Perpustakaan Celsus (Library of Celcus) adalah sebuah bangunan kuno yang terletak di daerah Asia Kecil, tepatnya ada di Efesus, Anatolia (kini Turki). Awalnya bangunan ini dibangun oleh putra Celcus, yaitu Gaius Julius Aquila Polemaeanus, untuk menghormati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus. Bangunan ini baru terselesaikan pada tahun 135M
Pada tahun 92M, Celcus menjadi Konsul di daerah tersebut dan kemudian pada tahun 115M ia menjadi Gubernur Asia. Saat itu Celcus merupakan orang yang sangat kaya, populer dan dihormati oleh warga lokal
Perpustakaan Celcus, saat itu merupakan perpustakaan ketiga terbesar di dunia, setelah perpustakaan di Alexandria dan di Pergamon (Bergama, di masa Turki modern ini). Kayu-kayu papirus diimport dari Mesir untuk dijadikan kertas. Ekspor kayu papirus ke Ephesus kemudian dihentikan oleh pihak Alexandria (ibukota Mesir jaman Romawi), karena takut jumlah buku atau gulungan papirus di Ephesus melebihi jumlah buku di Alexandria sendiri.
Perpustakaan ini menyimpan 12.000 gulungan kertas yang berupa gulungan kertas papirus, dan di dalamnya terdapat makam monumental bagi Celsus, yang dimakamkan dalam sebuah sarkofagus. Keadaan ini sebenarnya bukanlah suatu kebiasaan bagi warga di daerah itu, untuk menempatkan kuburan di dalam perpustakaan atau bahkan di dalam batas-batas kota. Tetapi hal unik ini dilakukan sebagai suatu penghargaan khusus bagi Celcus.
Rumah Cinta |
Batu dengan Simbol Kaki dan Hati |
Bangunan ini merupakan salah satu contoh sisa peninggalan Romawi kuno yang sangat penting dipengaruhi perpustakaan. Di samping itu adanya perpustakaan ini juga menunjukkan bahwa pada saat itu, perpustakaan umum tidak hanya dibangun di Roma sendiri tapi juga di seluruh Kekaisaran Romawi.
Ketika dilakukan restorasi besar-besaran, bagian depan façade, dibangun kembali, dan kini berfungsi sebagai contoh utama dari peninggalan masyarakat arsitektur Romawi. The Library of Celsus juga dapat menjadi contoh kurang terawatnya, perpustakaan ditempat-tempat lain di Kekaisaran Romawi, karena ada koleksi-koleksi sastra yang terdapat di kota-kota Romawi lain, yang mungkin saat itu dipergunakan untuk kepentingan siswa serta kepentingan perjalanan di Roma. Perpustakaan tersebut juga memiliki koleksi dokumen-dokumen lokal yang menarik, seandainya dokumen-dokumen tersebut tidak hancur selama penaklukan Roma.
No comments:
Post a Comment