Thursday, 21 April 2011

Plasmodium vivax

Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P. vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina.
Jenis Plasmodium lainnya :
  • Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
  • Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
  • Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.  
Meskipun termasuk ke dalam anggota filum Sporozoa, tetapi Plasmodium Vivax tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuhnya berbentuk bulat atau bulat panjang. Perkembangbiakan / siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:
  • Schizogonia : terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang 
  • Sporogoni : pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif. 
  • Gamogoni : tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.

Siklus hidup Plasmodiun Vivax
  1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit. 
  2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari. 
  3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak. 
  4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak. 
  5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak. 
  6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus, sehingga terbentuklah zigot (ookinet). 
  7.  Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista) 
  8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali, sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit. 
  9. Jika ookista telah matang maka akan pecah, sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah. 
  10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.

Perkembang-biakan Plasmodium pada manusia terjadi secara aseksual, yang terdiri dari Fase gametofit dan vegetatif, sedangkan pada tubuh nyamuk Plasmodium berkembang biak secara seksual, yang terdiri dari Fase sporofit dan generatif

Malaria Tertiana

Plasmodium vivax menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama, sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan sub tropis, kejadian penyakit malaria 43% disebabkan oleh P. vivax. 

Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.

Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang / tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi ke dalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”

Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. 
Granula hemozoin mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.
 
Beberpa merozoit berkembang menjadi gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.
 
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoit.
     
 

No comments:

Post a Comment