Alhambra merupakan kompleks istana dan sekaligus benteng megah yang dibangun pada pertengahan abad ke-13 oleh kekhalifahan Bani Umayyah di Al-Andalusia, yang berada diperbukitan kota Granada, sekarang di komunitas otonom Andalusia, Spanyol bagian Selatan. Ketika benteng ini didirikan, Alhambra dikenal dengan sebutan Al-Andalus. Alhambra tidak hanya dibangun sebagai tempat tinggal khalifah beserta para pembesarnya atau sebagai bangunan bekas istana raja-raja islam, akan tetapi menjadi bukti sejarah peradaban islam.
Alhambra berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti "yang  merah", atau bentuk lengkapnya adalah Calat Alhambra yang berarti  "benteng merah", yang mencerminkan warna tanah liat merah dari bahan  bangunan benteng ini dibuat. Meskipun sebenarnya bangunan dari Alhambra  awalnya bercat putih, namun sekarang bangunan terlihat saat ini adalah  kemerahan.
Sejarah 
Alhambra selesai dibangun menjelang akhir kekuasaan Islam di Spanyol  oleh Yusuf I (1333-1353) dan Muhammad V, Sultan Granada (1353-1391).  Alhambra merupakan refleksi dari budaya dari hari-hari terakhir Bani  Umayyah Granada, tempat di mana seniman dan intelektual muslim  berlindung. Alhambra mencampurkan unsur-unsur alami, dengan yang buatan  manusia, dan merupakan bukti keterampilan tingkat tinggi dari pengrajin  Muslim waktu itu.
Awalnya bangunan ini dirancang sebagai kompleks militer, namun  kemudian Alhambra dijadikan kediaman dan istana kerajaan islam di  Granada pada pertengahan abad ketiga belas, setelah pembentukan kerajaan  Bani dan pembangunan istana pertama, oleh raja pendiri Muhammad bin  Yusuf ben Nasr, yang lebih dikenal sebagai Alhamar.
Sepanjang abad ketiga belas, keempat belas dan kelima belas, benteng  ini diperluas dan penambahan menara pertahanan, yang secara keseluruhan  dibagi menjadi dua bagian yaitu area militer atau disebut Alcazaba, dan   madinah atau kota pengadilan, dimana Nasrid  Palace terletak, tempat  raja-raja dan bangsawan menetap.
Penguasa muslim Granada dan Alhambra (ketika itu dipimpin oleh Abu  'abd-Allah Muhammad XII) menyerah tanpa perlawanan berarti pada tahun  1492, sehingga benteng ini selamat dari serangan Raja Ferdinand II dari  Aragon dan Ratu Isabella I dari Castile  yang sudah siap pasukan  besarnya. Oleh karenanya, kita masih bisa melihat keindahan dan  kemegahan dari Alhambra, karena luput dari penghancuran. 
Setelah  dibiarkan rusak dan terbengkalai selama bertahun-tahun, Alhambra  "ditemukan kembali" pada abad ke-19. Yang sekarang menjadi salah satu  tujuan wisata utama Spanyol dan peninggalan arsitektur Islam yang paling  terkenal.
Kompleks Alhambra
Memasuki kawasan Alhambra seakan-akan berada dalam taman firdaus dan  membawa kita merasakan kejayaan islam pada masa lampau, serta larut  dalam kekaguman bahwa betapa mahakarya ada disini.  
Kompleks monumen  Alhambra ini meliputi beberapa bagian, yakni Charles V Palace, Medina,  Alcazaba, Rauda, Nasrid Palace dan Generalife, yang meliputi wilayah  sekitar 142.000 meter persegi. Sebelum memasuki Nasrid Palace, terlihat  bangunan Charles V Palace mulai dibangun pada tahun 1533 setelah kota  Granada diambil oleh Raja Katolik pada tahun 1492. Ini merupakan salah  satu proyek-proyek besar kaisar untuk kota Granada. Alhambra menjadi  pilihan untuk konstruksi karena adanya ketertarikan raja terhadap  peninggalan istana Arab yang indah dan minatnya dalam melestarikan  istana tersebut untuk anak cucu. Di seberangnya terdapat Alcazaba yang  merupakan benteng dan pemusatan latihan militer kerajaan.
Nasrid Palace merupakan kompleks istana untuk kediaman raja-raja  Granada, dan merupakan daya tarik terbesar dari keselurahan kompleks  Alhambra. Pembangunannya dimulai oleh pendiri dinasti Alhamar pada abad  ketiga belas, meskipun gedung-gedung yang bertahan sampai sekarang  umumnya berasal dari abad keempat belas. Untuk keseluruhan objek  Alhambra, hanya di Nasrid Palace ini diberikan jadwal masuk, untuk  mengantisipasi membludaknya pengunjung di dalam istana. Meskipun setelah  berada di dalam istana tidak dibatasi waktunya.
Terakhir adalah Generalife, merupakan tempat bermain dan bersantainya  para bangsawan dan raja-raja. Tempat ini dibuat seperti taman dan air  mancur. Asal kata dari Generalife adalah dari bahasa Arab, yakni Yanat-  al- Arif artinya kebun arsitek. Yang merupakan symbol bahwa kreasi di  dunia ini merupakan dari Allah sebagai arsitek dan pencipta alam  semesta.
Seni Islami
Alhambra merupakan peninggalan seni islam yang luar biasa.  Ukiran kaligrafi islam pada batu marmer, ditempelkan pada hampir semua  dinding utama istana. Bentuk kolom, muqarnas dan stalaktit pada dekorasi  langit-langit, muncul dalam beberapa ruang, dan interior dari semua   istana dihiasi dengan tulisan arab dan kaligrafi, yang mempunyai arti  tersendiri. Misalnya tulisan "wa la ghalibu illallah" ditulis  berulang-ulang di beberapa dinding dan sangat bermotif, yang artinya  tidak ada pemenang/kejayaan selain Allah, oleh Zawi ben ZirÃ, pendiri  Banu Nasri.  Mungkin bermaksud mengingatkan selalu akan kekuasaan Allah  SWT. Kaligrafi arab ini berasal dari, antara lain raja-raja Yusuf,  Mohammed V, dan Ismail I.
Dinding-dinding Alhambra yang penuh dengan hiasan kaligrafi merupakan  tulisan-tulisan kursif dan kufic. Terdapat pula puisi oleh tiga penyair  dari Pengadilan Granada, yakni Ibnu al-Yayyab (1274-1349), Ibn al-Jatib  (1313-1375) dan Ibn Zamrak (1333-1393), sekretaris dari kedutaan  kerajaan dan perdana menteri. 
Di antara mereka, Ibnu Zamrak dianggap  sebagai yang paling cemerlang dari para penyair dari Alhambra.
Dekorasi dalam istana ini menggambarkan sisa-sisa kekuasaan Moorish  di Spanyol dan mengantarkan pada akhir periode besar seni di Granada  Andalusia. Ukiran dan gaya baru seni islam ini banyak mempengaruhi  berbagai bangunan di Spanyol dan beberapa negara lain.
Alhambra, dijadikan warisan sejarah dunia berdasarkan UNESCO World Heritage Site yang dinobatkan sejak tahun 1984. 


 
 
No comments:
Post a Comment