Update : 17 Juni 2016
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam
bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa. Biaya produksi sering
disebut juga ongkos produksi. Secara umum, biaya produksi didefinisikan sebagai
keseluruhan biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan untuk menghasilkan produk
hingga produk itu siap jual dan sampai di pasaran ataupun langsung ke tangan
konsumen.
Biaya Produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan
ketika suatu perusahaan hendak menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan
setiap perusahaan tentu menginginkan laba yang besar dalam setiap usaha
produksinya.
Pemahaman teori produksi sangat
penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan dapat
memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk
menghasilkan suatu barang, sehingga perusahaan dapat menentukan harga satuan
output barang.
Pengertian Biaya Produksi
Berikut ini beberapa definisi biaya
produksi dari berbagai sumber:
- Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu produk yang siap untuk dijual
- Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual
- Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu produk, yang meliputi jumlah dari biaya bahan langsung, biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik.
- Biaya produksi adalah jumlah kompensasi yang diterima pemilik faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi,
- Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.
- Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
- Biaya produksi adalah sebagian atau keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk barang
Dari beberapa pengertian di atas,
dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam
proses produksi. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan
untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi yang masih dalam proses.
Dari segi pembiayaannya sendiri,
obyek yang dibiayai dapat berupa produk maupun departemen produksinya sendiri
dan berdasarkan hubungan keterkaitan dengan hal yang dibiayai, biaya
dikelompokkan menjadi 2 karakteristik, yaitu :
- Biaya langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan sejumlah
biaya yang terbentuk oleh adanya faktor yang dibiayai. Jika hal yang perlu
dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terbentuk.
Biaya produksi langsung terbentuk dari biaya bahan baku dan ongkos tenaga kerja
langsung.
- Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah sejumlah
biaya yang terbentuk bukan hanya karena adanya suatu hal yang perlu dibiayai,
namun juga bergantung pada biaya-biaya tak langsung yang menyertainya. Biaya
ini biasanya disebut juga sebagai Biaya Overhead Pabrik atau factory
overhead cost.
Berdasarkan hubungannya dengan
jumlah produk (output), biaya dibedakan menjadi :
1. Biaya Tetap
Biaya yang dalam periode waktu
tertentu jumlahnya tetap dan tidak berubah, serta tidak bergantung pada banyak
sedikitnya jumlah produk yang berhasil diproduksi.
Contoh : biaya penyusutan alat, biaya sewa gedung, biaya
pemeliharaan gedung, biaya penyusutan nilai gedung, pajak perusahaan, serta
biaya administrasi, pakaian dinas karyawan.
2. Biaya Variabel
Biaya yang jumlahnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang berhasil diproduksi. Kaitannya, semakin
banyak jumlah produk yang dihasilkan, maka akan semakin besar pula jumlah biaya
variabel yang dibutuhkan.
Contoh : biaya bahan baku, biaya pengiriman, upah tenaga kerja
bersistem komisi.
3. Biaya Total
Merupakan kombinasi dari biaya tetap
dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi
dalam suatu periode.
Jenis-jenis Biaya Produksi
Jenis-jenis biaya produksi meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,
yang sekaligus menjadi elemen-elemen utama dari biaya produksi. dan jumlahnya
lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.
Jenis-jenis Biaya Produksi |
1. Biaya bahan baku (direct
material Cost)
Biaya untuk mengadakan suatu bahan,
yang secara langsung digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu
macam produk jadi, yang siap untuk dipasarkan. Biaya ini dapat dikatakan
sebagai biaya utama (prime cost)
2. Biaya tenaga kerja langsung
(direct labour cost)
Biaya-biaya untuk membayar
tenaga kerja yang langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam
kegiatan-kegiatan proses produksi. Jadi secara langsung diterjunkan dalam
kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi agar usaha itu dapat
terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory
overhead cost)
Umumnya meliputi biaya yang
diperuntukkan bagi bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya
pabrik lainnya, yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada
suatu pekerjaan.
Biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan sebagai biaya konversi (conversion
cost)
Elemen-elemen dari biaya Overhead
Pabrik antara lain :
- Biaya bahan penolong
- Biaya tenaga kerja tidak langsung, mulai kuli sampai direktur
- Biaya depresiasi (penyusutan) dan amortisasi aktiva tetap
- Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
- Biaya listrik dan air pabrik
- Biaya asuransi pabrik
- Biaya promosi atau iklan
- Biaya pajak
- Operasi lain-lain
Dalam menghitung seluruh biaya
produksi, perlu juga mempertimbangkan Biaya Kesempatan. Biaya Kesempatan
adalah nilai sumber daya, jika digunakan secara maksimal (dengan cara terbaik).
Biaya produksi bisa
dibedakan menjadi
- Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi yang berbentuk kas. Biaya eksplisit juga dapat
diartikan sebagai semua pengeluaran untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang di bayar
melalui pasaran (pembayaran berupa uang
- Biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.
Cara penentuan
biaya produksi:
- Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
- Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya
pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
- Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
- Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga Pokok
Standar
Harga pokok
standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
- Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
- Pengukuran efesiensi
- Penyederhanaan prosedur pembiayaan
- Penilaian persediaan
- Penentuan harga jual.
Cara
penentuan biaya standar :
- Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
- Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
- Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik
Manfaat Biaya Produksi
Setiap produsen
harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga
pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi
terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
Berdasarkan jangka
waktunya, biaya produksi dapat dibedakan menjadi :
- Biaya Produksi Jangka Pendek. Jangka pendek, yaitu jangka waktu
dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi.
Contoh : peralatan, biaya gaji, biaya administrasi
- Biaya Produksi Jangka Panjang
Contoh : biaya bahan baku, upah tenaga kerja
terimakasih banyk, sangat menarik sekali..
ReplyDelete