Monday, 20 May 2013

Biaya Produksi


Update : 17 Juni 2016

Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa. Biaya produksi sering disebut juga ongkos produksi. Secara umum, biaya produksi didefinisikan sebagai keseluruhan biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan untuk menghasilkan produk hingga produk itu siap jual dan sampai di pasaran ataupun langsung ke tangan konsumen. 

Biaya Produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan hendak menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan laba yang besar dalam setiap usaha produksinya.   

Pemahaman teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang, sehingga perusahaan dapat menentukan harga satuan output barang.

Pengertian Biaya Produksi


Berikut ini beberapa definisi biaya produksi dari berbagai sumber:
  1. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu produk yang siap untuk dijual
  2. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual
  3. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu produk, yang meliputi jumlah dari biaya bahan langsung, biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik.
  4. Biaya produksi adalah jumlah kompensasi yang diterima pemilik faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi,
  5. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.
  6. Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan  barang dan penyediaan jasa.
  7. Biaya produksi adalah sebagian atau keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk barang
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi yang masih dalam proses. 

Dari segi pembiayaannya sendiri, obyek yang dibiayai dapat berupa produk maupun departemen produksinya sendiri dan berdasarkan hubungan keterkaitan dengan hal yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi 2 karakteristik, yaitu :
  • Biaya langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan sejumlah biaya yang terbentuk oleh adanya faktor yang dibiayai. Jika hal yang perlu dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terbentuk. Biaya produksi langsung terbentuk dari biaya bahan baku dan ongkos tenaga kerja langsung.
  • Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah sejumlah biaya yang terbentuk bukan hanya karena adanya suatu hal yang perlu dibiayai, namun juga bergantung pada biaya-biaya tak langsung yang menyertainya. Biaya ini biasanya disebut juga sebagai Biaya Overhead Pabrik atau factory overhead cost.

Berdasarkan hubungannya dengan jumlah produk (output), biaya dibedakan menjadi :

1. Biaya Tetap 

Biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap dan tidak berubah, serta tidak bergantung pada banyak sedikitnya jumlah produk yang berhasil diproduksi.
Contoh : biaya penyusutan alat, biaya sewa gedung, biaya pemeliharaan gedung, biaya penyusutan nilai gedung, pajak perusahaan, serta biaya administrasi, pakaian dinas karyawan.

2. Biaya Variabel

Biaya yang jumlahnya dapat berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang berhasil diproduksi. Kaitannya, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan, maka akan semakin besar pula jumlah biaya variabel yang dibutuhkan.
Contoh : biaya bahan baku, biaya pengiriman, upah tenaga kerja bersistem komisi.

3. Biaya Total

Merupakan kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi dalam suatu periode.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Jenis-jenis biaya produksi meliputi biaya  bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, yang sekaligus menjadi elemen-elemen utama dari biaya produksi. dan jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.

Jenis-jenis Biaya Produksi

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Biaya untuk mengadakan suatu bahan, yang secara langsung digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu macam produk jadi, yang siap untuk dipasarkan. Biaya ini dapat dikatakan sebagai biaya utama (prime cost)

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost

Biaya-biaya  untuk membayar tenaga kerja yang langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam kegiatan-kegiatan proses produksi. Jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi agar usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost

Umumnya meliputi biaya yang diperuntukkan bagi bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan. 

Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan sebagai biaya konversi (conversion cost)

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik antara lain :
  1. Biaya bahan penolong 
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung, mulai kuli sampai direktur
  3. Biaya depresiasi (penyusutan) dan amortisasi aktiva tetap 
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
  5. Biaya listrik dan air pabrik 
  6. Biaya asuransi pabrik 
  7. Biaya promosi atau iklan
  8. Biaya pajak
  9. Operasi lain-lain
Dalam menghitung seluruh biaya produksi, perlu juga mempertimbangkan Biaya Kesempatan. Biaya Kesempatan adalah nilai sumber daya, jika digunakan secara maksimal (dengan cara terbaik).

Biaya produksi bisa dibedakan menjadi  
  • Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas. Biaya eksplisit juga dapat diartikan sebagai semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor  produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang

  • Biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas. 
Cara penentuan biaya produksi:
  1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
  2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
    Biaya ini terbagi atas :
    1. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
    2. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga Pokok Standar

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.

Tujuannya adalah :
  1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
  2. Pengukuran efesiensi
  3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
  4. Penilaian persediaan
  5. Penentuan harga jual.
 Cara penentuan biaya standar :
  1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
  2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
  3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
  4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
  5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik
Manfaat Biaya Produksi

Setiap produsen harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok  barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.

Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi dapat dibedakan menjadi :
  • Biaya Produksi Jangka Pendek. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
    Contoh : peralatan, biaya gaji, biaya administrasi

  • Biaya Produksi Jangka Panjang
    Contoh
    : biaya bahan baku, upah tenaga kerja

1 comment: