rata lebih dari satu inci (3 cm) setiap hari!

Daerah tangkapan air (drainage area) dari Sungai Amazon yang sering disebut Cekungan Amazon (Amazon Basin) luasnya hampir dua kali luas India atau sekitar 40 persen luas Amerika.

Wilayah belahan utara dari Amerika Selatan, dimana sungai Amazon berada, memiliki bentuk daratan yang menyerupai baskom (basin), dan daerah tangkapan air (drainage area) dari sungai Amazon ini sering disebut sebagai Cekungan Amazon (Amazon Basin). Cekungan ini luasnya hampir dua kali luas India atau sekitar 40 persen luas Amerika.  

Pada setiap kali hujan turun di mana saja, di daerah aliran sungai itu, maka semua air akan berlari ke tempat terendah di dalam Cekungan Amazon ini, yang kebetulan adalah Sungai Amazon. Jadi karena gabungan dari curah hujan yang tinggi dan kemiringan tanah di wilayah Amazon inilah yang menyebabkan sungai Amazon menjadi sedemikian besar.

Benarkah Sungai Amazon pernah Mengalir ke Samudera Pasifik?

Peneliti-peneliti terdahulu banyak yang menduga bahwa Sungai Amazon pernah mengalir ke arah barat dimana aliran ini berlawanan arah dengan alirang Sungai Amazon sekarang. Sebagian dari mereka ada yang menyangkut-pautkan Sungai Amazon adalah bagian sistem sungai proto-Kongo (Zaire) yang terbentuk pada saat Afrika dan Amerika Selatan bersatu dalam satu kontinen yang besar yang disebut Gondwana. Tetapi bagaimana peneliti-peneliti sekarang menerangkan bahwa aliran Sungai Amazon pernah mengalir ke arah barat.

Awal terlahirnya ide bagaimana dulunya Sungai Amazon mengalir ke arah barat adalah didasarkan atas penemuan beberapa peneliti dari UNC (University of North Carolina) yang awal mulanya meneliti bagian atas batuan sedimen yang ada di Cekungan Amazon. Tetapi secara tidak sengaja mereka menemukan butiran-butiran mineral purba yang ada di bagian tengah Amerika Selatan yang dipercaya mineral-mineral tersebut berasal dari timur. Butiran mineral tersebut adalah zircon.

Zircon tersebut mempunyai kandungan Uranium dan Thorium, sehingga kita mampu menentukan umur dari mineral tersebut berdasarkan waktu peluruhannya. Selain itu mineral tersebut juga mempunyai kemampuan untuk dapat bertahan melewati proses-proses geologi seperti erosi, transportasi, bahkan mampu juga bertahan terhadap proses metamorfosis

Hasil penentuan umur dari mineral zircon bisa diinterpretasikan menjadi umur kira-kira terbentuknya proses kristalisasi. Berdasarkan informasi tersebut, Russell Mapes bersama profesornya Dr. Drew Coleman dari Universitas North Carolina menelusuri 80% Cekungan Amazon dan mengumpulkan butiran zircon yang mereka temukan untuk kemudian diukur umurnya menggunakan radiometri teknik (U-Pb).

Dan hasil pengukuran ini memperkuat interpretasi mereka bahwa Sungai Amazon dulunya pernah mengalir dari timur ke barat. Mengapa mereka sangat yakin bahwa berdasarkan umur dari zircon tersebut maka aliran Sungai Amazon dulunya adalah dari timur ke barat?
Ditemukannya umur zircon yang bervariasi antara 1.4 sampai 2 milyar tahun yang lalu memberikan indikasi bahwa source atau asal dari zircon tersebut adalah dari timur dimana batuan yang berumur 2.5 milyar tahun yang lalu banyak ditemukan di bagian timur benua Amerika Selatan.

Bagaimana dengan Andes? Bukankah ada kemungkinan sumber dari zircon tersebut berasal dari barat (Andes)? Kecil sekali kemungkinan bahwa source dari zircon tersebut berasal dari Andes. Ini disebabkan Andes baru terbentuk setelah 65 juta tahun yang lalu ketika lempeng tektonik Amerika Selatan dan lempeng tektonik Afrika telah terpisah akibat pemekaran dari pematang lantai samudera yang ada di antara kedua lempeng tektonik tersebut.

Karena proses geologi yang terus berlangsung terutama di bagian barat dari Amerika Selatan (Andes area), batuan di bagian barat ini semakin muda umurnya dibandingkan batuan di bagian timur Amerika Selatan.

Sekitar 50 juta tahun yang lalu, lempeng tektonik Amerika Selatan yang terpisah dari lempeng tektonik Afrika bertumbukan dengan lempeng tektonik Nazca dari Samudera Pasifik, sehingga membentuk Pegunungan Andes, yang terbentuk akibat proses pengangkatan oleh subduksi lempeng tektonik di sebelah barat Amerika Selatan tersebut dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Terbentuknya Andes ini mampu menahan aliran Sungai Amazon dari timur ke barat. 

Sungai Amazon kemudian berubah menjadi semacam lautan di tengah benua yang dengan berjalannya waktu berubah menjadi rawa dan danau.

Apalagi yang membuat Andes sangat unik? Andes yang berasal dari bahasa Quechua yang berarti Anti atau puncak yang tinggi merupakan deretan pegunungan terpanjang di dunia. Panjangnya mencapai lebih dari 7000 kilometer dan lebarnya mencapai 500 kilometer serta mempunyai ketinggian rata-rata 4000 meter.

Sampai sekitar Miosen dimana Andes sudah terbentuk dan tetap terbentuk mampu membalikkan aliran Sungai Amazon dari semula dari timur ke barat menjadi dari barat ke timur ke arah Tinggian Purus. Tinggian Purus ini termasuk paleo high atau tinggian purba yang terbentuk dari utara sampai selatan, di tengah-tengah Amerika Selatan. Tinggian Purus ini yang membagi aliran sungai Amazon menjadi dua (satu ke arah barat ke Andes dan satu ke arah Samudera Atlantik).

Sekitar Miosen Akhir atau sekitar 10 juta tahun yang lalu, akhirnya aliran air Sungai Amazon mampu melewati Tinggian Purus dan pada saat itu pula Andes semakin tinggi terbentuk sehingga mampu membalikkan aliran Sungai Amazon sepenuhnya ke Samudera Atlantik. Faktor lain yang mendukung berbaliknya aliran Sungai Amazon adalah turunnya permukaan air laut sehingga danau Amazon yang semula terbentuk mampu mengalir ke Samudera Atlantik seperti yang kita lihat sekarang ini.

Inilah sejarah berbaliknya aliran Sungai Amazon yang disebabkan oleh terbentuknya Pegunungan Andes di sebelah barat Amerika Selatan dan membuat bagian timur Amerika Selatan menjadi daerah yang relatif stabil. Jadi sangatlah memungkinkan aliran sungai berbalik arah dengan berjalannya waktu seperti yang terjadi di Sungai Amazon. Ini membuktikan bahwa sungai yang kita lihat sekarang tidaklah tetap pada posisi dan alirannya karena bumi yang kita pijak ini juga tidaklah diam pada posisinya sekarang.