Monday 5 March 2012

Policresulen

Awas Obat Keras
Hanya Untuk Bagian Luar Badan

Policresulen (nama dagang : Albothyl) adalah zat yang memiliki efek selektif hanya pada jaringan yang rusak atau patologis, dengan cara koagulasi dan kemudian dikeluarkan ata dilepaskan. Sedangkan epitel skuamos yang sehat tidak dipengaruhi oleh policresulen. Kontak langsung dengan policresulen akan menyebabkan matinya flora patogen dalam vagina (bakteri, jamur dan trikomonas), sedangkan flora  normalnya tetap dapat dipertahankan dan akan memulihkan keasaman fisiologis vagina. 

Policresulen dapat mengurangi keluhan-keluhan subyektif penderita, seperti pruritus (gatal-gatal) dan keputihan. Policresulen juga memiliki kahasiat sebagai astringent (menciutkan) dan hemostatis (menghentikan perdarahan)
Sedangkan re-epitelisasi terjadi karena timbulnya reaksi hiperemi di sekitar area pengobatan dan karena rangsangan granulasi pada jaringan normal.

Indikasi

Ginekologi

Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim), karena berbagai sebab, seperti etropia, dan erosi porsio (mulut rahim) dan serviks, servisitis. 
Sebagai hemostatik pasca biopsi atau pengangkatan polip serviks, erosi uretra eksterna dan papiloma uretra, kondiloma akuminata
Luka akibat pemakaian alat instrumen ginekologis dan membantu proses penyembuhan pasca elektro-koagulasi

Bedah

Menghentikan perdarahan lokal maupun kapiler, membantu pelepasan dan pembersihan jaringan nekrotik akibat luka bakar atau luka-luka biasa.

Dermatologi

Untuk pembersihan dan stimulasi regenerasi jaringan luka / peradangan yang kronis, lesi dekubitus, ulkus kruris dan kondiloma akuminata.

Otorinolaringologi

Granulasi berlebihan (proliferasi) dan polip akibat pembedahan radikal. Nekrosis, proliferasi dan ekzema dari kanalis auditorius. Hemostasis pasca tonsilektomi (operasi amandel) dan epistaksis (mimisan).

Stomatologi dan Odontologi

Hemostasis pada bedah endodontik, reseksi apeks, kistetktomi, kuretase granuloma, pasca ekstraksi gigi. Gingivitis, dry socket, stomatitis aftosa, herpes labialis ragades, kumur-kumur.

Dosis dan Cara Pemakaian

  • Pada erosi porsio atau serviks, policresulen konsentrat atau yang diencerkan, dioleskan secara lembut untuk kauterisasi jaringan yang rusak selama 1 - 3 menit. Bila perlu, bersihkan bagian-bagian yang diobati tersebut dari sisa-sisa policresulen yang tertinggal. Kauterisasi dilakukan 1 - 2 kali dalam satu minggu, dengan bantuan spekulum atau dressing forcep, tampon dan pean.

    Sebelum dilakukan kauterisasi, serviks dan kanalis serviks, sebaiknya dibersihkan dari lendir terlebih dahulu. Diantara periode pengobatan dapat diberikan policresulen gel atau ovula.
  • Untuk cuci vagina, dipakai pengenceran 1 : 1 atau 1 : 5.
  • Pada kasus luka bakar dan penggunaan sebagai hemostasis lokal, policresulen konsentrat diusapkan dengan tampon kapas atau kain kasa.
  • Untuk bagian gigi, policresulen konsentrat diencerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1 : 5, sedangkan untuk obat kumur, 10 - 15 tetes policresulen konsentrat dicampur dengan segelas air. 
  • Untuk hemostatis lokal, lokasi perdarahan dikauterisasi selama 2 - 3 menit dengan tampon kapas yang dicelupkan dalam policresulen konsentrat.


Kontra-Indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap policresulen.

Efek Samping

Belum ada laporan tentang efek samping yang terjadi, kecuali pada penderita yang hipersensitif.

Perhatian dan Peringatan
  • Pada penggunaan pervaginam, kalau hasil koagulasi jaringan nekrotik dan kuman tidak dapat keluar dengan sendirinya, keesokkan harinya harus segera dikeluarkan. 
  • Selama pengobatan dengan policresulen, tidak diperlukan pengobatan topikal lainnya. 
  • Selama pengobatan dengan policresulen, penderita dianjurkan menggunakan pembalut wanita untuk melindungi pakaian. 
  • Segala instrument yang terkena policresulen, harus segera dibersihkan .


1 comment: