Setiap kapal laut itu memiliki rongga (hollow). Karena kapal itu berongga dan rongga tersebut terisi udara, maka ketika kapal tersebut berada di atas air, maka kapal tersebut memberi tekanan kepada air. Prinsip ini dikenal dengan istilah ‘displacement’. Berat dari kapal tersebut akan menekan air ke bawah, lalu dengan besar gaya yang sama air tersebut memberikan tekanan kepada kapal dengan arah yang berlawanan.
Hal ini sesuai dengan hukum Archimedes melalui konsep gaya apungnya (bouyancy) yang menyatakan bahwa,
- Benda yang tenggelam di dalam suatu fluida akan mengalami gaya apung ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkannya
- Benda yang terapung memindahkan fluida, yang beratnya sama dengan berat benda tersebut.
Pertimbangan penting lainnya dalam merancang kapal perahu adalah bentuk
lambung dan bagaimana mengatur beban yang akan dimuat. Jika pusat gravitasi
kapal terlalu tinggi atau jika muatan kapal tersebut tidak merata, ada
bahaya bahwa perahu akan terjungkal dan tenggelam. Gelombang laut dan angin menambah
bahaya ini, sehingga faktor keselamatan harus disertakan dalam mendesain sebuah kapal.
Kalau massa rata-rata kapal lebih besar dari massa jenis rata-rata air, maka perahu akan tenggelam.
No comments:
Post a Comment