Astaxanthin adalah antioksidan alamiah yang sangat kuat dan paling aman. Astaxanthin memiliki kekuatan 550 kali lebih kuat dalam mengikat Singlet Oksigen dibanding Vitamin E, 1000 kali lebih kuat mengikat Peroksida lemak dibanding vitamin E , dan 40 kali lebih kuat dibanding beta-karoten. Astaxanthin dapat bekerja dalam suasana lipofilik dan hidrofilik, menghambat inflamasi dengan menekan aktivasi NF-kB, tanpa disertai adanya efek pro-oksidan.
Seperti kita ketahui bahwa pro-oksidan adalah senyawa yang menghasilkan radikal bebas. Jika senyawa pro-oksidan ini melebihi kadar antioksidan, akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif, yang pada gilirannya akan meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit.
Mekanisme kerja Astaxanthin
Oksigen yang berinteraksi dengan berbagai polutan dan berbagai keadaan, akan menjadi radikal bebas dan menyebabkan terjadinya Singlet Oxygen (oksigen aktif). Dengan pemberian Astaxanthin, Singlet Osygen akan diikat oleh Astaxanthin secara fisik, sehingga tidak menghasilkan Radikal Bebas yang baru (pro-oksidan), tidak menyebabkan terjadinya perubahan struktur dan selanjutnya akan mengambil energi dari radikal bebas, sehingga Singlet Osygen menjadi normal kembali. Astaxanthin sendiri akan menjadi aktif dan melepaskan energinya sendiri lewat panas.
Berikut adalah Tingkat Sress Oksidatif
Normal : 250 - 300 U.CARR
Perbatasan : 301 - 320 U.CARR
Stress Oksidatif Ringan : 321 - 340 U.CARR
Stress Oksidatif Sedang : 341 - 400 U.CARR
Stress Oksidatif Tinggi : 401 - 500 U.CARR
Tingkat Stress Oksidatif pada berbagai keadaan:
- Penggunaan oral kontrasepsi : 450 U.CARR
- Penyakit Rhematoid Arthritis : 450 U.CARR
- Olahraga : 450 U.CARR
- Tindakan Hemodialisa : 410 U.CARR
- Perokok : 400 U.CARR
- Penyakit Pembuluh Darah Perifer : 400 U.CARR
- Penyakit Diabetes Melitus : 400 U.CARR
- Hipertensi Tidak terkontrol : 330 U.CARR
Sumber Astaxantin
- Mikroalga Haematococcus pluvialis (40.000 ppm)
- Udang (1.200 ppm)
- Salmon (5 ppm)
Manfaat Astaxantin :
- memperpendek waktu transit darah dengan cara memperbaiki fliditas darah. Perbaikan fluiditas ini terjadi oleh karena Astaxantin mampu menghambat peroksida lemak pada membran sel darah merah, menekan oksidasi LDL, dan meningkatkan sistem NO pada lapisan endotel
- mengurangi perubahan struktur pembuluh darah pada hipertensi
- memperbaiki gejala klinis dispepsia tanpa ulkus yang disebabkan H. Pylori
- memperbaiki kelembaban, keriput, elastisitas hidrasi dan kekenyalan kulit
- mengurangi pembengkakan di bawah mata
- meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi kerusakan otot
- meningkatkan daya penglihatan
No comments:
Post a Comment