Frederick Sanger ,lahir 13 Agustus 1918, di Rendcombe, Gloucestershire, Inggris, dan merupakan anak kedua pasangan Frederick Sanger, M.D., seorang dokter, dan istrinya Cicely. Orang tuanya sebenarnya berkeinginan agar ia juga menjadi seorang tenaga medis, sebagaimana ayahnya.
Pada saat Sanger tumbuh dewasa, dia justru sangat tertarik pada alam dan ilmu pengetahuan, dan ketika dia pergi ke Cambridge University , dia mengambil keputusan untuk tidak belajar ilmu kedokteran. Dia merasa bahwa karirnya di bidang ilmu pengetahuan (sains) akan memberinya kesempatan lebih baik, untuk dapat menjadi pemecah berbagai masalah (a problem solver). Pada tahun 1940, dia menikahi Margaret Joan Howe, dan mereka memiliki dua putra dan seorang putri, dan dia pensiun pada tahun 1983.
Frederick Sanger adalah seorang ahli biokimia dari Inggris, yang berhasil memenangkan Nobel Bidang Kimia, pada tahun 1958 dan 1980, dengan keberhasilnya menentukan struktur rantai asam amino dalam molekul protein.
Masa Pendidikan
Dia belajar di Bryanston School dan St. John’s College, Cambridge, dan berhasil mengambil program B.A. dalam bidang ilmu pengetahuan alam, pada tahun 1939. Setelah meraih gelar BA, ia tinggal di Cambridge untuk meraih gelar Ph.D. Sejak 1940, dia melakukan penelitian di Departemen Biokimia di Cambridge University. Meskipun terjadi perang dunia II, ia terus melanjutkan studinya. Dari tahun 1940 sampai 1943, dia bekerja sama dengan Albert Neuberger untuk mengkaji metabolisme asam amino lysine dan memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 1943.
Hadiah Nobel I
Setelah meraih gelar Ph.D., pada tahun 1943, Sanger mulai bekerja untuk AC Chibnall, dan mengidentifikasi kelompok amino bebas yang terdapat pada insulin. Pada 1951, Sanger menjadi staf di Medical Research Council, Cambridge University.
Dalam rangka mengidentifikasi kelompok amino, Sanger menemukan cara untuk mengidentifikasi asam amino. Dia adalah orang pertama yang berhasil mendapatkan susunan urutan protein. Dengan demikian, Sanger membuktikan bahwa molekul protein adalah suatu pesanan dan bersifat analogi. Gen dan DNA yang membuat protein ternyata juga memiliki perintah atau urutan.
Setelah bekerja keras selama delapan tahun, Frederick Sanger berhasil menyusun struktur protein berdasarkan urutan asam aminonya, dengan menggunakan reagen yang mampu memecah insuli menjadi asam amino. Ia kemudian meneruskan untuk menyusun keseluruhan sekuens (urutan) liniernya (dikenal sebagai “struktur primer”). Berdasarkan kajian ini, ia berhasil menentukan struktur protein insulin yang membawanya untuk mendapat anugerah Nobel Prize dibidang Kimia, pada tahun 1958.
Hadiah Nobel II
Pada tahun 1962, ia pindah ke Laboratorium Biologi Molekuler di Cambridge, dimana dia memulai kajian terhadap asam nukleat, RNA dan DNA. Di sini ia berjumpa dengan Francis Crick, John Kendrew, Aaron Klug dan yang lainnya, yang semuanya bekerja pada masalah yang berhubungan dengan DNA.
Pemecahan masalah tentang sekuensing DNA sebenarnya merupakan perpanjangan alami dari karyanya dalam hal urutan protein. Sanger mengawali penelitiannya dengan urutan RNA karena RNA lebih kecil. Dia mengembangkan metode untuk menentukan urutan pada RNA. Penelitiannya mencapai puncaknya pada pengembangan teknik "dideoxy" untuk pengurutan DNA, pada sekitar tahun 1975. Ini merupakan metode yang relatif cepat dan banyak digunakan untuk menentukan urutan DNA pada saat ini. DNA virus mengandung 5375 nuleotida, DNA mitokondria manusia (16.338 nukleotida) dan bakteriofag λ (48.500 nukleotida). Metode ini kemudian ditingkatkan pada genom manusia yang lain (3 juta nukleotida). Karena penemuan ini, ia menerima lagi Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1980. Tetapi kali ini hadiah tersebut berbagi dengan Walter Gilbert untuk kontribusinya mengenai penentuan urutan basa dalam asam nukleat dan Paul Berg untuk karyanya pada DNA rekombinan. .
Ini menjadikannya sebagai salah satu dari 4 orang yang berhasil memenangkan dua Penghargaan Nobel, disamping Pauling, Bardeen, Sanger, dan Marie Curie.
Pada tahun 1992, Frederick Sanger membentuk Singer Institute yang memfokuskan diri pada pemetaan, pengurutan dan pengkodean genom manusia dan genom organisme yang lainnya. Kemudian Wellcome Trust Sanger Institute didirikan pada tahun 1993 oleh Wellcome Trust dan UK Medical Research Council (MRC) di Hinxton Hall, sekitar 9 mil sebelah utara Cambridge. Wellcome Trust Sanger Institute adalah lembaga non-profit yang dibuat untuk penelitian biomedis.
Penghargaan
Selain dua hadiah Nobel dibidang Kimia yang dimenangkannya, Sanger juga banyak mendapat penghargaan dan penghormatan. Dari tahun 1944 sampai 1951, dia memperoleh Beit Memorial Fellowship untuk penelitian medis, dan sejak 1951, dia menjadi anggota staf eksternal Medical Research Council. Sanger juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Kimia Protein di Medical Research Council Laboratory untuk Biologi Molekuler di Cambridge University
Dia dianugerahi Corday-Morgan Medal dan Prize of the Chemical Society pada tahun 1951. Pada tahun 1954, dia menjadi penerima Fellow of the Royal Society dan Fellow of King’s College, Cambridge. Dia juga merupakan salah satu orang asing yang menjadi anggota kehormatan American Academy of Arts and Sciences dan American Society of Biological Chemists. Dia juga anggota Academies of Science of Argentina and Brazil, anggota kehormatan Japanese Biochemical Society, dan Corresponding Member of the Association Qulmica Argentina. Pada tahun 1979, dia memperoleh Albert Lasker Basic Medical Research Award.
Masa Tua
Sanger pensiun pada tahun 1985 dan menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja di kebunnya. Dia memberikan banyak hal, sebagai bentuk bantuan dan dukungan, dari bagian hidupnya, yang diberikan ke isterinya, Margaret Joan, yang tidak berkaitan dengan ilmu (“non-science”).
Pada tahun 1992, Wellcome Trust dan Medical Research Council, mendirikan Sanger Center, suatu pusat penelitian untuk memajukan pengetahuan tentang genom. Sanger Center adalah salah satu pusat utama dari Proyek Sekuensing Genom Manusia dan proyek-proyek sekuensing dari organisme lain. Secara keseluruhan, Sanger adalah orang yang benar-benar "lembut", sangat sopan dan menawan.
No comments:
Post a Comment