Seorang pemimpin yang baik harus memiliki
integritas, kesadaran diri, keberanian, rasa hormat, kasih sayang, dan
ketahanan. Mereka harus belajar dengan gesit dan melenturkan pengaruh mereka
sambil mengomunikasikan visi, menunjukkan rasa terima kasih, dan berkolaborasi
secara efektif. Lihat bagaimana kualitas kepemimpinan utama ini dapat
dipelajari dan ditingkatkan di semua tingkatan organisasi Anda.
Kita membutuhkan pemimpin yang baik untuk
membantu membimbing kita dan membuat keputusan penting, baik besar maupun
kecil, yang membuat segala sesuatunya terus berjalan maju.
Masyarakat kita biasanya cepat mengenali
pemimpin yang buruk, tetapi bagaimana Anda dapat mengenali pemimpin yang baik?
Apa yang menurut kebanyakan orang merupakan kualitas pemimpin yang baik?
Seperti Apa Kepemimpinan yang Baik
Berdasarkan penelitian dan pengalaman kami
selama puluhan tahun bekerja dengan para pemimpin di ribuan organisasi di
seluruh dunia, kami menemukan bahwa para pemimpin terbaik secara konsisten
memiliki kualitas dan keterampilan dasar tertentu. Berikut adalah 25 sifat
kepemimpinan yang penting.
- Integritas (Integrity)
- Rasa Hormat (Respect)
- Kasih Sayang (Compassion)
- Visi (Vision)
- Komunikasi (Communication)
- Kelincahan Belajar (Learning Agility)
- Kolaborasi (Collaboration)
- Pengaruh (Influence)
- Kesadaran Diri (Self-Awarness)
- Keberanian (Courage)
- Rasa Syukur (Gratitude)
- Ketahanan (Resiliance)
- Akuntabilitas (Accountability)
- Pengambilan Keputusan (Decisiom-Making)
- Pemberdayaan (Empowerment)
- Kreativitas (Creativity)
- Motivasi (Motivation)
- Transparansi (Transparency)
- Inovasi (Innovation)
- Semangat (Passion)
- Pemecahan Masalah (Problem Solving)
- Kemampuan Beradatasi (Adaptability)
- Empati (Empathy)
- Fleksibilitas (Flexibility)
- Delegasi (Delegation)
1. 1. Integritas
Integritas berarti konsisten, jujur,
bermoral, dan dapat dipercaya, dan merupakan sifat kepemimpinan yang penting
bagi individu dan organisasi. Sifat ini sangat penting bagi para eksekutif
tingkat atas yang sedang memetakan arah organisasi dan membuat banyak keputusan
penting lainnya. Penelitian kami menemukan bahwa integritas pemimpin merupakan
titik buta yang potensial bagi organisasi, jadi pastikan Anda menegaskan
kembali pentingnya kejujuran dan integritas kepada para manajer di semua
tingkatan.
Pertama dalam daftar kualitas pemimpin yang
baik adalah integritas. Integritas adalah landasan kepercayaan dalam
kepemimpinan. Pemimpin yang menunjukkan integritas yang teguh akan menumbuhkan
rasa percaya di antara anggota tim mereka. Mereka membangun kredibilitas dengan
bersikap transparan, menepati janji, dan mengakui kesalahan. Integritas
memastikan bahwa tindakan pemimpin selaras dengan kata-katanya, sehingga
menciptakan landasan kepercayaan dan rasa hormat.
Dalam praktiknya, pemimpin yang
berintegritas bersikap transparan tentang tantangan organisasi dan membuat
keputusan yang etis bahkan ketika sulit. Misalnya, jika sebuah proyek gagal,
pemimpin yang berintegritas akan bertanggung jawab, belajar dari pengalaman,
dan berfokus pada solusi daripada menyalahkan orang lain. Perilaku ini akan
menjadi pedoman moral bagi seluruh tim, mendorong setiap orang untuk menjunjung
tinggi nilai dan prinsip yang sama dalam pekerjaan mereka.
2. Rasa Hormat
Rasa hormat dalam kepemimpinan melibatkan
pengakuan dan penghargaan atas nilai yang melekat pada setiap anggota tim,
terlepas dari posisi atau latar belakang mereka. Rasa hormat, jika ditunjukkan
secara konsisten, adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan seorang
pemimpin. Rasa hormat membantu meredakan ketegangan dan konflik, menumbuhkan
kepercayaan, dan meningkatkan efektivitas Anda.
Menciptakan budaya rasa hormat lebih dari
sekadar tidak adanya rasa tidak hormat. Rasa hormat dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara, tetapi sering kali dimulai dengan pengakuan dan menunjukkan
bahwa Anda benar-benar menghargai perspektif orang lain serta berusaha
membangun rasa memiliki di tempat kerja — keduanya merupakan komponen penting
dalam mendukung kesetaraan, keberagaman, dan menciptakan tempat kerja yang
inklusif di mana berbagai perspektif dan kontribusi diakui dan dihargai.
Pemimpin yang penuh rasa hormat
memperlakukan semua anggota tim dengan adil dan setara, mempromosikan
lingkungan yang harmonis dan kolaboratif. Mereka secara aktif mendengarkan tim
mereka, menanggapi masukan mereka dengan serius, dan mengatasi bias atau
favoritisme apa pun. Pendekatan ini menumbuhkan budaya saling mendukung dan
pencapaian kolektif.
3. Kasih sayang
Kasih sayang lebih dari sekadar menunjukkan
empati atau bahkan mendengarkan dan berusaha memahami. Kasih sayang
mengharuskan para pemimpin untuk bertindak berdasarkan apa yang mereka
pelajari. Setelah seseorang menyampaikan kekhawatiran atau berbicara tentang
sesuatu, mereka tidak akan merasa benar-benar didengarkan jika pemimpin mereka
tidak mengambil tindakan yang berarti atas informasi tersebut, demikian temuan
para peneliti kami. Inilah inti dari kepemimpinan yang penuh kasih sayang, dan
membantu membangun kepercayaan, meningkatkan kolaborasi, dan mengurangi pergantian
karyawan di seluruh organisasi.
4. Visi
Visi adalah aspirasi Anda untuk masa depan.
Visi seorang pemimpin memberikan arahan dan tujuan bagi timnya. Visi
menciptakan tujuan bersama yang memotivasi dan membimbing setiap orang menuju
tujuan bersama. Visi yang jelas dan meyakinkan membantu menyelaraskan upaya tim
dan memastikan bahwa setiap orang memahami tujuan yang lebih luas yang sedang
mereka upayakan.
Mengomunikasikan visi ini sangat penting.
Para pemimpin melakukannya melalui rapat, presentasi, dan sesi perencanaan
strategis secara berkala.Memotivasi orang lain dan membangun komitmen terhadap
visi tersebut merupakan bagian penting dari kepemimpinan. Pemimpin yang
berorientasi pada tujuan memastikan mereka menghubungkan tugas harian tim
mereka dan nilai-nilai masing-masing anggota tim dengan arahan keseluruhan
organisasi. Hal ini dapat membantu karyawan menemukan makna dalam pekerjaan
mereka — yang meningkatkan keterlibatan, menumbuhkan kepercayaan, dan mendorong
prioritas ke depan. Anda perlu mengomunikasikan visi dengan cara yang membantu
orang lain memahaminya, mengingatnya, dan membagikannya sendiri.
5. Komunikasi
Komunikasi muncul dalam berbagai cara,
mulai dari menyampaikan informasi dan bercerita hingga meminta masukan dan
menggunakan teknik mendengarkan secara aktif. Kepemimpinan yang efektif dan
komunikasi yang efektif saling terkait. Pemimpin terbaik adalah komunikator
terampil yang dapat berkomunikasi dalam berbagai cara, baik secara lisan maupun
tertulis, dan dengan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang, peran,
tingkat, geografi, dan lainnya. Kualitas dan efektivitas komunikasi di antara
para pemimpin di organisasi Anda juga akan secara langsung memengaruhi
keberhasilan strategi bisnis Anda.
Komunikasi yang efektif dalam peran
kepemimpinan melibatkan penyampaian gagasan, mendengarkan secara aktif, dan
memastikan adanya saling pengertian. Pemimpin harus mengartikulasikan visi
mereka, memberikan arahan, dan mendengarkan tim mereka. Ketika pemimpin
berkomunikasi secara efektif, mereka meminimalkan kesalahpahaman dan memastikan
semua orang memiliki pemahaman yang sama.
Pemimpin dapat meningkatkan komunikasi
dengan mengadakan pertemuan tatap muka secara teratur, memberikan umpan balik
yang membangun, dan mendorong dialog terbuka. Dengan mempromosikan komunikasi
yang terbuka dan jujur, para pemimpin membangun hubungan yang lebih kuat dengan
anggota tim mereka, meningkatkan kinerja dan moral tim secara keseluruhan.
6. Kelincahan Belajar
Pemimpin harus cepat belajar. Kelincahan
belajar berarti belajar dengan cepat dari pengalaman dan beradaptasi dengan
situasi baru. Kelincahan belajar adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang
harus dilakukan saat Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jika Anda
"belajar dengan cepat" atau mampu unggul dalam situasi yang tidak
dikenal, Anda mungkin sudah belajar dengan gesit. Kualitas ini memungkinkan
para pemimpin untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengambil
keputusan dan memecahkan masalah. Pemimpin yang tangkas belajar akan selalu
mendapatkan informasi tentang tren industri, mendorong pembelajaran
berkelanjutan dalam tim mereka, dan menerapkan pengetahuan baru dalam pekerjaan
mereka.
Siapa pun dapat memupuk dan meningkatkan
kelincahan belajar melalui praktik dan upaya yang disengaja. Bagaimanapun,
pemimpin yang hebat adalah pembelajar yang hebat.
7. Kolaborasi
Kolaborasi adalah karakteristik yang
ditunjukkan saat pemimpin bekerja secara efektif dengan berbagai kolega dengan
identitas sosial, lokasi, peran, dan pengalaman yang berbeda. Seiring dunia
menjadi lebih kompleks dan saling terhubung, pemimpin yang baik mendapati diri
mereka melampaui batas dan belajar bekerja di berbagai jenis kesenjangan dan
silo organisasi. Ketika pemimpin menghargai dan merangkul kolaborasi, baik di
dalam tim mereka maupun lintas fungsi, beberapa manfaat muncul — termasuk
peningkatan inovasi, tim dengan kinerja lebih tinggi, dan tenaga kerja yang
lebih terlibat dan berdaya.
8. Pengaruh
Pengaruh dalam kepemimpinan adalah seni
memotivasi dan membimbing anggota tim untuk mencapai tujuan bersama dengan
memimpin melalui contoh dan menumbuhkan visi yang meyakinkan.
Pengaruh, atau mampu membujuk orang melalui
penggunaan taktik memengaruhi yang tepat dan bijaksana, adalah sifat penting
dari pemimpin yang inspiratif dan efektif. Bagi sebagian orang,
"pengaruh" mungkin terdengar tidak pantas. Namun, sebagai seorang
pemimpin, Anda harus mampu memengaruhi orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan
— Anda tidak dapat melakukannya sendirian. Pengaruh sangat berbeda dengan
manipulasi, dan pengaruh harus dilakukan secara autentik dan transparan.
Pengaruh membutuhkan tingkat kecerdasan emosional dan kepercayaan yang tinggi.
Selain memimpin melalui contoh dan
membangun koneksi, pemimpin yang berpengaruh memberdayakan anggota tim mereka
untuk mengambil alih tanggung jawab dan menyumbangkan ide-ide mereka.
Pemberdayaan ini membangun kepercayaan diri dan mendorong inovasi serta sikap
proaktif.
9. Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah pemahaman tentang
diri sendiri, termasuk ciri-ciri kepribadian, perilaku, kecemasan, dan emosi.
Kesadaran diri merupakan kemampuan seorang pemimpin yang penting untuk memahami
kekuatan, kelemahan, dan dampak tindakan seseorang terhadap orang lain.
Pemimpin yang sadar diri menyadari perilaku mereka dan bagaimana perilaku
tersebut memengaruhi tim mereka, yang memungkinkan mereka untuk membuat
keputusan yang tepat, memanfaatkan kekuatan mereka, dan mengatasi area yang
perlu ditingkatkan.
Mengenali keterbatasan mereka membantu
pemimpin yang sadar diri mencari bantuan, mendelegasikan tugas secara efektif,
dan terus mengembangkan keterampilan mereka. Meskipun demikian, survei terhadap
hampir 100 pemimpin SDM mengungkapkan bahwa hanya satu dari lima manajer yang
mengetahui kekuatan dan area pengembangan mereka.
Oleh karena itu, ketika diperlukan untuk
meningkatkan kesadaran diri mereka, para pemimpin harus mencari umpan balik,
merenungkan perilaku mereka, dan mengejar peluang pengembangan pribadi atau
kepemimpinan. Misalnya, mengikuti penilaian kepribadian dapat membantu para
pemimpin memahami gaya kepemimpinan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan. Kesadaran diri ini akan menumbuhkan hubungan yang lebih baik
dengan anggota tim, menciptakan lingkungan kerja yang lebih berempati dan
mendukung.
Meskipun ini adalah sifat yang lebih
berfokus ke dalam, kesadaran diri dan kerendahan hati adalah kualitas
kepemimpinan yang utama. Semakin baik Anda memahami diri sendiri dan mengenali
kekuatan dan kelemahan Anda sendiri, semakin efektif Anda sebagai seorang
pemimpin. Apakah Anda tahu bagaimana orang lain memandang Anda dan memahami
bagaimana Anda muncul di tempat kerja dan di rumah? Luangkan waktu untuk
mempelajari 4 aspek kesadaran diri dan cara memperkuat setiap komponen.
10. Keberanian
Kepemimpinan sering kali mengharuskan
pengambilan keputusan yang sulit dan menghadapi tantangan secara langsung.
Pemimpin yang berani bersedia mengambil risiko yang diperhitungkan,
mempertahankan keyakinan mereka, dan menghadapi situasi sulit, bahkan saat
tidak nyaman. Keberanian memungkinkan para pemimpin untuk menavigasi
ketidakpastian dan menginspirasi tim mereka untuk melakukan hal yang sama.
Keberanian memungkinkan anggota tim dan
pemimpin untuk mengambil tindakan berani yang menggerakkan segala sesuatunya ke
arah yang benar. Mungkin sulit untuk berbicara di tempat kerja, baik Anda ingin
menyuarakan ide baru, memberikan umpan balik kepada bawahan langsung, atau
menandai masalah bagi seseorang di atas Anda. Itulah sebagian alasan mengapa
keberanian merupakan sifat kepemimpinan yang utama — dibutuhkan keberanian
untuk melakukan apa yang benar! Para pemimpin yang mempromosikan tingkat
keamanan psikologis yang tinggi di tempat kerja memungkinkan orang-orang mereka
untuk berbicara dengan bebas dan berbagi masalah yang jujur tanpa takut akan
akibatnya. Hal ini menumbuhkan budaya pembinaan yang mendukung keberanian dan
kejujuran.
Di tempat kerja, seorang pemimpin mungkin
perlu menganjurkan arah proyek baru yang bertentangan dengan metode tradisional
tetapi menawarkan potensi untuk keberhasilan yang lebih besar. Dengan cara ini,
para pemimpin mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari tim mereka,
memotivasi mereka untuk menghadapi tantangan dan mengejar keunggulan.
11. Rasa syukur
Dalam peran kepemimpinan, mengungkapkan
rasa syukur tidak hanya sekadar sopan santun. Rasa syukur adalah emosi yang
membangkitkan semangat yang dialami setelah menerima sesuatu yang berharga.
Bersyukur dapat meningkatkan harga diri, mengurangi depresi dan kecemasan,
serta meningkatkan kualitas tidur. Rasa syukur yang tulus bahkan dapat menjadikan
Anda pemimpin yang lebih baik.
Praktik ini membantu anggota tim merasa
dihargai dan diapresiasi, sehingga meningkatkan kepuasan kerja dan
produktivitas. Pemimpin yang menghargai upaya timnya, membangun hubungan yang
lebih kuat dan dinamika tim yang lebih kohesif.
Misalnya, dalam sebuah organisasi, seorang
pemimpin dapat mengirimkan ucapan terima kasih atau sapaan selama rapat tim
untuk menghargai upaya luar biasa seseorang. Pengakuan ini meningkatkan rasa
harga diri penerima dan mendorong orang lain untuk berjuang demi keunggulan,
karena tahu bahwa kontribusi mereka akan diakui dan dihargai.
Namun, hanya sedikit orang yang secara
teratur mengucapkan "terima kasih" di lingkungan kerja, meskipun
sebagian besar orang mengatakan bahwa mereka bersedia bekerja lebih keras untuk
atasan yang menghargai. Pemimpin terbaik tahu cara menunjukkan rasa syukur yang
sering di tempat kerja.
12. Ketahanan
Ketahanan lebih dari sekadar kemampuan
untuk bangkit kembali dari rintangan dan kemunduran — tetapi kemampuan untuk
merespons tantangan secara adaptif. Mempraktikkan kepemimpinan yang tangguh
berarti Anda akan memproyeksikan pandangan positif yang akan membantu orang
lain mempertahankan kekuatan emosional yang mereka butuhkan untuk berkomitmen
pada visi bersama, dan keberanian untuk maju dan mengatasi kemunduran. Seorang
pemimpin yang baik berfokus pada ketahanan, baik dalam menjaga diri sendiri
maupun juga memprioritaskan kesejahteraan karyawan — sehingga memungkinkan
kinerja yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan tim mereka.
13. Akuntabilitas
Ketika pemimpin bertanggung jawab pada diri
mereka sendiri, mereka menetapkan standar tanggung jawab untuk tim mereka, yang
menumbuhkan budaya kepemilikan dan keandalan. Pemimpin yang bertanggung jawab
mengakui kesalahan mereka, belajar darinya, dan menebus kesalahan. Perilaku ini
menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa aman untuk bertanggung jawab
atas tindakan mereka, karena mereka tahu bahwa pemimpin mereka akan mendukung
mereka.
14. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan keterampilan
utama dalam kepemimpinan. Keterampilan ini memungkinkan para pemimpin untuk
menyelaraskan keputusan dengan visi dan tujuan mereka yang lebih luas. Mereka
mencari berbagai pendapat, mempertimbangkan dengan saksama pro dan kontra, lalu
memilih tindakan dengan keyakinan. Pendekatan yang cermat ini mendorong tujuan
mereka maju dan membangun kepercayaan dan rasa hormat di antara anggota tim,
memperkuat peran pemimpin sebagai pemandu yang tepercaya.
Misalnya, sebelum meluncurkan produk baru,
seorang pemimpin dapat berkonsultasi dengan analis pasar, meninjau data
pelanggan, dan memutuskan strategi terbaik. Pendekatan komprehensif ini
memastikan bahwa keputusan berdasar dengan baik dan selaras dengan tujuan
organisasi, menumbuhkan budaya akuntabilitas dan keunggulan.
15. Pemberdayaan
Memberdayakan orang lain melibatkan
pemberian otonomi, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan anggota tim untuk
mengambil kepemilikan atas pekerjaan mereka dan berkontribusi secara efektif.
Para pemimpin dapat memberdayakan orang
lain dengan memberikan harapan yang jelas, menawarkan bimbingan tanpa mengatur
secara berlebihan, dan mengakui kontribusi individu. Pendekatan ini membangun
kepercayaan diri dan kemampuan tim serta mendorong rasa kepemilikan dan
akuntabilitas, yang mendorong keberhasilan kolektif.
16. Kreativitas
Kreativitas sangat penting untuk memecahkan
masalah, mengembangkan produk atau layanan baru, dan menemukan cara unik untuk
mengatasi tantangan. Pemimpin yang menghargai dan mendorong kreativitas
menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif di mana anggota tim
merasa terinspirasi untuk mengeksplorasi pendekatan baru dan menantang
pemikiran konvensional.
Pemimpin dapat menumbuhkan kreativitas
dengan menciptakan lingkungan terbuka untuk berbagi dan mengeksplorasi ide
secara bebas. Ini dapat mencakup sesi curah pendapat, mendorong eksperimen, dan
menyediakan sumber daya untuk proyek kreatif.
17. Motivasi
Motivasi sangat penting bagi para pemimpin
untuk mempertahankan tingkat produktivitas dan antusiasme yang tinggi. Para
pemimpin menggunakan berbagai strategi untuk memotivasi tim mereka, termasuk
menetapkan tujuan yang jelas, memberikan penguatan positif, dan menciptakan
lingkungan di mana individu merasa dihargai dan terlibat.
Selain itu, menawarkan peluang pertumbuhan
dan pengembangan profesional dapat membuat anggota tim tetap termotivasi.
18. Transparansi
Transparansi membantu para pemimpin
mencegah kesalahpahaman, mendorong akuntabilitas, dan menumbuhkan budaya
keterbukaan dan kepercayaan. Transparansi membantu para pemimpin membangun
kepercayaan dan kredibilitas dengan memastikan bahwa anggota tim diberi
informasi dan terlibat dalam keputusan penting.
Untuk mempraktikkan transparansi, seorang
pemimpin harus mengadakan pembaruan rutin tentang kinerja dan perubahan
perusahaan, memberikan wawasan tentang alasan di balik keputusan strategis.
19. Inovasi
Ketika ribuan orang Amerika mengevaluasi 30
sifat untuk menentukan pentingnya mereka dalam menjadi pemimpin yang sukses,
inovasi menduduki peringkat tinggi dalam daftar tersebut. Inovasi sangat
penting untuk tetap kompetitif dan mendorong kemajuan. Para pemimpin yang
inovatif menyadari bahwa merangkul perubahan sangat penting untuk beradaptasi
dan berkembang dalam dunia yang terus berkembang. Mereka mendukung dan
menghargai ide-ide baru, memungkinkan tim mereka untuk bereksperimen dan
mengambil risiko yang diperhitungkan tanpa takut gagal.
Para pemimpin dapat mempromosikan inovasi
dengan menyelenggarakan sesi curah pendapat, mendukung proyek percontohan, dan
menghargai pemikiran inovatif.
20. Semangat
Semangat mendorong dedikasi dan ketekunan.
Para pemimpin yang baik bersemangat tentang pekerjaan dan visi mereka,
memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk memberikan yang terbaik. Pemimpin
yang bersemangat sangat berkomitmen pada tujuan mereka dan menunjukkan
antusiasme dan energi setiap hari. Semangat yang menular ini mendorong anggota
tim untuk berbagi kegembiraan dan dedikasi terhadap misi organisasi.
Pemimpin menunjukkan semangat dengan
berpartisipasi aktif dalam proyek, merayakan keberhasilan tim, dan
mempertahankan sikap positif bahkan di masa-masa yang penuh tantangan.
Misalnya, pemimpin yang bersemangat mungkin akan bekerja lembur untuk membantu
timnya memenuhi tenggat waktu yang penting, menunjukkan komitmen mereka dan
memberi contoh. Antusiasme ini mendorong tim untuk mengatasi rintangan dan
mencapai kehebatan, menumbuhkan budaya ketahanan dan kinerja tinggi.
21. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah membantu para pemimpin
mengidentifikasi masalah, menganalisis solusi potensial, dan menerapkan
strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan. Pemimpin yang unggul dalam
pemecahan masalah mendekati masalah secara sistematis dan kreatif, memastikan
bahwa solusinya praktis dan selaras dengan tujuan organisasi.
22. Kemampuan beradaptasi
Pemimpin harus beradaptasi dengan situasi
dan tantangan yang terus berkembang. Pemimpin yang dapat menerima perubahan dan
menyesuaikan strategi mereka dengan tepat lebih siap untuk memimpin tim mereka
melalui ketidakpastian dan ambiguitas. Pemimpin yang dapat beradaptasi bersifat
fleksibel, banyak akal, dan terbuka terhadap ide-ide baru, yang membantu mereka
menavigasi lingkungan yang kompleks dan dinamis.
Jika seseorang dalam posisi kepemimpinan
kesulitan beradaptasi, langkah selanjutnya dalam perjalanan peningkatan mereka
adalah mulai menerima perubahan dengan bersikap fleksibel dengan rencana dan
mendorong tim mereka untuk bereksperimen dengan pendekatan baru.
23. Empati
Pemimpin yang baik menggunakan empati untuk
membangun hubungan, menyelesaikan konflik, dan menciptakan lingkungan kerja
yang mendukung dan inklusif. Pemimpin yang berempati dapat melihat berbagai hal
dari sudut pandang anggota tim mereka, yang membantu mereka membuat keputusan
yang lebih baik.
Pemimpin menunjukkan empati dengan
mendengarkan kekhawatiran anggota tim, memberikan dukungan selama kesulitan
pribadi, dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Dengan menyesuaikan diri
dengan kebutuhan dan emosi tim mereka, pemimpin yang berempati dapat mengatasi
masalah dengan lebih efektif dan menciptakan budaya kerja yang positif dan
produktif.
24. Fleksibilitas
Fleksibilitas di tempat kerja melibatkan
adaptasi terhadap perubahan keadaan dan keterbukaan untuk menyesuaikan rencana
dan pendekatan sesuai kebutuhan. Pemimpin yang fleksibel dapat dengan mudah
menavigasi ketidakpastian dan membimbing tim mereka melalui situasi yang terus
berkembang.
Pemimpin yang mempraktikkan fleksibilitas
tetap terbuka terhadap ide-ide baru, menyesuaikan prioritas berdasarkan
perubahan kondisi, dan bersedia mengubah arah bila perlu.
25. Delegasi
Delegasi yang efektif merupakan tanda
pemimpin yang percaya diri dan cakap. Delegasi melibatkan penugasan tugas
kepada anggota tim berdasarkan kekuatan mereka dan memercayai mereka untuk
menyelesaikan pekerjaan. Delegasi memberdayakan anggota tim, memungkinkan
mereka untuk mengembangkan keterampilan mereka dan bertanggung jawab atas tugas
mereka. Delegasi juga membebaskan pemimpin untuk fokus pada aspek-aspek
strategis dari peran mereka, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas
tim secara keseluruhan.